16. Keceplosan

Livia memasuki pintu utama dan langsung disambut oleh Mama Maya. Sepertinya Mama Maya melihat dirinya keluar dari mobil Dareen tadi. Jika hanya Mama Maya sebenarnya tidak masalah, yang penting bukan Papa Agra. Benar yang dikatakan oleh Dareen jika Papa Agra belum pulang dari bekerja.

Livia langsung menghampiri Mama Maya dan mencium tangannya.

" Kamu diantar siapa? " tanya Mama Maya penuh selidik.

" Teman, Ma " jawab Livia.

" Yakin teman? Laki-laki atau perempuan? " tanya Mama Maya memicingkan wajahnya seakan tidak percaya.

Selama ini Livia tidak pernah pulang diantar oleh temannya karena memang putrinya itu tidak mempunyai teman dekat, apalagi seorang pemuda. Itu semua ya karena suaminya yang terlalu posesif dan tidak mengizinkan Livia terlalu dekat dengan teman laki-lakinya.

" Yakin, Ma. Dia laki-laki " jawab Livia jujur.

" Siapa? Teman sekolah kamu? " tanya Mama Maya lagi.

" Bukan Ma, dia bukan teman sekolah aku " jawab Livia.

Mama Maya menganggukkan kepalanya mengerti. Ia juga tidak yakin jika teman Livia itu masih anak SMA karena mobil yang dikendarainya mobil mewah.

" Terus siapa? Bukan orang aneh-aneh, kan? Bukan Om-Om tua, kan? " ucap Mama Maya memastikan.

Mama Maya takut jika putrinya itu menjadi simpanan pria beristri seperti yang ia lihat di sosial media.

" Ya bukan lah, Ma. Mana mau aku dianterin pulang sama Om-Om " jawab Livia mencebikkan bibirnya karena pasti Mama Maya sudah berpikir yang tidak-tidak.

" Ah syukurlah " ucap Mama Mama Maya mengusap dadanya lega.

" Tapi Mama jangan bilang sama Papa ya. Bisa-bisa nanti aku gak boleh keluar lagi sama Papa " ucap Livia pada Mama Maya.

" Iya, tenang aja. Asal kamu jangan berbuat macam-macam " jawab Mama Maya.

Dia tidak akan memberitahu suaminya karena pasti Papa Agra akan melarang Livia dekat dengan pria itu, Papa Agra masih saja melarang Livia untuk berpacaran. Padahal di usianya yang sekarang sudah wajar jika putrinya itu tertarik dengan lawan jenis.

" Mama tenang aja, aku gak mungkin macam-macam kok " jawab Livia dengan yakin.

Mama Maya pun menganggukkan kepalanya.

" Tapi ngomong-ngomong laki-laki itu siapa, Sayang? " tanya Mama Maya sangat ingin tahu.

" Ada deh, Mama gak perlu tau. Lagian dia cuma teman " jawab Livia tidak ingin memberitahu Mama Maya.

" Aku ke kamar dulu, Ma. Nanti keburu Papa pulang malah aku ketahuan kalau baru pulang " ucap Livia menghindari pertanyaan-pertanyaan lain lagi dari Mama Maya.

Tanpa menunggu jawaban dari Mama Maya, Livia segera pergi dan berlari menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

Livia melepaskan tas sekolahnya dan meletakkannya di meja belajar lalu ia melepaskan sepatunya.

" Zidan ada kirim pesan gak ya " ucap Livia lalu segera mengambil ponsel miliknya dari dalam tas.

Ternyata benar ada pesan dari kekasihnya itu, tapi wajah Livia berubah saat membaca pesan dari Zidan.

" Nganterin Tiara lagi? Bukannya kemarin juga udah nganterin Tiara? " ucap Livia kesal dan segera meletakkan ponselnya tanpa membalas pesan dari Zidan.

Tiara adalah sahabat Zidan dari kecil dan ia bisa melihat jika Tiara menyukai kekasihnya itu. Pada awalnya ia memaklumi kedekatan mereka dan Zidan yang sering pergi bersama dengan Tiara, karena ia tidak bisa bertemu atau pergi dengan Zidan jika di luar sekolah. Tapi akhir-akhir ini ia merasa jika mereka sudah tidak wajar lagi, apalagi dengan gampangnya Tiara menggandeng tangan Zidan di depannya.

