Bab 6: Mimpi yang Jadi Nyata?

Bibirnya terus mencumbu Nesha. Seluruh tubuh Nesha mematung tak bisa bergerak. Ia sangat syok. Ia hanya bisa membiarkan tubuhnya dijamah oleh orang yang selama ini dicintainya secara diam-diam itu. Tangan orang itu mulai menelesup masuk ke bawah dressnya. Sentuhan demi sentuhan Nesha terima dengan perasaan bimbang. Di satu sisi ia bahagia, tapi di sisi lain ia merasa ini tidak benar.

‘Gue harus apa? Ini salah tapi gue gak bisa nolak Kak Bryan.’ Benaknya berdebat di tengah-tengah sensasi aneh yang baru kali ini ia rasakan.

“Nes!”

Terdengar suara pintu kamar diketuk dan langsung saja Nesha mendorong tubuh orang yang sedang bercumbu dengannya itu. Ia bangkit dari tempat tidur, merapikan kembali pakaiannya, dan berjalan tergesa menuju pintu. Ia membukanya, segera keluar, dan menutup pintu itu.

“A-ada apa, Kak?” Tanya Nesha saat mendapati sang Kakak di hadapannya.

“Kirain kemana kamu, kakak cariin dari tadi.” Protes Nathan.

“Aku tadi…” Kata-katanya menggantung. Otaknya tak bisa berpikir setelah kejadian yang baru saja terjadi antara dia dan juga Bryan.

“Bryan mana? Tadi Kakak lihat kamu bareng dia sama orang-orang di beranda belakang.”

Tubuh Nesha menegang. “Eh…Kak, kita pulang yuk.” Nesha melirik jam tangan yang melingkar di tangannya. “Udah jam dua belas ini. Cepet Kak kita pulang sekarang!” Segera saja Nesha membawa Nathan menjauh dari kamar itu.

Sesampainya di rumah, Nesha benar-benar tak bisa menutup matanya lagi. Bibir hangat yang menyentuh bibirnya, tangan hangat yang besar yang berhasil menyentuhnya, benar-benar masih terasa dengan sangat jelas.

‘Gimana ini? Gimana kalau gue ketemu lagi sama Kak Bryan? Gue harus bilang apa?’ Batinnya bermonolog.

Nesha selalu mengagumi sosok itu. Ia pun pernah dengan lancangnya mendambakan pria tampan itu menjadi kekasihnya. Namun, ia selalu berusaha untuk tahu diri.

Lihat dia, dan lihat dirimu sendiri, Nesha. Sangat berbeda jauh. Bryan tidak mungkin menjadi milik kamu! Begitu logika Nesha selalu menegurnya.

Bryan adalah laki-laki tampan, dari keluarga terpandang, baik hati, dan juga kaya raya. Sedangkan dirinya? Mungkin saja Nesha juga berasal dari keluarga yang kaya raya, tapi lihat dirinya yang gemuk, tak bisa bersosialisasi, dan sangat kikuk. Membuat Nesha berpikir Bryan hanyalah mimpi indah yang tak akan pernah menjadi kenyataan.

Tapi kejadian barusan membantah semuanya.

Harapan pun muncul dalam benak Nesha. Harapan untuk menjadikan dirinya berstatus sebagai perempuan spesial bagi Bryan. Entah dari mana datangnya, kini ia percaya diri bahwa Bryan memiliki perasaan yang sama dengannya.

Bryan tidak mungkin menyentuhnya jika ia tidak ada rasa pada Nesha 'kan?

***

Hari-hari pun berlalu. Tidak seperti harapannya, Bryan sama sekali tidak pernah menghubunginya. Nesha sendiri tak ingin menghubunginya terlebih dahulu. Ia tak punya cukup keberanian untuk melakukan itu.

Namun hari itu ia mendapat kabar dari Nathan, bahwa Bryan akan kembali ke Australia. Mendengar kabar itu, membuat Nesha bertindak berdasarkan hatinya. Ia segera pergi ke Bandara untuk menemui Bryan. Beruntung, Nesha menemukan sosok Bryan di pintu masuk keberangkatan.

“Kak Bryan!” Nesha memanggil Bryan yang berjalan dengan koper di tangannya.

“Nesha?” Ucapnya tercengang.

Nafas Nesha tersengal, keringatnya bercucuran. Ia sampai kesulitan berbicara saking cepatnya tadi ia berlari.

“Kamu lari-lari kesini?” Tanya Bryan.

“Kak Bryan, kenapa gak ngebuhungin aku?” Tanya Nesha akhirnya.

Bryan tertegun beberapa saat. “Maaf, Nes. Aku emang lagi sibuk banget. Ini juga harus segera pergi lagi ke Australia.” Ujarnya penuh sesal.

“Gak ada yang mau Kak Bryan omongin sama aku?” Ujarnya penuh harap.

“Ngomong…?” Bryan begitu kebingungan.

Sontak Nesha melingkarkan tangannya di sekeliling pinggang Bryan. “Ya udah, Kak Bryan pergi dulu aja. Nanti aja ngomongnya. Tapi harus cepet balik lagi kesini ya? Kalau enggak aku yang akan nyusulin kesana.”

Bryan hanya bisa berdiri mematung. Ia tak paham dengan situasi yang terjadi.

Setelah itu Bryan berangkat dengan pesawatnya menuju Australia. Dan Nesha pun kembali ke rumahnya.

Sepanjang perjalanan pikirannya sangat sibuk memikirkan hal yang baru saja dilakukannya. Saking sedihnya Bryan akan kembali ke Australia, Nesha sampai nekat memeluknya.

Entah darimana datangnya keberanian itu.

Walaupun ia sedih karena tak bisa bertemu Bryan dalam waktu yang lama, tapi ia bahagia karena pelukan itu mengobati segalanya.

“Nesha.”

Tiba-tiba suara sang ayah membuyarkan lamunannya. Saking sibuknya ia dengan pikirannya, Nesha sampai tak sadar bahwa ia sudah berada di ruang tamu rumahnya.

“Papa…” Nesha segera menghampiri sang ayah dan juga Nathan yang duduk di sofa ruang tamu. Wajah Nathan terlihat marah, dan itu membuat perasaan Nesha seketika menjadi tidak enak.

Ia pun duduk di hadapan Wijaya, sang ayah. “Papa, kapan pulang dari Kalimantan?”

“Baru saja.” Ujarnya dingin. “Papa masih banyak pekerjaan. Jadi akan papa sampaikan hal ini dengan cepat. Dengarkan baik-baik. Kamu sudah lulus kuliah, jadi sekarang waktunya kamu menikah.”

“Menikah?!” Kedua mata Nesha membulat sempurna.

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

menurut aku kyknya yg masuk kamar bukan bryan deh...tapi siapa yah????

2024-06-23

0

Regita Regita

Regita Regita

next

2023-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kakak dan Adik yang Berbeda
2 Bab 2: Tubuh yang Besar
3 Bab 3: Pewaris Hart Group
4 Bab 4: Pesta Felisha
5 Bab 5: Kak Bryan
6 Bab 6: Mimpi yang Jadi Nyata?
7 Bab 7: Perintah untuk Menikah
8 Bab 8: Bertemu Calon Ayah Mertua
9 Bab 9: Calon Suami Menyebalkan
10 Bab 10: Perjodohan
11 Bab 11: Dilamar William Hart
12 Bab 12: Honeymoon Seorang Diri
13 Bab 13: Panda dan Buaya
14 Bab 14: Kulit bertemu Kulit
15 Bab 15: Introvert dan Ekstrovert
16 Bab 16: Mulai Mengenal
17 Bab 17: Ingin Bercerai
18 Bab 18: Panda yang Malang
19 Bab 19: Demi Posisi Wakil Presdir
20 Bab 20: Hari Pertama Bekerja
21 Bab 21: Dua Kenyataan
22 Bab 22: Buaya dan Rubah Betina
23 Bab 23: Perempuan Seindah Berlian
24 Bab 24: Terbiasa Bersama Panda
25 Bab 25: Mengabaikan
26 Bab 26: Buaya Jatuh Sakit
27 Bab 27: Kasmaran
28 Bab 28: Salah Paham
29 Bab 29: Tempat untuk Pulang
30 Bab 30: Ternyata Kamu Suka
31 Bab 31: Dunia yang Sempit
32 Bab 32: Jangan Menangis
33 Bab 33: Bukalah Hatimu
34 Bab 34: Manis
35 Bab 35: Pesta Pengukuhan
36 Bab 36: Bertengkar
37 Bab 37: Jiwa yang Terbangun
38 Bab 38: Kehilangan
39 Bab 39: Lebih dari Sakit
40 Bab 40: Pergi
41 Bab 41: Mengais Bahagia dari Masa Lalu
42 Bab 42: Merelakan? Tidak Akan Pernah!
43 Bab 43: Menemukan Panda
44 Bab 44: Bercerai
45 Bab 45: Selamat Tinggal
46 Bab 46: Pria Dingin
47 Bab 47: Berubah
48 Bab 48: Bertemu Kembali
49 Bab 49: Tak Semudah Itu
50 Bab 50: Pelajaran untuk William
51 Bab 51: Seseorang dari Masa Lalu
52 Bab 52: Pandaku Tak Akan Kembali
53 Bab 53: Menanggalkan Nama 'Rauf'
54 Bab 54: Kejutan
55 Bab 55: Kesempatan Terakhir(end)
56 Ekstra 1: Lestari
57 Ekstra 2: Perasaan yang Tak Seharusnya
58 Ekstra 3: Marry Me, Dev
59 Ekstra 4: Single Mom
60 Ekstra 5: Miss Rania, I Love You
61 Ekstra 6: Selingkuh itu Indah
62 Ekstra 7: The Bad Boy and His Nanny
63 Ekstra 8: Mengejar Cinta Nabila
64 Ekstra 9: Wanita Rahasia Daddy Zach
65 Ekstra 10: Jodohkah Kita?
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1: Kakak dan Adik yang Berbeda
2
Bab 2: Tubuh yang Besar
3
Bab 3: Pewaris Hart Group
4
Bab 4: Pesta Felisha
5
Bab 5: Kak Bryan
6
Bab 6: Mimpi yang Jadi Nyata?
7
Bab 7: Perintah untuk Menikah
8
Bab 8: Bertemu Calon Ayah Mertua
9
Bab 9: Calon Suami Menyebalkan
10
Bab 10: Perjodohan
11
Bab 11: Dilamar William Hart
12
Bab 12: Honeymoon Seorang Diri
13
Bab 13: Panda dan Buaya
14
Bab 14: Kulit bertemu Kulit
15
Bab 15: Introvert dan Ekstrovert
16
Bab 16: Mulai Mengenal
17
Bab 17: Ingin Bercerai
18
Bab 18: Panda yang Malang
19
Bab 19: Demi Posisi Wakil Presdir
20
Bab 20: Hari Pertama Bekerja
21
Bab 21: Dua Kenyataan
22
Bab 22: Buaya dan Rubah Betina
23
Bab 23: Perempuan Seindah Berlian
24
Bab 24: Terbiasa Bersama Panda
25
Bab 25: Mengabaikan
26
Bab 26: Buaya Jatuh Sakit
27
Bab 27: Kasmaran
28
Bab 28: Salah Paham
29
Bab 29: Tempat untuk Pulang
30
Bab 30: Ternyata Kamu Suka
31
Bab 31: Dunia yang Sempit
32
Bab 32: Jangan Menangis
33
Bab 33: Bukalah Hatimu
34
Bab 34: Manis
35
Bab 35: Pesta Pengukuhan
36
Bab 36: Bertengkar
37
Bab 37: Jiwa yang Terbangun
38
Bab 38: Kehilangan
39
Bab 39: Lebih dari Sakit
40
Bab 40: Pergi
41
Bab 41: Mengais Bahagia dari Masa Lalu
42
Bab 42: Merelakan? Tidak Akan Pernah!
43
Bab 43: Menemukan Panda
44
Bab 44: Bercerai
45
Bab 45: Selamat Tinggal
46
Bab 46: Pria Dingin
47
Bab 47: Berubah
48
Bab 48: Bertemu Kembali
49
Bab 49: Tak Semudah Itu
50
Bab 50: Pelajaran untuk William
51
Bab 51: Seseorang dari Masa Lalu
52
Bab 52: Pandaku Tak Akan Kembali
53
Bab 53: Menanggalkan Nama 'Rauf'
54
Bab 54: Kejutan
55
Bab 55: Kesempatan Terakhir(end)
56
Ekstra 1: Lestari
57
Ekstra 2: Perasaan yang Tak Seharusnya
58
Ekstra 3: Marry Me, Dev
59
Ekstra 4: Single Mom
60
Ekstra 5: Miss Rania, I Love You
61
Ekstra 6: Selingkuh itu Indah
62
Ekstra 7: The Bad Boy and His Nanny
63
Ekstra 8: Mengejar Cinta Nabila
64
Ekstra 9: Wanita Rahasia Daddy Zach
65
Ekstra 10: Jodohkah Kita?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!