Menguntit

"Kenapa Kakak sampai harus ngetuk pintu dulu jika mau masuk keruangan kamu Kenzi?. Biasanya tidak tuh",omel Kanza dengan wajah masamnya karena disuruh mengetuk pintu lebih dulu oleh Victor.

"Ada apa sih Kak,pagi pagi datang kesini?",tanya Kenzi.

"Ini kantor milik Daddy loh Kenzi, wajarlah Kakak kesini",jawab Kanza yang kesal dengan jawaban sang adik.

"Kenapa tuh muka,lecek amat",ujar Kanza.

"Gak ada, seriusan ada apa Kakak datang kesini",jawab Kenzi.

"Mau ketemu yang namanya Rere itu.Karena udah bikin adik Kakak ini cinta mati",ujar Kanza.

Renata yang duduk dimeja kerjanya menegang mendengar percakapan dua orang adik Kakak itu.

Kenzi menatap kearah sudut ruangan dimana sekretarisnya itu sedang bekerja diikuti tatapan Kanza.

Kanza tersenyum senang akhirnya bisa bertemu dengan gadis yang selama ini di ceritakan oleh adiknya itu.

Kanza melangkah menuju meja kerja Renata dengan anggunnya."Kamu yang namanya Rere?",tanya Kanza.

"Eh?,i-iya Kak",jawab Renata.

"Kenalkan aku Kanza,Kakaknya Kenzi",ujar Kanza mengulurkan tangannya.

"Renata...",jawab Renata menyambut uluran tangan dari Kanza dengan tersenyum canggung.

"Kamu cantik,pantas saja Kenzi cinta mati sama kamu",puji Kanza jujur.

"Hah?"

"Hehehe benaran kok,kamu itu cantik",ujar Kanza.

"Terimakasih Kak atas pujiannya meski saya tak secantik itu",jawab Renata.

"Kamu udah nikah?",tanya Kanza.

"Kak...jangan kepo", tegur Kenzi.

"Biasa aja kali Ken, kamunya aja yang ribet",jawab Kanza tanpa mengalihkan tatapannya dari Renata yang menurutnya sangat cantik.

"Kamu udah nikah?", tanya Kanza kembali.

"Sudah--

"Yah...kamu gak ada kesempatan lagi Ken.Jangan coba coba jadi pebinor ya Ken",ujar Kanza menatap tajam sang adik.

Kenzi tak menanggapi, jawaban Renata berusan membuatnya tak lagi berkosentrasi.Benarkah ia kehilangan harapan untuk bersama Rerenya itu.

"Suami kamu kerja dimana?",tanya Kanza yang mulai kepo.

"Oh itu--suami aku--

"Kak cukup!, jangan mulai deh",ujar Kenzi.

"Apaan sih kamu Ken,aku lagi bicara sama Rere bukan kamu",jawab Kanza yang kesal dengan adiknya itu.

"Mending kamu pulang deh Kak,Aurel butuh Kakak loh",ujar Kenzi.

"Aurel lagi sama Andin,dia lagi main bareng Arsen",jawab Kanza.

"Kerja dimana Re?",tanya Kanza antusias.

"Sudah meninggal Kak",jawab Renata membuat Kanza terdiam begitu juga Kenzi menatap gadis yang ia cintai itu dengan tatapan entah.

"Maafkan aku ya Re,bukan maksud--

"Gak apa apa kok Kak.Kejadiannya sudah lama",jawab Renata.

"Baiklah...aku pergi dulu, senang bertemu kamu.Boleh minta nomor ponsel gak?, barangkali nanti jika saya bosan dirumah bisa teleponan sama kamu",ujar Kanza.

"Bo-boleh",angguk Renata.

"Catat disini aja",ujar Kanza menyodorkan ponselnya.

Renata mencatat nomor ponselnya di ponsel Kanza.Setelah selesai wanita itu mengembalikannya pada Kanza.

"Terimakasih ya Re",ujar Kanza tersenyum lebar.

"Kenzi,Kakak pulang dulu", ucap Kanza melambaikan tangannya pada sang adik.

Renata kembali melanjutkan pekerjaannya menyusun jadwal Kenzi satu bulan ke depannya.

Kenzi menatap Renata dalam,jika benar Renata pernah menikah berarti statusnya saat ini adalah janda.Tapi kenapa di KTP nya ia masih berstatus lajang. Hal itu membuat Kenzi pusing memikirkannya.Untuk bertanya ia tidak punya keberanian karena status mereka saat ini adalah atasan dan bawahan.

Ia tak ingin menyelidiki masa lalu Renata karena takut melanggar privasi wanita itu.Tapi yang jelas dia tak akan melepaskan Renata lagi.Tak peduli dengan statusnya, meski Renata janda namun rasa cintanya tak berkurang sedikitpun.

"Tuan... meeting kita akan segera di mulai",ujar Victor memasuki ruangan Kenzi.

"Apakah semuanya sudah siap Victor?",tanya Kenzi.

"Sudah Tuan muda",jawab Victor.

"Renata..."

"Iya Tuan",jawab Renata menegakkan kepalanya.

"Kamu ikut aku meeting dan kamu Victor selidiki pria ini",ujar Kenzi memberikan sebuah foto pada Victor.

"Baik Tuan",jawab Victor

Kenzi keluar dari ruangannya di ikuti Renata dan belakang meninggalkan Victor yang masih menatap foto yang diberikan Kenzi.

"Bukankah ini pria ini--ah semoga saja bukan", monolog Victor lalu keluar dari ruangan itu dengan membawa foto itu.

Kenzi melangkah menuju ruang meeting bersama Renata sekretaris barunya.Keberadaan Renata yang berjalan di belakang Kenzi membuat pada karyawan menatapnya tak suka.

Mereka yakin ada Renata ada hubungan dengan Kenzi.Sama akan halnya Kenzo dulu mengangkat Andini menjadi sekretarisnya tau taunya mereka menjalin hubungan dan menikah.Kini semuanya terulang kembali, Kenzi memiliki seorang sekretaris wanita tapi sayangnya Kenzi sudah memiliki tunangan.Tak mungkin mereka menjalin hubungan kecuali skandal antara sekretaris dengan CEO yang marak terjadi.

Banyak bisik bisik yang Renata dengar yang mengatakan dirinya memiliki hubungan dengan Kenzi yang notabenenya telah memiliki tunangan.Ia berusaha untuk tak mengambil hati karena tujuannya disini adalah bekerja bukan seperti yang mereka tuduhkan.

***

Renata bersiap untuk pulang saat ponselnya berdering.Tampak nama Bunda Sukma di layar ponselnya.Ia yakin itu pasti putri kecilnya yang menghubunginya.

"Ya sayang..."

"Mimi belum pulang?", tanya Cantika.

"Ini Mimi mau pulang,putri Mimi mau di belikan apa sayang?",jawab Renata.

"Boneta yang kecil saja Mimi",ujar Cantika.

"Gak jadi yang besar?", tanya Renata.

"Ndak...nanti aja kalau Mimi cudah punya uang yang banyak",jawab Cantika.

"Baiklah sayang,hanya itu?",tanya Renata.

"Bakco catu",jawab Cantika dengan khas cadelnya.

"Oke...tunggu Mimi dirumah ya sayang",ujar Renata.

"Iya Mimi...",jawab Cantika.

Klik

^^^Kenzi yang masih duduk di kursi meja kerjanya diam mendengarkan percakapan Renata dengan putrinya.Kini Kenzi tau jika Renata sudah memiliki anak.^^^

"Tuan apakah saya sudah boleh pulang?",tanya Renata berdiri didepan meja kerja Kenzi.

"Ah... iya, silahkan!",jawab Kenzi.

Renata segera keluar dari ruangan itu dengan langkah panjangnya.Ia alam membelikan sebuah boneka untuk Cantika dan juga bakso.Putrinya itu sangat pintar dan penurut jadi sebisa mungkin ia akan menuruti keinginan Cantika.

Kenzi segera bangkit dari duduknya,ia akan mengikuti Renata.Pria itu tak ingin lagi kehilangan gadis itu.Ia ingin tau dimana Renata tinggal.

Kenzi mengikuti Renata dari belakang,mulai dari wanita itu membeli boneka sampai membeli beberapa bungkus bakso.Hingga saat ini Kenzi memarkirkan mobilnya tak jauh dari panti asuhan.

Pria itu menatap tempat itu yang tak asing baginya.Dan juga gadis kecil yang saat ini ada dalam gendongan Renata.Ia merasa pernah bertemu anak kecil itu tapi entah dimana.Ia berusaha mengingat-ingatnya.

"Panti asuhan itu?",gumam Kenzi.

"Bukankah aku pernah mengantarkan seseorang bersama anak kecil dua hari yang lalu ke sini.Dan anak kecil Itu--

"Oh my God, jangan jangan wanita itu Renata", gumam Kenzi.

...****************...

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

lanjut Thor...

2023-10-16

0

Iqlima Al Jazira

Iqlima Al Jazira

cayang cantika banak_banak☺

2023-10-16

0

Imelda Mako

Imelda Mako

up lagi thor kabulkanlah permintaan readers mu ini Thor..

2023-10-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!