Disebuah kamar yang redup duduklah seorang gadis dengan keadaan merenung dengan wajah yang merah padam yang seakan hendak meledak.
"Ahh! dasar gadis gila! bisa-bisanya terpesona dengan ketampanan!"
Ellita langsung mengubur wajahnya di bantal dan bolak-balik memukul kasurnya.
"Eh tapi Light adalah tokoh yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan cerita aslinya, jadi tak papa lah ya?"
Ellita langsung bangkit dan membolak-balik kan buku nya dan melihat bahwa total kasih sayang yang dimiliki oleh Ellita asli sudah 0% otomatis sudah hilang total.
"Huh setidaknya misi sampingan sudah selesai dengan sangat cepat ... dan aku gak perlu lagi menghindari pangeran kedua."
Ellita langsung merebahkan badannya kembali di kasur dan mengingat kembali apa yang terjadi saat Light mengantarkan nya kembali ke kamar.
"Ellita sebenarnya ini bukanlah pertemuan pertama kita." Katanya saat mengantar Ellita kembali ke kamarnya.
"Hah bukan? "
"Hmm pertama kali aku melihat mu adalah di alun-alun pusat kota." Lanjutnya lagi sambil tetap menggenggam tangan Ellita.
Saat Ellita mendengar penjelasan Light, dia sedikit terkejut, bahwasanya itu adalah pertama kalinya dia keluar dari rumah dan menjalankan misi untuk menyelamatkan Sean.
Ellita sempat berpikir bahwa yang pertama kali di jumpai Light adalah Ellita yang asli tapi itu ternyata adalah dia dan anehnya Ellita merasa lega.
"Saat aku melihatmu berdiri disana sendirian dan sangat mencolok diantara kerumunan orang di sana, entah kenapa itu menarik perhatian ku." Lanjut Light lagi sambil mengenang pertama kali saat melihat Ellita.
"Dan aku gak nyangka akan melihatmu lagi di sini." Kata Light sambil memandang Ellita dengan lembut.
Ellita hanya bisa melirik arah lain,diapun tidak bisa menarik tangan nya dari genggaman Light, bingung harus berkata apa dan juga tidak tahu alasan apa yang akan dia buat untuk menarik kembali kata-katanya nya tadi sewaktu di taman.
Apa aku harus bilang kalau aku tadi sempat bingung dan secara gak sengaja mengangguk? Ahhh gila kamu adalah wanita sampah Ellita !
Ellita semakin merasa bersalah saat melihat Light yang menatapnya dengan sangat lembut dan terpancar dari wajahnya bahwa Light sekarang sangat bahagia, jika Ellita berkata bahwa tadi itu hanya kesalahan nya,apa yang akan di tunjukkan wajah tampan itu? sungguh sampah jika dia membuat wajah yang seperti malaikat itu membuat ekspresi terluka dan sedih.
"Baiklah sekarang sudah sampai." Kata Light dan tetap berdiri di depan Ellita yang masih tidak berani untuk menatap nya langsung.
"Selamat malam Ellita." Sambil mengecup keningnya.
"Mimpi indah." Lanjutnya dan langsung meninggalkan Ellita yang masih mematung di depan pintu kamarnya.
"Akh dasar sinting! apa yang harus aku lakuin besok? padahal beberapa jam yang lalu baru aja ngomongin soal percintaan sama Gea, sekarang malah udah dapat pacar aja."
Ellita langsung memeluk guling nya dan membolak-balik kan badannya.
"Yaudah lah tidur aja, yang penting sekarang perasaan Ellita yang asli terhadap Pangeran kedua sudah hilang dan aku bisa dengan leluasa saat di depannya nanti." Dengan itu Ellita langsung tidur dengan nyenyak nya.
.............
Di sisi lain
Setelah Light mengantar Ellita, dia hanya duduk termenung di depan jendela kamarnya dengan segelas anggur yang selalu dia minum dan beberapa buah anggur yang menyerupai warna rambut Ellita yang indah.
