Malam tidak terduga.

Sudah lebih setengah jam Vina masih belum melepaskan pelukannya . Ketika saya lihat sekara dia sudah tidur. Mungkin karena lelah karena terus menangis dan hatinya juga lelah karena perlakuan suaminya.

badan saya sudah mulai sakit karena menopang badanya vina terlalu lama , jadi saya insiatif untuk merubah posisi. Sekarang vina sudah tidur di atas kursi dan paha saya di jadikan bantal .

sengaja saya mencuri kesempatan untuk memandang wajahnya . Sangat terlihat jelas kalau dia sangat kelelahan .

Bisa bisanya Suaminya menyakiti perempuan secantik dan sebaik Vina. Padahal di sini dia mati matian menjaga kehormatannya dan kehormatan suaminya. Menjaga cintanya pulang kembali ke pelukannya tapi yang dia dapat justru penghianatan.

Jam di dinding rumah Vina sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam . Saya bingung apa yang harus saya lakukan sekarang karena tidak mungkin saya sepanjang malam ada di sini . Saya beranikan diri untuk menggendongnya dan membawanya ke kamar untuk di tidurkan. Setelah berada di tempat tidur saya berikan selimut untuk menghangatkan badannya. kembali saya pandangi wajahnya dan sempat terpikir untuk memanfaatkan situasi untuk kepentingan saya sendiri tapi dengan cepat saya menyadarkan diri saya . Karena apa bedanya saya dengan suaminya kalau sampai berbuat yang tidak tidak. Setelah memastikan vina benar benar tidur saya putuskan untuk pulang dan mengunci pintu rumahnya .

" Vin maaf semalam saya lancang menggendong kamu ke kamar . Kunci rumah saya masukan ke bawah pintu rumah " isi pesan yang saya kirim ke Vina setelah saya berada di rumah sebelum saya tidur.

...----------------...

POV Vina

Pagi ini aku bangun sudah berada kamar. Padahal seingat saya semalam masih di kursi ruang tengah bersama mas Hardi.

Mataku perih , hatiku sakit dan badan rasanya sangat lelah. Mungkin karen dari kemarin aku tidak berhenti menangis karena sakit hati dengan pengkhianatan yang dilakukan mas Galih suamiku.

Aku mengharapkan pagi ini ada telpon atau pesan dari mas Galih untuk meminta maaf dan berjanji tidak akan mengualingi perbuatannya lagi.

tapi kenyataanya tidak . Pesan yang aku terima malam dari mas Hardi meminta maaf karena sudah lancang menggendongku dan memberikan tahu kuci rumah.

" Mas hardi terimakasih sudah mau mendengarkan curhatan aku " balasan pesan yang aku kirim kepada mas Hardi .

" Sama sama Vi. Tidak apa apa Vin , saya senang bisa membantu kamu " jawab mas hardi

" kalau tidak keberatan nanti malam datang lagi ya saya buatkan makan malam sekalian makan bareng "

" boleh Vin kalau tidak merepotkan "

" Enggak mas , sebagai ungkapan terimakasih aku. karena sudah mau mendengarkam curhatan aku "

"iya . tapi mas pulang dari proyek malam. Sekitar jam sembilan kayanya mas baru biasa ke rumah "

" Iya mas , Vina tunggu " jawaban pesan untuk mas Hardi mengakhiri percakapan pagi ini.

Hari ini tidak banyak yang saya kerjakan di rumah hanya membersihkan rumah yang kemarin dengan sengaja saya berantakan. selebihnya hanya diam dan beberapa kali chatan dengan suami yang isinya masih perdebatan.

Sekitar jam dua siang aku memutuskan untuk jalan jalan mencari udara bebas sekalian mencari bahan masakan untuk makan malam nanti dengan mas Hardi.

" Wah tumben neng Vina belanjanya banyakan suaminya pulanh ya.? " tanya ibu ibu warung sayur tempat langganan aku.

" Enggak bu . Ini untuk stok saja kebetulan saya sedanh tidak enak badan jadi biar tidak keluar keluar terus " jawab aku berbohong.

" oh ibu kira suaminya sudah pulang "

aku hanya tersenyum tanpa membalas perkataan ibu warung dan lanjut pulang setelah membayar belanjaannya.

Dari jam Empat sore aku sudah mulai menyibukan diri di dapur memoersiapkan makan malam untuk berdua dengan mas Hadri . Entah kenapa kedatangan mas Hardi kali ini aku menunggunya dengan antusias . Bahkan ketika mas hardi mengabari aku kalau sudah mau ke rumah dengan cepat aku merapihkan baju , rambut dan hiasan wajahku seperti akan menyambut kedatangan suami.

" Vin ? " suara panggilan mas hardi yanh sudah berada di dalam rumah m

dengan cepat aku menghampiri mas hardi dan memoersilahkannya untuk duduk di meja makan.

" Vin kamu yakin makanan ini haya untuk kita bedua.? " tanya Mas Hardi kaget melihat semua hidangan yang ada di meja makan.

" Iya memang kenapa mas ? kelihatan tidak enak ya.? " tanya aku lagi pura pura tidak mengerti

" bukan . Maksud Mas Makanan sebanyak ini yakin hanya kita berdua yang makan .? " tanya mas Hardi lagi.

" Iya mas . kalau tidak habis nanti saya bungkuskan untuk mas bawa pulang "

" jangan merepotkan mas makan disini saja . boleh makan sekarang ya . Sengaja mas tidak makan dari siang " kata mas Hardi sambil tersenyum .

Senyumannya kali ini terlihat sangat manis dan lugu. Sangat tidak sebanding dengan kelakuannya yang sering bermain dengan ibu ibu kampung.

" Silahkan mas. Kalau mau Habisakan saja " jawab aku dengan nada bercanda.

Akhirnya kita makan Bersama sambil bercerita banyak hal termasuk menceritakan kalau ternyata mas hardi juga korban penghianatan yang di lakukan pasangannya dan memilih untuk berpisah .

" Kamu umur berapa Vin.? " tanya mas hardi sambil mengunyah makanan di mulutnya.

" aku umur dua puluh tiga mas . kenapa mas ? " jawab aku.

" enggak! Kamu masih muda tapi sudah pintar masak. Ini bukan karena gratis ya tapi mas jujur kalau makanan kamu enak semua " kata mas hardi sambil terus mengunyah

" ah mas hardi bisa saja . tapi terima kasih pujuannya mas " jawan aku lagi.

Tidak lama setelah selesai makan mas hardi izin pamit pulang .

" mas sekali lagi terimakasih ya " kata aku sebelum mas hardi keluar dari rumah.

" mas yang terimakasih sudah dikasih makan enak " jawab mas hardi yang kemudian melangkah untuk kekuar dari rumah.

" mas tunggu " dengan berani aku memegang tangannya untuk menahan kepergiannya.

" ada apa Vin.? " tanya mas hardi kaget.

Selama beberapa saat aku mengumpulkan keberanian akhirnya aku mendaratkan ***** di binirnya.

" vin ? " kata mas hardi dengan mata yang sedikit melotot karena kaget.

" kalau mas masih tertarik sama aku . Malam ini aku siap mas " dengan suara pelan akhirnya aku berani mengatakannya di depan mas hardi.

Tidak butuh lama mas Hardi sekarang balik menyerang aku dan memainkan bibirnya.

Setelah puas bermain di bibir sekarang aku di gendong menuju ke kamar dan melanjutkan permainan ke level berikutnya . Aku tidak menolak setiap permainan mas Hardi tapi justru menikmatinya .

waktu terus berlalu dan permainan semakin jauh hingga akhirnya aku bias merasakan kepuasan dan kenikmatan yang diberikan mas Hardi malam ini.

" Ah " setelah mengakhiri permainan mas hardi merebahkan tubuhnya di samping aku . Nafasnya masih tidak beraturan selama beberapa saat.

" Vin mas pulang sekarang ya " kata mas hardi sambil merapihakan bajunya .

" gak tidur di sini saja mas ? " tanya aku ke mas hardi.

" Enngak Vin takut ketahuan orang. Bisa berabe nanti. Kalau kamu masih butuh kan tinggal panggil mas lagi " jawab mas hardi sambik tersenyum .

" itu maunya mas " kataku.

Akhirnya kali ini mas hardi sudah pulang meninggalakan aku sendiri lagi di Rumah.

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Dilanjuutt Thor 😝😎💪👍🙏

2023-12-01

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Akhirnya kesampaian juga merasakan kue pukis empuk dan tembemnya Vina... rasanya maknyuuss bangeett yaaa... Hardi...yang tau pasti mah... Sang Author...😝😄💪👍👍👍

2023-12-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!