Mbak Ningsih

POV Mbak Ningsih.

  Sore ini saya pergi ke toko sembako langganan saya untuk membeli beras dan lauk makan. di sana sudah banyak ibu ibu yang lain yang sedang belanja. seperti sudah menjadi kebiasaan kalau ibu ibu pada ngumpul pasti ada saja sesuatu yang dibahas, mulai dari masalah anak , uang bulanan sampai gosip terbaru yang ada di lingkungan tempat mereka tinggal.

   seperti hati ini mbak Yuni yang membawa kabar atau gosip terbaru.

 " Ibu ibu tau nggak kalau di kampung kita kedatangan seorang duda ganteng pekerja di proyek pembangunan sekolah itu loh " kata mbak yuni sambil berbisik bisik

" seganteng apa sih mbak, sampai sampai mbak yuni se penasaran itu kayanya? " tanya ibu ibu yang lain.

" saja sendiri juga belum pernah ketemu sih, tapi kata bu RT sih ganteng maksimal katanya " jawab mbak yuni lagi.

" kalau memang seganteng yang di bilang bu RT pepet saja mbak " kata saya menambahkan

" iya mbak kan sudah lama sendiri dia juga statusnya duda. cocok " kata ibu ibu yang lain menambahkan.

" tapi ibu ibu jangan sirik ya kalau sampai dia mau sama saya " kata mbak yuni dengan nada percaya diri.

" maaf maaf ya mbak kita masih punya suami " jawab saya dengan bangga

" percuma punya suami juga kalau rasa janda, jarang dapat belaian juga " kata mbak yuni.

  seketika kita semua tertawa mendengar ucapannya mbak yuni. karena memang benar kita para ibu ibu di sini punya suami tapi rasa janda karena suami suami kita pergi ke luar negri dan baru pulang dua atau tiga tahun sekali. saat ini sebenarnya topik pembahasan kita sudah p tidak lagi membicarakan duda ganteng. tapi tiba tiba pandangan salah satu ibu ibu tertuju pada sosok laki laki yang sedang berjalan ke arah bapak bapak yang sedang ngopi di depan toko.

" ibu ibu coba lihat ke sana siapa yang datang? " tanya temen saya

" Ya Allah apa mungkin dia duda yang di maksud sama ibu RT? " tanya mbak yuni lagi.

" kalau dudanya seganteng ini saya juga mau " merespon pertanyaan mbak yuni.

  saya terpesona melihat sosok laki laki yang ada di hadapan saya sekarang badan tinggi tegap. tangannya berotot dan yang membuat saya tidak tahan adalah urat urat yang menjalar di kedua tangannya. sebagai seorang perempuan yang sudah lama tidak mendapatkan servis dari suami nafsu saya sedikit naik ketika melihatnya didepan mata.

  Setelah pulang dari Toko saya belum bisa menghilangkan bayangan sosok laki laki itu di pikiran saya. bahkan saya sempat membayangkan bagaimana rasanya melakukan aktifitas malam dengan dia. lamunan saya di sadarkan oleh kenyataan bahwa saya sudah punya suami dan anak .

     malam ini ketika saya sedang nonton tv dengan anak saya tiba tiba lampu di ruang TV mati. saat itu juga saya berniat ingin mengganti lampu tapi saya tidak punya tangga untuk naik. saya coba tanya ke dua tetangga yang ada di sebelah kiri dan kanan juga tidak ada yang punya .

" terimakasih mbak saya pamit maaf menganggu " kata saya pamitan.

"mbak Ningsih tunggu. " teriak mbak Yeni tetangga saya.

" ada apa mbak? " tanya saya.

" mbak coba minta tolong sama mas Hardi saja, kata mbak yuni dia juga kemarin minta tolong mas Hardi untuk memperbaiki mesin cucinya " kata mbak Yeni menjelaskan.

" mas Hardi siapa mbak? perasaan tidak ada yang namanya mas Hardi di disni " tanya saya bingung.

" itu loh mas mas yang kerja di pembangunan sekolah,yang ngontrak di rumah pak Rt " kata mbak Yeni menjelaskan lagi.

" oh iya mbak, besok saya coba kesana siapa tau dia mau bantu " jawab saya

  " Oh ternyata namanya Hardi " giman saya sendiri.

 Besoknya saya datang ke rumah Mas Hardi untuk meminta bantuan.

" Assalamu'alaikum " saya mengetuk pintu rumah sambil mengatakan salam.

" Wassalamualaikum " jawab Mas Hardi sembari membuka pintu.

   saya sempat bengong sementara ketika melihat laki laki yang ada di hadapan saya, ternyata dari dekat jauh lebih ganteng,lebih maco dan badannya juga wangi. saya juga bisa dengan jelas melihat urat urat urat di tangganya dari jarak dekat.

  " Mbak " kata mas Hardi sambil menggerakkan tangannya di depan mata saya.

" Maaf maaf. ini Mas Hardi ya.? " tanya saya dengan terbata bata.

" iya saya Hardi, ada apa ya mbak? " tanya mas Hardi lagi dengan wajah bingung.

" maaf mas boleh minta tolong nggak, lampu di rumah saya mati , saya tidak bisa menggantinya sendiri karena plafonnya tinggi . saya kesini atas saran mbak yuni "

" Oh saya kira ada apa. saya bisa bantu tapi paling nanti setelah saya dari proyek. kalau sekarang saya tidak ada tangga di sini, biar sekalian nanti saya bawa tangga dari proyek " kata mas Hardi.

" nggak papa mas sebisanya saja. rumah saya di belakang mesjid cat warna Coklat. " kata saya menjelaskan

kalau biasanya saya jarang mandi sore , hari jam empat saya sudah mandi karena akan kedatangan mas Hardi, saya tidak ingin kelihatan kucel dan bau di depan mas Hardi.

" Assalamu'alaikum mbak Ningsih " suara mas Hardi dari luar rumah

" Wassalamualaikum mas " jawab saya sambil berlari ke depan rumah u tuk membukakan pintu.

" Masuk mas " ajak saya.

" lampu yang mana mbak yang mau di ganti? " tanya mas Hardi.

" itu mas " jawab saya sambil menunjuk lampu yang ada di atas .

 Dengan sigap mas Hardi naik ke atas tangga yang dia bawa untuk mengganti lampu. tanpa sadar saya menatap mas Hardi dari bawah dengan tatapan yang tidak biasa. sampai tidak sadar mas Hardi sudah selesai mengganti lampu dan sudah berdiri di depan saya.

" Mbak " kata mas Hardi menyadarkan saya yang masih bengong.

karena kaget tanpa sadar saya sedikit loncat ke arah mas Hardi sampai gunung kembar saya menempel di tangannya.

 " maaf maaf mas saya kaget " kata saya dengan ucapan yang terbata bata karena menahan malu.

Mas Hardi tidak menjawab perkataan saya tapi tatapannya tajam ke arah saya, tiba tiba tangannya mulai menyentuh pinggang saya dan menarik badan saya ke pelukannya. Mas Hardi dengan perlahan tapi pasti mulai mendaratkan ciuman di bibir saya dan tangannya mulai bermain di bukit kembar saya. saya tidak bisa menolak perlakuannya hanya mengikuti permainannya. tanpa sadar saya kita sudah berada di atas sofa dan permainan masih berlanjut sampai akhirnya saya mencapai puncak kenikmatan lebih dulu.

 " lanjutkan mas sudah lama saya tidak merasakan ini "

tanpa aba aba mas Hardi melanjutkan permainannya dan untuk laki ini kita sama sama mencapai puncak kenikmatan dalam waktu yang bersamaan.

selama beberapa saat kita duduk di atas sofa dengan nafas yang masih belum beraturan.

" Mas Hardi Terimakasih " kata saya sambil tersenyum kearahnya

" Maafkan saya mbak saya lepas kontrol " jawab mas Hardi merasa bersalah

" tidak apa apa mas, saya justru senang " sambung saya.

 setelah membereskan pakaiannya mas Hardi pamit untuk pulang.

" Mas jangan tersinggung ya. ini ada bonus buat mas " kata saya sambil memberikan sejumlah uang.

" Mbak tidak perlu, kita kan sama sama menikmati. lagian saya bukan.. "

" Saya tidak sedikitpun menganggap mas Hardi seperti itu , ini bonus karena mas sudah menolong saya dan sudah menghilangkan dahaga saya " jawab saya memotong ucapan mas Hardi.

" tapi kalau mas mau teman teman saya yang lain juga pasti tertarik mas, nanti saya promosikan ya " sambung saya saya sambil tersenyum di hadapan mas Hardi.

 Mas Hardi tidak menjawab hanya menggelengkan gelengkan kepalanya sambil tersenyum. kamu pergi meninggalkan rumah.

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjutkan Thor 😝😄💪👍🙏

2023-12-01

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Habis masangin lampu plafon rumah tetangga, langsung ngebor sumur tetangganya yang jablay secara gratis, mo dibayar malah kagak mau... padahal mo dipromosikan jada nge-crotnya lhooo...😝😄💪👍👍👍

2023-12-01

0

Mr.VANO

Mr.VANO

apa bedahny hardi sama mantan istri,,masih ada istri jarang pulang,,jd mantan cari kepuasan sendiri,,skrg perbuatan mantan di praktekan,,jd jasa hardi memuaskan para istri org

2023-11-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!