Peperangan sudah berjalan lebih dari tiga jam dan hampir dari mereka semua sudah tewas terbunuh.
Orang yang tersisa tidak lebih dari empat puluh orang, dari yang tadinya seratus orang lebih, dari kedua belah pihak.
Kali ini, pihak keluarga Jin hanya tersisa beberapa orang, salah satunya adalah Jin Shuang, dan tidak ada satu pun tetua dari keluarga Jin yang tersisa, mereka semua telah terbunuh dari perang yang terjadi barusan.
Pihak keluarga Jin sudah sangat terpojok saat ini, karena mereka kalah jumlah. Dimana jumlah anggota keluarga Jin yang masih hidup dalam peperangan hanyalah lima belas orang, sedangkan di pihak lawan masih tersisa dua puluh lima orang dengan dua orang tingkat Tubuh Bela Diri yang masih hidup. Yakni Yun Changkong dan Wei Yuan.
Di dalam hutan Awan Berkabut.
Jin Xian yang masih terus berlari tidak sengaja melihat binatang buas. Dan dengan sigal, dia berhenti melangkahkan kakinya, sebelum membangunkan binatang buas yang sedang tertidur di dekat lokasi berhentinya. Nafas Jin Xian tidak beraturan karena sudah berlari sangat jauh dari kota Awan Berkabut, tapi dia masih berada di wilayah luar hutan Awan Berkabut.
"I... Itu, bukankah itu serigala perak... Mengapa dia bisa berada di sini..? Ini masihlah bagian luar hutan, tetapi mengapa Serigala Perak ini bisa berada di sini....? Bukankah seharusnya mereka berada di bagian terdalam hutan ini...?" Jin Xian bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Dia sering mempelajari tentang binatang-binatang buas, terutama bintang buas yang menghuni hutan Awan Berkabut ini.
Karena semua orang yang tinggal di dalam kota Awan Berkabut harus mempelajari tentang binatang-binatang buas yang berada di dalam hutan Awan Berkabut, agar tidak mendapatkan masalah ketika memasuki hutan Awan Berkabut, dan tidak mengganggu ketenangan para binatang buas dan tahu cara melawan binatang buas atau titik lemah mereka saat berhadapan dengan mereka.
Jin Xian mundur dengan langkah kecil, untuk menjauh dari tempat tertidurnya Serigala Perak tersebut.
Tak...!
Jin Xian tidak sengaja menginjak sebuah ranting pohon ketika sedang mundur dengan perlahan, dan dia kemudian menatap ke arah Serigala Perak yang sedang tertidur, beruntungnya serigala perak tersebut tidak terbangun.
Kemudian Jin Xian berjalan kembali dengan perlahan menjauhi serigala perak.
"Au...."
Tiba-tiba terdengar suara auman serigala dari belakang Jin Xian, Jin Xian yang tengah panik, tanpa aba-aba dia langsung berlari dengan kecepatan penuh. Tetapi Serigala Perak malah mengejarnya setelah mencium aroma keringat Jin Xian.
Jin Xian yang masih terus menerus berlari tersebut, mengambil giok pemberian ibunya yang berada di tangan kanannya dan menggantungkan gioknya, di ikat pinggang sebelah kanan.
Dia berlari dengan memegang pedang di tangan kirinya, yang kemudian dia pindahkan pedangnya ke tangan kanannya.
Dia berlari sambil menebas semak-semak yang menghalangi jalannya untuk lari, Jin Xian kemudian berfikir bagaimana cara agar dia bisa melawan serigala perak tingkat satu tersebut.
"Aku akan mencoba kekuatanku... Jika aku tidak bisa mengalahkan binatang buas tingkat satu... Bagaimana aku bisa membalaskan dendam orang tua ku," gumam Jin Xian.
Jin Xian kemudian memiliki pemikiran untuk berinisiatif menyerang serigala perak yang mengejarnya.
"Hey, serigala bau sini kejar aku," teriak Jin Xian. Yang kemudian mengubah arah berlarinya, ke arah kiri dari tubuhnya.
Serigala perak itu masih terus mengejar dan melompat untuk mencoba menerkam Jin Xian, tapi Jin Xian masih terus berhasil menghindarinya.
Hingga ada sebuah pohon besar yang menghalangi jalannya, Jin Xian hanya bisa melompat untuk mencari tempat yang pas untuk memulai serangan, dia menggunakan pohon besar yang sudah tumbang, untuk melompat dan berbalik menyerang ke arah serigala perak itu.
Dia mengerahkan kekuatan nya. Walaupun Jin Xian tidak memiliki basis kultivasi sama sekali, tetapi dia sudah sangat pandai dalam menggunakan pedang.
