"Bagaimana keadaan nya?" Tanya Aluna pada Dokter yang menangani kondisi pria yang ia tabrak.
"Kondisinya tidak parah, ia hanya luka luar saja. Dan sekarang dia sudah siuman, tapi ada sesuatu yang aneh dari pria itu." Jelas Dokter Hendri.
"Apa maksudnya?" Aluna bingung dan tidak mengerti, Dokter Hendri langsung mengajak Aluna untuk masuk ke dalam kamar.
Aluna melihat sosok pria tampan dengan tatapan mata yang kosong, "Sepertinya dia mengalami depresi yang parah atau mungkin pria itu gila." Jelas Hendri.
Aluna menatap sosok pria asing di depannya, ia berdecak kagum melihat sosok pria yang luar biasa sangat tampan di depannya. Bahkan mantan kekasihnya tidak bisa di bandingkan dengan pria tampan di depan matanya.
"Jika kau sudah selesai mengobatinya, kau boleh pulang. Aku akan mentransfer bayaran mu," ucap Aluna.
Pintu kamar tamu pun di tutup, Aluna berdiam diri dan melihat ke arah pria yang hanya diam dan tidak berbicara sama sekali.
Aluna berjalan perlahan, ia tersenyum dan menyapa pria itu.
"Hallo? Maaf atas kejadian tadi, nama ku Aluna." Aluna memperkenalkan dirinya dan meminta maaf.
Antonio hanya diam dan tidak berbicara, Aluna tersenyum dan duduk di depan Antonio.
Antonio melihat wanita di depannya, ia bisa melihat ukuran dada Aluna yang relatif cukup besar. Tapi Antonio hanya tersenyum pahit, karena ia sudah tidak bisa merasakan kenikmatan dunia lagi.
Aluna langsung bangkit, ia meminta Antonio untuk beristirahat saja.
Keesokan harinya...
Aluna bersiap-siap untuk pergi ke kantor dengan pakaian kantor yang cukup seksi karena ia suka menggunakan pakaian yang menunjukkan lekuk tubuhnya, tapi seorang pelayan tiba-tiba menghampirinya. Ia mengatakan jika tersebut suara bising dari kamar tamu.
Aluna yang penasaran langsung bergegas pergi ke kamar tamu tempat dimana Antonio berada, Aluna terdiam saat melihat kamar tamu yang sangat rapi kini telah berantakan.
"Apa yang kau lakukan?" Aluna melangkah maju dengan mata yang menatap kamar tamu miliknya.
Antonio hanya diam dan tidak menjawab, rasa marah dan kesal terus menyelimuti dirinya. Kenyataan tentang dirinya yang tidak bisa lagi menjadi seorang pria, membuat mentalnya hancur berkeping-keping.
Aluna terdiam, ia melihat keputusasaan di raut wajah pria di depannya. Aluna langsung menutup pintu kamar, kini hanya ada dirinya dan Antonio.
"Mungkin kita baru bertemu, tapi jika kau memiliki masalah aku bisa membantu mu." Ucap Aluna.
Wanita itu berjalan mendekati Antonio, Antonio bisa melihat lekuk tubuh Aluna yang sangat indah.
"Siapa nama mu." Tanya Aluna.
"Antonio." Jawabnya dengan bola mata yang masih melihat pinggang ramping dengan dada dan bagian bawah yang padat berisi.
Aluna tersenyum, mata Antonio dan Aluna kini saling bertatapan satu sama lain. Antonio terdiam, ia melihat sebuah kesedihan di mata Aluna. Entah kenapa insting play boy nya kembali aktif, Antonio paling hebat saat melihat seorang wanita. Ia seakan bisa membaca isi hati para wanita, apalagi wanita yang tengah di landa kesedihan.
"Kau wanita yang aneh, kau berusaha menghibur ku tapi kau sendiri tengah di landa kesedihan. Bukankah begitu?" Tanya Antonio dengan senyuman di wajahnya.
Aluna terdiam, ia terkejut saat mendengar perkataan Antonio. Pria itu seakan bisa membaca isi hatinya saat ini, "Bagaimana bisa aku sedih, apa kau tidak melihat seberapa besar ruangan ini. Dan jelas aku sangat kaya raya." Jawab Aluna dengan senyuman di wajahnya.
Antonio tersenyum, "Ada kalanya seseorang bukan sedih karena tidak memiliki harta, tapi karena ada satu hal yang kurang di kehidupannya. Aku yakin, kau tengah sakit hati oleh seorang pria."
Aluna terdiam, pria asing yang ia temui tadi malam. Seperti orang yang sangat berbeda, "Apa yang kau bicarakan." Jawab Aluna yang langsung memalingkan wajahnya.
Antonio terus menatap tubuh Aluna yang indah, tapi tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang berbeda dari tubuhnya. Sesuatu yang sangat ia rindukan selama ini, Antonio langsung bangkit dan berlari ke kamar mandi.
Aluna terdiam dengan raut wajah bingung saat melihat tingkah aneh Antonio, di saat Aluna hendak pergi. Pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka, ia melihat sosok Antonio yang terdiam dengan raut wajah yang bahagia.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Aluna.
"Iya, aku baik. Sangat-sangat baik." Jawab Antonio.
Lalu mata Antonio menatap Aluna, ia melihat tubuh Aluna yang sangat indah. Gairah ingin bercinta kini mulai bangkit, dengan senyuman puas. Antonio tersenyum dan mengeluarkan trik play boy miliknya.
"Aku berterimakasih karena kau telah menolong ku." Ucap Antonio dengan senyuman di wajahnya.
Aluna hanya diam dan menganggukkan kepalanya, "Jika kau sudah sembuh total, kau boleh pulang ke rumah mu." Jelas Aluna.
Tapi Antonio langsung menggelengkan kepalanya, "Aku tidak memiliki rumah sama sekali, hidup ku sangat-sangat sulit." Jawab Antonio.
Aluna menatap iba pria di hadapannya, "Memangnya apa yang terjadi kepada mu?" Tanya Aluna penasaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Yunita Widiastuti
wk wk wk modusssss
2023-10-30
3
Metro Kdw
lanjut Thor
2023-10-30
1
asih
hanya Aluna pawangmu Anton g bisa reaksi Bila dengan wanita lain
2023-10-29
1