Sambil membuka beberapa kancing kemeja nya, dia memikirkan apa yang telah dia lakukan terhadap Ellita, dia tau bahwa Ellita belum ada rasa terhadap nya dan Ellita mungkin hanya terpesona dengan wajahnya yang menarik sama seperti para Nona Muda bangsawan lainnya yang hanya tertarik pada jabatannya ataupun wajahnya.
Biasanya dia tidak terlalu senang jika orang-orang terlalu terobsesi dengan wajahnya dan dia merasa sangat tidak nyaman, tapi sekarang dia bersyukur memiliki wajah ini, kalau tidak dia mungkin tidak akan bisa mendapatkan Ellita secepat sekarang.
"Tuan Duke saya telah mendapatkan semua informasi tentang Nona Ellita." Kata Ajudan itu sambil menyerahkan berkas nya.
"Baik kau boleh pergi sekarang."
Setelah Ajudan itu pergi dan keadaan kembali hening, Light meminum beberapa teguk anggur lalu membuka berkas itu dan membacanya dengan seksama.
Melihat semua informasi Ellita yang sedari kecil sering mengunjungi Istana lalu tiba-tiba berhenti dan tidak pernah kesana lagi, Ellita yang tidak memiliki satupun teman wanita bangsawan dan di anggap sombong dan angkuh di kalangan bangsawan, serta tiba-tiba dia membawa pulang kembali manusia setengah serigala dan setelah itu Ellita akhirnya bisa menggunakan Mana nya dan mendapatkan kekuatan penyembuhan.
Juga serangan monster aneh saat mereka hendak pergi ke akademi dan menyebabkan banyak dari siswa dan para kesatria yang terluka, tapi berkat bantuan dari William yang kabarnya mendapatkan surat anonim yang menyatakan akan adanya serangan terhadap siswa baru, akhirnya kehidupan mereka selamat dan Ellita lah yang menyembuhkan mereka semua.
Light membaca semuanya dengan serius, tidak masalah jika Ellita membawa kembali Manusia Serigala itu, bagaimana pun mereka berbeda spesies dan dengan kehadiran nya pun keamanan Ellita terjamin jika dia tidak ada di sisi Ellita.
Tapi yang jadi pertanyaan nya adalah Ellita yang tiba-tiba berhenti berkunjung ke Istana, mungkin ada seseorang yang dia jumpai di sana tapi sekarang sudah tidak berhubungan lagi atau mungkin juga ada seseorang yang menyinggung perasaan nya disana.
Dan terhadap serangan monster yang menyerang siswa baru akademi, itu juga sangat aneh, serta surat anonim yang di kirim kan ke William, banyak hal yang janggal dan harus di selidiki lagi.
"Tuan memanggil saya?" tanya Ajudan itu setelah di panggil kembali ke ruangan.
"Selidiki siapa yang di jumpai Ellita di Istana dan kenapa tiba-tiba dia tidak pernah berkunjung lagi ke sana, lalu cari tau siapa yang ada di balik serangan monster itu dan siapa yang mengirim surat anonim itu kepada William." Lanjutnya dan menyerahkan kembali berkas tadi kepada ajudan tersebut.
"Baik tuan ku." Katanya dengan hormat dan langsung keluar ruangan untuk segera melaksanakan tugas yang diberikan oleh Tuan nya tadi.
Light kembali terdiam, sambil terus menerus meminum anggur nya dan merasakan bahwa Mana nya yang selama ini bergejolak sudah lumayan tenang tapi sekarang malah hati yang berdebar tidak karuan.
Melihat buah anggur yang masih belum tersentuh, Light mengambil nya dan memasukkan beberapa butir kedalam mulutnya, sambil memejamkan matanya Light kembali teringat Ellita.
"Pasti sekarang dia sudah tidur."
Katanya sambil melihat ke luar jendela seakan akan bisa melihat kamar ellita dari sini.
"Aku sudah kembali merindukan mu Ellita." Lanjutnya lagi dan masih terdiam menatap keluar jendela.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments