Bab 11 : Makan siang

Setelah membahas hasil kerjasama, Aluna berjalan dengan pelan. Di sampingnya ada Naysilla, wanita paruh baya itu mengajaknya untuk makan siang bersama, mengingat jam juga sudah menunjukkan hampir pukul 12 siang.

Aluna tersenyum melirik arlojinya, ia tidak mengira jika waktu berjalan sangat cepat.

"Apa Bu Aluna memiliki rekomendasi restoran yang enak?" Tanya Naysilla.

"Nyonya panggil saja Aluna," jawab Aluna yang merasa tidak enak di panggil dengan sebutan Bu.

"Baiklah." Jawab Naysilla dengan senyuman di wajahnya.

Aluna menatap Naysilla, ia melihat mata wanita itu tengah menyimpan sebuah kesedihan yang luar biasa. Tapi Aluna tidak ingin ikut campur dengan urusan orang lain, lalu Aluna mengajak Naysilla untuk makan siang di sebuah restoran yang berada tidak jauh dari kantornya.

Sementara Zaidan harus pergi duluan karena masih banyak urusan yang harus ia lakukan di perusahaan.

"Maaf karena saya, anda harus ikut makan siang." Ucap Naysilla.

"Jangan minta maaf Nyonya, saya juga sangat lapar." Jawab Aluna dengan tangan yang membuka buku menu.

Naysilla tersenyum saat melihat Aluna, wanita itu terlihat sangat tenang dan sangat dewasa. Berbeda dengan wanita-wanita muda yang pernah ia lihat sebelumnya, "Apa Nona Aluna sudah menikah?" Tanya Naysilla.

Pertanyaan Naysilla membuat Aluna tersentak tapi ia seketika tersenyum, "Belum." Jawab Aluna dengan senyuman di wajahnya.

"Tapi apa kau sudah memiliki kekasih?" Tanya Naysilla yang seperti ingin tahu lebih tentang Aluna.

Aluna tersenyum, "Belum." Jawab Aluna dengan jujur, baginya pertanyaan seperti itu bukanlah sesuatu yang harus ia tutupi. Dan bukan pertanyaan yang meruginya.

Naysilla tersenyum, ia langsung memesan makanan dan begitu juga dengan Aluna.

Selama makan siang berlangsung, Naysilla cukup terbuka kepada Aluna. Ia bercerita tentang banyak hal, tapi Naysilla tidak menceritakan tentang Antonio putra keduanya.

"Nona Aluna, saya sangat mengucapkan terimakasih kepada anda karena telah menemani saya." Ucap Naysilla dengan senyuman di wajahnya.

"Sama-sama Nyonya, saya yang harusnya berterimakasih karena anda mau makan siang bersama dengan saya." Jawab Aluna.

"Kau gadis yang sangat baik, lain kali mainlah ke rumah ku. Aku akan mengenalkan mu pada seseorang," ucap Naysilla dengan senyuman di wajahnya.

"Baik." Jawab Aluna dengan senyuman manis.

Lalu Naysilla langsung masuk ke dalam mobil dan segera pergi dari restoran tersebut, Aluna bisa melihat mobil yang di tumpangi oleh Naysilla menjauh pergi dari tempatnya berada .

Aluna tersenyum dan menggelengkan kepalanya, ia tahu betul jika Naysilla berniat ingin mengenalkan dengan putra keduanya yang seorang playboy kelas kakap.

Dan yang jelas Aluna tidak akan sudi di kenalkan dengan pria seperti itu, meski dia adalah putra dari keluarga Kusuma sekalipun yang kekayaannya tidak akan habis sampai 7 turunan.

Di saat Aluna tengah berjalan ke parkiran mobil, langkahnya langsung di hentikan oleh sosok pria yang membuat hidupnya merana.

"Hey." Abian tersenyum dengan wajah tak tahu malu.

Aluna menatap jengkel pria di depannya, ia tidak menyangka jika pria itu masih memiliki muka untuk menemui dirinya.

"Aku sedang sibuk!" Jawab Aluna yang berjalan menjauh.

Tapi Abian menghadang Aluna kembali, "Mau ku antar?" Tanya Abian.

"Tidak, aku tidak terbiasa naik mobil murah." Jawab Aluna dengan tangan yang mengeluarkan kunci mobil Lamborghini miliknya.

Abian tersenyum jengkel, tapi ia tetap bersabar dengan sikap Aluna. "Bagaimana jika aku yang mengendarai mobil mu, agar kau tidak cape mengemudi." Ucap Abian menawarkan diri.

Aluna tersenyum, ia tidak menyangka jika dirinya dulu adalah wanita bodoh dan buta yang malah mau bersama dengan pria seperti ini.

"Sorry, aku tidak ingin Lamborghini milik ku ini lecet jika di naiki oleh orang asing." Jawab Aluna dengan menekan kata Lamborghini yang seakan tengah meremehkan Abian yang bahkan tidak bisa membeli mobil Lamborghini seperti dirinya.

Abian tersenyum kesal, ia melihat jika Aluna berjalan ke mobil Lamborghini miliknya yang selalu di parkir di kantor dan hanya di gunakan jika makan siang.

Aluna tertawa saat mengendarai mobil miliknya, ia sangat puas melihat Abian yang kesal.

Abian berjalan dengan perasaan marah dan kesal, ia kesal dengan sikap Aluna yang telah mengejeknya. "Awas saja Aluna, sebentar lagi kau akan bertekuk lutut di atas kaki ku dan semua kekayaan mu akan jadi milik ku."

Terpopuler

Comments

Elmi Varida

Elmi Varida

PD tingkat dewa si Abian...ngimpi kaleee...😄😄😄
seneng banget hina laki yg matre kayak Abian😃😃😃

2025-03-10

0

Sayu Melly

Sayu Melly

ngarep lu abian dasar pria parasit

2024-09-20

0

Metro Kdw

Metro Kdw

semangat Thor

2023-11-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!