Melihat Masa Depan
Marine terbangun dari tidur panjangnya selama 24jam dan dia yang terus menerus merasa gelisah karena terlalu banyak melihat masa depan dalam tidurnya. Yah... Marine adalah seorang penjelajah waktu mui mimpi. Setiap kali ia tertidur dan memikirkan masa depan atau menyebutkan tanggal dan tahunnya sebelum ia terlelap, maka dia akan pergi ke alam yang berbeda sesuai dengan pikirannya. Beberapa kali dia bingung bahkan terlihat ling lung karena dia sulit membedakan mana kenyataan dan mana yang bukan.
Hari ini dia mulai menerima dirinya yang baru dan ia sudah bisa mengendalikan pikirannya dan masuk ke alam yang ia sebut masa depan dengan mudah dan sesuai keinginannya. Sudah berbulan-bulan ia melawan dirinya sendiri, kebingungan dengan keadaannya sendiri karena disaat seperti ini tidak ada seorang pun yang mempercayai ceritanya tentang masa depan yang dia lihat dalam mimpinya. Semua orang akan berkata bahwa itu hanya mimpi atau mereka akan menertawakan Marine dan berkata "mungkin kamu terlalu lama melajang".
Setelah semua kata-katanya hanya menjadi bahan tertawaan orang, Marine pun mulai berhenti berharap kepada orang-orang disekitarnya termasuk keluarganya sendiri karena selalu meragukan ceritanya walaupun Marine sudah beberapa kali menyebutkan kejadian-kejadian yang akan terjadi satu hari sebelumnya, namun sayangnya keluarganya selalu mengatakan bahwa itu hanya kebetulan.
Sejak saat itu Marine meninggalkan rumah dan tinggal sendiri disebuah apartemen yang jaraknya lumayan jauh dari rumah keluarganya.
"hhhhhhhaahhhh... apa kemarin aku mabuk? kenapa sampai 24jam lamanya?" tanya Marine pada dirinya sendiri yang kemudian disertai dengan senyuman sinis.
kringgg....
kringgg....
"Hallo... siapa ya?" tanya Marine dalam telfonnya karena nomor yang menelponnya adalah nomor baru.
"Bisakah kita bertemu? aku sudah mengikutimu dari kemarin dan sekarang menunggumu di lobi, turunlah." ocehan seorang pria diujung telfon yang membuat Marine heran sekaligus marah karena merasa ada yang menguntitnya.
"Hei.. kamu penguntit? atau kamu itu psikopat hah! dari mana dapatkan nomorku? dari mana tau alamatku tinggal? hah!! akan kulaporkan kamu ke polisi!" ucap Marine dengan nada marah dan kesal.
"Aku mencoba menghubungimu kemarin tapi kamu terus menerus menghindar. Aku naik saja kalau begitu."
tuutt..
tuutt..
Sambungan telfon mati begitu saja.
"Heiii... hallo..hallo..!! gila yaa kamu. Lihat aja nanti kalau kamu berani naik dan mengetuk pintu." Omelnya sambil bangkit dari tempat tidur dan melangkah menuju kamar mandi.
Ceklek..
Ceklek.
Marine yang tengah berada dikamar mandi tidak menyadari ada orang yang masuk ke apartemennya. Selesai mencuci muka Marine mengelap wajahnya dengan handuk sambil berjalan dan dia hanya mengenakan hotpants serta tangtop krop yang seksi.
"waw.. apakah begini pakaianmu kalau mau menerima tamu?" Suara pria berada terdengar mengagetkan hampir membuat tubuh Marine meloncat keluar apartemennya.
"Aaaaaaa...!!!! siapa kamu? kenapa kamu bisa masuk!!" Teriak Marine kaget dengan berusaha menutupi tubuhnya yang terbuka dengan handuk kecilnya. Tidak langsung mendapat jawaban ia pun kembali berteriak.
"siapa kamu!!!" teriak Marine diikuti dengan telunjuknya yang mengarah kepada orang asing yang ada dikamarnya.
"bisakah kita bicara baik-baik nona?" sahutnya santai sambil duduk diatas sofa sebelum dipersilahkan oleh tuan rumah.
"aku menunggu sangat lama dibawah sana dan aku mengetuk pintu sampai tanganku mau patah tapi tidak dibukakan juga. Jadi aku masuk dengan pin yang diberikan temanu itu. kamu mau kabur begitu saja? hhmm?" tambahnya sambil mengernyitkan dahi.
"kamu bilang baik-baik? apa kamu mengerti arti dari kata baik-baik? kamu datang dengan cara seperti ini menurutmu itu perbuatan baik? hah!!" bentak Marine semakin geram dan mencoba mencerna kata-kata pria itu. Teman yang mana yg memberikan pin kamar apartemennya itu?
"nona Marine Shan yang terhormat, aku datang karena permintaanmu kemarin dan kamu juga yang memberikanku kartu namamu, jam tanganmu dan bahkan apa ini? kartu identitasmu ada padaku"
"apa.."? belum sempat Marine berkata-kata pria itu kembali mengoceh.
" aku datang ke kantormu yang megah itu dan temanmu bilang kamu ambil cuti. Kemudian aku menunjukan semua barangmu padanya dan aku bilang kalau aku kerabatmu. Setelah itu teman kerjamu yg sepertinya sekaligus sahabatmu itu memberikanku sandi kamarmu ini karena dia bilang kamu sering tertidur terlalu lama. hehehe ..." panjang lebar dia jelaskan kepada Marine disertai dengan senyuman yang dibuat-buat.
"Celine chen.... awas kamu yaaaa!!!" geram Marine dalam hati mengetahui siapa yang dimaksud oleh pria itu.
Marine terdiam sejenak mengingat apa yang terjadi kemarin dan begitu dia mengingatnya dia pun merasa malu sekaligus merasa bersalah.
"Astaga...! kamu?" pekiknya saat Marine mulai ingat kejadian tempo hari sebelum ia ke kantornya.
Flash back
Pagi hari Marine terburu-buru karena dia kesiangan lagi. Itu semua karena mimpi-mimpinya yang memperlihatkan masa depan yang membuatnya sulit bangun bahkan dia terkadang menahan tidurnya agar ia tidak melihat mimpi itu lagi. Bagi Marine melihat masa depan bukanlah sesuatu hal yang membuatnya senang dan takjub. Semua itu justru membuat hidupnya berantakan dan kacau karena jam tidurnya yang berantakan dan mengacaukan pekerjaannya.
Ditengah perjalanan menuju kantornya Marine memacu mobilnya dengan kencang hingga dia tidak menyadari kalau mobil didepannya itu berhenti karena lampu merah menyala.
Bbrruuukk..
Tiiinnnn...
Mobil Marine tidak sengaja menabrak mobil sport mewah yang ada didepannya dan tidak lama pemilik mobil pun keluar dengan cepat.
tok
tok
tok
Sang pemilik mobil mengetuk pintu mobil Marine.
"iyaa...iyaaa... maafkan aku ya.. aku akan bertanggungjawab. aku akan mengganti kerusakan mobilmu" ucap Marine sambil membuka pintu mobil dan melihat keadaan mobil yang ia tabrak.
Pria itu hanya mengikuti pergerakan Marine tanpa mengatakan sepatah kata pun membuat Marine heran dan sempat mengecek kepala pria itu dengan menyentuh dahinya dan membolak-balikkan tubuh kekar pria yang ada dihadapannya itu.
"apa kamu terluka? kenapa kamu diam saja? apa kamu tidak bisa bicara?"
"kamu harus mengganti semuanya yang rusak dengan versi aslinya." sahutnya datar sambil mengulurkan tangan.
"apa maksudnya tanganmu itu? aku tidak membawa uang tunai.. aku juga sedang terburu-buru. Bisakah kita bertemu besok? begini saja..."
Marine mengeluarkan kartu nama, kartu identitas dan kemudian menyodorkannya ke tangan lelaki itu ditambah lagi dengan jam tangan mahal miliknya. Tanpa permisi Marine berlari masuk kedalam mobilnya karena melihat lampu lalu lintas sudah berwarna hijau.
Melihat itu membuat Zen Liu Chen melotot dan marah. Ya... pria itu bernama Zen Liu Chen seorang pria tampan bertubuh tinggi kekar khas boyband korea. Dia seorang pria kaya raya sekaligus CEO dari sebuah perusahaan besar dikota itu. Keluarganya pun dikenal sebagai orang terkaya nomor satu di negaranya.
"Apa dia pikir ini cukup? siapa dia? kenapa dia pergi begitu saja sebelum aku menjawab."
Zen Liu menggaruk kepalanya dengan kesal sambil melihat jam tangan yang diberikan Marine padanya.
Flash back off
"sudah ingat?!" seketika Marine mengerjap dan menghentikan ingatannya.
"iya..aku ingat". timpalnya lemas " tapi apakah harus seperti ini? menurutmu orang asing bisa masuk sembarangan begini? aku bisa saja melaporkanmu ke polisi kan?"
"aku juga bisa melaporkanmu karna lari dari tanggungjawab"
"aku tidak lari.. aku hanya belum bisa menemuimu kemarin. karena...argghhh... sudahlah kamu tidak akan mengerti" Marine nampak frustasi dan hampir akan menjelaskan tentang tidurnya namun urung karena dia yakin pria ini tidak akan percaya dan akan menganganggapnya hanya mencari-cari alasan untuk kabur dari tanggungjawabnya.
"hari ini kamu cuti kan? kita bisa pergi ke bengkel hari ini? atau kamu mau lari lagi? hhmm?" Zen tampak tidak sabaran.
"aku tidak lari!! bisakah kamu percaya itu?"
Marine pun mulai melangkah kearah lemari pakaiannya dan mengambil beberapa pakaian lengkap kemudian berniat memasuki kamar mandinya.
"tunggulah disini. aku akan mandi dan bersiap dan tolong jangan berpikiran macam-macam. begitu aku keluar dari kamar mandi kita berangkat"
Marine pun memasuki kamar mandi lengkap membawa pakaiannya dan beberapa skincare dimeja riasnya. Dia tidak mungkin memakai itu semua didalam kamarnya karena ada orang asing yang menunggunya.
"macam-macam?? hhmm.. boleh juga" Zen Liu mulai berpikiran kotor karena terpancing kata-kata Marine barusan.
***
Dalam perjalanan menuju bengkel Marine yang menyetir karena Zen memintanya dengan alasan itu mobilnya Marine.
"Tidak penasaran dengan namaku?"
tanya Zen memecah keheningan dalam mobil.
"tidak perlu.. kita kan bukan teman apalagi kerabat seperti yang kamu katakan pada temanku" Jawab Marine masih sangat kesal karena pria ini masuk ke apartemennya dengan kebohongan pada sahabat sekaligus teman kerjanya.
"sudah sampai" Marine memarkirkan mobilnya tepat didepan bengkel yang dituju oleh Zen.
"Ini akan memakan waktu lama karena onderdil yang diminta harus indent. Setidaknya akan memakan waktu satu bulan" Kata seorang montir yang menurus mobil Zen.
" Apa..!!" Marine nampak tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
Mobil Zen adalah mobil sport mewah dan mahal. Onderdil yang dibutuhkan pun dikirim dari luar negri karena di negaranya tidak ada.
"Astaga...sepertinya tanggungjawabmu akan semakin lama" timpal Zen memecah kebingungan Marine.
"kenapa diam? apa kamu tidak sanggup mebayarnya? jam tangan ini sepertinya cukup kan." Zen kembali berbicara sambil membolak balikan jam tangan Marine yang harganya sekitar seratus juta itu. Yaa.. Marine adalah seorang manager diperusahaan teknologi. Sesekali Marine sengaja membeli barang mahal untuk memberikan reward pada dirinya sendiri ketika ia berhasil menjual teknologi hasil penelitiannya.
"apa maksudmu akan lebih lama tanggungjawabnya? aku bisa menemuimu lagi setelah mobil ini selesai diperbaiki kan?"
tanya Marine pada Zen.
"Tidak seperti itu tanggungjawabnya nona manis..." jawab Zen diikuti senyuman yg menurut Marine mirip joker itu "kamu harus mengantarkanku ke kantor setiap hari. Apakah aku harus berjalan kaki karena perbuatanmu itu?"
"yang benar saja... kamu bisa memakai mobilku atau naik taksi online nanti aku yang akan membayarnya dan memesankannya untukmu." timpal Marine yg merasa sedang dimanfaatkan oleh Zen.
"Baiklah.. kamu memang susah diajak damai ya. Kalau begitu aku akan mengirimkan rekaman CCTV ini kepada polisi dan mengatakan kamu tidak bertanggungjawab."
"jangaann...!!" dengan cepat Marine menahan tangan pria itu yang hendak pergi melangkah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments