Antonio berjalan perlahan menuju ruang makan, ia melihat semua adegan dari awal. Senyuman tipis terukir di wajah tampan Antonio, ia yakin memberikan dua jempol untuk kedua orang tua Aluna yang mampu bersikap seperti itu.
Kini Antonio tengah menunggu bagaimana reaksi Aluna dengan sikap kedua orangtuanya, yang sudah bersikap baik kepadanya.
"Ayo sayang, tunjukkan pesona mu." Gumam Antonio.
Aluna menatap Diandra dengan tatapan dingin, "Maaf Mama," ucap Aluna yang langsung menarik tangannya.
Diandra menatap Aluna tak mengerti, "Sebagai seorang anak aku pasti akan memaafkan kalian berdua, hanya memaafkan saja." Jelas Aluna dengan senyuman di wajahnya.
Perkataan Aluna seakan menekankan jika dia tidak akan pernah mau bekerja sama dalam urusan bisnis dengan mereka berdua. Tapi sayangnya, Diandra dan Josep terlalu bodoh untuk memahami maksud dari perkataan Aluna.
"Aku sudah selesai, Kakek bolehkah aku kembali ke kamar?" Tanya Aluna dengan senyuman di wajahnya.
"Tentu Nak, kembali lah beristirahat. Kau pasti sangat lelah," jawab Kakek Agra yang seakan mengerti keadaan Aluna saat ini.
"Aluna biar aku antar," Abian tiba-tiba berdiri dan hendak mengantar Aluna, tapi Aluna tersenyum kearahnya.
"Tidak usah Kakak ipar, kau bisa mengurus Kak Olivia. Aku takut orang-orang akan salah paham jika kau mengantarkan ku ke kamar, nanti mereka menganggap jika akulah istri mu." Jawab Aluna dengan senyuman di wajahnya.
Dan hal itu membuat Olivia semakin marah, ia kini menatap Abian yang terus melihat ke arah Aluna pergi.
Kakek Agra pun ikut bangkit dari tempat duduknya, dengan di antar oleh seorang pelayan. Pria tua itu kini kembali berjalan ke kamar tidurnya untuk beristirahat.
"Mas, apa maksud mu itu?! Berani-beraninya kau mau mengantarkan Aluna di depan ku!" Olivia langsung mencerca Abian dengan pertanyaan dan makian.
"Memangnya kenapa? Bukankah Aluna adalah adik mu dan pastinya dia adalah adik ipar ku, apa salahnya jika aku memberikan perhatian kepadanya adik ipar ku sendiri." jawab Abian yang sama sekali tidak ingin di salahkan, ia terus mencari alibi agar bisa menghindar.
"Tapi.."
"Sudah jangan ada tapi-tapian, apa yang kau bicarakan itu sudah sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin aku menyukai Aluna, sementara di depan mata ku ada seorang bidadari cantik." Abian kini merayu Olivia agar wanita itu bisa luluh.
Olivia tersenyum dengan wajah yang memerah karena malu, rayuan Abian mampu membuat hati Olivia yang tengah di landa kemarahan seketika menjadi kembali tenang.
Diandra dan Josep yang memiliki urusan lain memilih untuk pergi dari pada menyaksikan keromantisan palsu antara Abian dan Olivia.
"Mas, bagaimana ini?" Tanya Diandra kesal dan panik.
"Aku juga bingung, anak itu sekarang menjadi orang yang sukses." Jelas Josep.
"Jika tahu dia akan menjadi orang yang sukses, harusnya dari awal kita tidak memperlakukannya seperti itu." Diandra kini duduk dengan perasaan kesal dan menyesal.
"Ini semua gara-gara, kau terus menyangkut pautkan Aluna dengan mendiang ibunya." Jawab Josep yang malah menyalahkan Diandra.
"Wajar jika aku kesal, anak itu sangat mirip dengan mantan istri mu. Jika bukan karena keinginan Ayah Agra, mana mungkin aku mau membiarkan tinggal satu rumah dengan ku." Jawab Diandra yang kesal.
"Harusnya kau jangan bersikap seperti itu, lihatlah sekarang. Aluna sudah sukses," jawab Josep.
"Kenapa kau malah menyalahkan ku? Bukankah kau juga sama membenci anak itu, jangan limpahkan semua kesalahan kepada Ku. Ingat Mas, kau juga ikut terlibat." Jawab Diandra yang kesal dan marah.
"Baiklah-baiklah aku salah, sekali kau tenang dulu dan jangan marah-marah. Aku yakin, Aluna pasti akan kembali luluh jika kita memberikan perhatian lebih kepadanya." Jawab Josep dengan senyuman di wajahnya.
"Kau yakin?" Tanya Diandra yang merasa tidak yakin dengan hal itu.
"Tentu saja aku yakin, bagaimana mungkin anak itu tidak akan luluh. Dari dulu dia sangat mendambakan kasih sayang dari orang tua, dan kita sebagai orang tuanya tinggal memberikan apa yang di inginkan." Jelas Josep dengan senyuman di wajahnya.
Di tempat lain...
Aluna yang berada di kamar merasa sangat kesal dan marah, ia tidak menyangka jika Diandra dan Josep sangat tidak tahu malu. Tanpa mereka merasa bersalah sedikitpun, mereka langsung meminta maaf seakan itu bukanlah kesalahan yang besar.
"Majikan, ada apa?" Tanya Antonio yang berada di samping Aluna.
"Aku hanya sedang kesal saja." Jawab Aluna.
Antonio tersenyum, "Bagaimana jika budakmu ini membuatmu rileks." Ucap Antonio dengan senyuman di wajahnya.
"Boleh." Jawab Aluna.
Antonio kini membaringkan tubuh Aluna, ia membuka celana Aluna. Wanita itu mulai memejamkan matanya saat sesudah yang lembut tengah menyapu-nyapu bagian sensitif tubuhnya.
"Jangan di tahan majikan, nikmati saja." Pinta Antonio yang kembali membuat Aluna di landa kenikmatan.
"Ah.. Antonio.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Yunita Widiastuti
🙈
2023-11-27
1