Jin Xian sangat kagum melihat pemandangan yang tidak kalah indah dari tempat yang di datanginya pada siang hari tadi, saat bertemu dengan Gurunya.
Tempat yang dia datangi saat siang hari tadi, merupakan tempat terindah di sekte Kultivasi Dewa yang dapat terlihat indah, saat siang hari saja. Sebaliknya, tempat yang di datangi Jin Xian kali ini, merupakan tempat terindah di sekte Kultivasi Dewa pada saat malam hari.
Bambu-bambu itu menyebar dengan acak, dan hampir disetiap batangnya terdapat goresan-goresan bekas pedang.
Jin Xian kemudian menyentuh goresan di salah satu pohon, "Goresan yang sangat luas dan rapi, tidak mungkin hanya seorang murid biasa yang bisa menggoresnya, tetapi mengapa tidak ada satu bambu pun yang tumbang?" gumam Jin Xian.
Kemudian Jin Xian bertanya kepada kakaknya, "Kak, siapa orang yang sering menggunakan tempat ini?"
"Oh ini, biasanya orang yang menggunakan tempat ini adalah Guru, dan terkadang aku juga berlatih di sini." jawab Shang Luo Ying.
"Ternyata Guru, pantas saja goresan-goresan pedang yang berada di sini kebanyakan tergores dengan sangat luas dan rapi, seperti seorang master yang melakukannya," gumam Jin Xian.
Dia bisa menyimpulkan hal tersebut, karena dia sangat percaya dengan keahlian Gurunya, walaupun baru bertemu sekali dengannya. Dia sangat percaya, karena tidak mungkin seseorang yang memiliki julukan 'tetua pedang gila' tidak memiliki keahlian pedang sama sekali.
Dan dia bukannya tidak percaya dengan kemampuan Kakaknya, tetapi sangat sulit untuk dapat melakukan hal seperti itu (menggores dengan luas dan rapi), dengan keahlian Kakaknya yang sekarang.
Tetapi masih ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya, lalu dia menanyakan hal yang ada di pikirannya itu, kepada Kakaknya, "Kak, dengan keahlian guru, tidak mungkin, tidak bisa memotong bambu-bambu ini, Bukan?"
Shang Luo Ying menjawab, "Ini adalah bambu Makam Ular Giok," tetapi jawabannya sangat tidak masuk akal, bagi Jin Xian.
"Hah... Makam Ular Giok." Jin Xian melompat ke belakang dengan cepat setelah mendengar ucapan kakaknya. Dia berasumsi, bahwa kumpulan bambu yang di injaknya merupakan makam dari Ular Giok.
"Pfft... Haha... Dik, ini hanyalah nama." Shang Luo Ying menggelengkan kepalanya.
"Nama?" ucap Jin Xian.
"Iya, ini hanyalah nama." ucap Shang Luo Ying.
"Lalu, apa hubungannya?" Jin Xian bertanya kembali. Dia masih bingung, apa hubungan antara 'nama' bambu, dengan 'tidak bisa tumbangnya' bambu-bambu yang berada di sekitarnya.
Kemudian Shang Luo Ying melanjutkan perkataannya sembari menjelaskannya, "Bambu Makam Ular Giok, merupakan tumbuhan dengan ketahanan yang paling kuat dan juga merupakan tumbuhan paling langka di dunia ini.
Ini dikarenakan tempat dia dapat bertumbuh, merupakan tempat yang harus selalu dipenuhi oleh racun, semakin banyak kandungan racunnya, maka, semakin kuat pula ketahanan yang di dapatnya.
Dan di bawah tanah sekte Kultivasi Dewa ini, ada sebuah ruangan yang sangat luas, yang di dalamnya terdapat racun, yang sudah terkubur di sana selama ribuan tahun, tetapi racun yang terkandung di dalamnya, hanyalah sedikit, yang bahkan akan terkuras habis kurang dari seratus tahun.
Hutan bambu ini merupakan harta yang paling tidak ternilai harganya, yang tersimpan di sekte Kultivasi Dewa. Hutan bambu ini juga bisa menjadi pertahanan terakhir dari sekte ini, jika ada yang menyerang sekte.
Karena hal tersebut, semua tetua dan ketua sekte sedang mencari cara, agar dapat menambah umur bambu Makam Ular Giok.
Bukan hanya itu saja, hutan Bambu Ular Giok ini dapat membantu para murid berkultivasi dengan cepat, dengan bantuan energi qi yang terkandung di dalam racun.
Dan energi qi yang terkandung di dalam racun itu, biasa di sebut dengan 'energi qi racun'.
