10. Meminta Izin

Keesokan paginya, Livia berlari menuruni tangga dengan penampilan yang sudah rapi mengenakan seragam sekolahnya. Ia menghampiri Papa Agra dan Mama Maya sudah sudah berada di meja makan untuk sarapan bersama.

" Mau Mama ambilkan, Sayang? " tawar Mama Maya pada putrinya yang baru saja duduk.

" Enggak usah, Ma. Aku bisa ambil sendiri " tolak Livia.

Livia segera mengambil nasi goreng dan telur ceplok masakan Mama Maya lalu memulai sarapan bersama dengan kedua orang tuanya. Mereka makan dengan tenang dan hanya terdengar suara sendok serta garpu yang beradu di atas piring.

" Pa, Ma, hari ini aku izin pulang telat ya. Soalnya aku ada janji sama teman setelah pulang sekolah " ucap Livia meminta izin pada kedua orang tuanya.

Nanti sore Livia harus pergi bertemu dengan Dareen seperti yang ia katakan tadi malam dan ia tidak ingin kedua orang tuanya khawatir jika ia sampai pulang terlambat.

" Teman siapa? Teman sekolah? " tanya Papa Agra yang sangat posesif pada putrinya itu.

" Bukan Pa, dia teman baru aku. Aku gak sengaja nabrak dia sebanyak tiga kali dan aku mau traktir dia sebagai permintaan maaf " jawab Livia jujur.

Livia meremas kedua tangannya dan ia hanya berharap kedua orang tuanya, khususnya Papa Agra memberikan ia izin.

" Biar aja Livia pergi, Pa. Lagian jarang-jarang Livia pergi sama teman-temannya, jadi sesekali izinkan aja. Kasian Livia kalau terus di rumah, kamu jangan terlalu posesif lah " ucap Mama Maya pada Papa Agra.

Papa Agra menatap Livia yang sedang menundukkan kepalanya takut dan sepertinya putrinya itu ingin pergi. Papa Agra menghela napasnya karena sadar selama ini ia terlalu mengekang Livia karena takut putrinya terjerumus pergaulan yang salah.

" Kamu boleh pergi tapi ingat, sebelum magrib harus sudah ada di rumah " ucap Papa Agra memberikan izin.

Livia mengangkat kepalanya dan tersenyum senang. Livia sangat berterima kasih pada Mama Maya yang sudah membantunya untuk mendapatkan izin dari Papa Agra.

" Iya Pa, aku pasti sudah di rumah sebelum magrib " jawab Livia senang.

Papa Agra menganggukkan kepalanya dan tersenyum, begitu juga dengan Mama Maya. Jujur saja Mama Maya tidak tega melihat Livia yang terlalu dikekang oleh sang suami, walaupun ia paham alasannya untuk kebaikan putri mereka.

Setelah selesai sarapan, Livia langsung pamit untuk pergi ke sekolah. Sepertinya biasanya, Livia akan pergi dengan menggunakan ojek online karena Papa Agra belum mengizinkan Livia mengendarai kendaraan sendiri. Papa Agra sebenarnya sudah menawarkan supir untuk putrinya itu, tapi Livia menolak dan memilih menggunakan taksi atau ojek online saja.

" Ke sekolah ya, Bang " ucap Livia setelah duduk di belakang tukang ojek itu.

" Siap, Neng " jawab tukang ojek itu.

Itu adalah tukang ojek online langganan Livia yang hampir setiap hari mengantar dan menjemput Livia sekolah dan kemana pun jika cukup jauh.

Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit, akhirnya Livia sudah sampai di sekolahnya. Livia langsung masuk ke area sekolah setelah membayar ojek online itu. Seperti biasa, Zidan sudah menunggunya di parkiran khusus siswa.

" Selamat pagi, Pacar Zidan " sapa Zidan menghampiri sang kekasih.

Livia pun tersenyum mendengar itu. " Selamat pagi, Zi " balas Livia.

" Masuk yuk " ajak Zidan pada Livia.

Livia menganggukkan kepalanya lalu mereka berjalan beriringan memasuki gedung sekolah.

" Zi, nanti setelah pulang sekolah kita gak ketemu dulu ya " ucap Livia saat mereka sudah berada di depan kelas Livia.

" Kenapa? " tanya Zidan mengerutkan keningnya.

" Aku ada janji sama teman aku sore ini " jawab Livia.

" Teman? Siapa? " tanya Zidan penasaran karena setahunya, Livia tidak memiliki teman dekat.

" Kamu gak kenal, tapi nanti aku kenalin ke kamu " jawab Livia tidak ingin kekasihnya itu cemburu karena ia bertemu dengan seorang pria.

Zidan pun menganggukkan kepalanya. Sepertinya orang tuan Livia juga sudah mengizinkan sehingga Livia bisa pergi dan ia pun tidak bisa melarangnya.

" Ya udah, tapi maaf aku gak bisa anterin kamu ya. Aku ada sedikit tugas kelompok juga sore ini " ucap Zidan pada Livia.

Zidan sebenarnya memiliki tugas kelompok yang harus ia kerjakan setelah pulang sekolah sehingga ia tidak masalah jika Livia juga pergi menemui temannya.

" Iya, gak papa kok " jawab Livia tersenyum.

Setelah itu, Livia segera masuk ke dalam kelasnya dan Zidan juga pergi menuju kelasnya karena bel masuk akan segera berbunyi.

***

Pada jam pulang sekolah, Livia segera keluar dari kelasnya. Ia harus pergi ke halte bus dekat sekolahnya itu karena di sana ia akan bertemu dengan Dareen.

Ting.

Sebuah pesan masuk saat ia sedang berjalan keluar dari gerbang sekolah dan itu adalah Dareen.

" Aku sudah berada di halte bus yang kamu katakan. Kamu dimana, Livia? " ucap Dareen dalam pesan itu.

" Aku masih di sekolah, Kak. Sebentar lagi akan sampai di sana " balas Livia dengan cepat.

Livia memasukkan kembali ponsel miliknya ke dalam saku seragam sekolahnya dan berjalan dengan cepat menuju halte bus yang sebenarnya tidak terlalu jauh.

Dari kejauhan Livia bisa melihat Dareen yang bersandar di mobilnya yang berada di depan halte bis itu. Livia berlari menghampiri Dareen karena tidak ingin membuat Dareen terlalu lama menunggu.

" Kakak sudah lama ya? " tanya Dareen saat sudah berada di hadapan Dareen.

Dareen pun langsung menegakkan tubuhnya. " Enggak juga kok " jawab Dareen tersenyum.

Sebentar Livia sempat terpesona melihat senyum Dareen tapi dengan cepat ia langsung mengalihkan pandangannya. Dareen yang sudah melepaskan jas dan dasinya serta lengan kemeja yang digulung hingga siku membuatnya terlihat sangat tampan, apalagi di usianya yang cukup matang.

" Kita pergi sekarang? " tanya Dareen pada Livia.

" Iya Kak " jawab Livia.

Dareen dan Livia pun segera masuk ke dalam mobil Dareen. Mereka harus pergi sekarang karena Livia tidak mempunyai banyak waktu karena ia harus sudah pulang sebelum waktu magrib tiba.

" Kita mau makan dimana, Kak? " tanya Livia setelah mobil itu melaju di jalanan.

" Terserah kamu aja " jawab Dareen.

Dareen tidak masalah makan dimana pun asal bersama dengan Livia.

" Kalau di warung bakso gimana? Uangku gak cukup kalau di restoran, maklum lah masih beban orang tua " ucap Livia pada Dareen.

Dareen tersenyum dan melirik Livia di sampingnya. " Boleh, sudah lama juga aku gak makan bakso " jawab Dareen.

Setelah itu, Livia menunjukkan jalan menuju warung bakso yang ia maksud pada Dareen. Dareen pun melajukan mobilnya ke warung bakso itu yang tidak terlalu jauh dari sana.

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow ig saya @tyaningrum_05 dan akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Episodes
1 1. Kegalauan Dareen
2 2. Desakan Menikah
3 3. Seorang Gadis
4 4. Tanda-Tanda Jatuh Cinta
5 5. Backstreet
6 6. Jangan Panggil Om ~ Dareen
7 7. Informasi Tentang Livia
8 8. Modus Dareen
9 9. Calon Jodoh
10 10. Meminta Izin
11 11. Punya Pacar ~ Livia
12 12. Bayangan Gadis
13 13. Mengantar Livia
14 14. Lebih Baik Putus ~ Dareen
15 15. Sudah Tua
16 16. Keceplosan
17 17. Coklat Untuk Livia
18 18. Balas dengan Kencan ~ Dareen
19 19. Calon Istri
20 20. Cari Muka
21 21. Supir Taksi
22 22. Penakut
23 23. Bau Amis
24 24. Serasa Selingkuhan
25 25. Putuskan Dia ~ Dareen
26 26. Pembohong Handal
27 27. Memang Pantas
28 28. Cinta Pertama
29 29. Sah
30 30. Permintaan Papa Agra
31 31. Tidur Terpisah
32 32. Pagi Pertama
33 33. Izin Pindah
34 34. Sayang? ~ Dareen
35 35. Lebih dari Sahabat
36 36. Zidan Datang
37 37. Hargai Suamimu ~ Mama Maya
38 38. Sampai Kapan? ~ Dareen
39 Setitik Cinta-Promo Karya Baru
40 39. Merasa Dibutuhkan
41 40. Memilih Dareen
42 41. Harus Terbiasa
43 42. Tidur Di Sini ~ Livia
44 43. Mencuri Ciuman
45 44. Menghindar
46 45. Jangan Ganggu Aku ~ Livia
47 46. Tebar Pesona
48 47. Balasan Ciuman
49 48. Haram Tapi Halal
50 49. Lebih Indah ~ Dareen
51 50. Ucapan Selamat Pagi
52 51. Takut Tertular
53 52. Playing Victim
54 53. Liontin Bunga Matahari
55 54. Penjual Ketoprak
56 55. Kamu yang Pertama ~ Dareen
57 56. Pas
58 57. Ke Semarang
59 58. Kompor
60 59. Adiknya Cantik ~ Kasir
61 60. Drama Adik Bayi
62 61. Dareen Mana? ~ Livia
63 62. Menuntut Penjelasan
64 63. Cari Hiburan
65 64. Sentuh Aku, Kak ~ Livia
66 65. Mengingkari Janji
67 66. Harapan Satu-Satunya
68 67. Rasanya Sangat Enak ~ Dareen
69 68. Pelacur? ~ Zidan
70 69. Lepaskan Istriku! ~ Dareen
71 70. Sangat Berharga
72 71. Kemarahan Zidan
73 72. Adik Lagi
74 73. Nyamuk Besar
75 74. Huby ~ Livia
76 Perawan Rasa Janda-Promo Karya Baru
77 75. Om-Om Mesum
78 76. Menghindari Dareen
79 77. Balas Dendam
80 78. Demam
81 79. Peringatan Mama Dena
82 80. Ditarik Paksa
83 81. Ingin Dia Mati! ~ Tiara
84 82. Tidak Merasa Bersalah
85 83. ISTRIKU ~ Dareen
86 84. Jangan Jauh-Jauh ~ Livia
87 85. Takut Papa ~ Livia
88 86. Pura-Pura
89 87. Tidak Marah
90 88. Bicara Berdua
91 89. Pasti Bahagia ~ Livia
92 90. Butuh Privasi
93 91. Sama-Sama Keras Kepala
94 92. Izin Papa Agra
95 93. Bekal
96 94. Asing
97 95. Mudah Lapar
98 96. Lebih dari Segalanya ~ Dareen
99 97. Benar-Benar Terkejut
100 98. Semakin Cemburu
101 99. Malam Kesekian
102 100. Negara Impian
103 101. Jaga Mata, Jaga Hati ~ Livia
104 102. Seindah Kamu ~ Dareen
105 103. Kedok Mandi Bersama
106 104. Sakit Luar Biasa
107 105. Kehamilan Ektopik
108 106. Jangan Sakiti Suamiku ~ Livia
109 107. Berkorban
110 108. Sisi Lemah Dareen
111 109. Ikhlas
112 110. Masalah Buang Angin
113 111. Hukuman
114 112. Protes Livia
115 113. Mogok Makan
116 114. Duda Sementara
117 115. Misi Penyusupan
118 116. Ketahuan
119 117. Menahan Godaan
120 118. Ngidam Aneh
121 119. Balas Budi
122 120. Tetangga Lama
123 121. Menunda Kuliah
124 122. Tidak Terhingga ~ Dareen
125 123. Pulang Terlambat
126 124. Amit-Amit
127 125. Carlina
128 126. I'am Sorry, My Wife ~ Dareen
129 127. Mertua Idaman
130 128. Proyek Pembuatan Jalan Lahir
131 129. Bekal Energi
132 130. Happy Anniversary, Sayang ~ Dareen
133 131. Selamanya Bersama (TAMAT)
134 Visual
135 Bonus Chapter
136 Bonus Chapter 2
137 Bonus Chapter 3
138 Bonus Chapter 4
139 Last Bonus Chapter
140 Promo Karya Baru : Married With My Ex
141 Promo Karya Baru-Surga Yang Lain
142 Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
143 Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
144 Promo Karya Baru : My Sugar Baby
Episodes

Updated 144 Episodes

1
1. Kegalauan Dareen
2
2. Desakan Menikah
3
3. Seorang Gadis
4
4. Tanda-Tanda Jatuh Cinta
5
5. Backstreet
6
6. Jangan Panggil Om ~ Dareen
7
7. Informasi Tentang Livia
8
8. Modus Dareen
9
9. Calon Jodoh
10
10. Meminta Izin
11
11. Punya Pacar ~ Livia
12
12. Bayangan Gadis
13
13. Mengantar Livia
14
14. Lebih Baik Putus ~ Dareen
15
15. Sudah Tua
16
16. Keceplosan
17
17. Coklat Untuk Livia
18
18. Balas dengan Kencan ~ Dareen
19
19. Calon Istri
20
20. Cari Muka
21
21. Supir Taksi
22
22. Penakut
23
23. Bau Amis
24
24. Serasa Selingkuhan
25
25. Putuskan Dia ~ Dareen
26
26. Pembohong Handal
27
27. Memang Pantas
28
28. Cinta Pertama
29
29. Sah
30
30. Permintaan Papa Agra
31
31. Tidur Terpisah
32
32. Pagi Pertama
33
33. Izin Pindah
34
34. Sayang? ~ Dareen
35
35. Lebih dari Sahabat
36
36. Zidan Datang
37
37. Hargai Suamimu ~ Mama Maya
38
38. Sampai Kapan? ~ Dareen
39
Setitik Cinta-Promo Karya Baru
40
39. Merasa Dibutuhkan
41
40. Memilih Dareen
42
41. Harus Terbiasa
43
42. Tidur Di Sini ~ Livia
44
43. Mencuri Ciuman
45
44. Menghindar
46
45. Jangan Ganggu Aku ~ Livia
47
46. Tebar Pesona
48
47. Balasan Ciuman
49
48. Haram Tapi Halal
50
49. Lebih Indah ~ Dareen
51
50. Ucapan Selamat Pagi
52
51. Takut Tertular
53
52. Playing Victim
54
53. Liontin Bunga Matahari
55
54. Penjual Ketoprak
56
55. Kamu yang Pertama ~ Dareen
57
56. Pas
58
57. Ke Semarang
59
58. Kompor
60
59. Adiknya Cantik ~ Kasir
61
60. Drama Adik Bayi
62
61. Dareen Mana? ~ Livia
63
62. Menuntut Penjelasan
64
63. Cari Hiburan
65
64. Sentuh Aku, Kak ~ Livia
66
65. Mengingkari Janji
67
66. Harapan Satu-Satunya
68
67. Rasanya Sangat Enak ~ Dareen
69
68. Pelacur? ~ Zidan
70
69. Lepaskan Istriku! ~ Dareen
71
70. Sangat Berharga
72
71. Kemarahan Zidan
73
72. Adik Lagi
74
73. Nyamuk Besar
75
74. Huby ~ Livia
76
Perawan Rasa Janda-Promo Karya Baru
77
75. Om-Om Mesum
78
76. Menghindari Dareen
79
77. Balas Dendam
80
78. Demam
81
79. Peringatan Mama Dena
82
80. Ditarik Paksa
83
81. Ingin Dia Mati! ~ Tiara
84
82. Tidak Merasa Bersalah
85
83. ISTRIKU ~ Dareen
86
84. Jangan Jauh-Jauh ~ Livia
87
85. Takut Papa ~ Livia
88
86. Pura-Pura
89
87. Tidak Marah
90
88. Bicara Berdua
91
89. Pasti Bahagia ~ Livia
92
90. Butuh Privasi
93
91. Sama-Sama Keras Kepala
94
92. Izin Papa Agra
95
93. Bekal
96
94. Asing
97
95. Mudah Lapar
98
96. Lebih dari Segalanya ~ Dareen
99
97. Benar-Benar Terkejut
100
98. Semakin Cemburu
101
99. Malam Kesekian
102
100. Negara Impian
103
101. Jaga Mata, Jaga Hati ~ Livia
104
102. Seindah Kamu ~ Dareen
105
103. Kedok Mandi Bersama
106
104. Sakit Luar Biasa
107
105. Kehamilan Ektopik
108
106. Jangan Sakiti Suamiku ~ Livia
109
107. Berkorban
110
108. Sisi Lemah Dareen
111
109. Ikhlas
112
110. Masalah Buang Angin
113
111. Hukuman
114
112. Protes Livia
115
113. Mogok Makan
116
114. Duda Sementara
117
115. Misi Penyusupan
118
116. Ketahuan
119
117. Menahan Godaan
120
118. Ngidam Aneh
121
119. Balas Budi
122
120. Tetangga Lama
123
121. Menunda Kuliah
124
122. Tidak Terhingga ~ Dareen
125
123. Pulang Terlambat
126
124. Amit-Amit
127
125. Carlina
128
126. I'am Sorry, My Wife ~ Dareen
129
127. Mertua Idaman
130
128. Proyek Pembuatan Jalan Lahir
131
129. Bekal Energi
132
130. Happy Anniversary, Sayang ~ Dareen
133
131. Selamanya Bersama (TAMAT)
134
Visual
135
Bonus Chapter
136
Bonus Chapter 2
137
Bonus Chapter 3
138
Bonus Chapter 4
139
Last Bonus Chapter
140
Promo Karya Baru : Married With My Ex
141
Promo Karya Baru-Surga Yang Lain
142
Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
143
Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
144
Promo Karya Baru : My Sugar Baby

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!