Diruang kelas yang ramai terjadi keheningan yang mencekam, dengan Ellita yang hanya duduk santai di kursi nya sambil membaca buku (sebenarnya buku ajaib nya )dan Pangeran kedua yang berdiri di hadapannya dengan ekspresi marah dan jengkelnya.
"Ayo ikut aku keluar Ellita." Katanya lagi sambil menguasai emosinya yang meluap.
"Anda ingin apa jika saya tidak mau? ingat Pangeran disini adalah akademi bukan istana kekaisaran, tempat yang bebas untuk anda melakukan apa saja." Balas Ellita dengan tetap memfokuskan dirinya pada buku yang selalu dia bawa.
Orang-orang yang melihat tingkah Ellita tidak tau harus bertepuk tangan dengan sikapnya yang cuek terhadap Pangeran kedua atau harus menasehati nya untuk tidak bersikap seperti itu jika dia mau aman, bagaimana pun yang di lawannya sekarang adalah seorang Pangeran.
Melihat Ellita yang masih tidak memperhatikan nya dan malah lebih fokus pada buku murahan itu, Pangeran kedua sangat marah, dia langsung merebut buku itu dan langsung melempar nya ke lantai dengan keras.
Brak
"Beraninya kamu menentang otoritas Pangeran ini!" Katanya marah.
Melihat sikap Pangeran kedua yang sewenang-wenang, Sean yang dari tadi tetap mengawasi mereka langsung bangkit dan hendak menyerang Pangeran kedua, tapi langsung berhenti setelah melihat Ellita yang menatapnya dan hanya berdiri dengan patuh menunggu perintah dari Ellita.
Sedangkan Gea yang dari tadi masih duduk di samping Ellita sudah mulai mengeluarkan Mana nya sedikit demi sedikit untuk melindungi Ellita, jika Ellita di serang oleh Pangeran sampah ini, dia gak perduli jika itu adalah seorang Pangeran, keluarga nya pun memiliki kekuasaan yang cukup di kekaisaran ini, jika hanya untuk membuat Pangeran yang kekanakan ini berhenti untuk membuat ulah lagi keluarga nya mampu.
"Hah." Melihat bukunya yang tergeletak di lantai dengan menyedihkan, buku novelnya yang biasa dan buku ajaibnya yang tidak bisa di lihat orang lain, Ellita hanya menghela nafasnya sambil menyibakkan poninya kebelakang.
"Sungguh kekanak-kanakan." Katanya dan melirik Pangeran kedua dengan jijik.
Melihat tatapan Ellita yang menatapnya dengan ekspresi yang seperti itu membuat Pangeran kedua tertegun karena di seluruh ingatannya, Ellita selalu menatapnya dengan lembut dan kasih sayang bahkan saat dia memerintahkan Ellita untuk tidak pernah mengunjungi dia lagi di istana, Ellita hanya menatap nya dengan sedih dan keluar begitu saja.
Apa terkejut? karena perasaan Ellita yang asli udah gak ada, jadi kalau kamu sekarat di depanku pun aku gak akan perduli, karena aku bukan Ellita, Ellita yang dulu masih memendam rasa padamu walaupun sudah di akhir hidup nya sudah gak ada lagi sekarang.
"Oke ayo bicara di luar." Lanjut Ellita dan langsung bangkit dari duduknya lalu pergi keluar lebih dulu meninggalkan Pangeran kedua yang masih tertegun.
Gea dan Sean hendak mengikuti Ellita tapi langsung di hentikan oleh Ellita.
"Kalian tunggu di sini aja, aku gak papa."
"Hei Ellita apa kamu yakin?" tanya Gea cemas.
"Jika dia mengancam mu, langsung teriak aja aku akan langsung ke sana dan mematahkan tangan dan kakinya." Timpa Sean.
"Ptf. oke-oke."
Melihat akhirnya Pangeran kedua sadar dan berjalan ke arahnya, Ellita langsung memutar matanya bosan dan langsung pergi ke arah taman yang tidak jauh dari lokasi kelas mereka.
