BAB 20

Akhirnya sampai makan malam itu selesai, Adrian tidak bisa bertindak seperti yang dia inginkan. Seperti yang dijelaskan, dia bahkan tidak mau membuat malu orang lain, apalagi jika itu Yarra.

Sementara Lysander, dia masih tidak habis pikir dengan betapa acuhnya seorang Yarra. Jangankan pada dirinya, dia bahkan begitu bebas kepada Adrian, padahal dulu wanita itu seolah takut melakukan kesalahan apapun di depan Adrian.

"Lysander, kami pergi dulu."

"Ya, kau baik-baik. Yarra kau juga." Lysander memilih menyebut mereka satu persatu, berharap bisa melihat reaksi Yarra. Tapi wanita itu hanya tersenyum tak sampai ke mata.

Melihat mobil yang akhirnya melaju meninggalkan Restoran itu, Lysander menarik sudut bibirnya.

"Astaga, kenapa dia banyak berubah seperti itu?"

Lysander memikirkan mantan Istri sahabatnya itu. Wanita yang bahkan ketika usia bertambah, hanya menjadi semakin cantik saja. Tiba-tiba ada sedikit pemikiran tidak pantas pada Lysander.

•••

Sementara di mobil, Adrian akhirnya membuka mulut. "Kenapa kau meninggalkanku seperti tadi?" Dia bertanya dengan pelan, seolah-olah pikirannya sedang jernih saat ini.

"Aku kesal." Yarra juga tidak berniat memanjangkan pembicaraan.

"Jangan melakukan itu lagi di masa depan." Peringat Adrian. Tapi siapa sangka, Yarra akan bereaksi tajam

"Masa depan terlalu panjang! aku disini hanya untuk dua bulan ke depan."

Mendengar ini, Adrian hampir saja kehilangan keseimbangannya dalam memegang kemudi.

Tapi, Yarra bicara lagi. "Tapi setidaknya, kau bertemu dengan sahabatmu bukan?"

Adrian tidak menjawab, justru itulah yang paling mengganggunya saat ini. Dia berharap dia tidak melihatnya, tapi tatapan mata Lysander bicara lebih keras dari mulutnya.

Cara Lysander memandang Yarra, tidaklah biasa. Sebagai sesama pria, dia mengerti jenis tatapan apa itu. Sebenarnya memang tidak ada urusan dengan dirinya, hanya saja Adrian sendiri tidak mengerti, kenapa itu begitu mengganggunya.

Dia menatap Yarra, di samping. Profil samping wanita itu sudah sangat cantik, jadi wajar saja jika banyak pria menyukainya.

Adrian berdecak, kesal! kenapa pula dia harus peduli.

•••

Mereka akhirnya tidak bicara lagi sampai ke rumah mereka, hanya untuk di kejutkan dengan dua mobil, dan satunya milik Ayah Adrian.

"Mobil Papa?"

"Papamu disini?" tanya Yarra takut-takut.

Adrian juga tidak tahu menahu, tapi yang jelas ...

"Kau harus bersembunyi?"

Yarra menunjuk dirinya dengan traumatis, "Aku? ... ke-kenapa aku harus bersembunyi?" syoknya.

Adrian mengusap wajahnya. Dia sudah diingatkan sang Ibu, agar tinggalnya Yarra disini jangan sampai diketahui Ayahnya. Pria tua itu akan mengamuk.

Dahulu dia adalah orang yang paling menantang perceraian mereka, jadi jika menemukan mereka bersama tidak peduli alasan apapun, akan membuat pria itu marah.

"Lalu, mobil satunya milik siapa?"

"Entah, aku juga tidak tahu."

Yarra menggigit bibirnya, "Terus aku harus bersembunyi dimana?"

"Mm, bagiamana kalau garasi kaca saja. Didalam situ ada ruang santai khusus." Ide Adrian, walau dia sebenarnya tidak tega, Yarra disitu sendiri malam begini. "Aku tidak akan lama, kau tunggulah disana."

Yarra akhirnya hanya bisa mengangguk. Dia pun dengan patuh diantar Adrian sampai disana. Hingga ketika akhirnya Adrian masuk ke dalam rumah, dia menemukan bahwa itu adalah mobil salah satu rekan bisnis Papanya. Disana mereka ada tiga orang, Yakni Ayahnya, dan teman Ayahnya, dan putri pria itu.

Putri yang hendak di jodohkan dengan dirinya. Tapi di tolak Adrian.

Terpopuler

Comments

Mamsel

Mamsel

Malem ya, nanti bakal up beberapa bab

2023-11-18

1

Fasha Awi

Fasha Awi

lanjtt lagiii dong kk authorrr syanggg

2023-11-18

0

who i am ?

who i am ?

next ka....

2023-11-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!