Menemui sang penyelamat

Kemudian wanita itu pergi meninggalkan Jin Xian.

Jin Xian berjalan ke arah gerbang, dia berjalan sesuai petunjuk yang di berikan oleh wanita tersebut.

Dia melihat sekitar, dengan kagum dan kagum, melihat pemandangan yang sangat indah yang ada di dalam sekte tersebut, walaupun wajahnya masih terlihat suram, karena kehilangan kedua orang tuanya.

Hingga tidak lama kemudian, suara air terjun terdengar dengan keras. Dia berjalan menuju ke asal suara air terjun itu berasal, dia terus berjalan dan kemudian dia sampai di depan air terjun tepatnya di sebuah tebing.

Terlihat seseorang yang sedang berdiri di pinggiran tebing, yang di bawah tebingnya mengalir air yang berasal dari air terjun yang berada di sana.

Orang itu seperti sedang menunggu seseorang yang di tunggunya dengan sangat lama. Dia kemungkinan sudah berada di pinggir tebing sejak pagi hari, dan saat ini sudah menjelang siang hari.

Jin Xian kemudian tiba di tebing yang di bawahnya mengalir air.

"Akhirnya... Yang di tunggu-tunggu sudah datang," ucap kakek tua itu tanpa menengokan kepalanya, dia terlihat seperti sudah mengetahui, ada seseorang yang datang ke arahnya.

Jin Xian merasa kaget sekaligus kagum dengan kakek tua yang berbicara dengannya.

Kemudian Jin Xian berjalan ke arah kakek tua itu tanpa rasa takut, karena Jin Xian percaya pada kakek tua itu, bahwa kakek tua itu tidak akan menyakitinya.

Jin Xian kemudian berhenti, tepat di belakang kakek tua itu, setelah berjalan beberapa langkah dari tempat pertama dia tiba di tebing.

Dia mencondongkan kepalanya ke bawah, untuk memberi hormat pada kakek tua itu, lalu dia berkata, "Terima kasih karena telah menyelamatkan diriku, dari kejaran para Serigala Perak."

Kakek tua itu, kemudian menghadapkan tubuhnya ke Jin Xian, lalu dia mengangkat kepala Jin Xian yang sedang menunduk dengan kedua tangannya yang sangat hangat.

Lalu kakek tua itu berkata, "Tidak masalah... Aku hanya tidak sengaja bertemu denganmu."

Kemudian dia melanjutkan perkataannya, "Namaku Jian Jing Tian, aku biasa di panggil tetua Jian. Aku merupakan tetua halaman dalam sekte Kultivasi Dewa!"

"Salam kenal tetua Jian. Namaku Xian Jin...," ucap Jin Xian yang sedang menutupi identitas aslinya, dengan merubah namanya menjadi "Xian Jin" di sekte Kultivasi Dewa.

Kemudian Jin Xian bertanya kepada tetua Jian, "Apakah saya boleh bertanya, mengapa anda memanggil saya untuk datang ke sini?"

"Aku ingin kamu, untuk menjadi muridku," ucap tetua Jian.

Jin Xian yang mendengar perkataan dari tetua Jian kemudian menjadi tercengang. Segera, Jin Xian kembali sadar setelah tetua Jian menepuk pundaknya.

"Bagaimana... Apakah kamu sudah memikirkannya?" tetua Jian kembali bertanya ke Jin Xian. Dia sangat kekeh ingin menjadikan Jin Xian sebagai muridnya.

"Ah... Tapi mengapa anda ingin menjadikan saya sebagai murid anda? Bukankah semua murid di dalam sekte ini, memiliki kualifikasi yang jauh lebih baik dari pada saya...? Saya bahkan tidak memiliki basis kultivasi sama sekali," Jin Xian bertanya kembali ke tetua Jian.

Dia masih sangat bingung, apa yang membuat tetua Jian, yang merupakan tetua terhormat dari halaman dalam sekte Kultivasi Dewa, sangat ingin menjadikan dirinya(Jin Xian), sebagai muridnya.

Tetua Jian menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Apa! ... Kamu bilang, kamu tidak memiliki kualifikasi sama sekali! Pfft.... Hahaha... Kamu terlalu merendahkan dirimu sendiri, nak! Bahkan di seluruh dunia ini, mungkin tidak ada yang memiliki kualifikasi yang lebih baik dari dirimu..."

Kemudian tetua Jian melakukan gerakan kecil dengan tangan kirinya, lalu muncul sebuah meja dan dua kursi yang saling berhadapan di kedua sisi meja tersebut. Di atas meja terdapat sebuah kendi yang berisi air dan ada dua gelas di dekat kendi.

"Ah... Itu...," Jin Xian terkejut, melihat keajaiban yang tidak pernah dia lihat selama tinggal di dalam kota Awan Berkabut.

Jin Xian masihlah seorang remaja yang tidak pernah melihat dunia luar. Dia hanya sering keluar dari rumahnya untuk berlatih pedang di pinggiran hutan, yang dekat dengan tembok kota. Walupun sebenarnya, Jin Xian sama sekali tidak diperbolehkan keluar dari kota Awan Berkabut oleh kedua orang tuanya.

"Sebelum lanjut berbincang-bincang... Lebih baik kita duduk terlebih dahulu, agar lebih nyaman untuk berbicara," ucap tetua Jian.

Jin Xian melangkah maju, menuju ke kursi yang tidak jauh dari tempat berdirinya saat ini. Tiba-tiba Jin Xian berhenti, yang kemudian berkata, "Tetua Jian silahkan anda berjalan terlebih dahulu," wajah Jin Xian sedikit memerah, dia sangat malu karena telah melangkah duluan, sebelum tetua Jian memberikan instruksi kepadanya untuk duduk.

"Pfft... Haha...." tetua Jian tidak bisa menahan tawa, ketika melihat wajah seorang pria remaja di depannya memerah.

Kemudian tetua Jian kembali menepuk pundak Jin Xian, lalu berkata, "Nak, tidak perlu malu. Setiap orang pasti memiliki kesalahan, dan kesalahan terbesarku Ad... Ah lupakan saja."

Tetua Jian menunduk setelah berbicara dengan Jin Xian barusan. Wajahnya yang biasanya tampak berseri, langsung berubah menjadi murung dan tidak bersemangat seperti sebelumnya.

Jin Xian yang melihat tetua Jian, yang sedang murung bertanya, "Ada apa tetua Jian?"

Tetua Jian kemudian kembali sadar. Wajahnya yang terlihat murung, menjadi bersemangat kembali setelah mendengar suara Jin Xian.

Tetua Jian menarik kembali tangannya yang berada di pundak Jin Xian, lalu berkata, "Tidak ada apa-apa."

Tetua Jian mulai melangkah menuju ke salah-satu kursi yang berada tidak jauh di depannya, dia berjalan lima langkah dan akhirnya tiba di dekat kursi yang dia tuju. Kemudian tetua Jian duduk di kursi yang berada di depanya.

Setelah duduk, tetua Jian memandang ke arah Jin Xian berada, lalu berkata, "Mengapa kamu tetap di sana. Kemarilah."

Jin Xian mulai bergerak, setelah mendapatkan instruksi dari tetua Jian. Dia hanya berjarak empat langkah dari kursi kosong, yang berada di seberang kursi yang di duduki tetua Jian.

Kemudian, Jin Xian melangkah ke arah kursi yang kosong, dan dia tidak langsung duduk di kursi kosong, melainkan mengamati sekitar. Dia sangat takjub melihat lingkungan di sekitarnya.

Saat baru sampai ke pinggir tebing, dia sama sekali tidak mencermati sekitar. Melainkan langsung menemui Jian Jing Tian.

Jian Jing Tian tidak marah sama sekali ketika melihat Jin Xian yang tidak langsung duduk, dia memaklumi Jin Xian yang masih remaja.

Jin Xian menikmati keindahan alam yang berada di sekitarnya. Air terjun yang mengalir dengan deras terlihat oleh matanya, jurang yang curam tidak jauh dari kakinya, dan bunyi suara air terjun dan sesekali mendengar suara burung.

Setelah sekian lama mengamati sekitar, barulah Jin Xian duduk.

Terpopuler

Comments

Ismaeni

Ismaeni

semangat thor update-nya. ..

2023-10-19

0

ricky suitela

ricky suitela

lanjut

2023-10-19

0

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Jin
2 Tragedi di reruntuhan kuno
3 Peperangan di keluarga Jin
4 Duel Jin Shuang Vs Pria Bertopeng
5 Bantuan dari pihak Yun Changkong
6 Perpisahan antara Ibu dan Anak
7 Melawan sekumpulan binatang buas Serigala Perak
8 Bertemu dengan seseorang di hutan Awan Berkabut
9 Sekte Kultivasi Dewa
10 Menemui sang penyelamat
11 Menjadi Murid kedua Jian Jing Tian
12 Menemui Kakak Senior
13 Berbincang-bincang di perjalanan
14 Hutan Bambu Makam Ular Giok
15 Berlatih pedang di hutan bambu
16 Lautan kesadaranJin Xian
17 Menuju Aula Tetua sekte Kultivasi Dewa
18 Aula Tetua
19 Membahas tentang keluarga Jin
20 Kehebatan Guru?
21 Perpisahan antara Shang Luo Ying dengan Jin Xian dan Gurunya
22 Lahirnya seorang jenius
23 Tempat penginapan
24 Jin Xian terlalu pesimis dengan kekuatannya
25 Berlatih melawan Singa Api
26 Hidangan daging Singa Api
27 Rubah Seribu Petir
28 Bertempur melawan sekelompok Rubah Seribu Petir
29 Pemimpin kelompok Rubah Seribu Petir
30 Hutan Kutukan Surgawi
31 Tiga sosok misterius
32 Pemuda yang sombong
33 Liu Mei sang pengurus "Tempat Lelang Seribu Bencana"
34 Lelang Pertama
35 Kediaman Keluarga Jin
36 Kedalaman Hutan Belantara Barat
37 Serigala Perak
38 Sekte Kultivasi Dewa
39 Air Terjun
40 Dendam
41 Shang Luo Ying
42 Bambu Makam Ular Giok
43 Simbol Pedang
44 Kota Awan
45 Keluarga Lei
46 Langit Bela Diri
47 Pedang Dewa
48 Singa Api
49 Penguasa Awan
50 Binatang Spiritual Tingkat 2
51 Yun Hei Hu
52 Wenti Luoyang
53 Lelang Dimulai
54 Rumput Bulan Anyer
55 Pil Penerobos Langit
56 Tombak Raja Tirani
57 Hun Youming Vs Ye Jun
58 Penjelasan Beberapa Hal
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Keluarga Jin
2
Tragedi di reruntuhan kuno
3
Peperangan di keluarga Jin
4
Duel Jin Shuang Vs Pria Bertopeng
5
Bantuan dari pihak Yun Changkong
6
Perpisahan antara Ibu dan Anak
7
Melawan sekumpulan binatang buas Serigala Perak
8
Bertemu dengan seseorang di hutan Awan Berkabut
9
Sekte Kultivasi Dewa
10
Menemui sang penyelamat
11
Menjadi Murid kedua Jian Jing Tian
12
Menemui Kakak Senior
13
Berbincang-bincang di perjalanan
14
Hutan Bambu Makam Ular Giok
15
Berlatih pedang di hutan bambu
16
Lautan kesadaranJin Xian
17
Menuju Aula Tetua sekte Kultivasi Dewa
18
Aula Tetua
19
Membahas tentang keluarga Jin
20
Kehebatan Guru?
21
Perpisahan antara Shang Luo Ying dengan Jin Xian dan Gurunya
22
Lahirnya seorang jenius
23
Tempat penginapan
24
Jin Xian terlalu pesimis dengan kekuatannya
25
Berlatih melawan Singa Api
26
Hidangan daging Singa Api
27
Rubah Seribu Petir
28
Bertempur melawan sekelompok Rubah Seribu Petir
29
Pemimpin kelompok Rubah Seribu Petir
30
Hutan Kutukan Surgawi
31
Tiga sosok misterius
32
Pemuda yang sombong
33
Liu Mei sang pengurus "Tempat Lelang Seribu Bencana"
34
Lelang Pertama
35
Kediaman Keluarga Jin
36
Kedalaman Hutan Belantara Barat
37
Serigala Perak
38
Sekte Kultivasi Dewa
39
Air Terjun
40
Dendam
41
Shang Luo Ying
42
Bambu Makam Ular Giok
43
Simbol Pedang
44
Kota Awan
45
Keluarga Lei
46
Langit Bela Diri
47
Pedang Dewa
48
Singa Api
49
Penguasa Awan
50
Binatang Spiritual Tingkat 2
51
Yun Hei Hu
52
Wenti Luoyang
53
Lelang Dimulai
54
Rumput Bulan Anyer
55
Pil Penerobos Langit
56
Tombak Raja Tirani
57
Hun Youming Vs Ye Jun
58
Penjelasan Beberapa Hal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!