#10

"Dania... keluarlah!",ujar Kenzi menatap tajam gadis itu.

"Tidak...aku mau kamu setuju dulu kita makan siang",ujar Dania dengan beraninya duduk diatas pangkuan Kenzi.

Kenzi membola, untuk pertama kalinya ia berdekatan dengan kawan jenis sedekat ini.Ia begitu menjaga pergaulannya karena takut Kakaknya Kenzo yang selalu mengawasinya marah besar padanya.

Renata yang melihat pemandangan itu membuang muka.Tanganya terkepal dengan nafas memburu.Ia akui ia cemburu tapi ia sadar siapa dirinya.

Bruk

"Ah... Kenzi",pekik Dania saat tiba bokongnya mencium lantai karena Kenzi berdiri dari duduknya.

"Lancang kamu Dania",ujar Kenzi dengan nafas memburu menahan amarahnya melirik sekilas kearah Renata yang tampak diam saja.

Dania kembali berdiri dengan wajah yang terlihat kesal karena malu.Ada sektretaris Kenzi diruangan itu membuat Dania makin malu.

"Keluar!",ujar Kenzi menatap tajam Dania sembari menunjuk pintu masuk ruangannya.

"Kenzi aku--

"Victor,bawa security kesini!",ujar Kenzi melalui interkom yang tersambung ke ruangan Victor.

"Iya iya...aku pergi", ketus Dania meninggalkan ruangan itu dan menatap sinis kearah Renata.

Kenzi mendesah berat.Dania,wanita itu benar benar nekat.Pria itu kembali duduk di kursinya memijat pangkal hidungnya pelan.

Pria itu melirik Renata yang juga menatapnya,pria itu tersenyum tipis melihat wanita yang ia cintai menatapnya.

Renata berdiri menghampiri Kenzi membawa sebuah berkas yang baru saja ia selesaikan."Tuan... ini berkas yang harus di tandatangani!",ujar Renata tanpa menoleh pada Kenzi.

"Kamu tidak cemburu?",tanya Kenzi menatap Renata.

"Tuan saya--.

"Berhenti memanggilku dengan sebutan Tuan Rere,aku tak menyukainya",ujar Kenzi berdiri dari duduknya lalu mengungkung tubuh Renata diantara meja kerjanya.

"Tuan...apa yang ada lakukan?",lirih Renata saat Kenzi meletakkan dagunya di bahu Renata.

"Aku bertanya padamu, apakah kamu tidak cemburu melihat Dania duduk dipangkuanku?", bisik Kenzi.

Renata memejamkan kedua matanya."Tidak...untuk apa saya cemburu bukankah tadi dia mengatakan jika anda adalah tunangannya",jawab Renata.

Kenzi mengeraskan rahangnya mendengar jawaban Renata."Begitu,hm?", Kenzi membalikkan tubuhnya Renata hingga berhadapan dengannya.

"Dia memang tunanganku,dan disini hanya ada kamu",ujar Kenzi membawa tangan kanan Renata ke dada sebelah kirinya.

"Enggak...ini sudah empat tahun Kenzi,mana mungkin kamu masih--

"Kamu yang pertama ada disini dan selamanya akan seperti itu",jawab Kenzi mengecup telapak tangan Renata.

"Hentikan Kenzi,ia tidak benar",ujar Renata mendorong tubuh Kenzi namun percuma ia kalah tenaga.

"Jangan pernah pergi lagi dariku Rere,aku mohon bersabar sebentar saja aku akan menyelesaikan semuanya", ujar Kenzi lirih.

Renata terdiam,ia lemah jika sudah berhadapan dengan seorang Kenzi.Ia akui sampai saat ini dia masih mencintai Kenzi tapi kenyataannya saat ini berbeda.Mereka tak mungkin disatukan karena Kenzi yang sudah terikat dengan pertunangan dengan gadis lain.

"Re...aku mencintaimu, sangat", lirih Kenzi menyatukan kedua kening mereka.

Hembusan nafas Kenzi menyapu wajah cantik Renata.Wanita itu memejamkan kedua matanya dengan jantung yang berdebar kencang.

"Katakan Rere,jika kamu juga mencintaiku?",ujar Kenzi menatap wajah cantik Renata dari dekat.

Renata membuka kedua matanya hingga tatapan mereka saling mengunci."A-aku--

"Katakan Re!",ujar Kenzi merengkuh pinggang Renata.

"Ya...tapi ini salah Kenzi, kita tidak mungkin bersama",jawab Renata yang tetap akan merasa semuanya salah.

"Kenapa?.Aku baru bertunangan Re,bukan menikah.Aku akan menyelesaikannya dan kita akan segera menikah.Setelahnya kamu akan menjadi milikku seutuhnya Rere",ujar Kenzi.

"Aku tidak ingin nantinya dicap merebut calon suami orang Kenzi",geleng Renata.

"Aku akan memotong lidah orang yang mengataimu sayang",ujar Kenzi.

"Ish...aku tak suka kamu berbuat kejam Kenzi",jawab Renata memukul pelan dada bidang Kenzi.

"Hahaha...aku akan melakukan apapun untukmu Rere",jawab Kenzi terkekeh pelan mengusap wajah cantik Renata dengan punggung tangannya.

Renata kembali mendorong tubuh Kenzi dan kali ini berhasil.Wanita itu kembali melangkah menuju meja kerjanya.

Kenzi tersenyum tipis melihat Rere yang tampak salah tingkah.

"Berkasnya jangan lupa di cek lalu ditandangani Tuan",ujar Renata tersenyum manis.

"Rere...",geram Kenzi.

Wanita itu terkekeh geli melihat Kenzi menatapnya tajam."Ini kantor Tuan muda Kenzi",jawab Rere terkekeh geli.

"Siang nanti kamu ikut aku meeting",ujar Kenzi kembali duduk di kursinya.

Dia sangat senang jika Renata masih mencintainya.Kini tinggal dia memutuskan pertunangannya.Benar apa yang dikatakan Kakaknya dia berhak bahagia.

***

"Pa...aku mau pernikahan aku dan Kenzi dipercepat!",ujar Dania yang saat ini duduk dihadapan sang Papa.

"Kenapa?,kita sudah sepakat jika pernikahan kamu akan dilangsungkan tahun depan Dania",jawab Papa Dania.

"Aku maunya secepatnya Pa, Kenzi harus menjadi milikku",ujar Dania merengek pelan.

"Dania, buatlah Kenzi mencintai kamu.Pernikahan yang dipaksakan akan berakhir dengan tidak baik.Kalian akan saling menyakiti nantinya", jawab Papa Dania.

"Sampai kapan Pa, Kenzi saja sangat susah untuk aku dekati",ujar Dania melipat tangannya di didepan dada.

"Hufffhh...tak semudah itu Dania mengubah keputusan yang sudah kita sepakati.Keluarga Aditama begitu sangat sulit mengubah kesepakatan yang sudah disepakati",jawab Papa Dania.

"Pa...aku mau pernikahan--

"Tidak akan bisa Dania.Mereka tidak bisa dibantah",jawab Papa Dania.

"Ish ...Papa gak sayang sama aku", sungut Dania.

"Danau nunggu satu tahun saja masa kamu gak bisa sih?", tanya Papa Dania.

"Lama Pa,yang ada Kenzi ninggalin aku",jawab Dania.

"Jika dia jodoh kamu kalian pasti bersatu",ujar Papa Dania.

"Huh...selalu saja begitu", sungut Dania.

Sementara itu Kenzi saat ini sedang menuju sebuah kafe untuk meeting bersama Renata.Senyuman di wajah Kenzi tak luntur sedari tadi.Pria itu sangat bahagia saat ini, meeting ditemani orang yang ia cintai.

"Berkasnya sudah kamu bawa kan?", tanya Kenzi.

"Ya Tuan...",jawab Renata.

"Rere ini bukan kantor jadi jangan--

"Iya aku tau,tapi ini masih jam kerja Tuan Muda",jawab Renata.

"Ck... andai aku belum bertunangan udah aku seret kamu ke depan penghulu saat ini juga",ujar Kenzi.

"Selesaikan dulu semuanya Tuan",ujar Renata.

"Aku janji secepatnya",jawab Kenzi.

Keduanya sampai di kafe di mana meeting akan diadakan.Kenzi dan Renata di arahkan ke meja yang sudah mereka pesan sebelumnya.Beruntung klien belum datang meski sebenarnya mereka sedikit terlambat.

"Kamu mau pesan apa?",tanya Kenzi pada Renata.

"Disamakan saja ",jawab Renata yang sedang berbalas pesan dengan Bunda Sukma yang tadi mengirimkan foto lucu Cantika.

"Sibuk banget,balas pesan siapa sih?",tanya Kenzi.

"Oh ini...Bunda Sukma kirim foto Cantika",jawab Renata.

"Cantika?",tanya Kenzi.

"Oh Itu--

...****************...

Terpopuler

Comments

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

doubel up thor

2023-10-20

0

Lilis mulyati

Lilis mulyati

aq stju sma ayahnya Dania sesuatu yg dipaksa bkalan jdi akhir yg bruk apa lgi si Dania itu pnya obsesi tinggi bsa2 kmu berakhir mengenaskan Dania jka kmu msih sja mengikuti obsesimu itu

2023-10-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!