Bab 9: Calon Suami Menyebalkan

“Nes, maaf ya. Kakak gak bisa ikut ke pertemuan kamu sama Abraham Hart dan anaknya. Papa sengaja kirim Kakak ke luar kota supaya Kakak gak bisa ikut pertemuan itu.” Terdengar suara Nathan yang sedih di telepon.

Nesha hanya bisa menghela nafas pasrah. "Mau gimana lagi." Lirihnya. “Terus kabar Kak Bryan gimana?”

“Gak ada kabar, Nes. Dia gak bisa dihubungi. Kata sekretarisnya dia lagi ke New York. Ada perjalanan bisnis gitu. Kamu juga belum berhasil hubungin dia?"

“Belum…” Lirih Nesha lagi.

Sejak kepulangannya ke Australia, Bryan tak bisa Nesha hubungi. Nesha sudah berusaha menghubungi melalui Whatsapp, Facebook, Instagram, juga Email, namun Bryan tetap tak bisa dihubungi.

Karena kejadian di pesta Felisha waktu itu, perasaan Nesha terhadap Bryan semakin tumbuh. Ia yakin bahwa Bryan memiliki perasaan yang sama terhadapnya. Bahkan setelah Bryan kembali ke Australia, dengan berani dan tanpa banyak berpikir Nesha menghubunginya. Bertanya Bryan dimana, dan mengapa mengabaikannya.

Jika biasanya Nesha hanya akan menyukainya dalam diam, kali ini ia berani untuk menyukai Bryan secara terbuka. Namun, entah mengapa Bryan tak pernah merespon, dan itu membuat Nesha bimbang.

‘Kak Bryan, Kakak kemana sih? Kakak emangnya rela aku nikah sama cowok lain?’ Keluhnya dalam hati.

Kini Nesha sudah berada di sebuah ruangan VIP hotel berbintang. Setelah selesai menerima telepon dari sang Kakak, Nesha kembali ke ruangan, dan duduk di samping sang ayah.

“Darimana kamu, lama sekali ke toiletnya?” Tanya Wijaya seperti biasa, dengan nada yang dingin.

“Tadi nerima telepon dulu, Pah.” Ujarnya memberi penjelasan.

“Dengarkan, kamu harus menyetujui pinangan dari putra Abraham Hart. Mengerti?” Tegas Wijaya pada sang putri.

“Tapi Pah, aku dan Kak Bryan…”

“Kamu masih berpikir Bryan menaruh rasa pada kamu? Tentu Papa tidak akan menolak jika Bryan mau meminang kamu juga. Perusahaan milik keluarga Bryan tidak kalah besar dengan Hart Group. Tapi kita perlu realistis. Ada kesempatan yang berada tepat di depan mata kita, kenapa harus mencari kesempatan yang lain yang masih belum tentu bisa kita dapatkan atau tidak?"

Sontak Nesha menatap sang ayah tak percaya. Bagi sang ayah, perjodohan ini adalah demi kepentingan bisnisnya semata. Ia sama sekali tidak memikirkan perasaan sang putri. Sungguh Nesha merasa kecewa, namun ia tak heran. Ini adalah ayahnya, yang sejak kelahirannya pun seperti tak pernah sama sekali menganggapnya ada.

Tak lama terdengar pintu dibuka oleh para pelayan. Masuklah seorang pria yang masih terlihat gagah berwibawa sekalipun rambutnya sudah mulai memutih. Ia berjalan mendekat pada meja, tempat Nesha dan Wijaya berada.

“Pak Wijaya, maaf saya terlambat.” Ucap Abraham seraya menjabat tangan calon besan dan calon menantunya tersebut.

Nesha dan Abraham segera beranjak dari duduknya dan menyambut jabatan tangan yang ramah itu.

“Tidak apa-apa, Pak. Saya tahu anda sangat sibuk.” Ucap Wijaya penuh pengertian. “Anda sendirian? Dimana putra anda?”

Mereka pun mulai menduduki kembali kursinya masing-masing, dimana Abraham duduk di hadapan Wijaya.

“Will akan datang sebentar lagi. Mohon maaf anak itu memang harus banyak belajar mengenai banyak hal. Termasuk mengenai ketepatan waktu.” Ujar Abraham memohon maklum dari keduanya.

Tak lama pintu ruangan itu kembali terbuka. Sontak ketiga orang yang sedang mengobrol santai itu menoleh ke arah pintu. Berjalanlah William dengan setelan formalnya mendekat ke arah mereka bertiga.

