Pagi pagi buta Hp sudah berisik oleh panggilan dari nomer tidak dikenal. karena masih ngantuk saya sama sekali tidak ada niatan untuk menjawabnya. setelah mendiamkannya saya melanjutkan tidur. setelah melihat jam dinding saya masih punya waktu satu jam untuk tidur lagi sebelum berangkat ke proyek. setelah setengah tidur lagi saya bangun untuk siap siap. tiba tiba saya ingat pada panggilan telpon yang entah dari siapa.
" mas Hardi bisa bantu saya nggak, mesin cuci saya macet dari kemarin. saya Yuni mas yang rumahnya di depan rumah Pak RT. " isi pesan dari mbak yuni.
ternyata mbak Yuni yang dari tadi telpon gak berhenti berhenti.
" maaf mbak paling saya bisa ke rumah nanti setelah pulang dari proyek " menjawab pesan dari mbak Yuni.
" Nggak papa mas, saya tunggu ya " jawab mbak yuni lagi.
" Oke " jawab gue singkat.
Hari ini cuaca sangat panas, tidak bersahabat untuk saya yang sedang mengerjakan bagian atap bangunan. keringat mulai membanjiri dari segala arah. akhirnya saya memutuskan untuk turun karena tidak kuat dengan terik mata hari yang semakin lama semakin membakar kulit.
sekarang sudah pukul setengah empat sudah waktunya saya dan para pekerja yang lain bubar. karena saya ada janji dengan mbak Yuni hari ini saya tidak mampir ke mes pekerja seperti biasanya. setelah di rumah saya istirahat sambil tiduran di kursi yang ada di dapur sekedar untuk menghilangkan lelah setelah seharian bekerja di bawah sinar matahari.
Lagi lagi saya bangun dari tidur karena suara panggilan telpon dari mbak Yuni.
" halo mas Hardi, kapan kesini ? cucian saya sudah numpuk ini ! " tanya mbak yuni di telpon.
" Astaga maaf mbak sayanya ketiduran. ini baru bangun karena telpon dari mbak yuni " jawab gue dengan suara khas baru bangun tidur.
" mas Hardi ih di tungguin malah tidur. bagaimana sih.? " suran mbak yuni ngomel ngomel.
" iya iyaa mbak maaf, saya tadi kecapean sama kepanasan kayanya " jawab gue
" iyaa nggak papa. sekarang kesini ya " kata mbak yuni lagi.
" saya mandi dulu mbak baru kesana " jawab gue sudah mulai kesal
" Oke " jawabnya seperti tidak ada dosa.
Setelah selsai mandi saya buru buru mengambil perkakas yang sekiranya saya butuhkan nanti.
ketika lewat di depan warung langganan seperti biasa ada ibu ibu sedang belanja dan bapak bapaknya sedang nongkrong sambil minum kopi.
" mas Hardi mau kemana? sini gabung ! " tanya salah satu bapak yang sedang nongkrong.
" mau ke rumahnya mbak yuni,katanya mesin cucinya macet " jawab gue sambil menunjukan perkakas yang gue bawa..
Setelah sya bilang kalau saya mau ke rumah bapak yuni , ada yang aneh dengan gerak ketik ibu ibu di warung. sepeti sedang membicarakan sesuatu tapi mata mereka melihat ke arah saya.
tapi saya juga tidak ambil pusing terserah saja mereka mau ngomong apa juga.
setelah sampai di depan rumah mbak Yuni saya beberapa kali memanggil tapi tidak ada jawaban. akhirnya saya coba panggil lewat telpon. tapi masih tidaka ada respon.
" Mbak Yuni ini saya Hardi " kata gue dengan sedikit teriak.
" Maaf maaf mas, Saya tdi lagi mandi jadi ngak denger ada yang manggil " jawabnya sambil membuka pintu rumahnya.
pandangan saya tidak bisa lepas dari mbak Yuni. bagaimana tidak saat dia membuka pintu hanya menggunakan handuk di di badannya menutupi dada dan atas lututnya. rambutnya yang basah dan terurai juga semakin menambah kecantikannya.
sebagai seorang lelaki normal dan sudah lama tidak mendapatkan sentuhan dari seorang perempuan iman saya hampir saja goyah seketika.
" Mash Hardi kenapa bengong? " tanya mbak yuni membuyarkan pikiran saya.
" maaf maaf mbak . tidak tidak ada apa apa " jawab saya mengelak, saya benar benar dibuat salah tingkah oleh mbak yuni.
" mesin cucinya mana mbak? " tanya saya
" mas itu di balik pintu di dekat kamar mandi mas kesana saja saya mau pakai baju dulu " kata mbak Yuni.
Setelah saya cek ternyata Yang bermasalah hanya pembuangan airnya saja mampet selebihnya tidak ada lagi.
Saya terkejut ketika sedang fokus memperbaiki mesin cuci tiba tiba mbak Yuni jongkong di samping saya. saya bisa merasakan kakinya sedikit menempel dengan kaki saya. karena sentuhan itu saya mulai merasakan aliran darah saya mulai tidak normal seperti mengalir dengan kencang. tapi saya masih mencoba untuk bersikap biasa saja padah fokus saya sudah terbagi karena mbak Yuni hanya menggunakan celana pendek diatas lutut dan baju pendek ketat. mbak Yuni seperti dengan sengaja menggoda saya.
" Mbak mesin cucinya sudah beres saya perbaiki, tadi yang bermasalah hanya di bagian pembuangannya saja. " kata saya mengalihkan keadaan
" oh Iya mas syukurlah kalau sudah bisa diperbaiki " jawab Mbak Yuni dengan suara yang sedikit di buat buat.
" sekarang saya pamit pulang ya mbak " sambung gue.
" jadi berapa mas ongkos servisnya? " tanya mbak Yuni
" ga usah mbak tidak ada yang di perbaiki kok hanya di bersihkan saja " jawab gue
" loh ko gitu mas? " tanya mbak yuni lagi. sekarang dengan semakin mendekatkan gunung kembarnya ke tubuh saya.
" mbak maaf " kata gue bingung dengan tingkah mbak Yuni .
" kalau mas mau saya bisa kasih kok gratis! mas duda kan? kebetulan saya juga janda mas " sambungnya lagi. sekarang gunung kembarnya sudah menempel di tubuh saya.
kalau terus terusan di pepet seperti ini bagaimana mungkin saya bisa tahan.
akhirnya terjadilah pertempuran yang tidak seharusnya terjadi. saya dan mbak yuni saling memberikan pelayanan terbaik satu sama lain. sampai akhirnya kita berdua berhasil mencapai puncak kenikmatan secara bersamaan. selama beberapa waktu kita masih berpelukan menikmati sisa sisa kenikmatan yang masih ada.
" Mas Hardi terimakasih sudah memberikan kenikmatan yang sudah tidak saya dapatkan " kata mbak yuni berbisik di telinga saya.
" sama sama mbak, mbak juga hebat " puji saya .
" apalagi mas Hardi, tidak ada kurangnya, badan atletis, wangi, senjatanya juga besar dan kekar . kapan kapan lagi ya mas " sambung mbak yuni balik memuji saya.
Saya hanya tersenyum mendengar pujian dari mbak Yuni dan mencium keningnya sebagai tanda terimakasih.
Setelah sama sama puas akhirnya saya pamit pulang agar tidak menimbulkan kecurigaan dari warga yang lain. sebelum meninggalkan rumah mbak yuni saya meminta mbak yuni agar merahasiakan kejadian yang baru saja terjadi.
" saya jamin aman mas " kata mbak yuni sambil tersenyum. syaa juga tersenyum sambil meninggalkan rumah Mbak Yuni.
Sesampainya di rumah saya langsung tidur karena hari ini sangat kelelahan setelah seharian mengerjakan kerjaan di proyek. dan malamnya mengerjakan proyek di rumah mbak Yuni.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Eros Hariyadi
Lanjutkan Thor 😝😄💪👍🙏
2023-12-01
0
Eros Hariyadi
sayangnya pertempuran antara Janda dan Durèn kurang dinarasikan secara detail ..yaakk..😝😄💪👍👍
2023-12-01
0
Dilan dah
ngebayangin ngomong gue nya medok.. 🤣
2023-11-29
0