Bantuan dari pihak Yun Changkong

Jin Liang hanyalah seorang anak yang belum lama beranjak dewasa, umurnya masihlah 20 selisih 10 tahun dari kakaknya. Dia masihlah naif seperti anak kecil karena kurangnya kasih sayang dari ayahnya. Sedari kecil yang menemaninya bermain hanyalah kakaknya, namun semakin bertambah umurnya, dia mulai merasa iri dengan kakaknya sendiri.

Jin Liang berjalan dengan sempoyongan menuju Kakaknya. Jin Shuang melihat adiknya sedang menghampirinya, awalnya dia sedikit waspada, tetapi Jin Shuang tidak mundur ke belakang sama sekali, karena dia sudah paham dengan apa yang akan di adiknya.

Kemudian, Jin Liang yang sedang berjalan sambil sempoyongan tersebut, ambruk tidak jauh dari tempat Jin Shuang berada. Jin Shuang yang melihat adiknya ambruk itupun dengan sigap berlari ke tempat Jin Liang berada dan kemudian dia membangunkannya lalu memapahnya dengan sangat hati-hati.

Jin Liang yang masih sadar, tiba-tiba teringat oleh sesuatu di benaknya, lalu berkata kepada Jin Shuang, "Kakak maaf kan aku....aku sepertinya tidak bisa berada di sisimu lagi."

"A... Apa yang kamu katakan! Jangan katakan yang tidak-tidak... Apanya yang tidak bisa di sisiku lagi, kita akhiri ini dan kita bisa bersama lagi," ucap Jin Shuang dengan sedikit gugup dan khawatir terhadap perkataan adiknya.

Dengan nafas yang sedikit terengah-engah Jin Liang berkata, "Kak, pertempuran ini tidak sesederhana kelihatannya di belakang mereka masih ada seseorang, orang itu ad....." mendadak Jin Liang yang sedang berbicara dengan kakaknya, seketika menjadi diam, dan mulutnya mendadak mengeluarkan busa putih dan perutnya yang kurus pun mendadak membesar.

Tetua pertama yang telah berhasil membunuh tetua kedua tersebut, kemudian melihat kearah Jin Liang dan Jin Shuang, lalu dia berteriak, "Kepala keluarga menyingkir dari sana!!!"

"Boom...."

Ledakan besar terjadi, yang berasal dari perut Jin Liang yang membesar tidak karuan. Tubuh Jin Liang seketika lenyap manjadi abu. Bahkan ledakan besar tersebut membuat tanah di sekitar tubuh Jin Liang berlubang sangat besar. Dan getaran dari ledakan tersebut membuat seluruh halaman berguncang dengan hebat.

Beruntung Jin Shuang berhasil selamat dari ledakan tersebut, tepat sebelum tubuh Jin Liang meledak, walaupun tangan kirinya putus karena imbas dari ledakan yang dahsyat tersebut.

Setelah goncangan hebat yang terjadi di halaman(medan pertempuran), semua anggota keluarga Jin yang sedang berperang satu sama lain, berhenti bertarung.

Di saat yang sama, Jin Shuang yang teringat ledakan besar yang baru saja terjadi, tubuhnya langsung lemas dan dia tertunduk di tanah. Bagaimana tidak, adik tercintanya mati terbunuh di depan matanya.

Dia sangatlah terpukul dengan kematian adiknya, dia hanya mempunyai satu adik kandung. Tetapi, adik satu-satunya mati di depannya, tanpa bisa melakukan apa pun untuk menolong adiknya.

Jin Shuang kemudian bangkit setelah menenangkan pikirannya, lalu dia menghampiri tempat di mana adiknya meledak dengan sempoyongan.

Tetua pertama melihat sebuah bulatan kecil yang ukurannya sekecil kelereng di tanah, di dekat tempat Jin Liang yang meledak.

Kemudian tetua pertama yang menyadari hal itu, langsung mengambil bulatan kecil itu lalu mengamatinya, hingga dia mengetahui apa bulatan kecil itu. Bulatan kecil itu berwarna merah gelap dan terdapat garis yang mengelilingi bulatan itu 360° dan di bulatan kecil itu terdapat lima garis(pola) yang setiap polanya memiliki warna yang berbeda.