"Sekarang bilang, apa yang ingin Pangeran katakan?" tanyanya langsung.
"Ini soal masa kecil kita." Katanya pelan.
Hahh tuh kan untung aja ni perasaan Ellita yang asli udah hilang, kalau masih ada pasti dia terkecoh lagi dengan cerita masa kecil yang klasik gini, berterima kasihlah pada Light yang tiba-tiba nyatakan cinta.
Mengingat Light kembali, wajah Ellita pun berlahan memanas tapi untung saja dia membelakangi Pangeran kedua jadi tidak ada yang melihat wajahnya yang memalukan itu.
"Terus?" tanya Ellita setelah menguasai emosinya dan membalik kan badannya menghadap Pangeran kedua.
Melihat Ellita yang tidak perduli sama sekali membuat nya merasa tidak enak, memang benar dia lah yang lebih dulu untuk mengakhiri hubungan mereka tapi bukan berarti Ellita bisa bersikap seperti ini kepada nya, dia ingin Ellita tetap hanya memandang nya saja.
Ya. Itulah yang selalu dia inginkan, dia ingin Ellita hanya memperdulikan nya tapi bukan berarti dia juga harus membalas kepedulian Ellita itu terhadap nya.
"Kamu tahu posisiku di istana sedang tidak baik sekarang, aku membutuhkan rekan untuk memperkuat posisiku."
"Terus apa hubungannya dengan ku?"
Apa? Apa kamu sekarang ingin meminta Ellita menjadi penopang posisimu tapi tetap menjalin hubungan asmara dengan wanita lain tanpa tahu malunya ! Yah aku ingat itulah yang dia lakukan ke Ellita yang asli tapi setidaknya Ellita langsung menolaknya saat itu juga, memang benar dia ada rasa terhadap pangeran kedua tapi bagaimana pun dia adalah putri bungsu kesayangan Duke Briar, memiliki posisi yang kokoh di kekaisaran ini, harga dirinya tidak mentolerir adanya kekasih yang lain dalam suatu hubungan mereka,yah setidaknya hanya itu yang aku bangga kan dari Ellita.
"Kamu adalah satu-satunya putri bungsu kesayangan Duke Briar dan tentu saja keluarga mu memiliki kekuasaan dan kekayaan di sini."
"Jadi apa? Jangan bicara terbelit belit!" kataku jengkel.
Melihat Ellita yang kesal, Pangeran kedua hanya bisa berkata dengan terus terang.
"Ayo kita tunangan, jika kita bertunangan otomatis posisi ku menjadi semakin kuat, jika aku berhasil menjadi kaisar aku akan menjadikanmu seorang Ratu." Katanya dengan sangat percaya diri.
Tuh kan sama tujuannya
"Apa aku adalah seseorang yang tergila-gila menjadi Ratu?" balas Ellita jengkel.
"Oh dan setahuku Pangeran kedua sudah memiliki kekasih? mau Pangeran kemana kan kekasih kecil mu itu? mau menjadikan nya kekasih gelap atau Selir? " tanya Ellita sambil melipat kedua tangannya dan menatap Pangeran kedua yang ada di depannya tidak lebih dari seekor binatang.
Mendengar kata-kata Ellita membuat Pangeran tertegun karena itulah yang di rencanakan, akan menjadikan kekasihnya Selir karena bagaimanapun kalau di sandingkan dengan Ellita tidak akan seimbang.
"Apa? Apa aku benar?" kata Ellita lagi saat melihat Pangeran kedua yang tertegun.
"Hahahah, sungguh keserakahan yang tidak ada habis nya, ingin mendapatkan kekuasaan dan juga cinta sejati, tapi dengan mengorbankan kehidupan wanita lain? apa Pangeran tidak malu?"
"Sudah ku bilang, aku akan menjadikanmu seorang Ratu!" katanya balas membentak Ellita.
"Seorang Ratu yang terkurung di Istana dan mengerjakan semua tugas sedangkan Kaisar hanya bersenang-senang dengan Selir kesayangan nya? apa pangeran ingin membuat nasibku sama seperti mendiang Ratu terdahulu?" kata Ellita mengingat mendingan Ratu yang hidup menderita di istana kekaisaran, sungguh tragedy, setidaknya Ellita yang asli mati seketika dan tidak menderita selama bertahun-tahun seperti yang di alami Ratu terdahulu.
"Sungguh lancang!" Pangeran kedua hendak memukul Ellita tapi tangannya berhenti di udara dan seketika tubuhnya langsung terbanting ke samping.
"Ugh! siapa yang berani?"
Setelah berhasil bangkit dia melihat Pria yang melindungi Ellita di belakang punggungnya, melihat tatapan nya yang kejam tidak seperti wajahnya yang cantik Pangeran kedua merinding.
"L-Light? "
Mendengar panggilan Ellita, Light langsung menghadap kebelakang dan memandang Ellita dengan lembut sangat kontras dengan yang dia arahkan kepada pangeran kedua tadi.
"Kamu gak papa? apa ada yang terluka?" tanyanya lagi sambil melihat sekeliling tubuh Ellita.
"Semua berkat kamu." Kata Ellita lega, karena gak nyangka kalau Pangeran kedua benar-benar sampah.
Melihat Light yang tampan dan lembut langsung mencerahkan mata Ellita yang tadi sempat ternoda saat melihat Pangeran kedua, melirik ke belakang Pangeran kedua sudah memasang wajah yang sangat jelek, sampai Ellita bertanya-tanya apa mata Ellita yang asli buta sampai jatuh cinta dengan seseorang yang seperti itu.
"Siapa kamu? minggir ! Aku akan berbicara pada Ellita! " bentak nya lagi, tapi saat dia hendak melangkah kedepan lagi-lagi badannya kaku dan tidak bisa di gerakkan sama sekali.
Melihat kekuatannya yang unik, Ellita kagum.
Bukannya ini bos tersembunyi dari novel aslinya? Lihat itu, hanya dengan mengendalikan tubuh orang dengan sesuka hati bukan kah itu kekuatan yang hebat,apalagi saat melawan monster,sebelum monster sempat nyerang udah jadi patung duluan.
"Tolong tetap di tempat pangeran! kamu telah membuat Ellita ku takut." Katanya dengan serius.
E-Ellita ku ? Ellita terkejut.
"Apa? Ellita ku? sejak kapan Ellita menjadi Ellita mu?" Pangeran kedua langsung tidak bisa mengendalikan amarahnya dan berteriak dengan keras, karena posisi mereka tidak jauh dari kelas Ellita, otomatis semua orang keluar dan melihat pemandangan yang absurd ini, dimana Pangeran kedua berdiam diri dengan bentuk badan yang akan berjalan tapi juga tidak berjalan dan membuat orang-orang bingung apakah Pangeran mengalami sakit pinggang.
Sean dan Gea langsung berlari ke arah Ellita saat mendengar teriakan pangeran itu, melihat Ellita yang baik-baik saja mereka lega, tapi ada apa dengan posisi yang melindungi Ellita seperti induk burung melindungi anak nya itu? mereka bingung tapi mereka tidak menyuarakan pemikiran mereka.
"Oh, sejak semalam, benar kan Ellita?" katanya sambil melirik Ellita yang ada di samping nya.
Ellita hanya bisa menganggukan kepalanya dengan canggung, tidak hanya kedua temannya ada di sini bahkan semua siswa sedang memperhatikan mereka.
"Hubungan apa yang kalian miliki? dan lepaskan pengaruh Mana ini padaku sekarang juga!" katanya lagi karena tidak nyaman dengan posisi tubuh yang kaku dan jelek.
"Ups oke." Light langsung melepaskan ikatan Mananya pada tubung pangeran kedua.
"Tentu saja hubungan sepasang kekasih." Lanjutnya dengan lantang di depan orang-orang.
APA ?
Semuanya terkejut mendengar berita yang mendadak ini.
"Dan sebentar lagi kami juga akan bertunangan." Katanya sambil menggenggam tangan Ellita dengan erat.
"APA? " sekarang tidak hanya mereka, tapi Ellita pun juga ikut terkejut.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments