Story Ellita Di Dunia Buku
Brak !
"Anak ini hanya bisa buat onar dimana-mana!" Bentaknya dengan nafas yang sudah memburu karena marah.
"Sudah lah Pa ... Ellita masih anak-anak, dia gak tau mana yang benar dan salah." Sambil mengelus tangan suaminya dengan lembut.
"Anak-anak apanya? umur nya sudah 17 tahun sekarang!"
"Ellita sayang cepat minta maaf pada Ayah mu." Melihat anak perempuan kesayangan nya hanya diam membisu, Wanita cantik dan lembut itu segera menegurnya.
Sedangkan yang di panggil hanya duduk diam termenung melihat situasi yang di luar akal sehat.
"Aku siapa? Ini dimana? Situasi apa sih ini?" Ucap Ellita dalam hati.
Dia hanya bisa menyuarakan pertanyaan nya di dalam hati dengan frustasi, karena saat dia bangun dan keadaan otak belum berfungsi dia sudah di geret oleh orang tua asing dan langsung di marah-marahin seperti sekarang ini.
"Masih diam dan gak mengakui kesalahan?"
Dipelototi dengan kejam oleh paman tampan di depannya, Ellita hanya bisa mengakui kesalahannya dengan bijak, walaupun dia gak tahu kesalahan apa yang sudah dia perbuat.
"Maaf ... " Sambil mengangguk kan kepalanya dengan baik.
"Huh ... baiklah sekarang kembali ke kamar dan kamu gak boleh keluar rumah selama seminggu penuh."
Ellita hanya bisa mengangguk pasrah.
"Kepala pelayan antar Ellita ke kamar nya dan ingat dia gak boleh berhubungan dengan dunia luar, entah itu menerima surat ataupun mengirim surat keluar."
"Baik Tuan ku." Balas sang pelayan.
"Mari Nona saya antar." Katanya dengan sopan.
Ellita hanya bisa mengikuti pelayan yang ada di depan nya, dengan kepala yang masih berdengung dia masih bingung situasi apa yang dia hadapi sekarang ini.
Sambil melihat kanan kiri dia kebetulan melewati cermin besar yang di pajang di dinding, saat itu juga dia langsung berhenti dan terdiam melihat pantulan cermin yang ada di depannya.
"Ada apa Nona?" tanya kepala pelayan karena Ellita tidak segera mengikutinya dan hanya terdiam di depan cermin dengan linglung.
"Ah gak papa." Balas Ellita dengan datar.
Melanjutkan perjalanan mereka kembali, akhirnya mereka sampai di depan pintu kamar yang dia yakini akan menjadi kamar nya setelah ini.
"Silahkan masuk Nona." Kata kepala pelayan itu sambil membukakan pintu untuk Ellita.
"Saya akan memanggil pelayan untuk menyiapkan perlengkapan mandi dan sarapan untuk Nona." Lanjutnya dengan sopan.
"Baik."
Cekrek
Sesudah pintu tertutup dan tidak ada lagi suara yang terdengar, Ellita langsung terduduk lemas di lantai dengan frustasi.
"Apa? siapa wanita cantik dan mempesona ini?"
Mengelus wajahnya dengan lembut lalu mencubit nya dengan keras.
"Ahhh! Sakit! berati ini bukan mimpi?"
Ellita langsung berdiri dan berjalan menuju ranjang yg luas dan indah. Dia duduk dengan termenung, mengigit bibir nya dengan frustasi, melihat tampilan dirinya di cermin meja rias yang ada di depannya, lagi-lagi dia terpesona.
Dengan wajah yang sangat cantik dan indah, kulit putih bersinar, mata besar berwarna violet yang sama dengan rambut panjang bergelombang nya, hidung mancung dan kecil, serta bibir tipis merah merona yang yang akan membuat para lelaki tidak bisa memalingkan pandangan nya.
Sekali pandang saja sudah bisa di kategorikan sebagai kecantikan yang menebarkan.
"Astaga apa aku merasuki tubuh wanita bangsawan asing seperti novel-novel yang aku baca? Eiiii, aku rasa aku sudah gila."
Menggelengkan kepalanya dan terkekeh, tiba-tiba dia merasakan kepala nya sangat sakit hingga membuat dia mengerang.
"Ahh!"
Tidak bisa menahan rasa sakit seperti dipukuli dengan seribu palu, tubuhnya langsung terjatuh ke kasur dan berguling-guling untuk meringankan rasa sakit nya.
"To ... " Saat hendak meminta pertolongan dengan suara yang lemah, pandangannya berubah gelap dan dia langsung pingsan.
"Bangun."
Merasakan ada sesuatu yang menarik kesadaran nya kembali, dia terbangun dan duduk dengan tegak, melihat kamar yang familiar, dan tampilan dirinya di depan cermin, hatinya sakit, tidak perlu waktu lama untuk menangis dengan sedihnya.
"Hiks ... Hiks ... Aku kembali ... Aku benar-benar kembali."
Dia ingat sekarang siapa dirinya, saat dia pingsan dia melihat semua kilas balik hidupnya.
Saat dia menjadi Ellita dari putri seorang bangsawan yang kuat dan berpengaruh dan saat dia terlahir kembali menjadi Ellita yang hidup di zaman modern.
Dia juga ingat bagaimana dia mati dengan menyedihkan di kedua kehidupannya.
"Selamat datang kembali anak ku."
Suara yang tegas dan dalam kembali terdengar di pikiran nya, itu juga suara yang telah menarik kesadarannya saat dia pingsan.
"Siapa?"
"Tidak perlu takut dan waspada anak ku, sayalah yang telah membawa mu kembali dan menyelamatkan jiwamu yang akan menjadi korban dari makhluk asing yang merasuki dunia ini."
"...Apa?"
Ellita bingung, dan tidak mengerti sama sekali dari apa yang dia dengar, menyelamatkan jiwa? Makhluk asing? Apa ada alien di sini? Semakin di pikirkan semakin kepalanya sakit.
"Makhluk asing, yaitu jiwa dari dunia lain yang merasuki tubuh manusia yang ada di sini."
"Ahh ... "
Ya dia mengerti sekarang, seperti novel-novel kerasukan yang sering dia baca, mereka akan menjadi protagonis dari dunia yang baru mereka masuki dan akan mengubah beberapa nasib orang yang tercantum di novel itu, ada yang bernasib buruk dan ada juga yang bernasib baik.
Dan dari apa yang dia dengar barusan, dia adalah orang yang nasibnya berubah menjadi buruk berkat orang asing itu.
Jadi apakan dunia ini ada di dalam novel? Dan dia adalah tokoh dari dunia novel dan bukan manusia sungguhan? dan juga dia bernasib buruk sekarang? Semakin di pikirkan semakin membuatnya kesal.
" ... Dunia ini bukan dunia novel."
"Ahh ... Syukurlah." sambil mengusap dadanya dengan lega.
"Saya tidak akan menjelaskan panjang lebar, tugas mu disini adalah menyelamatkan orang-orang yang akan menjadi korban dari jiwa asing tersebut dan menghilangkan segala keberuntungan nya agar kamu bisa membunuhnya tanpa menyebabkan dunia ini runtuh."
"Apa!? Bu ... Bunuh?"
"Ya bunuh."
Setelah itu ada sinar yang muncul di depan wajahnya dan ada buku yang jatuh ke pangkuannya saat sinar itu sudah hilang.
"Teteskan sedikit darahmu di buku tersebut."
Seperti di kendalikan, dia dengan cepat mencucuk jarinya dengan jarum, dan darahnya langsung terserap dengan cepat ke buku tersebut tanpa meninggalkan setetes bekas pun.
"Hanya kamu yang bisa melihat dan menyentuh buku tersebut, setelah kamu membuka buku tersebut kamu dengan sendirinya akan tahu apa yang harus kamu lakukan selanjutnya."
"Hanya itu yang bisa saya lakukan, semoga berhasil anak ku."
Suara itu sudah tidak terdengar lagi di pikiran nya, berapa kali pun dia memanggil, tidak ada lagi suara yang muncul.
"Hahh ... sungguh."
Melihat buku yang ada di pangkuan nya, dia mulai membuka buku itu dengan pelan, saat buku itu terbuka semua tulisan yang ada di kertas tersebut langsung melayang ke atas dan dengan cepat masuk ke kepalanya sebelum dia bisa merespon.
Di pikirannya langsung penuh dengan informasi yang ada di dunia ini dari segi pandang pembaca.
Bahkan informasi saat dia mati sampai dunia ini runtuh pun dia tahu semua nya.
Setelah mengetahui semua kenyataan yang terjadi, dia mengusap wajahnya yang sudah penuh dengan air mata.
"Aku gak akan membiarkan hal itu terjadi lagi. bahkan jika kalian mengemis dan memohon dan air mata dan ingus."
"Aku akan buat kalian merasakan kesakitan yang paling menyakitkan, sampai kalian memohon lebih baik mati dari pada hidup."
Dengan mata yang berubah menjadi dingin dan tajam, dia bersumpah dengan tekat yang sangat kuat.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Ratna Jumilah
Keren, Transmigrasi.. 😍 Hay kak, aku mampir.
2023-12-14
2
Sena Fiana
🙃😃😃😃😃😀
2023-11-24
1