Antonio terdiam, ia menghela nafas seakan pasrah.
"Aku telah di sakiti oleh banyak wanita, bahkan mereka selalu berselingkuh dari ku." Jelas Antonio dengan senyuman pahit.
Aluna terdiam, ia merasa tidak percaya dengan apa yang telah di katakan oleh Antonio. "Sungguh?" tanya Aluna.
"Iya, tapi mau bagaimana lagi? Mungkin karena aku terlalu baik dan selalu mencintai kekasih ku dengan sepenuh hati." Antonio tersenyum dengan sangat manis.
Aluna terdiam dan terkesima saat melihat pria tampan di depannya, wajah Antonio yang sangat tampan dan bagai di ukir oleh dewa membuat Aluna tidak bisa berkata-kata.
"Jadi ku mohon, ijinkan aku tinggal di sini." Ucap Antonio.
Aluna terkejut saat mendengar permintaan Antonio, "Tidak bisa, kau orang asing." Jawab Aluna yang langsung bangkit.
Tapi bukan Antonio namanya yang tidak bisa meluluhkan hati seorang wanita yang bahkan sekeras batu sekalipun.
"Aku tahu kau telah di sakiti oleh seseorang." Ucap Antonio.
"Jangan so tahu." Jawab Aluna menyangkal.
"Aku tahu kau sangat kesal saat melihat orang yang kau cintai bersama dengan wanita lain." Lanjut Antonio yang membuat Aluna terdiam, ia memang sakit hati saat mengetahui apa yang di lakukan Abian kepadanya. "Dan aku bisa membantumu untuk mengobati rasa sakit di hatimu." Sambung Antonio dengan nada yang halus.
Aluna terdiam, ia memilih bangkit dan tidak menjawab perkataan dari Antonio. Wanita itu memilih pergi meninggalkan Antonio dan segera pergi ke kantor.
Di sepanjang jalan Aluna terus terbayang-bayang kata-kata Antonio, Aluna mengakui jika pria itu sangat tampan bahkan lebih tampan dari Abian.
Tapi Aluna bingung, cara seperti apa yang Antonio maksud dan mampu membuatnya bisa melupakan rasa sakit di hatinya.
Sesampainya di kantor, Aluna melihat sosok Abian tengah berada di lobby kantor.
"Lina, kenapa pria itu ada di sini?" Tanya Aluna heran.
"Beliau Pak Abian, yang akan melakukan rapat bersama kita." Jelas Lina.
Aluna mengerutkan keningnya, "Bukankah kita tidak pernah menjalin kerja sama dengan orang itu?" Tanya Aluna.
"Beliau orang yang bekerja sama dengan Pak Candra, dan Pa Candra mengajaknya ke sini untuk ikut dan sedikit partisipasi." Jawab Lina yang merupakan sekertaris Aluna.
"Oh." Aluna hanya bisa memasang wajah kesal, memang ia tidak mempermasalahkan hal itu. Tapi jika Abian yang ikut, itulah yang menjadi masalahnya.
"Kau siapkan ruang rapat, 15 menit lagi rapat di mulai." Jelas Aluna, wanita itu langsung pergi menuju ruang kerja miliknya.
Abian tersenyum senang, ia adalah prestasi terbesarnya karena ia bisa ikut rapat dengan salah satu orang yang cukup terpandang.
"Abian, sebaiknya kau menyimak semua penjelasan dari pimpinan. Dan kau harus bisa menjadi hubungan baik dengannya, jika kau bisa. Ini akan menjadi peluang bisnis yang sangat bagus untuk perusahaan mu." Ucap Pak Candra dengan senyuman di wajahnya.
"Tentu, terimakasih Pak sudah mengizinkan saya ikut." Jawab Abian dengan senyuman di wajahnya.
Semua orang kini sudah berkumpul di ruang rapat, lalu tatapan mereka langsung teralihkan pada pintu yang terbuka dan menampilkan sosok wanita yang sudah sangat mereka kenal.
"Selamat pagi semuanya." Sapa Aluna dengan senyuman di wajahnya.
Semua oran membalas sapaan Aluna dengan ramah, berbeda dengan Abian yang terdiam dengan raut wajah terkejut.
"Sepertinya kita kedatangan tamu?" Tanya Aluna dengan mata yang melihat ke arah Abian, tidak ada senyuman sama sekali. Aluna menatap tajam ke arah Abian.
"Maaf Bu, saya membawanya ke sini." Jawab Pak Candra karena ia sering membawa satu orang yang ikut ke dalam rapat.
"Emmm.. Tapi lain kali jangan sembarangan membawa orang asing masuk." Jawab Aluna.
Pak Candra tersenyum canggung karena tidak biasanya Aluna bersikap seperti itu, hampir 3 jam rapat di laksanakan.
Hingga Aluna mengakhiri rapat tersebut dengan ucapan terimakasih, Abian masih tidak percaya jika wanita yang telah ia campakkan adalah bos di perusahaan besar.
Setelah keluar dari ruang rapat, Abian hanya bisa terdiam dengan pikiran yang kacau.
"Bagaimana bisa Aluna merupakan seorang bos?" Abian masih tidak percaya, ia kini menyesal telah mencampakkan Aluna dan malah memilih Olivia.
"Abian, apa kau baik-baik saja?" Tanya Candra penasaran, ia dari tadi melihat Abian hanya dan seperti tidak bersemangat sama sekali.
"Ah, aku baik. Pak saya ucapkan terimakasih karena telah mengajak saya ke sini," ucap Abian dengan senyuman di wajahnya.
"Santai saja, jika kau butuh apa-apa kau bisa menghubungi ku." Jawab Pak Candra, kemudian dia pamit untuk segera pulang.
Abian mulai mencari ruang kerja Aluna, ia ingin sekali berbicara dengan wanita itu.
Tok.. Tok.. Tok..
Aluna yang tengah duduk dan memeriksa pekerjaannya, melihat ke arah pintu yang tengah di ketuk oleh seseorang.
"Masuk!" ucap Aluna.
Tapi matanya menatap tajam pada seseorang yang masuk ke ruang kerjanya.
Abian tersenyum hangat, ia berjalan masuk ke ruang kerja Aluna. "Aluna, lama tidak bertemu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
asih
wkwkwk abian TDK punya muka kau dasar memalukan
2023-10-31
2
Metro Kdw
semangat Thor
2023-10-31
1
Yunita Widiastuti
abian abian abian ...
2023-10-30
1