Keesokan harinya, Dareen harus pergi ke toko coklat karena sebelum berangkat sekolah Chika menagih coklat milik ponakannya itu yang ia berikan kepada Livia. Mau tidak mau Dareen harus membelinya karena ia tidak bisa membuat keponakannya itu marah, apalagi kakaknya juga pasti akan memarahinya habis-habisan karena membuat putrinya marah.
" Seperti biasa, lima kotak " ucap Dareen pada pegawai toko coklat itu.
" Tumben lebih banyak, buat stoknya Chika? " tanya pegawai toko coklat itu yang sudah mengenal Dareen dan Chika.
Itu adalah toko coklat langganan Dareen karena coklat kesukaan Chika terjual di sana dan hampir setiap minggu ia membelikan coklat untuk keponakannya itu.
" Enggak, mau aku kasih ke seseorang " jawab Dareen.
Dareen membelikan dua kotak coklat untuk Chika dan tiga kotak coklat sisanya akan ia berikan kepada Livia. Itu juga untuk alasan agar ia bisa mengajak Livia untuk bertemu kembali.
" Nih " ucap pegawai toko coklat itu memberikan sebuah paper bag besar pada Dareen.
" Thanks ya, aku transfer seperti biasa " ucap Dareen menerima paper bag itu.
" Oke " jawab pegawai toko coklat itu.
Setelah mendapatkan lima kotak coklat itu, Dareen langsung pergi ke perusahaan karena ia memiliki rapat penting pagi ini dan ia juga akan sangat sibuk hari ini.
" Bagas, apa kamu sudah menyiapkan berkas untuk rapat pagi ini? " tanya Dareen saat memasuki ruangan kerjanya diikuti oleh Bagas.
" Sudah, Tuan " jawab Bagas.
Dareen berjalan menuju kulkas kecil yang ada di ruangan itu dan memasukkan kotak-kotak coklat itu ke dalam agar tidak meleleh hingga sore nanti, apalagi cuaca akhir-akhir ini sangat panas.
" Semakin gak sabar kasih coklat ini ke Livia " gumam Dareen sangat pelan.
Sedangkan Bagas merasa bingung karena tidak biasanya Dareen membawa coklat ke perusahaan dan itu cukup banyak.
" Untuk apa Tuan Dareen membawa coklat cukup banyak seperti itu? " tanya Bagas dalam hati.
Bagas tidak berani menanyakannya langsung pada Dareen walaupun ia merasa sangat penasaran.
" Kalau begitu kamu bisa keluar dan kembali ke ruangan kamu. Beritahu aku sepuluh menit sebelum rapat dimulai " ucap Dareen lalu membalikkan tubuhnya.
" Baik, Tuan " jawab Bagas.
Bagas pun langsung keluar dari ruangan kerja Dareen. Sedangkan Dareen segera membuka beberapa berkas di atas meja dan kembali mempelajari materi yang akan ia bahas dalam rapat nanti.
***
Sementara itu di sebuah sekolah menengah atas, Livia yang sedang makan bakso di kantin bersama Zidan dibuat kesal karena Tiara yang tiba-tiba menghampiri mereka. Padahal ia dan Zidan baru saja berbaikan tadi pagi setelah tadi malam Zidan mengantar Tiara, tapi kini sahabat Zidan itu membuat moodnya rusak.
" Zi, nanti mampir dulu ya ke rumah. Ada kue buat Mama kamu " ucap Tiara berdiri di samping Zidan.
" Iya Ti, nanti aku mampir habis pulang sekolah " jawab Zidan.
" Kalau gitu aku pergi dulu. Maaf ya udah ganggu kalian sebentar " pamit Tiara pada Livia dan Zidan.
" Iya santai aja " jawab Zidan.
" Duluan ya, Livia " ucap Tiara pada Livia.
" Ah iya " jawab Livia dengan senyum yang sangat dipaksakan.
Setelah Tiara pergi, Livia benar-benar kesal dan ia menjadi tidak nafsu untuk melanjutkan makannya.
" Kamu kenapa? Kok kesel gitu mukanya? " tanya Zidan yang menyadari wajah kesal kekasihnya.
" Gak papa " jawab Livia ketus dan memalingkan wajahnya.
" Jangan marah ya, kamu kan tau kalau aku sama Tiara cuma sahabat. Kita baru baikan loh, masa sekarang marah lagi " ucap Zidan mengerti apa penyebab Livia kesal.
Livia menghela napasnya panjang. " Iya, aku tau. Tapi sebagai pacar kamu aku tu cemburu dan aku gak suka kamu terlalu dekat sama dia " jawab Livia.
" Awalnya aku coba ngertiin kedekatan kalian dan aku gak keberatan karena aku juga gak bisa jalan atau ketemu sama kamu tiap saat. Tapi semakin ke sini kalian tu semakin sering keluar dan jalan bareng, aku gak bisa ngertiin itu terus " lanjut Livia.
Zidan meraih tangan Livia dan menggenggamnya. " Maafin aku ya, mulai saat ini aku coba buat lebih jaga hati kamu. Aku gak akan terus dekat sama Tiara, tapi kamu jangan marah lagi ya " ucap Zidan pada Livia.
Livia menganggukkan kepalanya karena ia tidak bisa marah terlalu lama pada kekasihnya itu.
" Terima kasih ya, Sayang " ucap Zidan tersenyum.
" Iya " jawab Livia membalas senyuman itu.
" Mulai saat ini aku akan berusaha jaga hati aku dan gak terlalu sering keluar atau pun jalan sama Tiara. Walaupun aku keluar atau jalan sama dia atau mungkin cewek lain, aku pasti kasih tau kamu. Kamu juga gitu ya, jangan jalan sama cowok lain di belakang aku " ucap Zidan menatap Livia.
Deg.
Livia sedikit merasa bersalah karena beberapa kali ia pergi bersama dengan Dareen tanpa sepengetahuan Zidan.
" Kemarin-kemarin gak itungan jalan, kan? Aku ketemu sama Kak Dareen karena ada perlu " ucap Livia dalam hati.
Beberapa kali bertemu dengan Dareen memang Livia tidak berencana untuk jalan berdua, tapi memang ada keperluan seperti kemarin Dareen mengembalikan kalung miliknya.
" Yang kemarin gak papa deh, lagian Zidan juga jalan sama Tiara " ucap Livia lagi dalam hati tidak ingin merasa bersalah karena Zidan pun melakukannya.
" Livia " panggil Zidan karena kekasihnya itu hanya diam.
" Ah iya, aku juga akan gitu kok " jawab Livia setelah tersadar.
Beberapa saat kemudian, bel pertanda jam pelajaran dimulai berbunyi sehingga Livia dan Zidan segera pergi ke kelas mereka masing-masing setengah membayar makanan mereka di kantin.
" Untung aja gak telat " gumam Livia setelah mendudukkan tubuhnya di bangku miliknya di sudut kelas.
Guru yang akan masuk pada jam pelajaran kali ini adalah guru killer, jadi jika ia terlambat maka ia tidak akan bisa mengikuti kelas dan otomatis nilainya akan sangat jelas.
" Selamat siang, anak-anak " ucap guru tersebut saat memasuki kelas.
Livia dan siswa-siswa yang lain pun langsung berdiri. " Pagi, Pak " jawab mereka semua.
Setelah itu, pelajaran pun dimulai dan Livia harus fokus karena jika tidak maka akan kena marah dari guru di depan sana.
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow ig saya @tyaningrum_05 dan akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
LEBIH BAIK DI CINTAI DARI MENCINTAI..
KALONDI CINTAI,KITA AKAN DI RATU KAN,TAPI KALO MENCINTAI,KITA YANG AKAN TERSAKITI SAAT DI SELINGKUHIN...
2024-03-01
1