BAB 2

Dua minggu tidak berjalan baik untuk Yarra, seberapa pun dia berusaha. Dia tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Yang siapa sangka, dulunya dia hanya mahasiswa desain, kini memiliki butiknya sendiri.

Orang bilang, kesibukan akan mengalihkan kita. Tapi tidak untuk Yarra, dia terus-menerus mengingat Adrian. Dalam ingatannya, dia dan Adrian baru saja menikah. Ya, walaupun itu adalah pernikahan hasil jebakannya. 

Yarra yang sudah menyukai Adrian sejak masih di bangku SMP, terus menerus mengembangkan perasaan itu sampai mereka dewasa. Tapi setelah semua yang dia lakukan, mulai dari cara paling halus, sampai pada cara paling barbar ... dia masih tidak bisa mendapatkan hati Adrian. Semua bayangan dan mimpi indah tentang pria itu, menggerogoti Yarra. Apalagi ketika diketahuinya, bahwa Adrian sudah memiliki seorang kekasih secara diam-diam.

Tidak ingin mati tertekan oleh perasaannya sendiri, Yarra memutuskan mengambil jalan paling sulit, dengan naik ke tempat tidur Adrian. Pria dengan moral yang lurus itu benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Saat bangun-bangun mereka dalam keadaan tanpa busana, dan ditemukan oleh Ibu dan Ayahnya.

Menyenangkan bagi Yarra, karena semua berjalan dengan lancar. Tapi tidak bagi Adrian, oleh karena itu dia harus kehilangan kekasihnya. Sebagai anak dari keluarga konservatif, dia dituntut untuk mempertanggung-jawab kan perbuatannya melalui pernikahan.

Tidak seperti perjodohan lain, di mana pria akan menjadi gila, karena tidak bisa menikahi wanita yang dicintai. Adrian benar-benar satu dari sejuta pria. Dia berusaha memperlakukan Yarra dengan baik dan semestinya. Dia mencukupi kebutuhan Yarra, baik secara materi dan batin.

Hingga kebenaran mengenai malam penjebakan itu, terkuat naik ke permukaan. Adrian akhirnya murka. Dalam perjalanan mereka di mobil, siapa sangka itu akan menjadi pertengkaran hebat, sehingga mengakibatkan kecelakaan. Setidaknya itulah yang diingat Yarra terahkir kalinya.

Tapi siapa yang akan menyangka, dia akan terbangun dan mendapati telah melupakan kejadian tujuh tahun yang lalu. Dia di sini dengan pekerjaan suksesnya, dan seorang tunangan yang tampan.

Tapi nyatanya, ingatan sangat berpengaruh terhadap perasaannya. Sekarang yang dia ingat

adalah Adrian, jadi otomatis perasaannya ada pada pria itu. Selain itu, karena memikirkan hal ini terus menerus, kepalanya suka menjadi sakit tiba-tiba.

Pada awalnya sempat terlintas di benak Yarra, untuk kembali pada Adrian. Namun setelah mendengar cerita Edgar dan beberapa anggota keluarganya yang lain, niat itu menjadi urung.

Entah bagaimana semua itu bisa terjadi? kata mereka kecelakaan itu merenggut janin di perutnya. Baik dia dan Adrian, sama-sama belum tahu bahwa dia sedang mengandung memasuki bulan ketiga. Setelah sadar dan mengetahui, bahwa dia kehilangan calon anaknya, diceritakan dirinya menjadi depresi.

"Wow, ingatan bisa hilang! tapi tidak untuk rasa sakit!" Kata Yarra, pada dirinya sendiri. Rasa sakit hanya membayangkan saat-saat itu, membuat hatinya sakit sekali.

Diceritakan, bahwa semenjak saat itu hubungan mereka menjadi sangat renggang. Adrian tidak menaruh tanggungjawab lagi, pada dirinya seperti yang semestinya. Dia mengabaikan dirinya pada saat-saat yang paling sulit, dan menyebut itu sebagai hukuman untuknya.

Yarra menutup matanya, mengingat cerita ini.

Membayangkan seseorang mengatakan hal seperti itu padanya sekarang ini, "aku pasti akan memukulnya!"

Semenjak hubungan yang semakin rusak itu, mereka akhirnya bercerai! cerai dengan semua rasa sakit yang ada.

Dan seharusnya kini semua sudah selesai. Tapi entah kenapa, satu hal di lubuk hatinya tidak rela. Dia masih tidak rela dengan fakta Adrian mengatakan dia pantas untuk mengalami kehilangan itu. Gabungan antara rasa masih mencintai dan membenci di saat bersamaan, membuat Yarra tidak puas.

Di kursi kebesaran-nya, sambil menatap rintik-rintik hujan di jendela, Yarra bertanya-tanya ...

"Kira-kira apakah Edgar, akan mengizinkanku pergi kepada Adrian?"

Ini bukan sekedar keinginan. Tapi sejujurnya dia ingin mengingat-ngingat kembali. Dia ingin mencoba mendapatkan ingatannya lagi, sebagai salah satu opsi yang disarankan. Dia ingin berdamai dengan masa lalu-nya. 

Karena dia sudah berjanji, akan menikahi Edgar. Meski pernikahan mereka ditunda, untuk dua bulan kedepan. 

•••

Edgar terdiam mendengar permintaan Yarra. Padahal belum lama Yarra telah setuju, untuk tetap menikah, meski wanita itu melupakan dirinya. Tapi mendengar dia ingin bertemu Adrian, dan meminta waktu bersama dengannya, membuat Edgar sangat tak berdaya.

Tapi mendengar semua alasan Yarra, dan berdasarkan rekomendasi Dokter, walau berat Edgar hanya bisa setuju. Setidaknya itu hanya dua bulan, dan mereka bisa menikah lagi nanti.

Yarra lebih dari baik, karena tetap mau menikah walau sudah melupakan dirinya, pikir Edgar. Jadi Edgar memutuskan, Yarra berhak mendapatkan kejelasan terhadap masa lalunya. "Aku, akan mengantarmu langsung kesana!"

Mata Yarra membulat sempurna, "benarkah?"

Edgar mengangguk.  Melihat hal ini, Yarra sangat kagum, dengan kebesaran hati Edgar. Tapi memikirkan ini, Yarra bertanya-tanya, kenapa dia tidak terpesona? bukankah jika melihat hal seperti ini, kita menjadi kagum?

"Apakah kepala mu masih sakit?"

"Sedikit ...."

Edgar mengusap kepala Yarra, ini adalah alasan lainnya dia membiarkan Yarra. Tidak ingin, kepala wanita itu nyeri akibat terlalu banyak berpikir.

•••

Malam itu, Edgar benar-benar menepati janjinya. Dia ikut dalam penerbangan untuk mengantar Yarra. Bahkan lebih daripada itu, dia sudah menyiapkan berbagai berkas kesehatan dan rekomendasi. Dia juga sudah menyiapkan berbagai permohonan untuk mengahadapi Adrian.

Hatinya berat, tapi bukankah cinta seperti itu? bisa melakukan segalanya, agar orang yang kita cintai merasa lebih baik dan bahagia.

Kini keduanya menatap sebuah rumah megah di depan mereka. Alih-alih rumah, itu lebih seperti Mansion saat ini.

"Ayo masuk!"

Kebetulan saat ini hari sudah malam, jadi Adrian seharusnya sudah dirumah. Ketika bel dibunyikan dan pagar dibuka, para pelayan baru berpikir itu adalah tamu Tuan mereka.

Berbeda dengan Kepala Pelayan, ketika dilihatnya bahwa itu adalah mantan Nyonya. Dia segera berlari masuk ke ruang kerja Adrian.

"Tuan! Tuan! Tuan diluar ada---" Ucapan pria tua itu terhenti, karena memang butuh dihentikan.

"Tuan Jun, katakan dengan benar."

"Di-diluar ada mantan istri anda." Pria tua bernama Jun itu, berhasil menyelesaikan kalimatnya.

Adrian jelas mengernyit tidak mengerti. Untuk apa wanita itu datang kemari? mereka sudah tidak membuat kontak apapun, setelah perceraian tujuh tahun yang lalu.

"Dia datang dengan seorang pria di bawah."

Melihat wajah serius kepala pelayan, Adrian akhirnya turun. Dia melangkah turun kebawah, dan benar-benar mendapati sosok Yarra. Mantan istrinya, dalam perpisahan tujuh tahun lalu.

Melihat pria disamping-nya dan tangan yang tergandeng, Adrian mengira dia akan mendapatkan undangan pernikahan dari sang Mantan.

"Ada apa?"

"Apanya yang ada apa? aku pulang kerumah!"

Terpopuler

Comments

Fannya

Fannya

Bikin ketawa sampe perut sakit.

2023-10-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!