BAB 11

Kesal Adrian berlanjut sampai dirumah. Berkali-kali Yarra mencoba mengajaknya bicara, pria itu diam saja. 

Hingga waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, Yarra pun masih tidak bisa tidur. Kali ini dia gelisah, dengan kepalanya yang masih kram.

Tuk, Tuk, Tuk, ....

"Adrian?"

Di dalam Adrian masih membaca buku, tapi malas menjawab.

"Adriaaaannnn ...."

Masih tak ada suara, Yarra akhirnya kesal.

KLEK. Dia membuka pintu kamar tanpa persetujuan.

"Kenapa kau tidak menjawabku?"

Adrian masih tidak merespon, terus memfokuskan dirinya untuk membaca. Yarra yang kesal, mengambil buku yang dibaca Adrian, membuat pria itu berdiri kaget. "Apa yang kau lakukan? kenapa begitu kasar!"

Yarra tak peduli, "aku kan sudah mengatakannya kepadamu! aku memang seperti ini. Lagi pula kenapa kau diam, saat aku bicara kepadamu?"

Adrian menatap heran wanita di depannya. Masih tidak bisa menyesuaikan, dengan kepribadian Yarra yang kalau memang benar, maka itu termasuk bar-bar.

Adrian menaruh kedua tangan di pinggang, "Lalu apa? apa maumu?"

"Apa? aku tidak mau apa-apa! aku hanya tidak nyaman karena kepalaku terus berdenyut." keluh Yarra sambil memegang kepalanya.

Adrian sebenarnya merasa sedikit kasihan, namun semua perilaku Yarra kembali terngiang dalam pikirannya. "Aku tidak tahu. Kalau memang sangat sakit maka carilah obat."

Yarra menyentak kakinya, "Iya, tapi sudah tidak ada pembantu di bawah."

Adrian mengambil buku ditangan Yarra, dan mendudukkan dirinya kembali. "Berarti mereka sudah kembali ke mess."

"IYA LALU BAGAIMANA?" kram di kepala Yarra membuat dia tanpa sadar dan sabar, berteriak.

Adrian yang terkejut menjadi marah. "Pergilah, dan cari kebutuhanmu sendiri. Apa kau tidak punya pikiran?

PRANG. Asbak kaca itu langsung berhamburan di lantai.

"SUDAH KUKATAKAN KEPALAKU KRAM SEKALI."

Adrian benar-benar marah sekarang. Tapi dia masih berusaha keras untuk menenangkan dirinya sendiri. Adrian menutup matanya, dan menarik nafas dalam-dalam .... "Di depan area perumahan ini, ada Apotek. Pergilah kesana dan beli obat."

Kali ini, dia benar-benar berusaha keras, untuk menjaga nada suaranya.

Melihat betapa dingin dan acuhnya Adrian, hati Yarra sakit sekali. Tapi dia tidak berbohong, kepalanya kram ... sampai-sampai dia tidak bisa berpikir jernih.

Yarra kemudian meninggalkan kamar Adrian. Melihat kepergian Yarra dalam diam, Adrian tetap memperhatikan. Tapi dia segera menarik sudut bibir, berpikir Yarra harus sekalian dikerjai, agar dia tidak semena-mena. "Ck, benar-benar pembuat masalah."

Adrian pun mau tidak mau, membereskan kekacauan yang ditinggalkan wanita itu. Ini tanpa sadar membawanya dalam ingatan tujuh tahun yang lalu, saat wanita itu menderita depresi.

Memikirkan ini, pergerakan tangan Adrian terhenti. Dia bertanya pada dirinya sendiri, benarkah selain kehilangan anak mereka, Yarra depresi karena banyak berpura-pura dengan dirinya?

Adrian menggeleng. "Biar saja! mau apapun itu, toh semuanya juga sudah lewat. "

•••

Sementara di bawah, Yarra tak bisa menemukan kunci garasi. Dia sudah mencari berdasarkan ingatannya, namun nampaknya sudah tidak di situ lagi.

"Ah, betapa sialnya!" Mau tidak mau, dia hanya bisa berjalan ke arah depan. Walaupun ada 400 meter lebih ke depan, itu tidak masalah karena lingkungan ini cukup aman dan memiliki penjaga di depan. Yang masalah adalah kepalanya tentu saja.

Yarra memutuskan terus berjalan ke depan. Tapi sayang dia begitu ceroboh dan malas disaat bersamaan. Saat ini dia hanya mengenakan daster modern dengan tali pinggang, tanpa jaket atau apapun yang lain. Saking terburu-burunya dia bahkan lupa membawa ponsel, dan baru menyadari setelah setengah perjalanan. Tentu saja, dia terlalu malas dan lelah untuk kembali.

"Selamat Malam Bu," sapa seorang penjaga.

Yarra juga membalas dan berbincang sedikit, sebelum akhirnya keluar ke jalan. Walaupun suasana hatinya sedikit membaik, setelah diajak bicara penjaga kompleks, tapi Yarra harus menjadi kesal lagi, setelah melihat Apotek itu ternyata tutup.

"Oh, Tuhan." Yarra memegang kepalanya. Kram berubah menjadi sakit, manakala situasi tidak berjalan baik untuknya. Tanpa ponsel dan mulai kedinginan, Yarra benar-benar tertekan. "Ah ...," Tapi dia kemudian teringat, warung pinggir jalan. Dengan tidak berpikir panjang, Yarra melanjutkan perjalanannya, hanya agar mendapat sebutir obat sakit kepala, tanpa berpikir masalah akan datang menyapanya.

•••

Dirumah, Adrian menatap jam yang menunjukkan pukul setengah sebelas, sudah satu jam sejak kejadian tadi. Adrian sebenarnya berpikir bahwa Yarra tidak keluar, tapi sudah tidur di kamar mengingat kesunyiannya. Pikiran ini berdasarkan, kebiasaan yang selama ini dia ketahui tentang wanita itu.

Dia sudah hampir naik untuk tidur, sebelum teringat bahwa wanita itu sudah tidak sama seperti dahulu. Tidak nyaman dengan hal ini, Adrian memutuskan untuk turun memastikan.

Pintu semua terkunci, garasi juga .... "Dia pasti sudah tidur." Adrian bersiap untuk naik kembali ke atas, ketika mendengar suara ponsel berbunyi. Itu adalah suara ponsel Yarra, jadi Adrian biarkan saja.

Tapi suara ponsel itu tak kunjung berhenti, dan nampaknya panggilan telah dilakukan berulang kali. "Kenapa dia tidak mengangkat telefon itu?"

Adrian yang sudah setengah jalan di tangga, berbalik turun. Tuk, Tuk, Tuk, .... "Yarra, kau sudah tidur?" tidak ada hal lain yang dia pikirkan, selain dari wanita itu sudah tidur. Namun setelah beberapa ketukan dan panggilan, yang semakin kuat dan tidak dijawab, Adrian memutuskan membuka kamar Yarra.

Alaram peringatan berbunyi keras di kepala Adrian. Dia mengambil ponsel Yarra, "Tiga belas panggilan tak terjawab dari Edgar? Oh, ****!!!"

Adrian langsung keluar, sambil memanggil Yarra, hingga akhirnya dia di halaman, dan menemukan gerbang terbuka. Untuk sesaat dia merasa jiwanya meninggalkan raga.

•••

Ditempat lain, Yarra senang sekali saat kepalanya mulai mereda. Tadi dia membeli air dan minum obat di warung, sambil bercengkrama sedikit. Hingga akhirnya saat merasa siap, dia permisi untuk kembali.

Tapi siapa sangka dalam perjalanan pulangnya, dia tiba-tiba bertemu beberapa pemuda yang melakukan cat calling.

"Halo cantik, sendiri saja?"

"Shut, shut, shut ...."

"Hei, mau kemana? main sama kita yuk sini."

Perkataan-perkataan yang diikuti tawa itu, membuat jantung Yarra berpacu cepat. Dia mulai mempercepat langkahnya, apalagi saat disadarinya para pemuda itu mulai berjalan mengikutinya.

Jalanan sudah tidak seramai tadi, dan perjalanannya mencapai kompleks rumahnya masih cukup jauh.

"Jangan terburu-buru begitu dong, sini sama kita."

Butiran keringat membasahi Yarra di malam dingin itu, belum lagi dia akan melewati sebuah area gelap di depan sana, membuat jantungnya berpacu lebih keras.

Terlalu takut, dia tak bisa menahan diri untuk lari.

"Ei, ei, dia lari." Tiga orang pemuda dengan niat jahat itu, langsung ikut mengejar. Yarra benar-benar berlari, namun siapa sangka dia akan jatuh karena terlalu gugup dan gelap. Bug.

"Astaga cantik, kenapa kau lari? kan jatuh jadinya."

"Hahaha ...."

Yarra merasa akan mati saat ini. Apalagi dia jatuh tepat di area gelap. "Tidak, tolong, jangan mendekat."

Permohonannya malah di sambut tawa mereka, membuat Yarra benar-benar akan mati rasanya. Hingga salah seorang diantara mereka sudah melangkah mendekati Yarra yang terduduk, merasa bahwa mereka mendapat mangsa yang berharga.

"Kemarilah kau cantik, ...."

"HAHAHA ...." Terlalu banyak tertawa jelas tidak baik. Karena siapa yang akan menyangka, ketika BAM.

Suara decitan mobil sangat panjang, memperjelas seberapa cepat dan kasar mobil itu.

Tidak ada satu pun yang lolos. Dalam kegelapan Yarra bahkan bisa melihat jelas, bagiamana ketiga pemuda itu melayang ke udara akibat tabrakan itu.

Terpopuler

Comments

rrrrr18

rrrrr18

aku menyukainya, ini sangat menarik ayo tetap semangat author

2023-11-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!