Saat semua Murid baru sudah sampai mereka langsung diarahkan ke kamar mereka masing-masing oleh para petugas.
Karena pihak akademi sudah di beritahu bahwa Duke mensponsori Sean, jarak kamarnya dan Ellita tidak terlalu jauh.
Setelah Ellita masuk kedalam kamarnya dia langsung mengunci pintu menggunakan Mana nya dan menutup semua jendela kamarnya.
Karena Akademi ini adalah Akademi nomor satu di Benua dan banyak dari muridnya merupakan keturunan bangsawan jadi kamar yang di siapkan oleh pihak akademi disesuaikan dengan identitas mereka.
Serta memiliki keamanan yang ketat, karena kamar yang ditempati oleh setiap murid menggunakan pintu yang kuncinya hanya bisa dibuka menggunakan Mana mereka sendiri.
Kebetulan Ellita adalah putri Duke, dia di beri kamar yang luas dan mewah tidak kalah dengan kamarnya yang ada di Mension.
Setelah meletakan barang nya dengan sembarang, Ellita langsung duduk di tempat tidur untuk melihat apa hadiah yang akan dia dapatkan kali ini.
Secara otomatis buku itu kembali bersinar dan melayang di depan Ellita.
'Selamat tuan! Karena berhasil menyelesaikan misi yang di berikan!'
"Apakah tuan menginginkan hadiah nya sekarang?'
"Ya."
'Selamat karena kekuatan penyembuhan tuan semakin kuat, dan sekarang tuan tidak hanya bisa menyembuhkan orang lain tapi juga bisa menyembuhkan dirinya sendiri dengan sangat efektif'
'Jadi tidak perlu takut terluka dengan sengaja!'
'Sekali lagi selamat! Oke sekian!'
"Apakah semua hadiah berhubungan dengan penyembuhan? Aku berharap dapat hadiah yang bisa membuat aku keren kali ini, tapi yasudah lah."
Karena dia tahu tidak semua yang mempunyai kekuatan penyembuhan bisa mengobati dirinya sendiri, hanya bisa di hitung pakai jari orang yang bisa melakukan itu, semakin tinggi kekuatan nya semakin tinggi juga penyembuhan nya.
Itu sebabnya yang mempunyai kekuatan penyembuhan memiliki kesatria kuat yang melindungi nya, kekuatan mereka tidak hanya langka tetapi juga menjadi aset sebuah negara.
Setelah Ellita bersiap untuk tidur tiba-tiba dia teringat dengan perkataan Wil tadi yang mengatakan 'sampai jumpa sebulan lagi'
"Apa dia tahu kalau aku yang mengirim surat itu? Eeiii gak mungkin kan?"
Dia sudah berhati-hati agar tidak meninggalkan jejak, tapi jika memang dia ketahuan, dia harus memberi alasan apa?
Semakin dipikirkan kepalanya semakin pusing.
"Oke tidur aja dulu ngumpulin kekuatan."
......................
Paginya
"Ellita apa kamu secantik ini? rambut dan mata mu yang mempesona ... rambut yang panjang bergelombang serta body yang aduhai ... " katanya Ellita saat bercermin dan memutar badan nya dengan genit.
"Kamu akan membuat para lelaki bertekuk lutut di kaki mu hohoho."
Karena suasana hatinya senang baik, dia akan selalu memuji kecantikannya sendiri dengan bangga.
Tok tok tok
"Ellita kamu sudah siap?" Panggil Sean.
"Ups! Sebentar Sean!" Balasnya dan langsung berjalan ke depan dan membukakan pintu untuk Sean.
"Wow siapa lelaki tampan ini?" puji Ellita saat melihat penampilan Sean yang menawan menggunakan seragam akademi, karena Sean memiliki rambut panjang berwarna perak dan matanya juga berwarna perak, itu menjadikan penampilannya lebih menonjol.
"Khm! kamu juga cantik." Balas Sean malu.
"Aku tau." Balasnya sombong sambil mengibaskan rambutnya nya.
"Oke ayo kita melapor dulu sama Profesor Akademi." Katanya setelah mengunci pintunya.
Melihat wanita cantik dan Pria tampan berjalan bersama membuat orang-orang yang lewat mau gak mau selalu melirik mereka berdua dan saling berbisik mempertanyakan identitas mereka.
Melihat orang-orang selalu melirik serta berbisik di belakang nya, Ellita sama sekali tidak peduli dan hanya berjalan dengan anggun.
Setelah hampir sampai mereka melihat sudah ada salah satu Profesor yang menunggu mereka untuk mengetes seberapa besar tingkat kekuatan mereka.
"Apakah kalian Ellita dan Sean?" Mereka mengangguk.
"Ayo masuk dulu ke dalam untuk pengujian." Lanjut Profesor tersebut.
Setelah mereka masuk kedalam, mereka melihat sebuah bola kristal yang lumayan besar yang diletakkan di depan meja.
"Ini adalah alat untuk mengukur seberapa tinggi tingkat kekuatan kalian saat ini." Kata Profesor tersebut dan langsung mempersilahkan mereka untuk duduk di depan bola itu.
"Cara menggunakan nya adalah dengan menyalurkan Mana kalian di kristal ini, ayo di mulai dengan Ellita dulu."
Memperhatikan Ellita yang menyalurkan Mana nya sambil memegang buku catatan, Profesor tersebut terkejut melihat hasil tingkat kekuatan Ellita yang lumayan tinggi dan langsung mencatat hasilnya di buku catatannya.
"Oke sudah cukup, sekarang giliran kamu." Sambil menunjuk kearah Sean.
Melihat hasil tingkat kekuatan Sean yang sebanding dengan Ellita, lagi-lagi Profesor tersebut terkejut, bahwasannya jarang murid baru yang memiliki tingkat kekuatan yang tinggi, setelah mereka berlatih dan belajar selama satu semester barulah tingkat mereka bisa naik.
Setelah mencatat hasil tingkat mereka berdua Profesor tersebut menyuruh mereka untuk menunggu sebentar dan langsung pergi keluar untuk melaporkan hasilnya kepada Pimpinan Akademik.
"Hmm aku berharap kita ditempatkan di kelas yang sama." Kata Ellita ke Sean setelah melihat Profesor itu keluar.
Sedangkan Sean hanya mengangguk kan kepalanya.
"Tapi kenapa kelihatannya Profesor tadi sangat terkejut melihat hasil tingkat kita? Apa tingkat kita terlalu rendah? tapi kayaknya juga gak mungkin deh?" tanya nya bingung.
Cekrek
"Apakah kalian murid baru Ellita dan Sean?" tanya Orang tersebut setelah masuk kedalam.
"Iya pak." Balas Ellita dan Sean, dan mereka langsung berdiri.
"Perkenalkan saya adalah Profesor Damien yang mengajar anak tingkat dua, selamat karena hasil tingkat kekuatan kalian tinggi, kalian berdua bisa langsung naik ke kelas yang saya ajar." Kata Profesor tersebut.
Mendengar perkataan itu tentu saja membuat mereka senang.
"Ayo akan saya antar ke kelas kalian." Katanya sambil berjalan ke depan.
Ellita dan Sean hanya mengikuti Profesor tersebut, sampai akhirnya mereka sampai di depan kelas dan melihat murid di kelas tersebut sudah duduk dengan tenang.
"Anak-anak perkenalkan, mereka adalah teman kalian yang baru." Kata Profesor tersebut dan mempersilahkan Ellita dan Sean masuk ke dalam.
"Perkenalkan saya adalah Sean Armstrong."
Mendengar perkenalan Sean mereka semua hanya menerima dengan tenang bahkan ada Gadis-gadis yang tersenyum malu melihat Sean yang tampan.
"Dan saya adalah Ellita Clarabell." kata Ellita sambil tersenyum.
"Apa? Ellita Clarabell? " tanya mereka terkejut.
Ellita hanya tersenyum melihat mereka yang terkejut mendengar nama nya, mungkin karena dia sudah sangat terkenal karena kejadian yang menimpa para murid baru, atau mungkin juga ada hal lainnya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
✎🍳TₑLₒᵣ CₑPLₒK🐣✍
Lanjut...
2023-12-15
1