"Mau apa kau ke sini?" Tanya Aluna dengan tatapan mata yang tajam.
Abian tersenyum, ia langsung duduk di hadapan Aluna meski tanpa di suruh sekalipun.
"Bukankah kita saling kenal, tentu saja aku ke sini datang untuk menyapa mu." Jawab Abian dengan senyuman di wajahnya.
Aluna ingin sekali muntah di depan wajah Abian, terlebih ia baru menyadari jika pria yang dulu ia cintai adalah pria yang sangat menjijikkan.
"Sebaiknya kau segera pulang Kakak Ipar, aku yakin Kak Olivia tercinta mu itu sedang menunggu mu." Jawab Aluna dengan senyuman di wajahnya, sebuah senyuman yang tengah mengejek Abian.
"Lupakan Olivia, lagi pula hati ku masih untuk mu." Jawab Abian tanpa rasa malu sama sekali.
Aluna tertawa mendengar perkataan Abian, "Maaf Abian, tapi kita tidak selevel." Jawab Aluna yang secara terang-terangan merendahkan Abian.
Abian terdiam, tapi ia tidak dengan mudah marah. Ia yakin Aluna masih tetap Aluna yang dulu, Aluna yang tergila-gila kepadanya. "Aku tahu kau marah, tapi cepat atau lambat. Kau akan menyadari jika hanya aku pria yang paling mencintai mu." Jawab Abian.
Aluna menatap Abian, "Aku tidak ada waktu untuk meladeni mu, sebaiknya kau segera keluar dari sini. Atau satpam yang akan menyeret mu secara paksa." Jawab Aluna dengan tatapan mata yang tajam.
Abian hanya tersenyum, ia langsung pergi keluar dari ruang kerja Aluna.
Aluna menghela nafas saat melihat Abian pergi, ia heran pria itu terbuat dari apa karena Abian sama sekali tidak memiliki rasa malu sama sekali.
Aluna bangkit dari tempat duduknya, ia mulai merasakan lapar karena jam sudah menunjukkan waktunya makan siang.
Aluna mengambil tas miliknya, ia memilih untuk makan siang di luar karena sudah lama ia tidak makan siang di luar.
Aluna sampai di sebuah restoran mewah dengan kualitas makanan bintang 5, ia di sambut baik oleh para pelayan karena Aluna sudah menjadi pelanggan di tempat ini.
"Aku ingin duduk di meja yang itu." Jawab Aluna dengan mata yang melihat ke arah meja yang langsung menghadap ke luar cafe.
"Apa anda tidak akan memilih private room?" Tanya manager restoran.
"Tidak, aku sedang ingin di sana." Jawab Aluna.
"Baik Nona."
Aluna berjalan dengan senyuman di wajahnya, ia baru sadar dengan kehidupannya sekarang. Ia sama sekali tidak membutuhkan orang-orang yang di sebut sebagai keluarga. Bahkan tanpa keluarga pun, Aluna bisa hidup dengan layak.
Ia kini duduk di restoran dengan pemandangan yang sangat bagus, hingga beberapa pelayan langsung datang dan memberikan makanan milik Aluna.
"Terimakasih." Aluna tersenyum, ia langsung memakan makanannya dengan perlahan.
Hingga seseorang langsung menganggu selera makannya, "Eh, adik ku yang miskin. Apa yang sedang kau lakukan di sini?" Tanya Olivia dengan gaya yang sudah heboh.
Aluna hanya tersenyum, ia sama sekali tidak menggubris perkataan dari Olivia.
Wanita itu pun kesal, ia langsung memukul meja di depannya yang membuat semua orang langsung melihat ke arahnya.
"Apa yang sedang kau lakukan di sini? Apa kau memiliki uang untuk membayar semua makanan yang kau pesan?" Tanya Olivia dengan nada tinggi.
Suara Olivia membuat orang-orang langsung memperhatikan mereka berdua, terlihat beberapa orang saling berbisik-bisik. Olivia tersenyum, ia sangat puas membuat Aluna malu seperti ini.
"Apa sudah cukup?" Tanya Aluna dengan tatapan dingin, ia paling tidak suka di ganggu saat makan.
"Sebaiknya kau pergi dari restoran ini, apa kau ingin mengotori restoran berkelas seperti ini. Dan jika kau terus lama-lama di sini, restoran ini akan tercemar kuman-kuman dari gembel seperti mu." Jawab Olivia dengan senyuman kepuasan di wajahnya.
Aluna terdiam sesaat, ia menatap jengkel Olivia yang menggangu makan siangnya. Lalu manager restoran pun datang dengan wajah yang panik, "Ah, syukurlah jika kau datang. Kau harus mengusir gembel ini." Ucap Olivia dengan senyuman penuh kepuasan.
"Pak Manager, saya rasa saya sudah tidak akan makan di sini lagi. Terutama dengan sikap pelanggan yang kurang ajar seperti ini." Ucap Aluna yang langsung bangkit dari tempat duduknya.
Manager restoran seketika panik, ia langsung meminta maaf pada Aluna dan berjanji tidak akan pernah membiarkan hal ini terjadi lagi.
"Hey, apa yang sedang kau lakukan? Kau malah meminta maaf pada gembel seperti dia?!" Olivia marah dengan jari yang menunjukkan wajah Aluna.
"Nona sebaiknya anda keluar dari restoran saya, anda di sini hanya membuat keributan dan menganggu pelanggan VIP kami." Jawab Manager dengan suara tegas.
"Apa pelanggan VIP?" Olivia dengan mata yang membulat sempurna.
Ia tahu bagaimana sulitnya menjadi VIP di restoran ini karena harus menghabiskan ratusan juta dengan membeli berbagai macam hidangan.
"Benar, sebaiknya anda segera pergi dari restoran ini." Usir manager restoran.
"Enggak?! Kau hanya manager bodoh! Bagaimana bisa wanita gembel seperti dia menjadikan pelanggan VIP." Jawab Olivia kesal.
Manager yang tidak ingin beradu mulut dengan Olivia langsung meminta satpam untuk membawa gadis itu keluar dari restoran.
Olivia dengan kasar di dorong keluar dari restoran berkelas tersebut, orang-orang yang berada di luar hanya bisa menertawakan Olivia yang bersimpuh di atas tanah.
"Apa liat-liat!" Maki Olivia yang langsung bangkit, ia langsung berjalan pergi dari restoran tersebut dengan hati yang kesal dan marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Elmi Varida
hahahaha...Olivia...tolong buka ya matanya...jgn suka melihat orang sebelah mata...
2025-03-10
0
asih
Miskin di hina² di hujat terus setelah mereka Tahu kalau Aluna kaya Raya pasti mereka Akan menjilat ludah sendiri 😂🤣😅🤣😂
2023-10-31
2