Bab 12 : Dari Tuan muda berakhir jadi pembantu

Aluna berjalan dengan langkah santai, hari ini ia sangat senang ketika mengingat ekspresi Abian yang merasa di hina oleh dirinya.

Ia berjalan masuk ke dalam kamar, tanpa Aluna sadari sebuah tangan kekar langsung memeluk tubuh mungilnya.

"Antonio." Panggil Aluna dengan senyuman di wajahnya, ia merasakan perasaan geli saat pria itu menghembuskan nafas tepat di leher jenjangnya.

"Hari ini kau terlihat sangat senang, apakah ada pria lain?" Tanya Antonio.

Aluna mengerutkan keningnya, "Tentu saja tidak, aku hanya senang saja melihat seseorang yang sangat ku benci berada di bawah ku." Jelasnya.

Antonio paham dengan maksud dari perkataan Aluna, "Kau memang hebat, buatlah mereka cemburu dengan kekayaan yang kau miliki. Karena saat kau punya uang maka kau punya kuasa." Bisik Antonio.

"Tentu, tapi mungkin selama 1 Minggu aku akan pergi." Jelas Aluna, ia berencana untuk mengunjungi Kakeknya dan pastinya Diandra akan datang.

"Kemana?" Tanya Antonio, ia tidak ingin melepaskan wanita di depannya. Jika wanita itu pergi, hasratnya tidak akan bisa terpenuhi lagi.

"Pergi ke rumah Kakek ku." Jawabnya.

"Aku ingin ikut." Pinta Antonio.

"Tidak boleh!" Jawab Aluna, ia tidak mungkin membawa Antonio pergi ke rumah Kakek Agra.

"Ayolah, biarkan budakmu ini menemani mu kemanapun kau pergi." Bisik Antonio dengan tangan yang mulai meraba kedua gunung kembar Aluna.

Aluna mulai merasakan sensasi nikmat, nafasnya sedikit lebih cepat dan wajahnya mulai memerah. Tapi Antonio tidak menghentikan aksinya, ia tetap melakukan hal itu.

"Oke oke, kau ikut." Jawab Aluna dengan wajah yang memerah.

"Emm..." Aluna sedikit terkejut saat bibir Antonio mencium bibirnya dengan lembut.

Hingga Antonio menidurkan tubuh Aluna dengan perlahan, ia kembali menjamah tubuh wanita di depannya.

"Biarkan budakmu ini melayani mu." Bisik Antonio yang membuat Aluna memejamkan matanya dan menikmati setiap sentuhan dari Antonio.

Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB, Aluna terbangun dengan tubuh polos tanpa sehelai benang pun.

Ia melihat ke kanan dan ke kiri, tapi tidak menemukan keberadaan Antonio sama sekali.

"Arg.. Sial." Gumam Aluna, ia lupa jika rencananya hari ini ia ingin pergi ke mall untuk membeli beberapa pakaian. Tapi gara-gara Antonio ia harus menunda hal itu.

"Kau sudah bangun?" Antonio datang dengan nampak di kedua tangannya, Aluna tersenyum dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Apa yang kau bawa?" Tanya Aluna dengan senyuman manis.

"Kepala pelayan meminta ku untuk menyiapkan makanan untuk mu, aku yakin kau pasti lapar." Jawab Antonio.

Aluna tersenyum, pria itu bekerja dengan sangat baik kepadanya. "Kau bekerja dengan sangat baik, mungkin aku akan memberikan bintang 5 untuk pelayanan mu." Ucap Aluna dengan tawa kecil.

Antonio hanya tersenyum, ia menyimpan nampan di atas meja yang ada di samping tempat tidur. "Apa majikan ingin mandi?" Tanya Antonio.

"Iya, bisakah kau siapkan air hangat untuk ku?" Tanya Aluna.

Antonio tersenyum, "Dengan senang hati." Jawabnya.

Ia lalu berjalan ke kamar mandi untuk menyiapkan air hangat, "Sial, beraninya wanita itu memerintahkan ku layaknya seorang pembantu, Aku yang seorang Tuan muda kini malah manjadi seorang pembantu." Omel Antonio dengan suara pelan.

Untuk pertama kalinya ia di perintah seperti ini oleh seorang wanita, "Antonio, apa airnya sudah siap?" Tanya Aluna dengan suara keras.

"Iya sudah." Jawab Antonio.

Ia lalu berjalan keluar dari kamar mandi, Antonio bisa melihat Aluna tengah berdiri dengan sehelai handuk berwarna putih yang melilit tubuh mungilnya.

Antonio tersenyum tipis, ia sangat memuji tubuh indah Aluna dan tentu saja wajah cantiknya juga.

"Ada apa? Apa kau terpesona dengan kecantikan ku?" Tanya Aluna yang menyadari jika Antonio tengah memperhatikan dirinya.

Antonio tersenyum, "Tentu saja, majikan ku ini bagaikan bidadari yang turun dari langit." Jawab Antonio dengan gombalan bapak-bapak.

Aluna hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya, ia berjalan ke kamar mandi seraya menutup pintunya.

Sementara Antonio memilih untuk menunggu Aluna di kamar, Aluna yang berada di dalam kamar mandi pun langsung membuka handuk miliknya.

Ia memilih berendam dan menikmati air hangat yang terasa menenangkan tubuhnya, "Nikmatnya.." Gumam Aluna dengan mata yang terpejam.

Perlahan mata Aluna mulai terbuka, besok ia harus segera bersiap-siap untuk bertemu dengan Kakek Agra.

Dan pastinya besok ia harus bertemu dengan keluarga yang sangat tidak ia sukai.

Terpopuler

Comments

Lissaerlina

Lissaerlina

lanjuttttt 💪💪💪💪

2023-11-17

1

Metro Kdw

Metro Kdw

👍

2023-11-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!