Bab 4 : Tertabrak

Naysilla berjalan dengan nampak di kedua tangannya, hari sudah mulai menjelang malam tapi Antonio belum makan satu siap nasi sedikitpun.

"Mau kemana kau?" tanya Zaidan saat melihat istrinya membawa nampan berisikan makanan.

"Antonio belum makan, aku ingin membawakan makanan untuknya." Jelas Naysilla dengan senyuman di wajahnya.

"Kenapa kau terus memanjakan anak itu? Biarkan saja, biar di sadar." jawab Zaidan kesal.

"Mas, kalau ngomong itu di jaga. Dia itu anakmu, anak kandung mu. Harusnya kita memberikan support untuknya di saat dia tengah mengalami musibah, bukan malah sebaliknya." jawab Naysilla dengan tatapan mata yang marah, ia lalu berbalik pergi meninggalkan Zaidan sendirian

"Ahhhhh......"

Suara teriakan terdengar jelas dari lantai atas, Zaidan tahu itu teriakan istrinya. Ia langsung berlari untuk mengetahui apa yang terjadi, "Sayang, ada apa?" tanya Zaidan.

Ia melihat nampak yang sudah terjatuh di atas lantai, "Mas, Antonio menghilang." Jelas Naysilla panik.

Ia langsung meminta para pelayan untuk mencari keberadaan Antonio, tapi tidak ada satupun orang yang menemukan keberadaan pria itu. Naysilla hanya bisa menangis, ia tidak bisa membayangkan hal lebih buruk menimpa putra bungsunya lagi.

....

Aluna tengah mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, ia sangat marah dan kesal. Hari-harinya seakan di buat kesal oleh orang-orang yang tiba-tiba kembali menghubunginya dan memintanya untuk datang ke rumah mereka.

Flashback on.

Aluna terdiam saat melihat nomor yang tidak ia kenali menelpon nya, saat Aluna mengangkat telpon. Ia sedikit terkejut saat tahu jika itu adalah Olivia yang memintanya untuk pulang ke rumah karena ada suatu hal yang harus di bicarakan.

Aluna tersenyum tipis, ia mulai berpikir jika kedua orangtuanya akan meminta maaf kepadanya.

Tapi saat ia sudah sampai, Aluna kembali di buat terdiam dengan perasaan marah dan kesal yang luar biasa.

Keluarganya sangat membutuhkan dirinya untuk bisa hadir pada ulang tahu Kakek Agra karena beliau adalah orang yang paling menyayangi Aluna lebih dari Olivia.

Diandra duduk dengan santai di atas sofa, ia tidak henti-hentinya melihat kuku cantik miliknya.

"Kenapa aku harus ikut bersama kalian?" Tanya Aluna yang enggan untuk ikut, ia kesal telah di perlakukan seperti seekor binatang. Tapi mungkin perlakuan terhadap binatang lebihnya baik daripada kepadanya.

"Kau ingin melawan keinginan ku? Apa kau lupa, siapa yang sudah membesarkan mu? Hanya permintaan seperti itu saja kau malah protes, kau tenang saja. Aku akan memberikan uang untuk mu." Diandra mengeluarkan dompet miliknya, ia mengambil beberapa lembar uang berwarna merah dan melemparkannya tepat ke wajah Aluna.

"Segitu cukup kan? Atau masih kurang?" Tanya Diandra.

Aluna terdiam, selama hidupnya ia belum pernah merasakan perasaan terhina seperti ini.

Tanpa banyak berbicara, Aluna memilih untuk pergi. Ia berjanji tidak akan pernah memaafkan orang-orang yang sudah memperlakukannya seperti ini.

Flashback off

Aluna terus mengendarai mobilnya dengan perasaan yang marah, jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Jalanan kota pun sudah tidak seramai di siang hari, tapi di saat ia tengah mengendarai mobil.

Aluna langsung membanting setir saat melihat seorang pria tiba-tiba menyebrang tepat di depan mobil Aluna.

Aluna terdiam dengan jantung yang terus berdetak kencang, ia buru-buru turun dari mobil dan memastikan keadaan pria yang ia tabrak.

Kedua tangannya menutupi mulutnya yang ingin berteriak, Aluna melihat sosok pria dengan kemeja putih yang kusut.

Ada darah yang mengalir, Aluna yang takut dan bingung langsung membawa pria itu untuk masuk ke dalam mobil. Ia harus mengerahkan semua tenaganya untuk membawa pria masuk ke dalam mobil.

Dengan jantung yang terus berdetak kencang tak karuan, Aluna lebih memilih membawa pria itu pulang ke rumah.

Ia tidak ingin membawanya ke rumah sakit dan malah akan memperpanjang masalah yang akhirnya membuatnya harus berurusan dengan polisi.

Cedrik terkejut melihat Aluna datang dengan wajah yang menegang.

"Cepat panggil Dokter Hendri." Ucap Aluna. "Dan suruh para pelayan untuk membawa pria yang ada di dalam mobil ke kamar tamu." Sambung Aluna dengan suara yang bergetar.

Cedrik hanya mengikuti perintah dari majikannya, ia langsung meminta Dokter Hendri untuk segera datang.

Aluna hanya bisa diam dan memikirkan keadaan pria yang ia tabrak.

Hingga Dokter Hendri pun tiba, ia langsung di minta untuk mengobati pria tersebut.

"Nona, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Cedrik penasaran.

"Aku juga tidak tahu, pria itu tiba-tiba, datang dan membuatku menabrak nya. Semua itu adalah kecelakaan," jelas Aluna yang mulai ketakutan jika pria itu mati.

Terpopuler

Comments

Bunda

Bunda

nampan

2024-05-28

0

Metro Kdw

Metro Kdw

lanjut Thor

2023-10-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!