Mata Nesha membulat sempurna. ‘Jadi itu yang namanya William Hart? Calon suami gue? Yang katanya playboy kelas kakap?' Gumam Nesha dalam hati.

Beberapa detik, Nesha tak bisa mengalihkan pandangannya dari pria tinggi dan tampan itu. Jujur, Nesha cukup terpesona karena pria itu memang amat sangat tampan. Namun saat pria itu sudah berdiri tepat di hadapannya, sosok Bryan muncul di benaknya. Seketika Nesha sadar, mungkin saja William ini setampan itu hingga Nesha begitu terpesona, tapi pesona William tak cukup kuat untuk menelusup masuk ke dalam hati Nesha. Di dalam hati Nesha sudah terlanjur penuh sesak oleh sosok Bryan yang dicintainya sejak bertahun-tahun yang lalu.

“Baiklah, Pak Wijaya, ini putra saya, William Hart.” Abraham memperkenalkan sang putra, dan begitu juga sebaliknya. “Will, ini adalah Pak Wijaya, calon mertua kamu. Dan ini adalah Nesha, calon istri kamu.”

Sontak kedua mata tajam William tertuju pada Nesha.

“Are you kidding, Dad? Dia perempuan yang kamu pilihkan untuk jadi istriku?” Seloroh William dengan tatapan tak percaya, melihat ke arah Nesha dari ujung kaki ke ujung kepala.

Sontak Wijaya dan juga Nesha tercengang. Kata-kata pertama yang keluar dari mulut pria tampan itu benar-benar menggambarkan apa yang sudah Nathan katakan sebelumnya tentang pria bernama William Hart ini.

Pria ini bukan pria baik-baik. Lebih dari itu, arogan, sombong, tidak punya sopan santun, dan menyebalkan.

“Will!” Tegur Abraham merasa tidak enak.

Wijaya menanggapinya dengan tawa. “Tidak apa-apa, Pak Abraham. Saya juga tidak berpikir bahwa putra anda yang gagah dan tampan ini bisa langsung menerima putri saya yang seperti ini.” Kembali kata-kata Wijaya seperti mengiris hati Nesha. Bukannya membela sang putri, ia malah ikut merendahkannya. “Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Mari kita duduk dan membicarakan semuanya.”

Kedua mata tajam William yang dihiasi alis tebal sempurna, masih menatap ke arah Nesha dengan benci.

Nesha hanya bisa tertunduk menatap kedua tangannya dan terus menghela nafas menghilangkan rasa kesalnya. ‘Kak Bryan, tolong aku!’

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

kebayang hati nesya retakkkkkkkkkkk😔😔😔

2024-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kakak dan Adik yang Berbeda
2 Bab 2: Tubuh yang Besar
3 Bab 3: Pewaris Hart Group
4 Bab 4: Pesta Felisha
5 Bab 5: Kak Bryan
6 Bab 6: Mimpi yang Jadi Nyata?
7 Bab 7: Perintah untuk Menikah
8 Bab 8: Bertemu Calon Ayah Mertua
9 Bab 9: Calon Suami Menyebalkan
10 Bab 10: Perjodohan
11 Bab 11: Dilamar William Hart
12 Bab 12: Honeymoon Seorang Diri
13 Bab 13: Panda dan Buaya
14 Bab 14: Kulit bertemu Kulit
15 Bab 15: Introvert dan Ekstrovert
16 Bab 16: Mulai Mengenal
17 Bab 17: Ingin Bercerai
18 Bab 18: Panda yang Malang
19 Bab 19: Demi Posisi Wakil Presdir
20 Bab 20: Hari Pertama Bekerja
21 Bab 21: Dua Kenyataan
22 Bab 22: Buaya dan Rubah Betina
23 Bab 23: Perempuan Seindah Berlian
24 Bab 24: Terbiasa Bersama Panda
25 Bab 25: Mengabaikan
26 Bab 26: Buaya Jatuh Sakit
27 Bab 27: Kasmaran
28 Bab 28: Salah Paham
29 Bab 29: Tempat untuk Pulang
30 Bab 30: Ternyata Kamu Suka
31 Bab 31: Dunia yang Sempit
32 Bab 32: Jangan Menangis
33 Bab 33: Bukalah Hatimu
34 Bab 34: Manis
35 Bab 35: Pesta Pengukuhan
36 Bab 36: Bertengkar
37 Bab 37: Jiwa yang Terbangun
38 Bab 38: Kehilangan
39 Bab 39: Lebih dari Sakit
40 Bab 40: Pergi
41 Bab 41: Mengais Bahagia dari Masa Lalu
42 Bab 42: Merelakan? Tidak Akan Pernah!
43 Bab 43: Menemukan Panda
44 Bab 44: Bercerai
45 Bab 45: Selamat Tinggal
46 Bab 46: Pria Dingin
47 Bab 47: Berubah
48 Bab 48: Bertemu Kembali
49 Bab 49: Tak Semudah Itu
50 Bab 50: Pelajaran untuk William
51 Bab 51: Seseorang dari Masa Lalu
52 Bab 52: Pandaku Tak Akan Kembali
53 Bab 53: Menanggalkan Nama 'Rauf'
54 Bab 54: Kejutan
55 Bab 55: Kesempatan Terakhir(end)
56 Ekstra 1: Lestari
57 Ekstra 2: Perasaan yang Tak Seharusnya
58 Ekstra 3: Marry Me, Dev
59 Ekstra 4: Single Mom
60 Ekstra 5: Miss Rania, I Love You
61 Ekstra 6: Selingkuh itu Indah
62 Ekstra 7: The Bad Boy and His Nanny
63 Ekstra 8: Mengejar Cinta Nabila
64 Ekstra 9: Wanita Rahasia Daddy Zach
65 Ekstra 10: Jodohkah Kita?
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1: Kakak dan Adik yang Berbeda
2
Bab 2: Tubuh yang Besar
3
Bab 3: Pewaris Hart Group
4
Bab 4: Pesta Felisha
5
Bab 5: Kak Bryan
6
Bab 6: Mimpi yang Jadi Nyata?
7
Bab 7: Perintah untuk Menikah
8
Bab 8: Bertemu Calon Ayah Mertua
9
Bab 9: Calon Suami Menyebalkan
10
Bab 10: Perjodohan
11
Bab 11: Dilamar William Hart
12
Bab 12: Honeymoon Seorang Diri
13
Bab 13: Panda dan Buaya
14
Bab 14: Kulit bertemu Kulit
15
Bab 15: Introvert dan Ekstrovert
16
Bab 16: Mulai Mengenal
17
Bab 17: Ingin Bercerai
18
Bab 18: Panda yang Malang
19
Bab 19: Demi Posisi Wakil Presdir
20
Bab 20: Hari Pertama Bekerja
21
Bab 21: Dua Kenyataan
22
Bab 22: Buaya dan Rubah Betina
23
Bab 23: Perempuan Seindah Berlian
24
Bab 24: Terbiasa Bersama Panda
25
Bab 25: Mengabaikan
26
Bab 26: Buaya Jatuh Sakit
27
Bab 27: Kasmaran
28
Bab 28: Salah Paham
29
Bab 29: Tempat untuk Pulang
30
Bab 30: Ternyata Kamu Suka
31
Bab 31: Dunia yang Sempit
32
Bab 32: Jangan Menangis
33
Bab 33: Bukalah Hatimu
34
Bab 34: Manis
35
Bab 35: Pesta Pengukuhan
36
Bab 36: Bertengkar
37
Bab 37: Jiwa yang Terbangun
38
Bab 38: Kehilangan
39
Bab 39: Lebih dari Sakit
40
Bab 40: Pergi
41
Bab 41: Mengais Bahagia dari Masa Lalu
42
Bab 42: Merelakan? Tidak Akan Pernah!
43
Bab 43: Menemukan Panda
44
Bab 44: Bercerai
45
Bab 45: Selamat Tinggal
46
Bab 46: Pria Dingin
47
Bab 47: Berubah
48
Bab 48: Bertemu Kembali
49
Bab 49: Tak Semudah Itu
50
Bab 50: Pelajaran untuk William
51
Bab 51: Seseorang dari Masa Lalu
52
Bab 52: Pandaku Tak Akan Kembali
53
Bab 53: Menanggalkan Nama 'Rauf'
54
Bab 54: Kejutan
55
Bab 55: Kesempatan Terakhir(end)
56
Ekstra 1: Lestari
57
Ekstra 2: Perasaan yang Tak Seharusnya
58
Ekstra 3: Marry Me, Dev
59
Ekstra 4: Single Mom
60
Ekstra 5: Miss Rania, I Love You
61
Ekstra 6: Selingkuh itu Indah
62
Ekstra 7: The Bad Boy and His Nanny
63
Ekstra 8: Mengejar Cinta Nabila
64
Ekstra 9: Wanita Rahasia Daddy Zach
65
Ekstra 10: Jodohkah Kita?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!