KABUR DARI MANTAN SUAMI
“Arght... Tidak, tolong hentikan. Aku mohon hiks.... Sakit” lirih wanita itu, kulitnya seakan remuk karena ulah pria gila seperti seorang Arkana Frederik.
Prak!!!
“Arght...hiks, cukup. Aku mohon hentikan,” mata wanita itu sudah tidak dapat menangis lagi, air matanya sudah habis sepanjang malam.
“Ini akibatnya jika kau berani mencari masalah denganku, wanita sialan!” suara dingin Arkana menusuk telinganya, mengapa harus dirinya yang disalahkan?
Mengapa harus Samanta Leona?
Mengapa dia harus berada di situasi seperti ini?
Kapan semuanya dimulai?
Samanta merasakan sakitnya, Samanta menangis dalam hatinya. Benar, semuanya di mulai satu tahun yang lalu. Orang tua angkatnya menjadikannya pengganti, untuk menikah dengan pria kejam seperti dia.
Mereka menikah karena paksaan, tinggal bersama karena keharusan dan merawat rumah karena kewajibannya sebagai seorang istri. Samanta mencoba untuk melakukan yang terbaik, tetapi apakah tindakannya adalah sebuah kesalahan besar?
Pria yang sudah mengukir banyak motif dan rasa sakit di seluruh kulitnya itu, sampai rasanya pondasinya akan remuk selalu menemukan kesalahan di setiap tindakannya.
Plak!!!
Tamparan lagi-lagi mengenai wajah Samanta yang sudah membengkak merah. kulitnya semakin gemetar, tetapi iblis jahanam yang sialnya berwajah tampan itu masih saja tidak berhenti.
“Jawab jika aku bertanya, bodoh!!!” teriak Arkana, tangannya masih belum lepas dari leher Samanta. Dia masih saja terus mencengkeramnya.
“Uhuk...uhuk...Hentikan, hiks. Sakit...” Samanta batuk, napasnya memburah dalam pikirannya Samanta berteriak iblis ini pasti mau membunuhnya.
“Kau masih tidak mau menjawab hah? Aku ulang sekali lagi, apa tujuanmu naik ke tempat tidurku?”
Pertanyaan ini lagi, bagaimana Samanta bisa menjawab? Haruskah dia berkata bahwa kemarin malam, Samanta akan masuk ke kamarnya untuk tidur, tapi iblis ini datang dalam kondis mabuk lalu menariknya dengan kasar dan melemparnya ke atas ranjang kamarnya?
Oh, tidak mungkin.
Iblis satu ini tidak akan mempercayai ucapannya. Jadi Samanta memilih diam dan membiarkan rasa sakit semakin bertambah. Membiarkan pria iblis ini menyerangnya berkali-kali, seperti seekor anjing liar.
Samanta sudah terbiasa. Satu tahun pernikahan mereka, itu membuat Samanta sudah mengalami banyak rasa sakit. Paling sering adalah tamparan, paling berkesan adalah ketika kulitnya melayang dan di banting kasar ke dinding atau pantai yang dingin.
Paling menyakitkan adalah suara cambukan. Iblis ini tidak segan-segan menyetor luka di kulit Samanta. Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak luka yang sudah dia dapatkan.
Prak!!!
Brakk!!!
“Dasar wanita sialan!!!” Samanta menundukkan kepalanya ketika mendengar pria iblis itu berteriak marah.
Pria iblis itu keluar dari kamar meninggalkan Samanta, yang masih duduk di lantai dengan selimut tebal yang menutupi kulitnya.
Dia memegang pelipisnya yang dia yakini pasti sudah bengkak dan berdarah karena beberapa kali terbentur. Perlahan Samanta mencoba untuk bangkit berdiri, bahkan kakinya sudah seperti tidak memiliki tenaga saja.
Tulang-tulangnya gemetar hebat, area pinggulnya sangat sakit dan ketika Samanta sudah berhasil berdiri, matanya membulat dan air matanya tumpah lagi, meskipun dalam keadaan kering.
Pantas saja, dia merasakan sakit separah ini. Iblis sialan itu sudah merenggut mahkotanya, Selama satu tahun ini Samanta sudah berusaha untuk menjaganya. Pada akhirnya, dia menyerahkannya pada seorang pria bajingan seperti Arkana.
Selama satu tahun ini, keduanya tidak pernah melakukan kontak fisik, ada pun kontak fisik itu hanya ketika Arkana kembali menyiksanya. Mereka bahkan tidur di kamar yang berbeda, dan menjalankan karir mereka sendiri.
Samanta Leona adalah seorang penulis artikel kecil-kecilan, sementara Arkana Frederik adalah seorang pebisnis ulung, seorang CEO dari perusahaan besar.
Mereka tidak memiliki interaksi yang berlebihan, Samanta melakukan pekerjaannya dengan baik, dan memenuhi semua kewajiban seorang istri, kecuali urusan di ranjang.
Dengan tertatih Samanta berjalan menuju kamarnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi, dia menempatkan dirinya di bawah shower, dingin dan lembut.
Samanta kembali menangis lagi, kulitnya sekarang sudah tidak suci lagi, bagaimana dia akan menghadapi dunia di masa depan?
Samanta menutup matanya dan dengan bibir bengkak yang gemetar, pikirannya membawanya kembali pada malam pernikahan mereka satu tahun yang lalu.
Malam itu sangat dingin, kamar di hiasi oleh banyaknya bunga mawar di atas kasur king size itu. Mereka duduk berhadapan di sebuah kursi.
Arkana melirik Samanta dan berkata; “Kau bebas melakukan apa saja, asal jangan pernah jatuh cinta padaku. Dan jangan membuat masalah di luar sana yang dapat mencoreng nama baikku.”
Tiga bulan awal pernikahan mereka, semuanya baik-baik saja. Arkana tidak memperdulikannya, dan jarang pulang ke rumah. Kekerasan Arkana di mulai ketika Samanta tidak sengaja menjadi trending topik di sosial media.
Berita panas itu membahas tentang istri seroang pengusaha muda yang sedang dekat dengan seorang selebritis terkenal, Alvaro Bimantara.
Nama Samanta kian melejit karena rumor panas ini, membawanya di kenal oleh banyak orang, ada banyak yang mengatakan mereka adalah sepasang kekasih, ada juga yang mengatakan mereka berselingkuh.
Arkana pulang ke rumah dan tiba-tiba berlaku kadar padanya. Menarik rambutnya, mencekik lehernya sampai dia kesulitan bernapas, menampar wajahnya, membantingnya ke dinding atau lantai.
Sejak saat itu kehidupan Samanta berubah, menjadi neraka. Setiap kali suasana hati Arkana memburuk, semuanya akan akan di lampiaskan pada Samanta.
Samanta menangis, dia ingin pergi dari penjara ini. Ingin meminta bantuan, tetapi kepada siapa dia akan mengadu? Keluarganya tidak peduli padanya, dia hanya seorang anak angkat yang di adopsi untuk memancing kehamilan nyonya rumah.
Samanta selesai membersihkan dirinya, dia dengan lembut berjalan menuruni anak tangga menuju ke dapur dan memasak makan siang. kulitnya masih gemetar, dan rasa sakit karena semburan itu masih sangat terasa.
Baru saja dia selesai memasak, suara benda yang di banting dari lantai atas kembali membuat Samanta mematung, sekarang apa lagi?
Brakk!!!
Prankk!!!
Gubrak!!!
Arkana berdiri di atas tangga dan memperhatikan sekitar, ketika dia menemukan sosok Samanta, bibirnya langsung mengerang dan matanya menatap tajam pada Samanta.
Dia menghampiri Samanta dan lagi-lagi menarik rambut Samanta. Dia memutar kulit Samanta sehingga wanita itu menghadap padanya, lalu berkata; “Sudah berapa kali aku bilang, jangan pernah tinggalkan rumah ini. Kau masih saja keras kepala.”
Samanta menahan rasa sakit di kepalanya dan bertanya; “Apa, apa maksudmu? Aku, aku tidak pernah meninggalkan rumah.”
“Jangan berbohong padaku, aku baru saja mendapatkan pemberitahuan, seorang istri CEO diketahui telah tertangkap basah bertemu dengan selingkuhannya di minimarket.”
Mata Samanta membulat, berita tidak masuk akal apa lagi ini? Kemudian kulit Samanta kembali bergetar hebat, bibirnya dia tutup dengan rapat agar tidak mengeluarkan suara.
Dalam pikirannya Samanta sudah mengutuk anjing liar yang baru saja kembali menikmatinya lagi. Bukankah mereka sudah berjanji untuk tidak saling ikut campur.
Orang itu seharusnya tidak peduli dengan berita sampah seperti ini!
Sial memang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments