#11

"Aku seperti pernah mendengar nama Cantika,tapi dimana ya?",ujar Kenzi.

"Cantika anak aku",jawab Renata.

Kenzi hanya diam saja tak menanggapi karena ia bingung harus menjawab apa.Lagian dia juga sudah tau jika Renata memiliki seorang anak.

Renata yang melihat Kenzi diam saja berpikir jika Kenzi kecewa padanya karena dia sekarang telah menjadi seorang ibu.Tapi kembali ke kenyataan baginya tak masalah.Cantika lebih penting dari segalanya.Jika nantinya Kenzi tidak mau menerima kehadiran Cantika dia akan pergi dari kehidupan Kenzi.

"Berapa usianya?",tanya Kenzi tetap fokus pada minuman yang ia pesan tanpa menoleh pada Renata.

"3 tahun...",jawab Renata berbohong agar Kenzi percaya jika Cantika adalah anaknya.

Kenzi sedang berpikir, benarkah Cantika anak Renata?. Karena Kenzo mengatakan kecelakaan pada suami Renata terjadi dihari pernikahan mereka.Apa sebelum itu mereka telah melakukan hubungan terlarang hingga--

Kenzi menggeleng pelan,ia tak yakin Renata berbuat sejauh itu.Ingin menyelidiki semuanya takut menganggu privasi Renata. Dia bukanlah Kakaknya yang suka sekali menyelidiki orang.Bahkan dulu Kakaknya menyelidiki istrinya sendiri sebelum mereka menjadi sepasang kekasih.

Ia tak ingin melakukan hal itu,itu adalah sebuah pelanggaran.Biarlah waktu yang mengungkapkan semuanya.

Tak lama klien mereka datang dan langsung memulai meeting mereka dengan serius.Renata mencatat hal hal penting yang perlu ia catat.Wanita itu cukup pintar sebenarnya makanya dulu Kenzo memeberikan bea siswa untuknya melalui sebuah yayasan.

Setelah satu jam berlalu baik Renata maupun Kenzi keluar dari kafe itu setelah makan siang.Taknads lagi percakapan diantara keduanya.

Kenzi kembali melajukan mobilnya menuju kantor.Pria itu fokus pada jalanan yang cukup ramai karena di jam makan siang.

Renata yang merasa Kenzi kecewa padanya karena telah memiliki anak hanya diam saja.

Sampai di kantor Kenzi masih mendiamkan Renata,bukan mendiamkan tapi ia sedang memikirkan tentang kerja sama yang ditawarkan kliennya tadi.

Renata duduk dimeja kerjanya melanjutkan pekerjaannya.Ia tak mau ambil pusing dengan sikap Kenzi.

"Victor,ke ruanganku sekarang!",ujar Kenzi melalui sambungan telepon.

Tak lama Victor memasuki ruangan Kenzi dengan membawa beberapa berkas."Ada apa Tuan Muda?",tanya Victor.

"Begini, tentang perusahan milik Jeiden ini apakah menurutmu jika kita bekerjasama dengannya akan menguntungkan?", tanya Kenzi.

"Perusahaan milik Jeiden bergerak di bidang property seperti yang anda ketahui Tuan muda.Tapi menurut penelitian saya kemarin saat mereka mengajukan kerja sama dengan kita perusahan ini tengah mengalami masa sulit karena beberapa investor yang mencabut sahamnya dari sana.Saya akan mengirimkan tentang penyelidikannya.Mereka kehilangan saham sebesar 55%.Tapi jika Tuan muda berinvestasi sebesar 55% kita akan bisa saja menjadi pemilik kekuasaan tertinggi disana tapi jangan gegabah Tuan,kita harus pelajari lebih detail tentang perusahaaan ini", tutur Victor panjang lebar.

"Baiklah, kirimkan hasil penyelidikanmu.Aku akan bicarakan ini nantinya dengan Uncle Jo yang sudah paham sekali dengan hal ini",jawab Kenzi.

Kenzi sangat baru di dunia bisnis yang ada dinegara ini yang memiliki sistem kerja yang berbeda dengan perusahaaan Eropa.Saat di Inggris dulu Kenzi bukanlah CEO meski perusahan itu milik Kakaknya.Dia hanya magang disana sembari belajar bisnis agar nantinya dia tidak canggung di nobatkan sebagai CEO.

Victor kembali ke ruangannya meninggalkan Kenzi diruangannya itu bersama sekretarisnya.

"Re... tolong kirim laporan meeting kita tadi ke emailku ya",ujar Kenzi tanpa menoleh pada Renata yang fokus pada laptopnya menunggu email yang akan dikirimkan oleh Victor.

"Baik Tuan...",jawab Renata patuh lalu mengirimkan laporan yang baru beberapa menit yang lalu selesai ia kerjakan.

Renata hanya menghembuskan nafas beratnya saat Kenzi tak menggubris ucapannya yang menyebutnya Tuan.Mungkin Kenzi sedang fokus pada pekerjaannya itulah pikir Renata yang tak ingin berpikir macam-macam.

Waktu terus berlalu dan saat ini sudah menunjukkan jam pulang.Renta tampak sudah bersiap-siap untuk pulang namun belum dengan Kenzi yang masih sibuk menelepon dengan Asisten Jo.

Renata menunggu sebentar untuk izin pulang kepada Kenzi.Wanita memilih untuk melihat-lihat fotonya yang ada digeleri ponselnya.Tak banyak karena di dominasi oleh foto foto Cantika saat masih kecil hingga sekarang.

Renata menyunggingkan senyuman melihat pose Cantika yang baru pertama kali ia ajak berselfi satu tahun yang lalu.Sangat lucu bagi Renata, Cantika terlihat sangat menggemaskan.

Renata menoleh kearah meja kerja Kenzi,pria itu baru saja mengakhiri panggilan teleponnya.Wanita itu bangkit dari duduknya lalu meraih tas jinjingnya melangkah menuju meja kerja Kenzi.

"Tuan...saya izin pulang karena saat ini waktu sudah menunjukkan jam pulang kerja",ujar Renata.

Kenzi melirik jam tangannya lalu mengangguk pelan sebagai jawaban."Ya...",angguk Kenzi kembali fokus pada berkasnya.

Renata segera keluar dari ruangan kerjanya itu melangkah meninggalkan Kenzi yang masih sibuk dengan berkas-berkasnya.

Renata tak mau ambil pusing dengan sikap Kenzi padanya.Biarlah bagai air mengalir saja,jika mereka berjodoh pasti akan bersatu.

Renata menaiki ojek online yang telah ia pesan beberapa menit yang lalu.Ia tak sabar sampai di panti untuk bertemu dengan sang putri yang ia rindukan seharian ini.

Sementara itu di kantor Kenzi masih sibuk mengecek beberapa berkas dan menandatanganinya.Pekerjaannya jadi terbengkalai karena menelepon asisten Jo.

"Tuan... di luar ada seseorang yang ingin bertemu",ujar Victor.

"Siapa?",tanya Kenzi tanpa menoleh.

"Tuan Eranos...",jawab Victor.

Kenzi menghentikan pergerakan tangannya yang sedang menandatangani berkas terakhir dan setelah ia akan berencana pulang."Suruh dia masuk!",ujar Kenzi menyelesaikan goresan penanya diatas berkas terakhir itu.

Tak lama seorang pria paruh baya memasuki ruangan Kenzi dengan rahang yang mengetat.

Pria itu menatap tajam Kenzi yang terlihat biasa saja.

"Silahkan duduk Om!",ujar Kenzi berbasa-basi.

Pria itu duduk dihadapan Kenzi masih dengan tatapan tajamnya."Apa-apaan kamu Kenzi, membatalkan pertunanganmu dengan putriku",ujar pria itu yang tak lain adalah Papa dari Dania.

Awalnya Kenzi terkejut karena ia tak melakukan apapun.Tapi ia teringat akan ucapan Kakaknya semalam yang akan membereskan semuanya.

"Aku merasa hubungan kami memang tak bisa dipaksakan Om.Dari awal aku tak pernah mencintai Dania.Dari pada kami saling menyakiti lebih baik di putuskan sebelum kami melangkah ke jenjang berikutnya",jawab Kenzi.

"Tidak bisakah kamu mencoba untuk mencintai Dania, Kenzi?",tanya Eranos.

"Maaf Om... pertama dia bukan tipeku,yang kedua keluargaku hanya Daddy dan Mommy yang menyukainya selebihnya mereka tak suka dengan sikap Dania.Dania penuh dengan kepura-puraan.Mungkin Daddy dan Mommyku percaya tapi kedua Kakakku bisa membaca karakter Dania.Dan yang ketiga aku tidak mencintainya", jawab Kenzi.

"Huffhhh... tapi Dania tak bisa menerima semuanya Kenzi,dia sangat mencintaimu",ujar Eranos.

"Dia tidak mencintaiku Om melainkan hanya terobsesi",jawab Kenzi.

"Kenzi..."

...****************...

maaf ya kemarin gak bisa up,lagi gak enak badan.Ini nulis dari subuh baru selesai

Terpopuler

Comments

Bunda Aish

Bunda Aish

semangat 💪🏻 Thor

2024-02-20

0

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

lanjut

2023-10-21

0

Aisyah

Aisyah

jangan lama" thor satukan kenzi dan renata

2023-10-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!