Jadi bahan Rebutan.

  Pagi ini setelah makan bersama pak Bambang dan Istrinya. Saya sudah berada di jalan dengan pak Bambang menuju ke proyek . cuma butuh waktu lima menit dari rumah pak Bambang untuk sampai ke proyek karena jaraknya lumayan dekat.

" Bapak serius pembangunan ini sudah enam bulan.? " tanya saya ketika sudah sampai di proyek dan melihat kondisi bangunan yang masih mentah.

" Iya Har . Saya tidak bercanda . Makanya saya pusing sendiri karena hitungan awalnya pembangunan apartemen ini akan selesai dalam waktu setahun. "

" Wah ini pasti sulit sih pak . tapi saya akan coba dengan strategi saya sendiri , itupun kalau bapak tidak keberatan."

" seperti yang sudah saya katakan sekarang proyek ini tanggung jawab kamu. Jadi saya tidak mau tahu strategi apa yang kamu gunakan , yang penting pembangunan Apartemen ini selesai dalam waktu empat bulan "

" Baik pak , mudah mudahan saja saya bisa ya pak. " jawab saya .

  Saya dan pak Bambang coba berkeliling untuk mengecek kira kira apa saja yang perlu diperbaiki atau kurang . Sekalian saya memperkenalkan diri kepada para pekerja yang ada di sana.

" Teman teman , kenalin Ini Mas Hardi penanggung jawab yang baru. Jadi kalau kalian ada perlu apa apa busa temui Mas Haris di Ruangan . " lata pak Bambang .

" Siap. Baik pak " jawab semua pekerja di sana .

" Terimakasih atas kerja samanya, silahkan kembali ke pekerjaan masing masing " sambung saya kepada apara pekerja.

" Baik pak " jawab mereka lagi.

 Setelah ini pak bambang membawa saya ke salah satu ruangan tempat semua berkas pembangunan Apartemen ini. .

" Ini ruangan kerja kamu Har . Semoga betah ya " kata pak Bambang.

" Iya saya usahakan semoga betah pak . Dan terimakasih untuk kepercayaan yang bapak berikan "

" sama sama mas Hardi . Saya percaya sepenuhnya sama mas Hardi. "

Hari ini sementara saya masih bebas tugas di proyek , tapi saya mendapat tugas dari pak Bambang untuk mengantar Istrinya pergi arisan bersama teman temannya.

Kepercayaan pak Bambang kepada saya memang sudah tida di ragukan lagi. Tapi saya untuk urusan istrinya sama sekali tidak dapat dipercaya.

" Mas Hardi ayo " kata Bu Dian memanggil saya yang masih bengong di luar mobil.

" Iy bu " jawab saya terus masuk ke dalam mobil untuk menuju tempat arisan Di salah satu restoran mewah di jakarta. Beberapa kali saya melirik ibu Dian dari sudut mata ketika sedang menyetir mobil. Bu dian Cantik dengan balutan busana warna Hitam merah. Sangat menunjukan jati dirinya , kalau dia Seorang perempuan yang Beruang dan istri seorang pengusaha .

di dalam Restoran awalnya saya memilih untuk duduk dengan meja yang terpisah dan sedikit jauh dari meja tempat Ibu Dian dengan teman temannya. ada salah satu temannya yang yang dari pertama saya datang matanya tidak berhenti melirik ke arah saya

" mas Hardi Sini " kata Bu Dian sambil melambaikan tangannya.

"iya Bu ada apa ? " tanya saya setelah berada di hadapan Bu Dian...

" kamu duduk di sini saa Mas. " kata Bu Dia.

" iya kenapa sih duduknya jauh banget " sambung temannya yang lain.

" tidak apa apa , takut menganggu " jawab gue singkat .

" Mana mungkin kita merasa terganggu dengan kehadiran pria tampan dan gagah seperti mas Hardi. Jawab yang lainnya.

" Kenalin saya lusi , Saya ajeng saya Margareth dan saya Novi " kata teman temanya Ibu ida satu persatu.

" saya Haris bu . Saya kerja di perusahaan Ibu Dian. " jawab saya singkat.

" oh Jadi ini Ya laki laki yang kamu ceritain waktu itu Dian.? " Tanya salah satu temen bu Dian kepada Bu dian..

" Iya ini yangs aya ceritakan dulu " jawab Ibu dian.

ketika saya mendengar pembicaraan mereka saya cukup terkejut bahwa ternyata ibu dian Pernah menceritakan kejadian waktu di kontrakan saya .

" Mas Hardi boleh dong kali kali kita ketemu berdua " kata salah Bu novi .

" Iya mas , kalau mas bisa saya juga mau mas " sambung bu Margareth.

" Apalagi syaa mas " lanjut Bu Ajeng terakhir ..

" Tapi tidka gratis ya. Kalian harus memberi mas Haris bonus. Karena kalian akan merasakan pengalaman yang luara bisa dengan mas Hardi . " sambung Bu Dian kepada teman temannya.

" Seketika mereka berteriak histeris lalu lanjut tertawa bareng.

" Jadi bagaimana mas Hardi kapan kita bisa ketemu berdua ? " kata Ibu margareth yang sepertinya sudah tidak sabar .

saya hanya bisa tersenyum tanpa bisa menjawab pertanyaan ibu margareth.

" Biar adil bagaimana kalau kita undi saja ? " tanya Bu Dian.

" Setuju " jawab teman temannya.

sebenarnya malu karena orang orang disekitar terus memandangi ke arah meja tempat kami berkumpul . Saya kain mereka pasti membicarakan saya di belakang.

" selamat Ajeng kamu pertama , Margareth kamu kedua , dan maaf yan Novi kamu terakhir " kata mbak Dian

" ko terakhir ? Kamu Nya kapan yan.? " tanya Ibu novi.

" kalau saya kan bisa kapan saja. Karena asla kalian tahu mas hardi ini tinggal di Rumah saya atas kehendak suami saya . " kata Bu Dian sambil tertawa bangga.

" Ih Curang lo yan , iya curang banget " kata salah satu teman dan teman yang lainnya.

" bukan curang sih, mau bagaimana lagi kenyataanya kan Mas Hardi setiap hari , setiap malam ada di rumah saya " jawab Bu dian lagi dengan bangga.

Akhirnya arisan Di mulai dan hari inu ibu Ajeng yang dapat . Bu dian dan Ibu margaret hanya pasrah menerima kenyataan..

" Akhinya nama saya yang muncul . Mana waktunya bersaam demhan urutan pertama untuk kencamg dengan mas Hardi lagi " kata Ibu Ajeng mulai sombong karena dapat dua kemenangan hari ini.

" Arisan hari ini kita selesai ya , seperti bias uangnya kita trasfer . Dan soak kencan dengan mas Hardi nanti saya jadwalkan ya. Karena mas hardi juga Sibuk jadi penanggung jawab pembangunan apartemen " kata Ibu Dian kepada teman temannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***