Bab 19 : Bungkusan merah

Wajah Aluna memerah dengan keringat yang mengucur, di atas tubuhnya. Seorang pria tengah memaju mundur pinggangnya, membuat Aluna menjerit ketika tubuhnya merasakan sesuatu yang masuk ke dalam.

"Antonio.." Aluna hanya bisa memanggil nama Antonio dengan suara yang lemah, tenaga nya seperti terkuras habis oleh pria itu.

Kedua tangan Aluna kini melingkar di leher Antonio, ia memeluk Antonio dengan nafas yang terengah-engah.

Rasa nikmat yang luar biasa terus menghujani tubuh Aluna, membuat wanita itu hanya bisa mendesah dan terus mendesah tanpa henti.

Suara indah nan merdu yang keluar dari mulut Aluna, membuat Antonio semakin bergairah dan bersemangat.

"Aluna, akan ku buat kau lupa akan rasa sakit." Bisik Antonio.

"Antonio... Emmm... Uh.."

Aluna terus menerus di selimuti kenikmatan yang luar biasa, keperkasaan Antonio telah menindih kesadaran Aluna.

Niat hati ingin bersama dengan Kakek dan menikmati liburan, tapi kenyataannya Aluna malah di buat keenakan oleh Antonio.

Beberapa kalia mereka berganti gaya, semakin lama tubuh Aluna semakin lemas dan tidak berdaya. Tapi berbeda dengan Aluna, Antonio malah semakin beringas dan semakin kuat menghantamkan barang miliknya ke dalam tubuh Aluna.

Hingga akhirnya Antonio mempercepat pergerakannya, dan mengeluarkan benih-benih di dalam tubuh Aluna. Tapi sayangnya, semua benih-benih itu harus tertahan oleh balon yang terpasang di barang milik Antonio.

Aluna menghela nafas lelah, ia memegang selimut dan menyelimuti tubuh polosnya. Matanya menatap Antonio yang tengah melaksanakan balon tersebut dan membuangnya ke tong sampah.

Setiap melakukan hubungan, Aluna memastikan jika Antonio menggunakan pengaman. Ia tidak ingin hamil di luar nikah yang akan membuat masalah besar di hidupnya.

"Apa kau tidak ingin beristirahat?" Tanya Aluna.

Antonio tersenyum, "Aku adalah seorang pelayan di sini, jika orang-orang melihat ku berlama-lama di kamar mu. Mungkin mereka akan curiga," jawab Antonio.

"Aku tidak peduli jika di curigai." jawab Aluna yang seakan ingin jika Antonio ada di sampingnya.

Insting play boy Antonio seketika aktif, ia paham maksud dari Aluna. Lalu Antonio memilih untuk ikut berbaring di samping Aluna dan menemani wanita itu.

"Tidurlah, aku akan berada di sini." bisik Antonio dengan tangan yang mengelus punggung Aluna.

Hari sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB, Aluna pun sudah bangun dari tidurnya. Kegiatannya bersama dengan Antonio tadi pagi, membuatnya lupa waktu dan terlelap dalam tidur.

"Nona, maaf saya ingin mengambil sampah yang ada di kamar." seorang pelayan datang yang bertugas untuk membersihkan kamar Aluna.

"Iya silahkan." Aluna langsung bangkit dari tempat duduknya dan bergegas keluar dari kamar untuk menikmati suasana sore hari yang cerah.

Pelayan pun langsung membereskan sampah yang ada di kamar Aluna, tapi matanya membulat dan tubuhnya terdiam saat melihat tong sampah.

Bukan karena banyaknya sampah, melainkan beberapa sampah yang membuat wajahnya memerah seketika.

Ia sangat mengenali benda yang ada di tong sampah, bahkan bukan hanya 1 melainkan ada banyak.

Pelayan itu lalu mengambil sebuah bungkusan merah dengan tulisan, "Sutra." Mulutnya mengucapkan satu merek yang sangat tidak asing baginya.

Dengan cepat pelayan itu langsung mengambil sampah-sampah itu dan membawa nya ke tempat pembuangan sampah.

Pelayan yang membawa sampah bekas dari kamar Aluna, tidak sengaja menyenggol Olivia. Wanita itu seketika langsung marah besar.

"Kalau jalan itu pake mata!" maki Olivia kesal.

"Maaf Nona."

Olivia menatap jijik sampah yang di bawa oleh pelayan itu, tapi tatapannya langsung terhenti saat sebuah bungkusan tiba-tiba jatuh ke lantai.

Bungkusan merah bertuliskan sutra menjadi perhatian bagi Olivia, siapa pria yang telah menggunakan barang seperti ini di kediaman Kakek Agra.

"Darimana kau dapat sampah ini?" Tanya Olivia dengan penuh selidik.

"Maaf Nona, sampah-sampah ini dari kamar Nona Aluna." jawab Pelayan itu jujur.

Seketika tubuh Olivia langsung menendang dan tangannya mengepal, ia mulai berpikir jika Abian dan Aluna sudah melakukan hubungan intim tanpa sepengetahuan dirinya.

"Dasar wanita sialan, beraninya dia merayu suami ku."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!