Bab 5: Kak Bryan

"Tulis nama gue. Bryan." Ucapnya seraya duduk di salah satu kursi yang kebetulan masih kosong. Ia tersenyum pada Nesha dengan senyuman manis yang sangat Nesha sukai.

'Kak Bryan ngapain ikut permainan gila ini?' Tanya Nesha dalam hati seraya menatap ke arah Bryan dengan heran.

Fira meletakkan kertas bertuliskan nama Bryan itu ke dalam mangkok. “Okay kita mulai.”

Salah satu dari mereka mengambil satu kertas dan membukanya. “Bryan.”

Semua orang mulai bersorak. Mereka begitu bersemangat siapakah yang akan melakukan permainan itu dengan Bryan, laki-laki tampan yang tiba-tiba mengajukan diri untuk bergabung dalam permainan ini.

Sedangkan Nesha sendiri, harap-harap cemas.

"Okay sekarang kita ambil satu nama lagi, siapa yang bakal ngabisin 7 menit bareng Bryan." Sahut diantara mereka dengan semangat.

Nesha semakin cemas. Ia tidak mau ada perempuan lain yang bersama dengan Bryan, melakukan kontak fisik selama 7 menit bersama Bryan. Tapi ia juga tidak mau jika ia yang terpilih menghabiskan 7 menit bersama crushnya itu.

Seseorang membuka gulungan dan…

Wajah yang semangat itu tiba-tiba berubah masam. "Nesha." Ucapnya dengan nada kecewa.

Semua hening beberapa saat. Beberapa detik kemudian diantara mereka mulai menggerutu karena yang akan menghabiskan waktu 7 menit bersama laki-laki tampan berambut ikal itu adalah Nesha, si perempuan zonk.

"Bryan, lo tahu gak yang namanya Nesha itu yang ini." Fira menunjuk ke arah Nesha. "Tapi kalau lo gak mau, gak apa-apa. Lo bisa nolak, kok. Atau gue bisa gantiin dia, gimana?" Ucap Fira dengan suara yang dibuat manja.

Sontak Bryan berdiri dan meraih tangan Nesha, membuat Nesha terperanjat kaget.

“Peraturan adalah peraturan. Gue bakal bawa cewek ini.”

Bryan pun membawa Nesha meninggalkan sekelompok orang menyebalkan itu.

"Hey kalian, pakai kamar yang ujung kiri. Kita udah dapet izin dari Felisha buat jadiin kamar itu private room buat permainan ini." Ujar seorang diantara mereka.

Bryan menoleh sekilas ke arah mereka. “Okay.”

Mereka pun melangkah ke arah ujung kiri yang ditunjukkan oleh salah satu dari mereka. Saat cukup jauh Bryan melepaskan tangan Nesha tepat di depan sebuah kamar yang agak jauh dari kamar yang ditunjukkan tadi.

"Nes, kenapa kamu bisa ikutan permainan aneh kayak gitu?" Tanya Bryan dengan nada lega sekaligus tak habis pikir. “Mereka jangan sampai ngelihat kita lagi.”

Nesha tak mampu menjawab. Sejak tangannya digenggam Bryan jantungnya terus bergemuruh dan mengalihkan semua perhatiannya.

Bagaimana tidak, tangannya dipegang oleh seseorang yang sudah lama disukai olehnya.  Apalagi sekarang, mereka berada di depan sebuah kamar, hanya berdua pula.

"Nes?" Lambaian tangan Bryan menyadarkan Nesha dari lamunannya.

"Iy-iya, Kak?" Jawabnya dengan tergagap.

"Kamu gak apa-apa?" Tanya Bryan khawatir. “Muka kamu kenapa merah gitu?”

Nesha memegang kedua pipinya dan benar saja, terasa hangat. “Ak-aku agak kepanasan, Kak.”

"Oh gitu. Kalau gitu buka aja jaket denim kamu." Sarannya.

Nesha merasa tak percaya diri. Ia memakai jaket itu karena tadi, saat ia akan mengganti pakaian, Nathan melarangnya. Nesha pun memutuskan untuk memakai jaket denimnya untuk menutupi dress yang digunakannya.

"Gak apa-apa, Kak. Aku agak kurang enak badan, jadi lebih baik aku pakai terus jaketnya." Kilahnya.

"Kamu sakit?" Tanya Bryan khawatir. Ditempelkannya telapak tangannya di kening Nesha yang tertutupi poni.

Seketika jantung Nesha kembali bergemuruh dengan kembali bersentuhannya kulitnya dan juga Bryan.

"Syukurlah, kamu gak demam." Ucapnya. “Gini deh, aku tahu kamu gak nyaman berada di pesta kayak gini. Aku juga agak menyesalkan kenapa Nathan maksa kamu dateng kesini. Sekarang kamu tunggu aja di kamar ini. Ini kamar yang disiapin Felisha buat aku istirahat.”

Nesha tentu terkejut mendengarnya.

'Kak Bryan pengen gue istirahat bareng dia di kamar ini? Berdua?' Pikiran Nesha sontak berkelana.

Tiba-tiba ponsel Bryan berbunyi. “Kamu masuk dulu aja, aku terima telepon dulu.”

Bryanpun melangkah menjauh dari Nesha yang masih berdiri mematung di depan pintu kamar itu.

"Ini serius gue disuruh masuk ke kamar ini?" Nesha merasa tak yakin.

Namun segera ia menghilangkan pikiran-pikiran kotor yang tiba-tiba hinggap di pikirannya. Tidak mungkin Bryan melakukan hal aneh terhadapnya. Bryan sangat menghormatinya, karena Nesha adalah adik dari sahabat baiknya.

Akhirnya dengan perlahan Nesha pun masuk ke kamar itu dan menutup pintu. Kamarnya gelap tapi walaupun demikian, cahaya dari lampu taman, masuk ke dalam kamar itu melalui kaca jendela.

Seketika Nesha pun merasa nyaman berada di kamar yang hening itu. Meskipun demikian degup jantungnya masih bergemuruh.

Ia duduk di tepi tempat tidur. Namun setelah lama menunggu, Bryan belum juga datang menghampirinya. Hingga Nesha merasa mengantuk. Direbahkannya tubuhnya di tempat tidur itu. Dan perlahan matanya semakin terasa berat dan iapun terlelap.

Saat Nesha sudah berada di alam mimpi, seseorang masuk ke kamar itu. Tanpa menyalakan lampu, ia merebahkan tubuhnya di kasur, tepat di sebelah Nesha. Orang itu tidak menyadari jika di sebelahnya ada seseorang dan ia pun terlelap.

Selang beberapa menit, Nesha mulai terbangun. Sesuatu mengganggu tidurnya. Dengan setengah sadar ia merasakan sesuatu menempel di bibirnya, lembut dan hangat. Ia juga merasakan pinggangnya direngkuh oleh seseorang.

Kesadarannya perlahan mulai kembali seutuhnya, ia kini bisa melihat samar-samar wajah seseorang yang begitu dekat di wajahnya. Ujung hidungnya bahkan bisa Nesha rasakan menekan ke pipinya dan sesuatu yang lembut dan hangat itu…

'Ini...Kak Bryan lagi nyium gue?!' Pekiknya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

cepwt sadar...melekin matanya nessss👁👁👁👁👁👁👁

2024-06-23

0

Regita Regita

Regita Regita

lanjutt

2023-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kakak dan Adik yang Berbeda
2 Bab 2: Tubuh yang Besar
3 Bab 3: Pewaris Hart Group
4 Bab 4: Pesta Felisha
5 Bab 5: Kak Bryan
6 Bab 6: Mimpi yang Jadi Nyata?
7 Bab 7: Perintah untuk Menikah
8 Bab 8: Bertemu Calon Ayah Mertua
9 Bab 9: Calon Suami Menyebalkan
10 Bab 10: Perjodohan
11 Bab 11: Dilamar William Hart
12 Bab 12: Honeymoon Seorang Diri
13 Bab 13: Panda dan Buaya
14 Bab 14: Kulit bertemu Kulit
15 Bab 15: Introvert dan Ekstrovert
16 Bab 16: Mulai Mengenal
17 Bab 17: Ingin Bercerai
18 Bab 18: Panda yang Malang
19 Bab 19: Demi Posisi Wakil Presdir
20 Bab 20: Hari Pertama Bekerja
21 Bab 21: Dua Kenyataan
22 Bab 22: Buaya dan Rubah Betina
23 Bab 23: Perempuan Seindah Berlian
24 Bab 24: Terbiasa Bersama Panda
25 Bab 25: Mengabaikan
26 Bab 26: Buaya Jatuh Sakit
27 Bab 27: Kasmaran
28 Bab 28: Salah Paham
29 Bab 29: Tempat untuk Pulang
30 Bab 30: Ternyata Kamu Suka
31 Bab 31: Dunia yang Sempit
32 Bab 32: Jangan Menangis
33 Bab 33: Bukalah Hatimu
34 Bab 34: Manis
35 Bab 35: Pesta Pengukuhan
36 Bab 36: Bertengkar
37 Bab 37: Jiwa yang Terbangun
38 Bab 38: Kehilangan
39 Bab 39: Lebih dari Sakit
40 Bab 40: Pergi
41 Bab 41: Mengais Bahagia dari Masa Lalu
42 Bab 42: Merelakan? Tidak Akan Pernah!
43 Bab 43: Menemukan Panda
44 Bab 44: Bercerai
45 Bab 45: Selamat Tinggal
46 Bab 46: Pria Dingin
47 Bab 47: Berubah
48 Bab 48: Bertemu Kembali
49 Bab 49: Tak Semudah Itu
50 Bab 50: Pelajaran untuk William
51 Bab 51: Seseorang dari Masa Lalu
52 Bab 52: Pandaku Tak Akan Kembali
53 Bab 53: Menanggalkan Nama 'Rauf'
54 Bab 54: Kejutan
55 Bab 55: Kesempatan Terakhir(end)
56 Ekstra 1: Lestari
57 Ekstra 2: Perasaan yang Tak Seharusnya
58 Ekstra 3: Marry Me, Dev
59 Ekstra 4: Single Mom
60 Ekstra 5: Miss Rania, I Love You
61 Ekstra 6: Selingkuh itu Indah
62 Ekstra 7: The Bad Boy and His Nanny
63 Ekstra 8: Mengejar Cinta Nabila
64 Ekstra 9: Wanita Rahasia Daddy Zach
65 Ekstra 10: Jodohkah Kita?
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1: Kakak dan Adik yang Berbeda
2
Bab 2: Tubuh yang Besar
3
Bab 3: Pewaris Hart Group
4
Bab 4: Pesta Felisha
5
Bab 5: Kak Bryan
6
Bab 6: Mimpi yang Jadi Nyata?
7
Bab 7: Perintah untuk Menikah
8
Bab 8: Bertemu Calon Ayah Mertua
9
Bab 9: Calon Suami Menyebalkan
10
Bab 10: Perjodohan
11
Bab 11: Dilamar William Hart
12
Bab 12: Honeymoon Seorang Diri
13
Bab 13: Panda dan Buaya
14
Bab 14: Kulit bertemu Kulit
15
Bab 15: Introvert dan Ekstrovert
16
Bab 16: Mulai Mengenal
17
Bab 17: Ingin Bercerai
18
Bab 18: Panda yang Malang
19
Bab 19: Demi Posisi Wakil Presdir
20
Bab 20: Hari Pertama Bekerja
21
Bab 21: Dua Kenyataan
22
Bab 22: Buaya dan Rubah Betina
23
Bab 23: Perempuan Seindah Berlian
24
Bab 24: Terbiasa Bersama Panda
25
Bab 25: Mengabaikan
26
Bab 26: Buaya Jatuh Sakit
27
Bab 27: Kasmaran
28
Bab 28: Salah Paham
29
Bab 29: Tempat untuk Pulang
30
Bab 30: Ternyata Kamu Suka
31
Bab 31: Dunia yang Sempit
32
Bab 32: Jangan Menangis
33
Bab 33: Bukalah Hatimu
34
Bab 34: Manis
35
Bab 35: Pesta Pengukuhan
36
Bab 36: Bertengkar
37
Bab 37: Jiwa yang Terbangun
38
Bab 38: Kehilangan
39
Bab 39: Lebih dari Sakit
40
Bab 40: Pergi
41
Bab 41: Mengais Bahagia dari Masa Lalu
42
Bab 42: Merelakan? Tidak Akan Pernah!
43
Bab 43: Menemukan Panda
44
Bab 44: Bercerai
45
Bab 45: Selamat Tinggal
46
Bab 46: Pria Dingin
47
Bab 47: Berubah
48
Bab 48: Bertemu Kembali
49
Bab 49: Tak Semudah Itu
50
Bab 50: Pelajaran untuk William
51
Bab 51: Seseorang dari Masa Lalu
52
Bab 52: Pandaku Tak Akan Kembali
53
Bab 53: Menanggalkan Nama 'Rauf'
54
Bab 54: Kejutan
55
Bab 55: Kesempatan Terakhir(end)
56
Ekstra 1: Lestari
57
Ekstra 2: Perasaan yang Tak Seharusnya
58
Ekstra 3: Marry Me, Dev
59
Ekstra 4: Single Mom
60
Ekstra 5: Miss Rania, I Love You
61
Ekstra 6: Selingkuh itu Indah
62
Ekstra 7: The Bad Boy and His Nanny
63
Ekstra 8: Mengejar Cinta Nabila
64
Ekstra 9: Wanita Rahasia Daddy Zach
65
Ekstra 10: Jodohkah Kita?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!