MELVIN (13)

Seminggu kemudian berlalu begitu cepat. Semenjak pulang dengan kondisi yang setengah babak belur,ayah dan ibu melvin mendapati anak sulung mereka sedikit pendiam. Ya meskipun mereka tahu jika anak nya memang sudah penyendiri sedari dulu, tetapi tetap saja mereka sedikit merasa aneh.

Melvin tetap tersenyum dan ceria ketika berhadapan dengan ayah dan ibu nya. Tetapi ia masih sedikit melamun, entah karena merasa bersalah dengan orang tua nya atau memang ada hal lain yang berkecamuk di hati nya.

Melvin tidak memberi tahu perihal nilai nya yang sedikit menurun kepada ke dua orang tua nya. Bukan karena takut di marahi. Hanya saja melvin tidak memiliki wajah untuk jujur dengan alasan nilai nya sampai menurun. Akan sangat mengecewakan kedua nya jika mereka sampai tahu jika melvin mengorbankan nilai nya hanya untuk gadis terlebih ternyata ia hanya di manfaatkan.

Rupa nya melvin memiliki sedikit harga diri yang tinggi di hadapan ayah ibu nya.

Seminggu terakhir ini,melvin hanya menghabiskan waktu nya untuk sekedar di rumah,selain mengunjungi warnet,dan berguru bela diri sederhana dengan pak haji dipemukiman nya,selebih nya waktu ia habis kan untuk belajar dan belajar. Seakan ia tengah menggantikan waktu yang tersita selama 7 bulan terakhir ini.

Tidak terasa,besok ia sudah harus masuk ke sekolah lagi.

Ya,liburan semester 1 yang hanya selama 1 minggu sudah berakhir. Membawa melvin kepada kenyataan jika ia akan segera menghadapi wajah dua manusia jahat itu,lagi.

“ haaaahh ... “ sudah berulang – ulang kali melvin menghembuskan nafas nya. Kenyataan jika besok ia sudah harus sekolah,membuat nya sedikit memikirkan tentang bagaimana ia harus menghadapi hari – hari nya di sekolah nanti nya.

“ bodo amat lah. Toh gue emang nggak dekat – dekat amat sama yang lain selain si kembar,sekarang si kembar udah pindah.”

“ adapun yang lain bakalan ngegosip ya bodo amat lah,“ melvin bergumam di tengah – tengah belajar nya.

Ia mengusak kepala nya frustasi, hingga akhir nya ia hanya bisa pasrah dan akhir nya memutuskan untuk tidur untuk melupakan rasa frustasi nya.

Keesokan hari nya...

“ di makan sarapan nya,bener ini mau bawa bekel aja ?” tanya ibu sambil tangan nya sibuk menyiapkan kotak makanan untuk membungkus bekal makan siang melvin dan pak daffa.

“ hemm,iya bu. Mel sekarang bawa bekel aja lah he he ,“ jawab melvin sambil menyuapkan nasi ke dalam mulut nya.

“ kamu i ada apa tho le, kok belakangan ini kayak e i beda,“ tanya bu sukma setelah memberanikan diri.

Gerakan tangan melvin dan pak daffa yang sedang menyeruput kopi terhenti. Pak daffa hanya sekilas melihat ke arah istri dan putra nya sebelum ia melanjutkan kegiatan nya ngopi lagi.

Sementara melvin,tangan nya sedikit menegang saat mendengar pertanyaan dari sang ibu. Ia sama sekali tidak menyangka jika ayah dan ibu nya merasakan sedikit perubahan di diri nya.

Melvin menunduk,menekan rasa bersalah nya. Tangan nya kembali melanjutkan acara suapan nya sebelum ia menjawab pertanyaan sang ibu.

Melvin berusaha menekan perasaan nya,ia mengangkat wajah nya dan melihat jika ia sudah di tunggu oleh bu sukma dan pak daffa yang ikut mengangkat alis nya,menanti jawaban melvin.

Hati melvin menghangat seketika dan mencelos secara bersamaan. Maka nikmat yang sudah melvin dustakan saat ia dikelilingi oleh dua orang tua lengkap yang bijaksana yang senantiasa melimpahkan kasih sayang kepada nya dan adik nya?. Melvin terkekeh geli saat melihat raut tidak sabar di wajah sang ibu.

“ mel nggak apa – apa,bu,yah. “ melvin sedikit menjeda ucapan nya dan melirik kedua orang tua nya,mencoba melihat respon dari sepasang paruh baya itu.

Benar saja, ibu nya sudah akan memprotesnya. Tapi melvin langsung melanjutkan ucapan nya sebelum membuat sang ibu semakin khawatir.

“ bu, mel memang sedikit ada masalah. Tapi ayah dan ibu jagan khawatir. Mel baik – baik sja dan akan segera membaik,“ ucap melvin lembut.

Membua bu sukma yang semula ingin mengajukan protes,mengubah raut wajah nya menjadi cemas.

“ apa ada yang mengganggu mu di sekolah ? kamu baik – baik saja kan le ? apa sebaiknya kamu pindah sekolah yang biasa aja,bagaimana pun juga di sana sangat ... “

“ bu,kita percaya saja sama melvin. Ayah yakin dia sudah dewasa, dia pasti bisa bertanggung jawab dengan apa yang ia putuskan,“ sela pak daffa ketika ia mulai melihat sang istri cemas.

Melvin semakin melebarkan senyuman manis nya, mata nya berbinar cerah kala ia tidak terhalang oleh kacamata cupu nya.

“ huh,ayah sama mel sama aja. Ibu hanya khawatir mel di bully yah,“ protes bu sukma yang sayang nya menebak dengan benar. Melvin sedikit menegang mesti dengan cepat segera meredakan perubahan nya.

“ lagian mel,kenapa kamu dandan nya begini sih. Kamu kan ngganteng le,mata juga nggak minus. Kenapa mesti pake kacamata yang segede kebo begitu,“ cerocos bu sukma. Membuat pak daffa menggelengkan kepala nya sementara melvin hanya terkikik geli mendengar amukan sang ibu.

“ kalau kamu kayak gini,mana ada yang mau jadi mantu ibu,“ ratap bu sukma akhir nya,

Melvin melongo sementara pak daffa batuk – batuk keselek air kopi nya.

Bu sukma memang out the box ! melvin akhir nya tahu,ibu nya pasti ujung – ujung nya kan mengatakan ini jika sudah membicarakan penampilan nya.

“ halah bu,bu. Jodoh mah nggak akan kemana,“ jawab asal melvin. Padahal dalam hati nya tengah meratapi nasib percintaan nya. Pengalaman pertama yang naas nya sangat mengenaskan !

“ sudah – sudah. Kenapa jadi pada ribut begini ?  mel, segera habiskan sarapan mu,nanti keburu siang. Atau mau bareng ayah aja ? “ ucap pak daffa sambil menyeka mulut nya dengan tisu.

“ nggak usah pak,mel naik angkot kayak biasa aja, “ jawab melvin sambil tersenyum. Ia segera menghabiskan sarapan nya.

“ apa nggak beli motor 1 lagi aja,tabungan kita ada loh,insya allah lebih dari cukup buat beli motor kamu,” ucap bu sukma.

Melvin menggeleng mantap,ia merasa tidak perlu menghamburkan uang untuk membeli motor. Karena ia berpikir jika uang nya bisa saja untuk dana cadangan untuk adik nya yang tengah jauh dari mereka. Untuk diri nya sendiri,ia rasa ia masih cukup dengan naik angkutan umum.

“ nggak lah bu,nggak usah. Mel udah selesai nih bu, berangkat dulu ya,” ucap nya sambil menyalim tangan ibu dan ayah nya secara bergantian sebelum akhir nya menyambar tote bag berisi bekal yang sudah di siapkan sang ibu dan langsung berangkat ke sekolah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!