"I-Ini adalah pil... peledak tubuh,dan pil ini adalah pil tingkat tujuh dengan lima pola!" ucap tetua pertama dengan bingung.

...Ilustrasi Pil...

"Apa!!! Pil peledak tubuh dan itu tingkat tujuh! Tidak ada seorangpun di kekaisaran Awan Surgawi ini yang mencapai alkemis tingkat lima apalagi tingkat tujuh!" ucap Jin Shuang dengan sedikit tidak percaya.

Bagaimana pun tingkat pil di bagi

menjadi beberapa tingkat :

Tingkat Pil

Pil Tingkat 1

Pil Tingkat 2

Pil Tingkat 3

Pil Tingkat 4

Pil Tingkat 5

Pil Tingkat 6

Pil Tingkat 7

Pil Tingkat 8

Pil Tingkat 9

Pil Tingkat 10

Setiap tingkat pil dibagi menjadi 5 pola

1 pola : kualitas rendah (kuning)

2 pola : kualitas menengah (hijau)

3 pola : kualitas terbaik (oranye)

4 pola : kualitas tertinggi (merah)

5 pola : kualitas sempurna (emas)

Jika pil yang kualitasnya rendah maka hanya memiliki satu pola(garis)yang berwarna kuning. Jika pil yang memiliki kualitas menengah, maka pola di pilnya ada dua pola dengan warna kuning dan hijau. Dan semakin tinggi kualitas pilnya, maka pola yang mengelilingi nya akan semakin banyak, maksimal 5 pola.

Pil dengan kualitas sempurna memiliki 5 pola dan setiap polanya memiliki warna yang berbeda, yakni. Kuning, hijau, oranye, merah dan emas.

Dan seseorang yang membuat pil disebut dengan Alkemis.

Di kekaisaran kecil, seperti Kekaisaran Awan Surgawi sangat jarang muncul alkemis tingkat lima.

Jin Shuang dan tetua pertama masih melanjutkan berbincang-bincang tentang kejadian yang dialami oleh Jin Liang.

"Apakah ada seseorang diluar Kekaisaran Awan Surgawi yang mengincar keluarga kita! Tapi mengapa?" ucap Jin Shuang dengan bingung.

"Mungkinkah mereka mengincar harta itu! Tapi, bukankah hanya keturunan murni keluarga kita saja yang bisa membukanya?" kata tetua pertama.

Kemudian tetua pertama melanjutkan perkataannya, "Lagipula, mengapa orang yang menargetkan kita bisa mengetahui rahasia turun temurun keluarga Jin kita."

"Jika mereka sungguh mengincar harta itu! Maka mereka pasti punya cara untuk membukanya. Tetapi siapa orang yang membocorkannya, yang pasti bukan anggota dari keluarga Jin kita, karena ada segel yang tertanam di seluruh garis keturunan keluarga Jin kita," ucap Jin Shuang.

"Tetapi, di Wilayah Anugerah.... Ah sudahlah. Asalkan mereka tidak menyerang langsung ke kediaman keluarga Jin, aku sungguh bersyukur," kata tetua pertama.

Tidak lama kemudian, terdengar hentakan kaki yang sangat ramai dari luar kediamam keluarga Jin.

Pasukan itu berisi tiga puluh satu orang, mereka berbaris, terdapat lima banjar dan di setiap banjarnya memiliki enam orang. Pasukan itu memakai pakaian yang sama, yakni memakai jubah berwarna merah gelap dengan motif berwarna emas. Mereka berjalan menuju ke arah kediaman keluarga Jin.

Dan di depan barisan mereka terdapat satu orang yang menggunakan kuda dan memakai pakaian yang hampir sama namun terlihat lebih mewah.

Mereka berjalan menuju ke kediaman keluarga Jin untuk ikut berpartisipasi dalam peperangan dua pihak. Antara pihak keluarga Jin melawan pihak Yun Changkong.

Setibanya di kediaman keluarga Jin, mereka semua terkejut, kecuali orang yang menunggangi kuda. Dia sudah terbiasa melihat mayat dan darah, karena dia sudah di ajarkan cara membunuh dan bertarung sejak kecil.

Mereka terkejut karena melihat ratusan orang tergeletak tanpa nafas di sudut manapun, darah berceceran di mana-mana, tanah retak di setiap sudut dan bahkan ada lubang-lubang bekas pertempuran.

