Ibu Dian.

Tatapan mata tidak beralih terus memperhatikan setiap gerak gerik saya di proyek . Saya sebenarnya sadar kalau ada yang sedang memperhatikan saya. tapi saya pura pura tidak menyadarinya.

Hari ini mandor saya Pak Bambang datang ke proyek untuk meninjau perkembangan pembagunan sekolah yang sedang saya kerjakan. tidak seperti biasanya hari ini pal Bambang datang berkunjung dengan istrinya.

Ibu Dian istri pak Bambang masih terlihat cantik di usia yang sudah menginjak empat puluh tahun . Badannya juga bisa dibilang masih sangat proposional di banding ibu ibu lain seusianya. Mungkin karena ibu Dian rajin olahraga dan perawatan yang tidak murah. Jadi bisa terlihat awet muda.

" Hardi ada kendala selama saya tinggal ? " tanya pak bambang yang tiba tiba ada di hadapan saya.

" Aman aman saja pak. Seperti biasa saja kalau ada apa apa pasti saya konfirmasi secepatnya ke bapak " jawab saya

" Baiklah saya percayakan semuanya kepada kamu Hardi " lanjutnya dengan nada tegas.

" Siap pak " tanda setuju dari saya

Tidak lama Istri pak Bambang datang menghampiri saya yang sedang berbincang bincang dengan suaminya. tatapannya masih sama sangat tajam menyisir semua bagian tubuh saya dari atas sampai bawah tanpa sepengetahuan suaminya.

" pah malam ini kita tidur dimana.? " tanya ibu Dian kepada suaminya .

" nanti mah kita cari penginapan di sekitar sini ." jawab pak bambang.

tanpa di tanya saya inisiatif menawarkan pak bambang dan istrinya untuk tidur di tempat saya.

" maaf pak. Kalau tidak keberatan bapak dan ibu bisa tidur di tempat saya. kebetulan rumah yang saya sewa kamar satunya lagi kosong pak . Itupun kalau bapak berkenan " kata saya menjelaskan.

" terimakasih Hardi . Nanti saya pikirkan ya . sekarang saya juga masih ada urusan di luar kampung ini " jawab pak Bambang.

" iya pak . Bapak tinggal telpon saya kalau mau. Nanti saya siapkan kamar untuk bapak dan Ibu " jawab saya lagi

Pak Bambang dan istrinya kemudian pergi meninggalkan saya yang sudah kembali melanjutkan pekerjaan saya.

Sore harinya saya sedang santai di ruang tengah pak Bambang telepon saya.

" Halo pak " sapa saya kepada pak Bambang.

" Halo Hardi. Sepertinya malam ini saya tidur di tempat kamu " kata Pak Bambang

" boleh boleh pak. Sekarang juga saya siapkan kamarnya .

Setelah telpon di tutup saya mulai membereskan kamar yang akan di tempati pak Bambang dan Istrinya. Baru sekitar jam delapan malam pak Bambang datang ke rumah.

" Silahkan pak bu ini kamarnya " kata saya menyambut kedatangan pak Bambang

" terima kasih " kata pak Bambang

sejak pertama kali datang Ibu dian tidak mengeluarkan sepatah kata pun , hanya sesekali menanggapi percakapan saya dan Suaminya.

Jam sudah menunjukan pukul sebelas ketika saya masih duduk di teras rumah menikmati kopi. Lalu tiba tiba pak Bambang datang menghampiri saya.

" Hardi kenapa belum tidur.? " tanya pak Bambang sambil duduk di sebelah saya.

" saya tidak biasa tidur sebelum tengah malam pak " jawab saya santai

" oh iya saya di sini kemungkinan dua atau tiga malam kamu tidak keberatan kan.? " tanya Pak bambang

" sama sekali tidak pak. Justru saya senang jadi ada temannya." jawab saya

" Ini uang untuk bayaran saya sewa kamar di sini " lanjut pak Bambang sembari ngasih uang ke hadapan saya.

" pak gak usah bayar . Saya ngajak bapak buka untuk sewa kamar. karena bapak mandor saya dan kebetulan ada kamar kosong di rumah syaa " jawab saya.

" sudah ambil saja . Jangan suka menolak rezeki . Pamali " kata pak bambang menjelaskan.

Saya tidak bisa menolak lagi kalau sudah seperti ini hanya bisa bilang terima kasih. Setelah itu pak bambang pergi meninggalkan saya yang masih duduk di luar.

Malam ini seperti tidak ada yang berubah di rumah ini. Seperti hanya ada saya saja . Karena pak bambang sibuk sama ibu Dian di kamar.

Pagi harinya saya berangkat ke proyek meninggalkan pak bambang dan istrinya yang sepertinya masih tidur . Pak bambang hari ini tidak datang ke proyek tapi setelah saya pulang Mobilnya sudah tidak ada di depan rumah .saya sendiri tidak mempermasalahkannya karena bukan urusan saya juga.

Baru jam delapan malam terdengar siara mobil parkir di depan rumah. Dan benar itu pak bambang dan istrinya .

." Belum tidur Har? " tanya pak bambang

" Belum pak " jawab saya

" ini saya belikan martabak buat kamu biar begadang ada temennya.

Malam ini seperti biasa say duduk menikmati udara malam di depan rumah ditemani martabak manis dari pak Bambang.

Berbeda dengan malam sebelumnya kali ini ketika saya lewat di depan pintu kamar pak bambang saya mendengar suara dari dalam kamar Pak bambang .

saya tahu bahwa pak bambang sedang melakukan rutinitas malam dengan istrinya. tapi saya di buat penasaran seperti apa permainan mereka . Dengan hati hati saya berjalan mendekati pintu kamar yang sedikit terbuka. Saya bisa melihat dengan jelas aktifitas malam pak bambang dan istrinya . Saya bisa melihat wajah kekecewaan ibu Dian ketika oak bambang sudah di puncak meninggalkan bu Dian yang belum apa apa. saya juga sangat menyayangkan perempuan secantik ibu dian tidak bisa mendapatkan kenikmatan dari aktifitas malamnya . Bu dian harus menelan kekecewaan kalau ternyata setelah suaminya mencapai puncak dia ditinggal tidur begitu saja oleh suaminya.

Malam berikutnya saya kembali mendengar suara persis seperti suara yang syaa dengar malam tadi.

Awalnya saya mau bodo amat dengan apa yang mereka lakukan. Orang mereka suami istri jadi tidak ada salahnya apa yang mereka lakukan

tapi rasa pemasaran saya muncul lagu dan membawa sya berjalan ke depan pintu kamar pak bambang . Dan anehnya malam ini juga pintu kamarnya masih sedikit terbuka . Seperti dengan sengaja ingin mempertontonkan pertunjukan mereka.

Kali ini permainan mereka cukup bervariasi dengan beberapa kali pindah posisi. ada salah satu posisi yang membuat saya jadi berkhayal tentang ibu Dian. Yaitu ketika ibu Dian sedang mengendarai kuda malam malam.

tapi malam ini tidak ada bedanya . Sepertinya sekeras apapun usaha pak bambang tetao saja gagal membawa istrinya ke puncak. karena malam ini ekspresi yang di tunjukan ibu dian sama dengan malam kemarin . terlihat kesal kepada suaminya. Setelah permainan mereka selesai saya buru buru kembali ke kamar saya agar tidak ketahuan oleh pak bambang dan istrinya.

Malam ini saya jadi susah tidur karena terus terbayang Ibu dian yang sedang mengendarai kuda ekspresi dan teriakannya terus terbayang bayang dimata. Sangat terlihat jelas kalau ibu dian begitu lihai dalam berkuda . tapi sangat disayangkan ibu ida tidak mendapatkan kuda yang bisa membawanya ke puncak kenikmatan.

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjutkan Thor 😝😄💪👍🙏

2023-12-01

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

tiap malem malahan dapet tontonan live pak Mandor dan isterinya, bikin pale Hardi tambah pusiaang ajaahh....😝😄💪👍👍👍

2023-12-01

0

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Pak Bambang kurang bugar sedangkan istrinya hot,kasian jga sih hrsnya minum suplemen pak biar jos gandoz 🙈🙈🙈

2023-11-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!