Mereka bertiga akhirnya tiba di tempat tujuan yang mereka tuju. Mereka berhenti di halaman yang sangat luas yang berada di dalam gerbang di puncak gunung kota Awan.
Mereka bertiga kemudian turun dari burung yang mereka tunggangi, setelah mereka bertiga turun, kedua burung yang mereka tunggangi sebelumnya, langsung terbang meninggalkan mereka.
Mereka bertiga kemudian berjalan menuju ke arah sebuah bangunan yang sangat besar dan menjulang tinggi di depan mereka.
Mereka bertiga langsung beranjak masuk ke dalam bangunan itu, begitu sampai di depan pintu. Dan bangunan yang mereka masuki adalah "Aula Tetua", yang mereka bicarakan sebelumnya, saat masih berada di tebing dekat air terjun.
Saat mereka baru melangkahkan kakinya ke dalam Aula Tetua, semua orang yang berada di dalam Aula Tetua mengeluarkan energi qi milik mereka masing-masing.
Semua orang yang berada di dalam Aula Tetua memiliki jumlah 12 orang, Jian Jing Tian, Jin Xian, dan Shang Luo Ying tidak di hitung di dalamnya.
Kedua belas orang itu, ada ketua sekte yang berada di ujung seberang pintu masuk, dan para tetua dari sekte Kultivasi Dewa yang berada di kanan dan kiri dari tempat duduk ketua sekte.
Di sebelah kanan ketua sekte, ada para tetua dari tetua pertama hingga tetua kelima, dan di sebelah kiri ketua sekte ada para tetua dari tetua ketujuh hingga tetua kedua belas.
Semua tetua saat ini tengah berdiri di depan tempat duduknya masing-masing.
Para tetua itu, saat ini masih mengeluarkan energi qi milik mereka masing-masing.
Energi qi milik para tetua itu, memiliki warna yang berbeda-beda, ada yang berwarna hijau, biru, ataupun merah.
Jin Xian dan Shang Luo Ying saat ini, tidak berani mengatakan apapun, bahkan tidak berani pindah tempat. Mereka berdua tetap berada di belakang Jian Jing Tian.
Tetapi berbeda dengan Jian Jing Tian, Jian Jing Tian malah ikut mengeluarkan energi qi miliknya yang berwarna hijau.
Fluktuasi yang tidak terkira jumlahnya, terasa di dalam Aula Tetua, dan tekanan-tekanan yang muncul dari basis kultivasi mereka, membuat Jin Xian dan Shang Luo Ying tertekan.
Basis kultivasi para tetua yang paling lemah adalah tetua kedelapan yang masih tingkat Tubuh Bela Diri level 8 puncak dan yang terkuat adalah tetua pertama dengan tingkat Leluhur Bela Diri level 7 menengah.
Ketua sekte sendiri memiliki basis kultivasi tingkat Langit Bela Diri level 2 awal. Sedangkan Jian Jing Tian, sebagai tetua keenam masih berada di tingkat Leluhur Bela Diri level 5 puncak.
Tingkatan para tetua sekte, sekte Kultivasi Dewa, tidak dilihat dari basis kultivasi nya, melainkan dari umur nya.
Setelah beberapa saat beradu kekuatan energi qi, mereka semua yang mengeluarkan energi qi nya, mulai menarik kembali energi qi mereka dengan perlahan.
Ketika sudah tidak ada energi qi sama sekali di dalam Aula Tetua, semua orang yang berada di sana tertawa. Kecuali Jin Xian yang merasa heran, dan Shang Luo Ying yang masih merasa tertekan.
Ketua Sekte, dan para tetua yang lainnya akhirnya duduk di kursi mereka masing-masing, setelah tertawa cukup lama.
Jian Jing Tian kemudian berjalan ke arah sebuah kursi yang masih kosong yang berada di sebelah kanan tetua kelima berada, diikuti Jin Xian dan Shang Luo Ying.
Jian Jing Tian kemudian duduk di kursi yang ditujunya, Jin Xian dan Shang Luo Ying kini berdiri di belakang tempat duduk Jian Jing Tian.
Karena merasa penasaran, akhirnya Jin Xian berbisik ke Kakaknya yang berada di sebelahnya, "Kak, apa yang Guru dan tetua lainnya lakukan barusan, aku sangat tertekan dengan energi qi mereka."
"Itu sudah kebiasaan para tetua saat bertemu satu sama lain," Shang Luo Ying berbisik balik.
Shang Luo Ying kemudian bergumam, "Aku sudah pernah melihat momen ini sebelumnya, ketika baru diangkat menjadi murid oleh Guru. Tetapi, aku masih merasa takut dengan hal yang Guru dan para tetua lakukan."
Kemudian tetua pertama berkata, "Tetua keenam, kami memanggil mu dan muridmu kesini untuk menanyakan beberapa pertanyaan."
Tetua pertama melanjutkan perkataannya, "Apakah kamu mengangkat murid baru baru lagi?" tanya tetua pertama.
Kemudian tetua yang lainnya menatap ke arah Jian Jing Tian, dan Jian Jing Tian menjawab dengan mengganggunya kepalanya.
Lalu Jian Jing Tian menatap Jin Xian yang berada dibelakangnya.
"Jin'er, perkenalkan dirimu kepada ketua sekte dan para tetua yang lain," Jian Jing Tian menyuruh Jin Xian.
"B... Baik Guru," Jin Xian berkata dengan gugup.
Jin Xian kemudian berjalan ke arah tengah-tengah ruangan Aula Tetua.
"Jin Xian memberi salam kepada Ketua Sekte dan Tetua Sekte." Jin Xian sedikit menundukkan kepalanya dan melihat ke arah ketua sekte dan para tetua, untuk memberi hormat.
Jin Xian saat ini sudah berada di tengah-tengah ruangan, dan menghadap ke arah para tetua berada.
"Baiklah, siapa namamu, Nak?" tanya tetua kedua, dengan suara lembutnya.
"Nama saya Xian Jin, saya berasal dari kota Awan Berkabut," Jin Xian menjawab pertanyaan tetua kedua.
Ctak...!
Suara retakan kursi terdengar dari tempat tetua kedua berada, dan energi qi warna merah yang sangat pekat, muncul menyelimuti tubuh tetua kedua, yang saat ini tengah berdiri. Dan di mata tetua kedua, terlihat kemarahan yang tidak bisa dia ungkapkan.
Ketika melihat hal itu, Jian Jing Tian ikut berdiri dan mulai mengeluarkan energi qi miliknya juga. Karena takut, jika muridnya akan terkena imbas dari kemarahan tetua kedua.
Ketua sekte dan tetua yang lain pun, menatap tetua kedua.
"Lei Jie! Tenanglah!" teriak ketua sekte yang diarahkan ke tetua kedua.
Lei Jie adalah nama dari tetua kedua.
Shang Luo Ying dan Jin Xian yang berada di sana, terlihat sangat ketakutan. Dan tubuh mereka sama-sama menggigil.
Akhirnya setelah beberapa saat, energi qi yang sangat pekat secara bertahap menghilang dari tubuh Lei Jie. Setelah Lei Jie menenangkan pikirannya.
Saat sudah melihat Lei Jie yang menghilangkan energi qi nya, Jian Jing Tian juga ikut menghilangkan energi qi yang menyelimuti nya barusan, dan langsung duduk kembali di kursinya.
Lei Jie kemudian duduk kembali ke kursinya, lalu berkata, "Maaf ketua sekte, aku tidak bisa menahan kemarahan ku setelah mendengar nama kota Awan Berkabut. aku selalu ingat dengan para bajingan-bajingan, yang menghancurkan keluargaku."
"Aku mengerti. Tetapi, dengan kekuatan sekte kita saat ini, tidak mungkin kita bisa melawan orang-orang itu." ketua sekte berkata sambil menggelengkan kepalanya.
Sepertinya, Ketua sekte dan tetua sekte yang berada disana, sudah mengetahui kondisi Lei Jie, sejak lama.
Lei Jie kemudian menatap Jin Xian, lalu berkata, "Maaf Nak, jika aku menakutimu."
"Ah, ti-tidak apa-apa," Jin Xian berkata dengan gugup.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments