Nathan benar-benar membuat Nesha hadir di pesta perpisahan yang diadakan oleh Felisha di mansion mewah milik keluarganya itu. Pesta ini sangat bukan Nesha sekali. Bising oleh musik yang diputar dan begitu banyak orang yang hadir benar-benar membuat Nesha merasa tidak nyaman.
Dan seperti yang sudah terbayangkan olehnya, Nesha kini duduk di sudut ruangan dengan memainkan benda pipih di tangannya. Nesha menoleh sekilas dari layar ponselnya dan melihat Nathan sedang mengobrol dengan sang kekasih dengan riangnya, dan juga beberapa orang yang Nesha tahu sebagai sahabat dari Felisha.
Nesha menghela nafas. Jika saja Nathan berhenti memaksanya, ia tak perlu membuang waktunya seperti ini. Tapi karena tak ingin membuat sang kakak kecewa, ia pun berniat akan berada disini beberapa menit lagi, dan setelah itu ia akan pulang.
Nesha beranjak dan berjalan menuju beranda luar. Terasa lebih nyaman disana, karena tidak terlalu banyak orang dan tidak terlalu bising. Hanya ada sekelompok orang yang duduk di meja makan di sisi kolam renang, memainkan sebuah permainan yang entah apa itu.
Nesha pun duduk di sofa tak jauh dari mereka.
"Eh, lo Nesha 'kan?" Sapa seorang diantara orang-orang yang duduk di kursi meja makan, membuat Nesha mendongak. Ia melihat seorang yang sangat ia kenal.
'Fira? Apes banget gue hari ini. Kenapa harus ketemu sama nenek lampir juga di sini sih?' Keluh Nesha dalam hati saat mengetahui perempuan yang menyapanya adalah teman SMAnya yang dulu sering sekali iseng padanya. Malah mungkin, bisa dikatakan merundung dirinya.
"Bener 'kan? Lo Nesha si Giant versi cewek itu 'kan? Makin gede aja badan lo, Nes!" Ucapnya seraya terbahak, diikuti tawa dari teman-temannya yang lain.
Seketika Nesha menyesali keputusannya untuk keluar dari dalam rumah, terlebih datang ke pesta ini.
"Lo masih asyik sendiri aja? Dari dulu lo gak usaha gitu nyari temen? Atau emang gak ada yang mau temenan sama lo?"
"Omongan lo masih aja kayak dulu, pedes. Kebanyakan nyeblak ya lo." Sahut Nesha.
Fira terlihat tercengang. "Wah lo udah berani balas omongan gue sekarang?"
"Kenapa juga gue harus gak berani? Udah deh, kita udah dewasa sekarang. Udah bukan ABG lagi. Udah gak jaman gencet-gencetan." Nesha beranjak dari duduknya dan bersiap kembali masuk ke dalam ruangan.
"Eh, mau kemana lo?" Fira menghampiri Nesha. "Okay, sorry deh kalau gitu. Kita lupain masa lalu, dan lo mau gak ikut gue sama temen-temen gue main?"
Nesha menatap Fira penuh curiga. Ia juga melihat teman-temannya menatapnya dengan senyum yang mencurigakan. "Gue mau masuk. Abang gue nyariin."
"Masih lo sembunyi di balik abang lo yang ganteng itu? Gak kasihan lo sama dia? Dia pacarnya Felisha 'kan sekarang? Masa lo mau ngerecokin mereka?"
Seketika Nesha merasa kesal karena yang dikatakan oleh Fira benar adanya. Ia tak mungkin terus menerus menjadikan sang kakak tameng saat ia berada di saat seperti ini.
Fira mendekat pada Nesha dan berbisik di telinganya. "Lo ikut main sama temen-temen gue, atau gue sebarin foto lo waktu itu?"
"Bukannya lo udah hapus?!" Tanya Nesha panik, teringat foto yang memalukan itu.
"Ud-dah," Fira terlihat gelagapan. Karena sebenarnya ia sudah tak memiliki foto itu. "Tapi gue punya copynya." Dustanya dengan meyakinkan.
Seketika wajah Nesha memucat mengingat foto itu.
"Gak mau 'kan? Ya udah lo ikut sini." Mau tak mau Nesha pun mengikuti keinginan Fira bergabung dengan teman-temannya.
Ucapan-ucapan tak enak mulai Nesha dengar dari teman-teman Fira."Nah, permainannya bakal seru kalau ada cewek zonk kayak gini!" Ucap salah satu laki-laki dengan wajah menyebalkan.
Nesha tak punya pilihan. Akhirnya ia menelan kata-kata menyakitkan itu.
"Okay, Nes, gue bakal jelasin ke lo. Kita lagi main tujuh menit di surga."
Sontak Mata Nesha membulat sempurna. "Ap-apa? Gak, gue gak mau ikutan!" Ia bangkit dari duduknya dan bersiap pergi.
"Terserah. Kalo lo mau foto lo..."
Ia bimbang, menghindar dari permainan 'berbahaya' itu, atau fotonya tersebar?
Nesha pun segera mengurungkan niatnya, dan pasrah saat seseorang menuliskan namanya, menggulungnya, lalu menyimpan kertas itu sebuah mangkuk di tengah meja bersama nama-nama orang yang ikut permainan itu.
"Gue juga mau ikutan."
Tiba-tiba terdengar sebuah suara dari belakang Nesha. Ia pun menoleh dan melihat seorang pria tinggi dengan rambut ikal berdiri di belakangnya.
"Kak Bryan?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Erni Fitriana
seruuuu...lanjuttttttt
2024-06-23
0
Regita Regita
nyimak
2023-11-18
1