Karena hal tersebut, banyak kultivator dan kekuatan-kekuatan besar maupun kecil, di luar sana yang menginginkan tempat ini. Terutama seorang ahli racun ataupun alkemis, yang sangat memerlukan inti cairan bambu Makam Ular Giok ini, untuk di gunakan ataupun dimurnikan menjadi pil.
Jika sudah memiliki umur seribu tahun, bambu Makam Ular Giok ini, tidak akan bisa di tumbangkan sama sekali, kecuali ada seseorang yang mencapai tingkat Langit Bela Diri ke atas yang bisa menumbangkannya.
Dan jika sudah berumur 10.000 tahun maka tidak akan bisa di hancurkan ataupun di tumbangkan oleh seorang kultivator, bahkan seseorang dengan ranah yang sangat tinggi sekalipun, kecuali ada seorang dewa yang ingin menumbangkannya, barulah bambu Makam Ular Giok akan tumbang, bambu Makam Ular Giok bahkan bisa memiliki umur lebih dari 100.000 tahun."
"Ternyata di tempat yang sangat indah ini, terdapat hal yang sangat mengerikan," ucap Jin Xian.
"Tenang saja, walaupun tempat ini sangat berbahaya, tetapi para tetua sudah memiliki cara untuk menangkalnya," ucap Shang Luo Ying.
Shang Luo Ying melanjutkan ucapannya, "Mereka yang ingin memurnikan energi qi racun di dalam hutan ini, harus meminta pil penangkal racun kepada tetua, sebelum memurnikan energi qi racun, kedalam dantian mereka. Tetapi, itu belum bisa menahan racun sepenuhnya, karena masih banyak murid di sekte ini yang terkena racun, karena terlalu serakah, dengan terlalu berlebihan dalam menyempurnakan energi qi racun ke dalam dantian mereka."
Shang Luo Ying kemudian berjalan ke sebuah tempat, yang dimana di tempat itu terdapat gundukan batu, dan di tengah-tengah gundukan batu itu, terdapat sebuah batu besar, dan bagian atas batu itu terpotong dengan rapi dan menjadi tempat duduk yang halus.
Setelah berjalan beberapa langkah, Shang Luo Ying melompat ke atas batu tersebut, dan langsung duduk bersila.
"Aku akan memperlihatkan kepadamu, bagaimana cara untuk memasukan energi qi racun ke dalam dantian," ucap Shang Luo Ying.
Jin Xian terus memperhatikan kakaknya dari awal melangkahkan kakinya, hingga saat ini.
Shang Luo Ying kemudian mengeluarkan sebuah pil yang berwarna hijau dari cincin penyimpanannya ke tangan kanannya.
Shang Luo Ying langsung meminum pil yang baru diambilnya, dan kemudian Shang Luo Ying bermeditasi.
Setelah Shang Luo Ying benar-benar fokus dalam meditasinya, energi qi berwarna emas keluar dari dalam tubuhnya, dan tersebar kemana-mana. Dan kemudian energi qi racun yang berwarna hijau giok berganti masuk ke dalam tubuhnya, tepatnya di dantiannya.
Energi qi racun itu masuk ke dalam dantian Shang Luo Ying, dari segala arah dan membuat pusaran kecil di perutnya, yang berasal dari berkumpulnya energi qi di satu tempat.
Mengapa bisa ada pusaran kecil di perut Shang Luo Ying?
Karena dantian seorang kultivator berada jauh di dalam tubuh bagian perutnya.
Seorang kultivator bisa membuka aliran dantiannya, saat mereka memiliki basis kultivasi minimal tingkat Praktisi Bela Diri level 8. Tetapi, seseorang yang basis kultivasinya masih berada di tingkat Praktisi Bela Diri, belum bisa memasukan energi qi yang tersebar luas di alam, kedalam dantiannya.
Sedangkan, seseorang yang sudah mencapai tingkat Qi Bela Diri bisa memasukan enerqi qi yang berada di alam ke dalam dantiannya, dan energi qi miliknya bisa digunakan untuk melakukan serangan dari jarak jauh, tanpa harus mendekati musuhnya.
Dan kesenjangan antara kultivator yang memiliki basis kultivasi tingkat Qi Bela Diri dengan seorang kultivator Praktisi Bela Diri sangatlah jauh, seperti seorang kultivator dengan basis kultivasi tingkat Praktisi Bela Diri dengan seseorang yang tidak memiliki basis kultivasi sama sekali(manusia biasa). Di mata para kultivator dengan tingkat Qi Bela Diri, para kultivator tingkat Praktisi Bela Diri hanya seperti "Semut", di mata mereka, begitu pula selanjutnya.
Seseorang yang bisa mencapai tingkat Qi Bela Diri barulah bisa di sebut "kultivator sejati".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments