Pesona Anak SMA
Di saat semua teman-temannya sudah memiliki pasangan dan memiliki anak, Dareen masih saja sendiri. Ia bahkan belum pernah memiliki seorang kekasih selama hidupnya. Bagaimana bisa memiliki kekasih, merasakan yang namanya jatuh cinta saja dirinya belum pernah.
" Akhhhh, kenapa hidupku seperti ini sih? " teriak Dareen untuk meluapkan keresahannya.
Beruntung danau tempat Dareen berada saat ini sangat sepi dan tidak ada siapapun, kecuali dirinya. Dareen sengaja pergi ke tempat yang sepi agar bisa mengusir kegalauan hatinya.
Jujur saja Dareen sangat iri saat melihat teman-temannya bahagia bersama dengan pasangan dan keluarga kecil mereka. Ia juga ingin bisa merasakan hal itu, tapi sampai saat ini tidak ada satu wanita pun yang mampu menggetarkan hatinya.
" Risky aja mau nikah minggu depan, terus aku kapan? " keluh Dareen lalu mendesahkan nafasnya.
Teman yang selalu bersamanya dan kemana-mana selalu berdua akan menikah. Risky bahkan sengaja memintanya untuk datang bersama seorang wanita, padahal temannya itu tahu sendiri jika ia tidak memiliki seorang kekasih ataupun teman dekat.
" Apa aku coba cari pacar pakai aplikasi dating aja ya " ucap Dareen tiba-tiba muncul sebuah ide.
" Tapi, kalau pakai aplikasi gituan kan bisa menipu. Di foto aja cantik, eh pas ketemu malah kayak kunti bogel " lanjut Dareen kembali galau.
Dareen pernah mendengar jika aplikasi pencari kekasih itu memang lebih banyak menipu dan ia tidak ingin menjadi salah satu korbannya.
" Aku harus memikirkan cara lagi supaya aku juga cepat punya pacar. Kan iri kalau lagi kumpul-kumpul cuma aku yang sendiri " ucap Dareen mulai berpikir cara-cara untuk mendapatkan seorang kekasih.
Saat ia sedang fokus berpikir, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan itu adalah panggilan telepon dari asisten pribadi sekaligus sekretarisnya.
Dareen menghela napasnya panjang, mau tidak mau ia harus menjawab panggilan itu walaupun sebenarnya sangat malas.
" Ada apa, Gas? " tanya Dareen setelah menjawab panggilan telepon itu.
" Tuan, Anda dimana sekarang? Meeting dengan Tuan Kim dari Korea akan segera dimulai dan beliau sedang berada di perjalanan menuju ke perusahaan pusat " ucap asisten pribadi Dareen yang bernama Bagas dan terdengar sangat panik.
Ayahnya memang memerintahkannya untuk menggantikan meeting dengan klien mereka dari Korea Selatan karena ayah dan kakaknya sedang berada di Singapura untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan besar di sana.
" Aku sedang ada di danau. Aku akan segera ke sana " ucap Dareen langsung mematikan panggilan telepon itu tanpa menunggu jawaban dari Bagas.
Dareen segera bangkit karena ia harus sampai di perusahaan sebelum kliennya dari Korea itu sampai lebih dulu. Dareen masuk ke dalam mobilnya lalu mengemudikannya ke perusahaan dengan kecepatan tinggi agar lebih cepat sampai.
Tidak sampai lima belas menit, Dareen sudah sampai di perusahaan A+ Company yang merupakan perusahaan milik keluarganya. Sebenarnya ia memimpin cabang perusahaan yang berada tidak jauh dari sana, tetapi sesekali ia membantu ayahnya di perusahaan pusat.
" Syukurlah Anda cepat datang, Tuan " ucap Bagas bernapas lega setelah kedatangan atasannya itu.
Bagas dari tadi menunggu kedatangan Dareen dengan harap-harap cemas di lobi perusahaan, ia takut jika Dareen belum sampai saat klien dari Korea tiba.
