Hampir salah strategi

 Pagi pagi Sekali saya sudah mendengar mobil pak Bambang meninggalkan rumah. tapi saya tidak peduli dan tidak mau tahu mereka mau pergi kemana . Karena yang paling penting hari ini saya bisa menikmati hari libur saya di rumah tanpa gangguan mandor saya dan istrinya.

   Sekita jam sembilan pagi saya baru beranjak dari kasur pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan badan karena sudah mulai gerah.

    Di kamar mandi saya seperti orang gila yang nyanyi dari satu lagu ke lagu yang lain saking menikmati setiap air yang jatuh dari shower ke badan saya.

    Keluar dari kamar bagian bawah saya ***** bulat karena handuk saya pakai untuk mengeringkan rambut.

" Aaahhh Mas Hardi kenapa tidak pakai handuk? " seketika teriakan Ibu Dian membuat saya kaget dan langsung menutup bagian bawah saya denhan handuk.

" maaf maaf Bu , saya pikir ibu ikut pergi dengan bapak " kata saya dengan terbata bata karena kaget dan malu .

" tidak apa apa mas , saya juga minta maaf karena tidak memberi tahu kalau saya ada di rumah " jawabnya dengan wajah yang mulai memerah kemudian berlari menuju kamarnya.

   Saya yang masih setengah syok masih berdiri di depan pintu kamar mandi . Mencoba mencerna semua kejadian barusan.

Di dalam kamar saya masih belum melepaskan handuk di badan saya duduk di pinggir kasur masih berusaha untuk menenangkan diri

°tok tok ° pintu kamar di ketok.

" Mas Hardi " suara Ibu ida memanggil dari luar kamar.

" Iya bu " jawan saya sambil membuka pintu kamar .

" mas Hardi masih belum di baju juga ? "

 tanya ibu ida sambil tersenyum .

  Saya kembali terkejut ketika menyadari kalau saya masih hanya menggunakan handuk di hadapan ibu Dian.

" Maaf maaf bu. Saya masih syok dengan kejadian tadi " jawan saya dengan masih menahan malu.

 " Saya tidak terima mas , saya akan laporkan kejadian ini kepada suami saya atau "

" Atau pa bu.? " kata saya memotong perkataan ibu Dian.

" Atau kamu harus menggantinya dengan memberikan kepuasan kepada saya " jawab ibu Dian dengan cepat.

  Saya belum berhasil mencerna perkataan Ibu dian malah di buat kaget dengan apa yang di lakukannya.

  Tiba tiba dia masuk dan menabrakkan tubuhnya ke badan saya . Lalu dengan cepat bibirnya mengecup dan bermain main di sana . Pelan tapi pasti saya mulai terpancing dengan permainannya dan saya mulai mengimbangi permainannya.

    Dipertengahan permainan saya sengaja membiarkan ibu Ida memimpin arah permainan saya hanya mengikutinya saja. karena saya pemasaran sehebat apa permainan istri mandor saya ini.

   Ibu ida terus menyisir semua bagian di tubuh saya dari ujung kaki sampai ujung rambut tidak sejengkal pun ada bagian yang dia lupakan. Saya sangat terbuai dengan permainannya. dan saya akui kalau ibu ida memang jago dan berpengalaman apalagi tunggangan kudanya hampir saja membuat saya kalah.

   Setelah dirasa saya mulai kalah seketika saya membalikan permainan . Sekarang saya yang memimpin permainan sepenuhnya . beberapa lali teriakannya membuat saya semakin bersemangat untuk terus memacu permainan. Sampai akhirnya setelah hampir satu jam kita sama sama mencapai puncak impian. Saya bisa merasakan cengkeraman ibu Dian menjadi lebih kuat ketika kita sedang berada di puncak. Dan ibu ida adalah perempuan kedua setelah istri saya yang bisa memberikan cengkraman yang kuat .

       Setelah mengakhiri permainan kita berdua merebahkan tubuh di kasur masih menikmati sisa sisa rasa .

" Mas Hardi ternyata dugaan saya tidak salah " kata ibu Dian memecah keheningan

" Maksudnya bagaimana bu.? " tanya saya bingung

" sejak pertama kali saya melihat kamu di proyek. Saya sudah bisa menebak kalau performa permainan mas hardi biasa di andalkan " jawan ibu ida

" Ibu ini bisa saja " ujar saya sambil tersenyum

" beneran ini sudah terbukti kalau kamu bisa membawa saya kepuncak. Karena suami saya tidak pernah sekalipun bisa membawa saya sampai puncak " katanya lagi menjelaskan.

Saya kembali hanya bisa tersenyum mendengar pengakuan ibu Dian . Tidak lama ibu Dian beranjak dari kasur dan pergi meninggalkan saya . tapi tidak lam dia kembali ke kamar lagi dengan sejumlah uang du tangannya

" Ini bonus untuk mas Hardi karena pelayanannya sangat memuaskan." kata ibu Dian sambil meletakan uang di tangan saya.

" Saya akan tambahkan bonus untuk kamu kalau nanti malam kamu bisa membawa saya lagi ke puncak " kata ibu Dian setelah meletakkan uang di tangan saya.

  jujur saya kaget dan hanya bisa menatap ibu Dian dengan Bingung.

" Kamu tenang saja ,malam ini Suami saya tidak akan pulang . jadi kamu mau kamu bisa dengan leluasa memberikan saya kepuasan lagi " lanjutnya sambil tersenyum penuh arti.

 Setelah badan saya sudah stabil kembali siang ini saya pergi jalan jalan untuk mencari makan . Karena setelah pertempuran hebat dengan ibu Dian pastinya saya membutuhkan energi lagi .

Malam harinya saya sempat ragu dengan apa yang di katakan ibu Dian tadi siang. sudah hampir lima belas menit saya berdiri di ruang tengah hanya memikirkan hal ini.

" Jadi bagaimana mas.? Mau terima tawaran saya.? " pertanyaan ibu Dian memecah lamunan saya .

Lagi lagi ibu Dian tidak memberi kesempatan untuk menjawab apalagi berfikir. Di tiba tiba datang dan menarik tangan saya menuju kamarnya .

     Posisi saya sekarang tepat berada di bawah ibu Dian.

" Mas Hardi lihat uang itu ?" tanya ibu Dian sambil menunjuk tumpukan uang di meja rias.

" kalau mas Hardi berhasil membawa saya ke puncak dua kali . Itu semua untuk mas Hardi "

    tanpa berfikir panjang saya segera memulai permainan. Saya tidak ingin membuang kesempatan untuk mendapatkan uang banyak dengan cara yang gampang . Pertama saya sisir semua bagian tubuh Ibu Dian sampai tidak ada sejengkal pun yang terlewati . Baru setelah itu say mulai dengan permainan inti . Dalam waktu lima belas menit pertama saya sudah bisa membawa ibu ida ke puncak kenikmatan. Dan saya tidak akan biarkan malam ini saya kalah. Setelah ibu Dian memberikan kode untuk melanjutkan permainan, dengan cepat saya kembali memimpin permainan ronde ke dua. kali ini ibu Dian tidak membiarkan saya bermain begitu saja . Dia memberikan sedikit perlawanan sehingga saya dibuat lebih kesusahan membawanya ke puncak . tapu memang malam ini adalah malam keberuntungan saya. Di akhir akhir kekalahan saya akhirnya ibu Dian mengisyaratkan kalau dia sudah mencapai puncak yang kedua. Dan tidak lama saya menyusul akibat cengkeraman ibu ida yang semakin lama semakin kuat . Akhirnya kita mencapai puncak bersama sama .

    Setelah berhasil memenangkan permainan dengan ibu Dian, saya beranjak dari kasur dan mengambil uang yang di janjikan.

" Selamat menikmati dua kali puncak ya Bu , terimakasih untuk bonusnya saya ambil ya " kata saya sambil tersenyum penuh kemenangan dan pergi meninggalkan Ibu Dian yang masih tidak berdaya di atas kasur.

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjuuuutt Thor 😝😄💪👍🙏

2023-12-01

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Akhirnya score 2 - 0 juga untuk kemenangan Hardi melawan ibu Mandornya...😝😄💪👍👍🥱

2023-12-01

0

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

OMG,,,,,sama2 petarung handal 😜😜

2023-11-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!