Daripada kepalanya pusing dan bertambah kesal, Livia memilih untuk segera membersihkan tubuhnya sebelum hari semakin sore.

***

Sementara itu di rumah yang berbeda, semua orang merasa heran melihat Dareen yang terus senyum-senyum sendiri sepanjang makan malam.

" Kamu kenapa sih? Dari tadi senyum-senyum sendiri tidak jelas seperti itu " tanya Dion pada adiknya itu.

" Mau senyum aja " jawab Dareen sekenanya.

Dareen terus tersenyum mengingat kebersamaannya dengan Livia tadi sore. Ia sungguh sangat bahagia walaupun hanya duduk berdua di taman, asal bersama dengan pujaan hatinya.

" Om, coklat punya Chika mana? " tanya Chika pada Dareen.

" Mampus, pasti marah nih anak " batin Dareen menatap ponakannya itu.

" Coklat Chika sudah gak ada, Sayang " jawab Dareen tersenyum walaupun hatinya ketar-ketir.

Jika sampai Chika merajuk atau menangis maka ia yang akan kena marah Dion dan Mama Dena.

" Kok bisa gak ada? Tadi kan di mobilnya Om Dareen. Om Dareen makan ya? " tanya Chika mulai menunjukkan tanda-tanda akan marah.

" Kamu tu ya, coklat ponakan sendiri dimakan. Emang kamu terlalu miskin dan tidak bisa beli coklat sendiri? " ucap Dion pada Dareen karena sudah membuat putrinya marah.

Dareen pun berdecak kesal mendengar itu. " Bukan, aku gak makan coklat itu " jawab Dareen karena memang tidak memakan coklat itu.

" Terus coklat kok bisa gak ada? " ucap Chika menatap tajam Dareen.

" Karena coklatnya Om kasih ke Kakak Cantik " jawab Dareen keceplosan.

Dareen pun langsung memukul mulutnya sendiri karena bisa-bisanya ia mengatakan itu di depan semua anggota keluarga. Ia belum berniat mengenai hal ini karena ia pun belum mendapatkan hati Livia.

" Aduh Dareen, kenapa keceplosan sih " rutuk Dareen dalam hati.

Sedangkan semua orang yang berada di meja makan terkejut dan menatap Dareen penuh tanda tanya.

" Kakak Cantik? Siapa? " tanya Mama Dena penasaran.

" Itu loh Oma, Kakak Cantik yang nabrak Om Dareen pas di mall " jawab Chika yang mengerti siapa yang dimaksud Dareen.

" Kalau coklatnya Om Dareen kasih ke Kakak Cantik gak papa deh, tapi nanti beliin lagi ya " lanjut Chika pada Dareen.

Dareen pun menganggukkan kepalanya dan berusaha menghindari tatapan mata yang lain.

" Siapa Dareen? Apa kekasihmu? " tanya Papa Darian pada Dareen.

" Belum Pa, tapi sebentar lagi pasti jadi kekasih aku " jawab Dareen.

Dareen sepertinya tidak bisa menyembunyikannya lagi dari keluarganya jika sudah seperti ini.

" Jadi kamu sedang dekat dengan seorang wanita, Sayang? " tanya Mama Dena begitu antusias.

" Iya Ma " jawab Dareen.

" Akhirnya anak Mama ini bisa dekat juga dengan wanita " ucap Mama Dena sangat senang.

" Ternyata normal juga " cibir Dion karena selama ini adiknya itu tidak pernah memiliki kekasih atau dekat dengan seorang wanita.

Dareen tentu saja sangat kesal. " Aku dari dulu emang normal ya " ucap Dareen tidak terima.

" Dion, jangan berkata seperti itu. Anak Mama ini normal " ucap Mama Dena menatap tajam Dion.

Dareen tersenyum kemenangan karena Mama Dena membelanya kali ini dan ia menjulurkan lidahnya mengejek sang kakak.

" Kakak doakan kamu bisa mendapatkan wanita itu ya. Supaya cepat menikah seperti teman-teman kamu " ucap Fira yang ikut senang mendengar Dareen dekat dengan seorang wanita.

" Iya Kak " jawab Dareen tersenyum.

" Pokoknya kamu harus cepat membawa wanita itu ke hadapan Mama. Mama ingin segera memiliki menantu lagi " ucap Mama Dena pada Dareen.

" Iya Ma, ini Dareen juga lagi usahakan. Doakan Dareen ya " ucap Dareen tersenyum.

" Pasti, Sayang. Mama pasti mendoakan kamu " jawab Mama Dena mengusap salah satu sisi wajah putranya.

Dareen berjanji pada dirinya sendiri jika ia pasti akan mendapatkan Livia dan membawa gadis itu ke hadapan Mama Dena.

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow ig saya @tyaningrum_05 dan akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Udah ku duga mana ada pria yg tahan dgn sikap papa Agra yg gak ngebolehin anaknya pacaran,Apalagi pacarannya gak kayak yg lain,Cowoknya juga pasti pengen antar jemput pacarnya setiap hari, lha ini semuanya gakndi bolehin,Makanya Zidan selingkuh,Tapi Zidan juga jangan nyesel nanti ya,hanya karna kebahagiaan sesaat,kamu khianatin Via...

2024-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kegalauan Dareen
2 2. Desakan Menikah
3 3. Seorang Gadis
4 4. Tanda-Tanda Jatuh Cinta
5 5. Backstreet
6 6. Jangan Panggil Om ~ Dareen
7 7. Informasi Tentang Livia
8 8. Modus Dareen
9 9. Calon Jodoh
10 10. Meminta Izin
11 11. Punya Pacar ~ Livia
12 12. Bayangan Gadis
13 13. Mengantar Livia
14 14. Lebih Baik Putus ~ Dareen
15 15. Sudah Tua
16 16. Keceplosan
17 17. Coklat Untuk Livia
18 18. Balas dengan Kencan ~ Dareen
19 19. Calon Istri
20 20. Cari Muka
21 21. Supir Taksi
22 22. Penakut
23 23. Bau Amis
24 24. Serasa Selingkuhan
25 25. Putuskan Dia ~ Dareen
26 26. Pembohong Handal
27 27. Memang Pantas
28 28. Cinta Pertama
29 29. Sah
30 30. Permintaan Papa Agra
31 31. Tidur Terpisah
32 32. Pagi Pertama
33 33. Izin Pindah
34 34. Sayang? ~ Dareen
35 35. Lebih dari Sahabat
36 36. Zidan Datang
37 37. Hargai Suamimu ~ Mama Maya
38 38. Sampai Kapan? ~ Dareen
39 Setitik Cinta-Promo Karya Baru
40 39. Merasa Dibutuhkan
41 40. Memilih Dareen
42 41. Harus Terbiasa
43 42. Tidur Di Sini ~ Livia
44 43. Mencuri Ciuman
45 44. Menghindar
46 45. Jangan Ganggu Aku ~ Livia
47 46. Tebar Pesona
48 47. Balasan Ciuman
49 48. Haram Tapi Halal
50 49. Lebih Indah ~ Dareen
51 50. Ucapan Selamat Pagi
52 51. Takut Tertular
53 52. Playing Victim
54 53. Liontin Bunga Matahari
55 54. Penjual Ketoprak
56 55. Kamu yang Pertama ~ Dareen
57 56. Pas
58 57. Ke Semarang
59 58. Kompor
60 59. Adiknya Cantik ~ Kasir
61 60. Drama Adik Bayi
62 61. Dareen Mana? ~ Livia
63 62. Menuntut Penjelasan
64 63. Cari Hiburan
65 64. Sentuh Aku, Kak ~ Livia
66 65. Mengingkari Janji
67 66. Harapan Satu-Satunya
68 67. Rasanya Sangat Enak ~ Dareen
69 68. Pelacur? ~ Zidan
70 69. Lepaskan Istriku! ~ Dareen
71 70. Sangat Berharga
72 71. Kemarahan Zidan
73 72. Adik Lagi
74 73. Nyamuk Besar
75 74. Huby ~ Livia
76 Perawan Rasa Janda-Promo Karya Baru
77 75. Om-Om Mesum
78 76. Menghindari Dareen
79 77. Balas Dendam
80 78. Demam
81 79. Peringatan Mama Dena
82 80. Ditarik Paksa
83 81. Ingin Dia Mati! ~ Tiara
84 82. Tidak Merasa Bersalah
85 83. ISTRIKU ~ Dareen
86 84. Jangan Jauh-Jauh ~ Livia
87 85. Takut Papa ~ Livia
88 86. Pura-Pura
89 87. Tidak Marah
90 88. Bicara Berdua
91 89. Pasti Bahagia ~ Livia
92 90. Butuh Privasi
93 91. Sama-Sama Keras Kepala
94 92. Izin Papa Agra
95 93. Bekal
96 94. Asing
97 95. Mudah Lapar
98 96. Lebih dari Segalanya ~ Dareen
99 97. Benar-Benar Terkejut
100 98. Semakin Cemburu
101 99. Malam Kesekian
102 100. Negara Impian
103 101. Jaga Mata, Jaga Hati ~ Livia
104 102. Seindah Kamu ~ Dareen
105 103. Kedok Mandi Bersama
106 104. Sakit Luar Biasa
107 105. Kehamilan Ektopik
108 106. Jangan Sakiti Suamiku ~ Livia
109 107. Berkorban
110 108. Sisi Lemah Dareen
111 109. Ikhlas
112 110. Masalah Buang Angin
113 111. Hukuman
114 112. Protes Livia
115 113. Mogok Makan
116 114. Duda Sementara
117 115. Misi Penyusupan
118 116. Ketahuan
119 117. Menahan Godaan
120 118. Ngidam Aneh
121 119. Balas Budi
122 120. Tetangga Lama
123 121. Menunda Kuliah
124 122. Tidak Terhingga ~ Dareen
125 123. Pulang Terlambat
126 124. Amit-Amit
127 125. Carlina
128 126. I'am Sorry, My Wife ~ Dareen
129 127. Mertua Idaman
130 128. Proyek Pembuatan Jalan Lahir
131 129. Bekal Energi
132 130. Happy Anniversary, Sayang ~ Dareen
133 131. Selamanya Bersama (TAMAT)
134 Visual
135 Bonus Chapter
136 Bonus Chapter 2
137 Bonus Chapter 3
138 Bonus Chapter 4
139 Last Bonus Chapter
140 Promo Karya Baru : Married With My Ex
141 Promo Karya Baru-Surga Yang Lain
142 Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
143 Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
144 Promo Karya Baru : My Sugar Baby
Episodes

Updated 144 Episodes

1
1. Kegalauan Dareen
2
2. Desakan Menikah
3
3. Seorang Gadis
4
4. Tanda-Tanda Jatuh Cinta
5
5. Backstreet
6
6. Jangan Panggil Om ~ Dareen
7
7. Informasi Tentang Livia
8
8. Modus Dareen
9
9. Calon Jodoh
10
10. Meminta Izin
11
11. Punya Pacar ~ Livia
12
12. Bayangan Gadis
13
13. Mengantar Livia
14
14. Lebih Baik Putus ~ Dareen
15
15. Sudah Tua
16
16. Keceplosan
17
17. Coklat Untuk Livia
18
18. Balas dengan Kencan ~ Dareen
19
19. Calon Istri
20
20. Cari Muka
21
21. Supir Taksi
22
22. Penakut
23
23. Bau Amis
24
24. Serasa Selingkuhan
25
25. Putuskan Dia ~ Dareen
26
26. Pembohong Handal
27
27. Memang Pantas
28
28. Cinta Pertama
29
29. Sah
30
30. Permintaan Papa Agra
31
31. Tidur Terpisah
32
32. Pagi Pertama
33
33. Izin Pindah
34
34. Sayang? ~ Dareen
35
35. Lebih dari Sahabat
36
36. Zidan Datang
37
37. Hargai Suamimu ~ Mama Maya
38
38. Sampai Kapan? ~ Dareen
39
Setitik Cinta-Promo Karya Baru
40
39. Merasa Dibutuhkan
41
40. Memilih Dareen
42
41. Harus Terbiasa
43
42. Tidur Di Sini ~ Livia
44
43. Mencuri Ciuman
45
44. Menghindar
46
45. Jangan Ganggu Aku ~ Livia
47
46. Tebar Pesona
48
47. Balasan Ciuman
49
48. Haram Tapi Halal
50
49. Lebih Indah ~ Dareen
51
50. Ucapan Selamat Pagi
52
51. Takut Tertular
53
52. Playing Victim
54
53. Liontin Bunga Matahari
55
54. Penjual Ketoprak
56
55. Kamu yang Pertama ~ Dareen
57
56. Pas
58
57. Ke Semarang
59
58. Kompor
60
59. Adiknya Cantik ~ Kasir
61
60. Drama Adik Bayi
62
61. Dareen Mana? ~ Livia
63
62. Menuntut Penjelasan
64
63. Cari Hiburan
65
64. Sentuh Aku, Kak ~ Livia
66
65. Mengingkari Janji
67
66. Harapan Satu-Satunya
68
67. Rasanya Sangat Enak ~ Dareen
69
68. Pelacur? ~ Zidan
70
69. Lepaskan Istriku! ~ Dareen
71
70. Sangat Berharga
72
71. Kemarahan Zidan
73
72. Adik Lagi
74
73. Nyamuk Besar
75
74. Huby ~ Livia
76
Perawan Rasa Janda-Promo Karya Baru
77
75. Om-Om Mesum
78
76. Menghindari Dareen
79
77. Balas Dendam
80
78. Demam
81
79. Peringatan Mama Dena
82
80. Ditarik Paksa
83
81. Ingin Dia Mati! ~ Tiara
84
82. Tidak Merasa Bersalah
85
83. ISTRIKU ~ Dareen
86
84. Jangan Jauh-Jauh ~ Livia
87
85. Takut Papa ~ Livia
88
86. Pura-Pura
89
87. Tidak Marah
90
88. Bicara Berdua
91
89. Pasti Bahagia ~ Livia
92
90. Butuh Privasi
93
91. Sama-Sama Keras Kepala
94
92. Izin Papa Agra
95
93. Bekal
96
94. Asing
97
95. Mudah Lapar
98
96. Lebih dari Segalanya ~ Dareen
99
97. Benar-Benar Terkejut
100
98. Semakin Cemburu
101
99. Malam Kesekian
102
100. Negara Impian
103
101. Jaga Mata, Jaga Hati ~ Livia
104
102. Seindah Kamu ~ Dareen
105
103. Kedok Mandi Bersama
106
104. Sakit Luar Biasa
107
105. Kehamilan Ektopik
108
106. Jangan Sakiti Suamiku ~ Livia
109
107. Berkorban
110
108. Sisi Lemah Dareen
111
109. Ikhlas
112
110. Masalah Buang Angin
113
111. Hukuman
114
112. Protes Livia
115
113. Mogok Makan
116
114. Duda Sementara
117
115. Misi Penyusupan
118
116. Ketahuan
119
117. Menahan Godaan
120
118. Ngidam Aneh
121
119. Balas Budi
122
120. Tetangga Lama
123
121. Menunda Kuliah
124
122. Tidak Terhingga ~ Dareen
125
123. Pulang Terlambat
126
124. Amit-Amit
127
125. Carlina
128
126. I'am Sorry, My Wife ~ Dareen
129
127. Mertua Idaman
130
128. Proyek Pembuatan Jalan Lahir
131
129. Bekal Energi
132
130. Happy Anniversary, Sayang ~ Dareen
133
131. Selamanya Bersama (TAMAT)
134
Visual
135
Bonus Chapter
136
Bonus Chapter 2
137
Bonus Chapter 3
138
Bonus Chapter 4
139
Last Bonus Chapter
140
Promo Karya Baru : Married With My Ex
141
Promo Karya Baru-Surga Yang Lain
142
Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
143
Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
144
Promo Karya Baru : My Sugar Baby

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!