MELVIN (2)

Dunia SMA sering kali di sebut sebagai gerbang nya menuju dunia peralihan remaja menuju dewasa.

Itu terkadang ... Benar,begitulah dengan apa yang aku rasakan.

Di sini,aku semakin di paksa untuk membuka lebar mata ku.

Di mana semua kehidupan SMP ku sangat jauh berbanding terbalik. Jika dulu di smp,aku bisa dengan mudah menjalani kehdupan dengan aman,tapi tidak dengan di sini.

Karena, tentu saja,status sebagai murid beasiswa tentu saja sangat memiliki pengaruh dalam kehidupan sosial ku.

Padahal,aku sudah bertekad di hati ku jika sudah masuk SMA,aku setidak nya ingin memiliki teman meski hanya 1.

Tapi apa ini ?! Tatapan mereka semua begitu menyeramkan,membuat tubuh ku secara tidak sadar menciut rendah hati.

' doi anak siapa ? '

' bisa - bisa nya masuk ke sini ?'

' sstt .. Denger - denger dia murid beasiswa'

' cis, wajar kalau gitu. Penampilan nya ... Iuhhhhh. Kamp**ngan !'

' ha ha ha, bener banget '

Oh ayolah,bisik - bisik kalian itu terdengar, oke ! Aku hanya bisa berjalan dengan menundukkan kepala ku dan mengeratkan genggaman tanganku di gendongan tas ransel ku.

Tiba - tiba saja ..

DUG

BRUKK

' sial,sakit banget ' ringisku dalam hati saat aku tersadar aku sudah jatuh tersungkur di temani dengan backsound suara tawa orang - orang di sekitar ku.

MELVIN END POV

Suara tawa begitu semarak terdengar di sebuah koridor kelas 1.

Di tengah perkumpulan itu berdiri 3 sampai 5 orang yang juga tertawa sambil menunjuk - nunjuk seorang remaja laki- laki yang nampak lugu sedang berusaha berdiri sambil memperbaiki posisi kacamata bulat nya

" pfffftt .. Ha ha ha. Kocak banget si culun," terdengar salah satu remaja yang berada di hadapan melvin.

" lo nggak bisa bangun, hei cupu ?" suara lain nya terdengar menyahut di sambut gelak tawa yang lain nya.

Melvin nampak berdiri setelah berusaha. Dalam hati ia menggerutu menyalahkan diri nya karena beberapa kali ia bolos di pelajaran seni bela diri dari pak haji yang biasa mengajari bocah - bocah di komplek rumah nya.

Mata yang tertutup sebagian rambut di tambah kacamata mendongak berani menatap sekumpulan remaja yang ia yakin sengaja menabrak bahu nya.

Melvin memang berani,ia hanya malas saja jika harus berususan dengan bocah - bocah yang ia anggap manja itu.

" maaf,apa salah saya ?" suara nya yang ' deep ' tiba - tiba menyapa indera pendengaran para siswa di sekitar sana.

Sejenak hening melanda lingkungan koridor. Hingga akhir nya salah satu dari gerombolan penabrak.

Mendapati jika ia tidak mendapat jawaban dari pertanyaan nya,melvin kembali mengulangi nya lagi.

“ ada apa ? kenapa kalian tiba – tiba menabrak ku?” tanya melvin. Mata nya bahkan tanpa berkedip saat menanyakan hal in.

Suasana tampak hening,banyak yang tidak menyangka jika sosok cupu seperti melvin akan berani menanyakan adegan tabrak menabrak itu.

Remaja yang di  panggil ‘bry’ oleh kelompok nya menyeringai saat mendengar pertanyaan melvin. Seakan ia begitu tertarik dan tertantang dengan melvin. Si cupu yang sok.

“ck, berani juga lo,“

“ sikat ae bry, cupu nggak tahu diri,”

Suara- suara sumbang di sekitar seolah tidak mempengaruhi keberanian melvin. Bagi nya ia sudah sring menerima cacian – cacian yang bahkan lebih dari ini ia sudah bertahan sejak smp kan ? jadi apa salah nya jika kini ia memberontak. Terkadang,semut juga akan mengigit saat ia terinjak!

 “ berani juga lo. Lo nggak tahu ini kawasan siapa, HEH ?” bryan nampak menoyor kepala melvin.

Melvin bergeming,ia hanya tersenyum miring  dan tetap menatap tajam dari balik kacamata cupu nya.

‘ di kira kawasan limbah apa ?’ sengak nya dalam hati.

“ lalu ? Apa masalah nya ? Saya tidak merasa pernah menyinggung anda sekalian,“ jawab melvin berani.

Bryan melotot tak percaya, bagaimana ada yang berani menjawabi nya? Apalagi ini adalah seorang anak cupu, anak baru pula .. yaa meskipun dia sendiri juga murid baru sih ...

“ berani –berani nya anak cupu kayak lo jawab omong ..“

“ STOP... !!”

Sebelum tangan bryan berhasil mendarat ke kepala melvin,sebuah suara lembut nan terdengar ramah nampak menginterupsi perbuatan bryan.

Bryan dan semua audiens nampak mengalihkan pandangan mereka ke asal suara. Begitu pula dengan melvin yang juga mengangkat sedikit wajahnya dan melirik ke arah sumber suara. Nampak nya nampak sedikit berbinar !.

Nampak di pandangan semua orang,sosok semampai berada tak jauh di belakang melvin dan bryan. Ia nampak begitu lembut dan lembut.

Wajah nya bak pahatan,nampak sangat memukau di mata melvin. Mata yang nampak sayu terlihat begitu lemah. tapi saat ini,ada kilatan kemarahan di matanya,membuat dada melvin sedikit berdesir,merasa jika tatapan marah itu di tujukan karena pembelaan sosok gadis itu kepada diri nya.

“ Dai .. Daisy,kenapa kamu ada di sini ?” gugup bryan yang salah tingkah karena ketahuan tengah menindas anak cupu.

Mulut kecil bertabur liptint cerry cerah itu sedikit mengerucut manja, mata nya bahkan menyipit lucu ke arah bryan dan antek – anteknya.

“ kakak bilang kalau Cuma sebentar ke depan nya,kenapa malah lama sekali ? lalu kenapa kakak mengganggu kakak ini ?” berondong gadis yang di panggil daisy oleh bryan.

Ohhh ... suara nya bahkan terdengar lembut. Jantung para audiens nampak berdesir hebat. Malaikat ini ..

Melvin yang masih berada di antara dua anak manusia ini juga nampak cengo,ia pun menjadi salah satu dari kerumunan di sana yang mengagumi sosok daisy.

“ kak .. kakak nggak apa – apa ?”

Suara teguran lembut dari daisy seakan membangunkan melvin dari lamunan nya. Mata nya terangkat sedikit dan melirik daisy. Tapi hanya sekali karena ia merasa gugup.

Oh ayolah,ia baru pertama kali sedekat ini dengan makhluk yang bernama wanita,kehidupan lama masa lampau nya di habiskan hanya dengan berada di depan buku dan juga laptop.

“ kakak nggak apa – apa kan ?” ulang daisy karena pertanyaan pertama nya tidak di beri respon.

“ eh.. oh sa .. saya tidak ap ... “

“ untuk apa kamu bergaul dengan cupu ini,daisy !” geram bryan. Ia merasa jika daisy sungguh melakukan hal yang sia- sia dengan berbicara dengan sosok cupu didepan mereka.

Pipi daisy kembali menggembung lucu, yang justru membuat nya semakin nampak imut di depan mata semua orang yang ada di sana.

“ ih, kakak apa – apaan sih,jangan suka menghina orang,“ sebal daisy.

Membuat hati melvin semakin berdetak cepat.

Untuk pertama kali nya,ada orang yang mau membela dan berbicara untuk nya.

Bryan nampak mendengus tidak suka melihat daisy yang nampak keras kepala itu.

“ sudah,ayo kita kembali,seperti nya tahun ini tidak akan di adakan MOS,“ suara bryan nampak memelan sedikit demi sedikit karena ia sudah mulai menjauh sambil menarik lengan daisy dengan lembut.

Terpopuler

Comments

Adinda

Adinda

Baru mampir kak, otw baca... 🤗

2024-07-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!