Mereka mulai manghampiri Yun Changkong, kemudian mereka sampai di lokasi Yun Changkong setelah beberapa langkah.

Seseorang yang menunggang kuda itu turun dari kudanya, ketika dia sudah turun dari kudanya, dia menengok ke Yun Changkong, kemudian dia berjalan untuk menghampiri Yun Chanhkong, "Salam Tuan Walikota." pria itu menundukan kepalanya ke arah Yun Changkong, dan wajahnya memasam, kemudian dia mengangkat kepalanya.

"Ternyata kepala keluarga Wei....ada apa datang kemari, apakah kalian ingin membantu keluarga Jin?" ucap Yun Changkong dengan sedikit mencibir.

"Tidak...tidak, kami di sini ingin membantu anda untuk menghancurkan keluarga Jin," ucapnya dengan senyum sinis.

"Oh... Ternyata anda memang orang yang sangat licik, seperti rumor yang beredar di seluruh kota, Wei Yuan si rubah tua," Yun Changkong meledek Wei Yuan.

Jin Shuang yang melihat kepala keluarga Wei itupun cepat-cepat mengutus seseorang untuk masuk ke dalam rumah, tempat istri dan anaknya berada.

"Hahaha....tuan Walikota memang orang yang sombong," pekik Wei Yuan yang tangannya mengepal setelah mendengar ledekan dari Yun Changkong.

"Kau!" ucap Yun Changkong dengan marah, tapi dia tidak melakukan apapun kepada Wei Yuan.

"Apa kau di sini hanya untuk omong kosong, mari kita akhiri pembicaraan ini. Dan melanjutkan pertempuran yang tertunda," kata Yun Changkong.

"Bagus.... Sangat bagus Yun Changkong!!!" gumam Wei Yuan. Yang sedikit kesal terhadap sikal Yun Changkong yang selalu sombong.

Di halaman kediaman keluarga Jin yang kacau balau, hanya tersisa kurang dari seratus orang dari satu pihak.

Pihak yang terlibat dalam perang tersebut bukanlah pihak Yun Changkong melawan pihak keluarga Jin. Melainkan hanya pihak keluarga Jin yang saling menyerang satu sama lain karena hasutan dari Yun Changkong dan strategi Jin Liang.

Karena pada saat perang, kelompok misterius yang di bawa Yun Changkong tidak ikut menyerang karena perintah yang di keluarkan oleh Yun Changkong untuk tidak ikut menyerang.

Yun Changkong saat datang ke kediaman keluarga Jin hanya membawa tiga puluh orang bersamanya, tiga puluh orang itu merupakan kelompok misterius yang berjumpa dengannya di hutan Awan Berkabut.

Yun Changkong hanya memanfaatkan Jin Liang untuk membunuh Jin Shuang, karena dia berfikir bahwa lebih menarik jika melihat pertempuran dua bersaudara keluarga Jin tersebut. Sekaligus, atas suruhan atasannya, yang masih tidak di ketahui oleh siapa pun.

Kali ini, setelah kedatangan pasukan dari keluarga Wei. Pihak Yun Changkong hanya memiliki enam puluh dua orang yang semuanya merupakan seorang kultivator.

Sedangkan, kelompok keluarga Jin hanya tersisa delapan puluh enam orang, dan mereka semua terluka-luka ataupun sudah kelelahan karena pertempuran sesama anggota keluarga.

Dan tetua keluarga mereka, hanya tersisa empat tetua dari sepuluh tetua di dalam keluarga. Para tetua yang tersisa tersebut yakni, tetua pertama, tetua ketiga, tetua ke delapan, dan tetua kesepuluh. Dan dari mereka semua, hanya memiliki basis kultivasi tingkat Qi Beladiri level 8 yang tertinggi. Selain Jin Shuang yang merupakan kepala keluarga, dia memiliki basis kultivasi tingkat Qi Beladiri puncak level 10.

Sedangkan di pihak lawan, terdapat dua orang dengan basis kultivasi tingkat Tubuh Beladiri dari enam puluh dua orang di pihak Yun Changkong. Yakni Yun Changkong sendiri yang memiliki basis kultivasi tingkat Tubuh Beladiri awal level 2 dan Wei Yuan yang memiliki basis kultivasi tingkat Tubuh Beladiri puncak level 1.

Selain mereka berdua, yang terlemah dari enam puluh orang lainnya memiliki basis kultivasi tingkat Praktisi Beladiri awal level 5 dan yang terkuat memiliki basis kultivasi tingkat Qi Beladiri puncak level 8.

Kesenjangan yang terjadi di antara kedua pihak sangatlah besar, banyak anggota keluarga Jin mulai merasa gemetar dan ketakutan ketika mereka melihat ke arah pihak musuh. Walaupun musuh mereka hanya berjumlah enam puluh dua, dan anggota kelompok keluarga Jin yang tersisa lebih dari delapan puluh orang dan mereka semua yang tersisa memiliki basis kultivasi.

Yang tersisa dari keluarga Jin hanyalah orang yang benar-benar anggota keluarga Jin, yang tidak melakukan pemberontakan atau jadi pengikut Jin Liang.

Ketegangan dari kedua pihak mulai muncul kembali, dengan sifat Yun Changkong yang sombong, dia sudah merasa bahwa pihaknya akan menang jadi dia memulai perang kembali.

"Serang.....!"

Kedua belah pihak bertabrakan di tengah-tengah halaman keluarga Jin yang sangat luas.

"Boom....!"

"Boom....!"

Ledakan energi qi terjadi di mana-mana, kedua pihak sama-sama kehilangan banyak anggota-anggota mereka. Dan teriakan mereka juga terdengar di seluruh penjuru halaman di keluarga Jin yang jadi medan pertempuran.

Bahkan teriakan-teriakan kesakitan mereka yang sedang bertempur di halaman keluarga Jin terdengar hingga ratusan mil jauhnya.

Keadaan di luar kediaman keluarga Jin pun ikut mencekam. Tetapi, tidak ada satupun dari mereka yang mau terlibat dengan perselisihan kedua pihak tersebut.

Jadi mereka menutup pintu kediamannya masing-masing dan beraktivitas di dalam rumah mereka masing-masing. Kecuali, orang-orang yang berada jauh dari kediaman keluarga Jin, mereka tetap melakukan aktivitas seperti hari-hari biasa.

Di waktu yang bersamaan dengan di mulainya perang. Di hutan Awan Berkabut, terlihat sosok pria remaja yang sedang berlari di jalanan hutan Awan berkabut bagian timur dari kota Awan Berkabut menuju ke kedalaman hutan Awan berkabut.

Pria remaja itu memeluk pedang yang tampak berkarat di dadanya dengan tangan kirinya dan tangan kanannya yang menggenggam sebuah giok berwarna hijau muda. Dia terus berlari dan berlari tanpa berfikir tempat apa yang akan dia datangi.

"Aku hanya harus terus berlari dan berlari ke arah timur sesuai dengan instruksi ibu tadi," gumam remaja itu dengan suara yang lirih.

Remaja itu adalah Jin Xian yang disuruh oleh Ibunya untuk pergi dari kediaman keluarga Jin sejauh-jauhnya. Jin Xian yang tadinya remaja yang penuh senyum dengan hangat di sela-sela bibirnya, kali ini wajahnya terlihat pucat, di matanya terlihat api kemarahan yang sangat tajam dan di penuhi dengan balas dendam.

"Ibu... Ayah aku pasti akan membalaskan dendam kalian... Jika kalian benar-benar terbunuh oleh mereka... Aku pasti akan membayar kelakuan mereka terhadap keluarga Jin kita! Maka aku akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjadi seorang kultivator jika tidak bisa menjadi kultivator aku akan mencari cara lain untuk menjadi lebih kuat dan kuat melebihi siapapun," batin Jin Xian .

Episodes
1 Keluarga Jin
2 Tragedi di reruntuhan kuno
3 Peperangan di keluarga Jin
4 Duel Jin Shuang Vs Pria Bertopeng
5 Bantuan dari pihak Yun Changkong
6 Perpisahan antara Ibu dan Anak
7 Melawan sekumpulan binatang buas Serigala Perak
8 Bertemu dengan seseorang di hutan Awan Berkabut
9 Sekte Kultivasi Dewa
10 Menemui sang penyelamat
11 Menjadi Murid kedua Jian Jing Tian
12 Menemui Kakak Senior
13 Berbincang-bincang di perjalanan
14 Hutan Bambu Makam Ular Giok
15 Berlatih pedang di hutan bambu
16 Lautan kesadaranJin Xian
17 Menuju Aula Tetua sekte Kultivasi Dewa
18 Aula Tetua
19 Membahas tentang keluarga Jin
20 Kehebatan Guru?
21 Perpisahan antara Shang Luo Ying dengan Jin Xian dan Gurunya
22 Lahirnya seorang jenius
23 Tempat penginapan
24 Jin Xian terlalu pesimis dengan kekuatannya
25 Berlatih melawan Singa Api
26 Hidangan daging Singa Api
27 Rubah Seribu Petir
28 Bertempur melawan sekelompok Rubah Seribu Petir
29 Pemimpin kelompok Rubah Seribu Petir
30 Hutan Kutukan Surgawi
31 Tiga sosok misterius
32 Pemuda yang sombong
33 Liu Mei sang pengurus "Tempat Lelang Seribu Bencana"
34 Lelang Pertama
35 Kediaman Keluarga Jin
36 Kedalaman Hutan Belantara Barat
37 Serigala Perak
38 Sekte Kultivasi Dewa
39 Air Terjun
40 Dendam
41 Shang Luo Ying
42 Bambu Makam Ular Giok
43 Simbol Pedang
44 Kota Awan
45 Keluarga Lei
46 Langit Bela Diri
47 Pedang Dewa
48 Singa Api
49 Penguasa Awan
50 Binatang Spiritual Tingkat 2
51 Yun Hei Hu
52 Wenti Luoyang
53 Lelang Dimulai
54 Rumput Bulan Anyer
55 Pil Penerobos Langit
56 Tombak Raja Tirani
57 Hun Youming Vs Ye Jun
58 Penjelasan Beberapa Hal
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Keluarga Jin
2
Tragedi di reruntuhan kuno
3
Peperangan di keluarga Jin
4
Duel Jin Shuang Vs Pria Bertopeng
5
Bantuan dari pihak Yun Changkong
6
Perpisahan antara Ibu dan Anak
7
Melawan sekumpulan binatang buas Serigala Perak
8
Bertemu dengan seseorang di hutan Awan Berkabut
9
Sekte Kultivasi Dewa
10
Menemui sang penyelamat
11
Menjadi Murid kedua Jian Jing Tian
12
Menemui Kakak Senior
13
Berbincang-bincang di perjalanan
14
Hutan Bambu Makam Ular Giok
15
Berlatih pedang di hutan bambu
16
Lautan kesadaranJin Xian
17
Menuju Aula Tetua sekte Kultivasi Dewa
18
Aula Tetua
19
Membahas tentang keluarga Jin
20
Kehebatan Guru?
21
Perpisahan antara Shang Luo Ying dengan Jin Xian dan Gurunya
22
Lahirnya seorang jenius
23
Tempat penginapan
24
Jin Xian terlalu pesimis dengan kekuatannya
25
Berlatih melawan Singa Api
26
Hidangan daging Singa Api
27
Rubah Seribu Petir
28
Bertempur melawan sekelompok Rubah Seribu Petir
29
Pemimpin kelompok Rubah Seribu Petir
30
Hutan Kutukan Surgawi
31
Tiga sosok misterius
32
Pemuda yang sombong
33
Liu Mei sang pengurus "Tempat Lelang Seribu Bencana"
34
Lelang Pertama
35
Kediaman Keluarga Jin
36
Kedalaman Hutan Belantara Barat
37
Serigala Perak
38
Sekte Kultivasi Dewa
39
Air Terjun
40
Dendam
41
Shang Luo Ying
42
Bambu Makam Ular Giok
43
Simbol Pedang
44
Kota Awan
45
Keluarga Lei
46
Langit Bela Diri
47
Pedang Dewa
48
Singa Api
49
Penguasa Awan
50
Binatang Spiritual Tingkat 2
51
Yun Hei Hu
52
Wenti Luoyang
53
Lelang Dimulai
54
Rumput Bulan Anyer
55
Pil Penerobos Langit
56
Tombak Raja Tirani
57
Hun Youming Vs Ye Jun
58
Penjelasan Beberapa Hal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!