Saat pedang milik Jin Xian mengenai bagian atas tubuh serigala perak, bukannya menancap di tubuh serigala perak, pedangnya malah memantul, dan bahkan tidak bisa menggores kulit serigala perak sedikit pun. Karena serigala perak memiliki tubuh yang di lapisi perak.
Serigala perak hanya bisa hidup di daerah yang penuh dengan material logam, jika tidak ada inti logam, maka serigala perak tidak akan bisa bertahan hidup.
Setelah Jin Xian melihat bahwa pedangnya tidak bisa menggores tubuh serigala perak sedikit pun, dia melompat mundur dan kemudian berlari kembali, sembari memikirkan cara untuk membunuh serigala perak tersebut.
Kemudian Jin Xian mengingat ajaran ayahnya yang selalu di ajarkan kepadanya, "Ayah selalu bilang, jika melawan binatang buas yang tubuhnya kuat seperti baja, tidak bisa melakukan apapun pada tubuhnya, kecuali ada sebuah tempat yang tidak di lapisi oleh logam."
Jin Xian terus berlari untuk menghindari serangan serigala perak dan sesekali menengok ke arah belakang untuk mencari celah di tubuh serigala perak.
Sampai dia melihat, ada celah di mata serigala perak yang tidak di tutup oleh perak. Dia berpikir untuk mencoba mencari tempat, agar dapat menyerang Serigala Perak, dan kemudian dia melompat ke ranting pohon, lalu melompat kembali ke arah serigala perak. Dia mengarahkan pedang berkaratnya ke arah mata serigala perak, dan pedangnya menancap kedalam mata serigala perak tersebut.
Tapi serigala bulan perak masih bisa bertahan, dan Jin Xian yang melihat hal tersebut, kemudian mencabut pedangnya yang tertancap di mata kiri Serigala Perak.
Tetapi siapa yang menyangka, karena kecerobohan Jin Xian, serigala perak yang sedang merasa kesakitan menyerang tidak beraturan dan berhasil mencakar tangan kiri Jin Xian, dan membuat Jin Xian terlempar jauh ke tanah.
Saat serigala perak hendak menyerang ke arah Jin Xian yang sedang berada di tanah. Jin Xian, tidak sengaja melihat sekilas, ke arah perut Serigala Perak yang tidak di selimuti armor logam.
Kemudian, Jin Xian yang sedang berada di tanah, mendorong pedangnya ke arah perut serigala bulan perak, yang sedang menerkam ke arahnya dan berhasil membuat serigala perak jatuh tepat di atas tubuhnya.
Jin Xian kemudian mengempaskan tubuh Serigala Perak ke arah kanan tubuhnya. Lalu dia bangun dan berjongkok, setelah dia berjongkok, dia mulai memotong-motong daging serigala perak menggunakan pedang berkaratnya, dan mengambil daging Serigala Perak yang sudah terbelah menjadi beberapa bagian, untuk di masak ataupun di jual. Dan mengambil kulit serigala perak yang di lapisi logam untuk di jual.
daging serigala perak tidaklah begitu berharga, yang membuat serigala perak berharga adalah kulitnya yang di lapisi logam adalah barang yang lumayan bagus untuk pembuatan senjata.
Kemudian, Jin Xian mulai mengumpulkan kayu dan menumpukan kayu yang di ambilnya menjadi satu-kesatuan, lalu membakar kayu yang sudah terkumpul untuk membuat api, yang akan digunakannya untuk membakar daging serigala perak yang telah dipersiapkan.
Setelah selesai membakar daging Serigala Perak, lalu dia memakan daging panggangnya dengan lahap. Kemudian dia beristirahat sebentar di bawah sebuah pohon yang sangat besar yang bayangan daun nya bisa menutupi seluruh tubuh Jin Xian, dari panas nya terik matahari di siang hari.
Peperangan di kediaman keluarga Jin, terjadi disaat pagi hari, sekitar jam 4 malam. Dan Jin Xian meninggalkan kediaman keluarga Jin, sekitar jam 7 pagi hari.
Namun, Jin Xian yang sedang beristirahat itu lupa, bahwasanya serigala perak adalah predator yang mencari mangsa secara berkelompok.
"Au....!"
"Au....! "
"Au....!"
Auman serigala terdengar di mana-mana. Jin Xian kemudian terbangun dari tidurnya karena mendengar suara auman serigala yang bisa membuat bising telinga, dengan cepat menyadari bahwa banyak serigala sudah berkumpul di dekat tempat istirahat nya.
Awalnya Jin Xian hanya berniat istirahat sesaat untuk melemaskan kakinya, tetapi dia tidak menyangka, bahwa ternyata dia ketiduran.
Dia dengan cepat berdiri dan mengambil barang-barang nya lalu menyimpannya di kantong penyimpanan, lalu Jin Xian berjalan dengan hati-hati berniat untuk meninggalkan tempatnya, dari kepungan serigala perak .
Saat sedang berjalan, Jin Xian menengok kebelakang dan dia tidak menyadari bahwa terdapat seekor serigala perak yang lebih besar dari sebelumnya tepat di depannya.
Serigala perak itu mengeluarkan air liur nya seperti binatang yang sedang kelaparan dan berniat untuk memangsa Jin Xian untuk di jadikan makanannya.
Jin Xian kaget saay melihat di depannya terdapat serigala perak, refleks berlari dengan cepat yang membuat serigala perak yang lain mengetahui keberadaannya.
Dia berlari ke arah kedalaman hutan Awan Berkabut untuk menghindari serangan-serangan serigala perak. Sembari berlari, dia juga tidak lupa untuk membunuh para serigala perak tersebut.
Kali ini, Jin Xian membunuh beberapa serigala perak dengan mudah karena sudah mengetahui titik lemah serigala perak, yakni di bagian perutnya.
Setelah sekian lama berlari, Jin Xian akhirnya sampai ke perbatasan antara hutan bagian luar dan hutan bagian dalam, "Ke... Kemana aku harus pergi...ini adalah perbatasan hutan dan jika masuk lebih jauh lagi mungkin aku tidak dapat keluar hidup-hidup dari tempat ini," gumam Jin Xian yang napasnya tidak berturan.
Di sudah hampir kelelahan karena berlari dan melawan segala perak yang mengejarnya. Dia berhasil membunuh lebih dari lima serigala perak, tetapi masih banyak serigala perak yang mengejarnya. Di tubuhnya banyak bekas cakaran-cakaran serigala perak, dan rasanya sangat-sangat sakit, saat angin berhembus ke arah bekas cakaran para Serigala Perak itu bahkan lebih menyakitkan dari sebelumnya. Tapi dia tetap tidak bisa diam saja, karena masih banyak serigala perak yang mengejarnya.
"Ah... Bukankah Ibu bilang aku harus terus berlari ke arah barat. Tetapi, bukankah arah barat merupakan bagian terdalam hutan Awan Berkabut? Tapi Ibu berkata bahwa di sana(arah barat) ada seseorang yang mungkin bisa menyelamatkanku. Sudahlah, aku akan mengikuti perkataan Ibu saja," Jin Xian masih berlari, saat menggumamkan kata tersebut.
Kemudian, Jin Xian masuk lebih dalam ke kedalaman hutan Awan Berkabut, hingga dia melihat badak dengan tanduk berwarna emas dan tubuh yang memiliki armor perak bercampur dengan perunggu, yang terlihat dari mata telanjangnya. Jin Xian berpikir, bahwa pertahanan badak tersebut lebih kuat di bandingkan dengan pertahanan milik serigala perak.
Lalu dia mengambil kulit serigala perak yang dia bunuh sebelumnya dari kantong penyimpanannya, kemudian dia melemparkan secuil kulit serigala perak yang diambilnya, dengan niat untuk memprovokasi badak tanduk emas itu, untuk melawan para serigala perak yang tersisa.
Badak Tanduk Emas yang melihat kulit serigala perak di dekatnya itupun merasa terganggu. Dan akhirnya badak tanduk emas terprovokasi oleh Jin Xian dan berlari ke arah sekumpulan Serigala Perak yang terlihat oleh matanya.
Jin Xian saat ini sedang duduk di dahan pohon besar, sembari memperhatikan pertempuran antara mereka, dia mulai memakan daging bakar yang tersisa dari masakan sebelumnya di kantong penyimpanan yang di berikan oleh ayahnya.
Namun, Jin Xian tidak menyangka bahwa setelah sekian lama dia memperhatikan pertempuran antara badak tanduk emas dan serigala perak.
Pertempuran di menangkan oleh sekumpulan serigala perak, "Ah... Kalah... Badak Tanduk Emas bukannya binatang buas tingkat tiga? Tapi kenapa bisa kalah oleh sekumpulan serigala perak tingkat satu ini... " ucap Jin Xian dengan bingung. Bagaimana pun binatang buas tingkat tiga setara dengan seorang kultivator tingkat Tubuh Bela Diri sedangkan binatang buas tingkat satu setara dengan seorang kultivator tingkat Praktisi Bela Diri.
Dan seorang kultivator tingkat Tubuh Bela Diri bisa dengan mudah mengalahkan puluhan kultivator tingkat Praktisi Bela Diri. Tapi berbeda dengan binatang buas, biasanya binatang buas yang memiliki tingkat yang lebih rendah, bisa dengan mudah melawan tingkat yang lebih tinggi jika dia bekerja sama dengan sesama jenisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments