BAB 9

Yarra berdiri dan menyapu pakaiannya yang sudah kotor. Tapi mungkin kebiasaan atau nalurinya yang masih di bawah pengaruh ingatan! meski kesal, Yarra juga ikut menyapu pakaian Adrian yang tadi didorongnya ke samping.

Adrian tertegun dengan hal ini. Dia menatap heran wanita di depannya, yang sibuk membersihkan pakaiannya sambil mengomel. 

"Dasar kau ini, minum segelas mabuk sekejap! yang benar saja."

Adrian tiba-tiba tak tahan, dia segera menangkap lengan Yarra, saat wanita itu masih mencoba membersihkan pakaiannya.

Alis Yarra menyatu, "Ada apa?" tanyanya sambil menarik tangannya kembali.

Hal seperti tadi, adalah salah satu dari sekian banyak yang suka Yarra lakukan saat mereka bersama dulu. Hanya bedanya, dulu Yarra tidak berani bicara banyak padanya. Berbeda dengan sekarang, mulut wanita itu sangat ringan mengomentarinya.

"Jangan lakukan hal seperti itu lagi."

Yarra menatap Adrian. Mata pria itu jelas menunjukkan perasaannya yang bergejolak entah untuk apa.

"Kenapa? itu bahkan hanya menyapu area kotor pakaianmu, tapi kau sudah sangat terganggu? apa aku membuat perasaanmu tidak baik-baik saja?"

Dengan senyum seduktif bercampur ejekan, jelas sekali Yarra sedang menggoda Adrian. Dia melangkah, mendekati pria itu secara perlahan. Hanya tidak menyangka tiba-tiba dahinya akan disentil.

"Akkkhhhh!!!" Yarra memegang dahinya sakit. Itu tadi memang hanya sentilan yang pelan, dia sendiri juga tidak mengerti kenapa rasanya sakit sekali.

Adrian terkekeh. Dengan sedikit pusing, dia menyeret langkahnya masuk ke dalam mobil.

BIP. BIP. BIP. "Hey, mau sampai kapan kau disitu heh?" 

"Ish, dasar kurangajar!" Yarra menyentak setiap langkahnya menuju ke mobil. Tapi belum juga dia masuk, mereka tiba-tiba dikejutkan dengan suara panggilan.

"Pak Adrian?"

Adrian mengeluarkan kepalanya, mendapati itu sang sekretaris.

Leya yang hanya melihat dari sisi sebelah, segera mendekati Adrian dari jendela pengemudi. Sangat jarang baginya melihat sang Bos, diluar jam pekerjaan. "Pak, tidak sangka ketemu disini. Sendiri saja?"

Adrian yang tidak berniat turun menatap kesamping nya, dan menemukan Yarra belum masuk. BIPPPPP.

Leya terlonjak memegang dadanya kaget, "eh, eh, asyuuu!" Menyadari dirinya yang telah latah, dan menyebut sang Bos dengan kata-kata tak pantas, Leya segera menunduk meminta maaf. "Maaf, maaf Pak. Saya tidak sengaja, saya menyesal."

Walau sempat terkejut di buat Leya, Adrian segera turun. "Ma-maaf Leya, akulah yang seharusnya minta maaf. Tadi itu, sedang meng-klakson seseorang."

Tanpa menunggu jawaban Leya, Adrian segera berjalan memutar kesebelah. Benar saja, di belakang mobil ada Yarra yang sedang berjongkok seperti anak kecil.

Leya yang juga ikut dari belakang, terkejut mendapati wanita yang katanya saudara daripada Adrian itu.

"Hey, kau ini kenapa? seperti anak kecil saja."

Tapi Yarra tak menjawab Adrian, dia kembali menenggelamkan kepalanya dengan bibir yang semakin manyun karena cemberut.

Dahulu dia tidak berani mengeluh apapun yang dilakukan Adrian, tapi sekarang rasanya tidak bisa. Perasaannya terasa sama, tapi tensi yang daripadanya, yang berbeda.

Dia tidak bisa menerima di sentil seperti itu. Selain itu memang membuat kepalanya sakit, perasaannya ikut memburuk melihat Leya. Sekretaris yang sebagai seorang perempuan bisa dia lihat menyukai Adrian. 

Yarra menyadari perasaan cemburu dan cemas miliknya tak terkendali. Meskipun dia sudah tahu bahwa semua diantara mereka telah berakhir jauh sekali.

"Tapi aku kan tidak pernah ingin seperti ini ...." Katanya pelan. Sebenarnya ini adalah lanjutan pemikirannya yang terucap. Tapi Adrian yang mendengar itu, merasa bahwa Yarra sedang berbicara padanya.

"Pak, apa dia baik-baik saja?"

Hampir melupakan kehadiran Leya, Adrian segera meminta maaf. "Leya, ini sedang di luar kantor! Jadi aku tidak ingin merepotkan mu dengan urusanku."

Yah, itu adalah usiran halus untuk Leya. Mau tidak mau Leya pun harus mundur.

"Ah, baiklah kalau begitu Pak, saya permisi."

Sesekali Leya berbalik mencuri pandang, hanya untuk mendapati Adrian membuka jas-nya dan menaruh di pundak wanita itu. Belum lagi pria itu ikut berjongkok, dan mencoba berbicara.

Bertahun-tahun bekerja dengan Adrian, Ini pertama kalinya bagi Leya melihat hal ini. Sebuah sisi yang membuat Adrian tampak lembut. Tapi semakin Leya melihat sisi lembut ini, keinginannya terhadap sang Bos semakin besar. Leya mengigit bibirnya pelan, segala macam pemikiran mulai masuk dalam kepalanya sekarang.

•••

"Yarra, kau ini kenapa?" tanya Adrian entah sudah ke berapa kali.

Yarra yang semakin kesal, berdiri dan masuk ke dalam mobil. Ditinggalkan begitu saja, Adrian pun hanya bisa pasrah dan ikut masuk.

Di dalam mobil mereka tidak membuka percakapan, hingga Yarra menyadari bahwa Adrian tidak mengarahkan mobilnya ke rumah, tapi justru ke jembatan tengah kota.

"Dahulu kau suka sekali kesini kan?"

Yarra tiba-tiba menatap Adrian terkejut. "Ba-bagaimana kau tahu?" 

Kesukaan untuk mendatangi jembatan kota, bukan sesuatu yang dilakukannya setelah menikah. Itu adalah sesuatu yang dilakukannya sebelum menikah. Sesuatu yang dilakukan saat berusia remaja. Jadi bagaimana Adrian tahu?

"Aku pernah beberapa kali melihatmu kemari saat selesai sekolah."

Kebingungan semakin menyapa Yarra. Tidak pernah disangkanya ada sesuatu yang akan Adrian ketahui mengenai dirinya, lebih khusus sesuatu saat mereka belum menikah.

Tidak tahan dengan rasa penasaran, Yarra akhirnya bertanya. "Bagaimana kau tahu?"

Adrian menarik sudut bibirnya. Dia belum menjawab, namun malah memarkirkan mobil. Dia pun turun dan membukakan pintu, agar Yarra bisa turun.

"Entah, kau memperhatikannya atau tidak. Terlebih dulu aku suka sekali bermain skateboard di area sini. Tapi aku bertaruh kau tidak mengenaliku, karena aku selalu menggunakan penutup wajah."

Yara segera menggali ingatannya, tapi sayang dia memang tidak pernah menemukan apapun. Lagi pula saat dia datang ke sungai ini, dia memang datang untuk mengingat dan merindukan kedua orangtuanya yang telah tiada. Yang abunya telah di bawah sungai ini.

Melihat dahi berkerut Yarra, Adrian tertawa. "Sudah! jangan berpikir terlalu keras."

Yarra memanyunkan bibirnya lagi dan lagi. Melihat ini Adrian pun tidak tahan, "hei ingat usia! kau bukan berada pada usia muda lagi."

Mendengar ini Yarra semakin kesal. "Mau bagaimana lagi! Ingatanku ada disana, yang artinya semua perasaan ku juga ada di sana. Sementara disana, di masa lalu ... ada dirimu." Kata terahkir-nya sangat pelan, hampir tak terdengar. Tapi angin malam, telah meniup itu sampai pada Adrian.

Adrian menelan ludah pahit. Walaupun dia terpaksa menikahi wanita itu, tapi selain malam penjebakan, tidak pernah ditemukan saat dimana Yarra membuatnya sakit kepala. Pernikahan mereka mungkin saja bisa berjalan, meski ....

"Maafkan aku. Aku tidak pernah mengatakannya dengan benar selama bertahun-tahun. Ini mungkin sangat terlambat, dan kau tidak harus memaafkan ku. Tapi aku benar-benar hanya ingin kau mendengar permintaan maaf ini. Jika saja ada yang menyakitkan dirimu dari diriku, aku minta maaf Yarra. Aku minta maaf, terutama untuk ... kecelakaan itu."

Ada jeda yang panjang, sebelum Adrian bisa menyelesaikan kalimatnya. Dan ketika dia berhasil mengatakan mengenai kecelakaan itu, air matanya pun ikut lolos.

Sementara Yarra, dia terdiam. Pembicaraan mengenai kecelakaan itu, entah bagaimana seolah selalu menyedot kesadarannya.

Adrian baru berani menatap Yarra setelah sekian lama tidak mendapat respon wanita itu. 

"Yarra, Yarra ...," Adrian mengguncang pelan tubuh wanita itu yang tak bereaksi.

Adrian memegang kedua pipi Yarra, hingga gadis itu akhirnya tersadar. Ketika dia tersadar, air mata ikut lolos dari matanya.

"Akh," Yarra sedikit mengerang tertahan dengan jiwanya yang seolah baru kembali di tubuh. Tapi Adrian, ... dengan kedua tangannya yang berpindah dari pipi ke leher Yarra, seolah ikut terhipnotis dinginnya malam, manakala melihat air mata wanita lolos.

Cuhhhh~~~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!