" Aku belum terlambat, kan? Tuan Kim belum datang, kan? " tanya Dareen pada Bagas.
" Belum, Tuan " jawab Bagas.
Beberapa saat kemudian, klien dari Korea yang mereka maksud pun tiba di perusahaan. Dareen langsung menyambutnya dengan ramah dan memberikan kesan yang baik.
Setelah itu Dareen langsung mengajak mereka ke ruangan meeting karena mereka harus menyelesaikan meeting itu sebelum Tuan Kim kembali ke Korea sore ini.
***
Dareen menghempaskan tubuhnya ke kursi kerja di ruangan ayahnya. Ia merasa sangat lelah, bukan hanya tubuhnya tetapi juga otaknya.
" Anda akan langsung pulang, Tuan? " tanya Bagas pada Dareen.
" Hmm, sebentar lagi " jawab Dareen sambil memejamkan matanya.
" Kalau begitu apakah saya bisa pulang lebih dulu, Tuan? Saya sedang memiliki janji dengan seseorang " ucap Bagas meminta izin pada Dareen.
" Boleh, pulanglah " jawab Dareen tanpa membuka matanya.
" Terima kasih, Tuan. Saya permisi " ucap Bagas setelah mendapatkan izin dari Dareen.
Bagas segera beranjak pergi dan menuju pintu keluar. Tapi baru saja meraih pintu tersebut, Dareen menghentikannya.
" Bagas, apa kamu mempunyai seorang kekasih? " tanya Dareen tiba-tiba.
Bagas pun langsung membalikkan tubuhnya dan menatap atasannya dengan bingung. Tidak biasanya Dareen menanyakan hal yang bersifat pribadi seperti itu.
" Iya Tuan, saya mempunyai seorang kekasih " jawab Bagas.
Bagas merasa sedikit takut jika Dareen akan melarangnya memiliki seorang kekasih, tetapi dalam kontra kerjanya tidak ada larangan untuk memiliki kekasih.
Dareen langsung membuka matanya dan menghela napasnya berat.
" Ternyata hanya aku yang gak punya pacar " gumam Dareen karena ternyata asisten pribadinya itu juga memiliki kekasih.
" Memangnya ada apa, Tuan? " tanya Bagas karena Dareen menanyakan itu.
" Tidak ada apa-apa " jawab Dareen.
Tidak mungkin ia mengatakan jika dirinya iri karena Bagas memiliki kekasih dan dirinya tidak.
" Kamu bisa pergi sekarang " ucap Dareen pada Bagas.
" Baik, Tuan " jawab Bagas.
Setelah kepergian asisten pribadinya itu, Dareen memutuskan untuk langsung pulang. Tidak ada yang harus ia kerjakan di sana, lagipula kegalauan hatinya akan sedikit berkurang jika pulang ke rumah karena ada keponakannya di sana.
Kakaknya berserta anak dan istrinya memang masih tinggal di rumah keluarga Atmaja karena kedua orang tuanya tidak ingin mereka tinggal jauh.
" Lebih baik aku pulang, kebetulan di rumah ada Chika. Aku bisa main sama dia dan gak galau terus-terusan " ucap Dareen lalu segera bangkit dari duduknya.
Kemudian Dareen keluar dari ruang kerja itu dan menuju lantai dasar. Dareen menganggukkan kepalanya saat beberapa karyawan menyapa dirinya.
" Ini kunci mobil Anda, Tuan " ucap seorang security memberikan kunci mobil milik Dareen.
Dareen memang meminta seorang security untuk memarkirkan mobilnya dan mengambilnya dari parkiran saat ia akan pulang.
" Terima kasih, Pak " ucap Dareen menerima kunci mobil itu.
" Sama-sama, Tuan " jawab security itu.
Setelah itu Dareen masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya meninggalkan perusahaan besar itu.
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow ig saya @tyaningrum_05 dan akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
DAREN LIVIA🥰
2024-11-14
1
Land19
baru mampir dan baru nyimak
2024-09-28
1
Diana Resnawati
mampir thor
2024-05-06
1