Bertemu

Renata merias wajahnya ala kadarnya karena ia memang tak terlalu suka berdandan menor.Wanita itu tampak begitu cantik,ia berharap lolos interview dan bisa diterima bekerja di ADM Group.

"Mimi Tantik",puji Cantika yang duduk diatas ranjang memerhatikan Renata.

Renata menoleh pada sang putri."Putri Mimi jauh lebih cantik",jawab Renata.

"Doakan Mimi agar diterima bekerja ya sayang,nanti kita bisa beli es krim sepuas yang Cantika mau", sambung Renata menangkup wajah sang putri.

"Iya Mimi...aku juga mau beli Boneta yang besal", ucap gadis kecil itu dengan lucunya.

"Iya sayang...nanti akan Mimi belikan untuk Cantika.Tapi Cantika harus janji sama Mimi gak boleh nakal selama Mimi pergi bekerja dan harus patuh sama Oma",jawab Renata.

"Janji Mimi",ujar Cantika memberikan jari kelingkingnya pada Renata.

"Ya sudah Mimi berangkat dulu ya sayang", Renata menciumi kedua pipi sang putri dengan penuh kasih sayang.

"Hati hati Mimi",ujar Cantika ikut mengantar Renata hingga depan pintu.

"Iya sayang",jawab Renata.

"Bunda...aku titip Cantika ya",ujar Renata menyalami punggung tangan Bunda Sukma.

"Iya Nak, semoga berhasil.Doa Bunda bersama kamu",jawab Bunda Sukma.

Renata akhirnya berangkat menggunakan ojek online yang sudah ia pesan sedari tadi.Ia sangat berharap bisa diterima bekerja dieperusahaan besar itu.Ia memiliki Cantika sebagai alasannya untuk bertahan hidup saat ini.

Tak lama Renata sampai di perusahaan ADM Group.Wanita itu dengan penuh semangat memasuki perusahaaan besar itu.Setelah bertanya pada resepsionis ia diarahkan ke lantai 10 dimana ruangan HRD berada.

Renata menghembuskan nafasnya saat melihat begitu banyak antrian untuk interview.

Samar samar Renata mendengar para pelamar memuji CEO perusahaan yang nantinya akan menjadi bos mereka nantinya.

"Kamu tau gak putra bungsu pemilik perusahaan ini sangat tampan namun sayangnya sudah bertunangan", bisik salah satu pelamar yang masih di dengar oleh Renata.

"Aku dengar dengar sih gitu,mereka dijodohkan", sambung rekannya.

"Tapi dia sedikit lebih ramah dari Kakaknya yang dulu mimpin perusahaaan ini juga",ujar orang itu.

Satu persatu dari mereka dipersilahkan masuk untuk melakukan interview.Renata tampak gugup setiap melihat para pelamar yang keluar dari ruangan HRD.Tak ada senyuman di wajah mereka membuat Renata sedikit menjadi pesimis.

Tiba saatnya giliran Renata,wanita itu menghembuskan nafas beratnya.Wanita memasuki ruangan itu disambut senyuman tipis HRD.Satu persatu pertanyaan dari HRD mampu Renata jawab dengan baik.

"Selamat ya Renata,anda diterima sebagai sekretaris CEO kita",ujar HRD mengulurkan tangannya pada Renata.

"Sa-saya di terima Buk?",tanya Renata yang tak mampu menyembunyikan rasa senangnya.

"Iya, bersedia bekerja hari ini?,saya akan langsung membuatkan kontrak kerjanya",jawab HRD.

"Bi-bisa Buk",jawab Renata.

"Mohon menunggu,saya akan print kontrak kerja anda dulu",ujar HRD diangguki Renata dengan senyuman yang terukir di bibir tipisnya.

Setelah menandatangani kontrak kerjanya, Renata langsung diantar ke lantai dimana ruangan Kenzi berada.

"Siapa gadis ini sebenarnya?, sepertinya gadis spesial bagi Tuan Muda Kenzi",batin HRD.

Tak lama keduanya sampai didepan ruangan Kenzi.

"Victor...ini sekretaris baru Tuan Muda Ken",ujar HRD pada asisten pribadi Kenzi yang sudah menunggu kedatangan keduanya dan tentunya atas perintah Kenzi.

"Ya...", angguk Victor.

"Saya tinggal ya Renata,kamu nanti masuknya sama Victor saja",ujar HRD itu lalu melangkah meninggalkan keduanya.

"Mari Nona...",ujar Victor.

"Renata.Pak Victor bisa panggil saya Renata saja",jawab Renata.

"Ya...", angguk Victor membukakan pintu ruangan Kenzi.

"Tuan Muda...ini sekretaris baru anda",ujar Victor pada Kenzi yang duduk membelakangi keduanya.

Kenzi memberikan kode melalui tangannya untuk Victor keluar meninggalkan dirinya dengan sekretaris barunya itu.

"Saya permisi dulu Tuan muda",ujar Victor melangkah meninggalkan ruangan Kenzi.

Kini tinggal Kenzi dan Renata di ruangan itu.Renata masih berdiri menatap kursi atasannya yang membelakanginya.

Kenzi memutar kursinya menghadap Renata yang berdiri dihadapannya.Pria itu menatap tajam wanita yang kini tampak terkejut itu.

Renata berusaha mengendalikan dirinya dihadapan pria itu.Wanita itu mengangguk pelan seraya tersenyum tipis.

"Ya Tuhan apa ini?, kenapa engkau pertemukan kami kembali kalau pada akhirnya kami tak bisa bersatu",batin Renata.

"Renata Apriliani Herman.Kenapa kamu terlihat terkejut.Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?",tanya Kenzi berdiri dari duduknya menghampiri Renata yang berdiri dengan jantung yang berdebar.

"Oh itu.Mungkin saya salah orang saja Tuan",jawab Renata berusaha tenang.

"Salah orang?",beo Kenzi tersenyum miring memutari Renata.

"I-iya",jawab Renata.

"Kenapa kamu membohongiku Rere?", bisik Kenzi tepat ditelinga Renata.

Deg

"A-aku--

"Oh ya mulai hari ini kamu adalah sekretarisku",ujar Kenzi.

"I-iya Tuan",jawab Renata mengangguk pelan.

"Ini tugas pertamamu!",ujar Kenzi memberikan sebuah berkas itu pada Renata.

"Mejamu di situ!",tunjuk Kenzi pada sebuah meja yang ada di sudut ruangannya.

"Baik Tuan",jawab Renata lalu melangkah menuju mejanya.

Ia memang awalnya kaget jika Kenzi adalah atasannya.Tapi tak ada yang perlu ia kuawatirkan karena yang akan tau Kenzi sudah memiliki tunangan itu artinya pria itu sudah melupakannya.Bagaimana dengan dirinya?,ya dia tak bisa menampik jika rasa itu masih ada di relung hatinya untuk pria itu.Tapi mereka takkan bisa bersama.Dia dan Kenzi bagaikan langit dan bumi.

Renata fokus pada laptopnya untuk menyelesaikan pekerjaan pertamanya.Ia tau saat ini Kenzi terus menatapnya.Ia tak peduli, tujuannya disini adalah bekerja demi Cantika.

Selang beberapa menit Renata menyelesaikan pekerjaannya dan memberikannya pada Kenzi.

Kenzi memeriksa pekerjaan Renata dan ia akui Renata bisa mengerjakannya dengan baik.

"Bagus...",ujar Kenzi.

"Terimakasih Tuan",jawab Renata.

"Rere--

"Saya Renata Tuan bukan--

Grep

"Mengapa membohongi Rere?",ujar Kenzi menarik pergelangan tangan Renata hingga wanita itu jatuh diatas pangkuan Kenzi.

"Tuan apa yang anda lakukan",jawab Renata berusaha turun dari pangkuan Kenzi namun pria itu mempererat pelukannya dipinggang Renata.

"Kamu tau aku tersiksa dengan rasa ini Rere,empat tahun hanya kamu yang menjadi penghuni hatiku", bisik Kenzi membuat Renata terpaku.

"Lepaskan saya Tuan,anda sudah bertunangan, ingat itu",jawab Renata.

"Kamu milikku Rere, milikku", lirih Kenzi mempererat pelukannya pada pinggang Renata.

"Lepas...", pekik Renata.

"Tidak...", geleng Kenzi.

"Tuan--

"Berhenti memanggilku Tuan, Rere",ujar Kenzi menangkup pipi Renata.

"Aku--

"Aku mohon jangan lagi pergi",ujar Kenzi.

"Tuan lepas, tidak enak di lihat karyawan anda nantinya",jawab Renata.

Tok tok tok

Renata segera turun dari pengakuan Kenzi saat pria itu mengendurkan pelukannya di pinggangnya.Wanita itu langsung melangkah menuju meja kerjanya.

"Masuk!", seru Kenzi.

Ceklek

...**********...

Terpopuler

Comments

reza indrayana

reza indrayana

WaduUuchh ..

2023-12-19

0

Rini Musrini

Rini Musrini

putusin dulu pertunanganmu dengan dania kenzi

2023-10-18

2

Aisyah

Aisyah

semoga thor cpat mempersatukan mereka, kasian

2023-10-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!