BAB 19: Sekolah Baru 1/2

Sudut pandang beralih ke Etzell, dia kembali merasakan sensasi yang sama seperti sebelumnya karena efek teknik teleportasi dari Tiwaz Re. Tetapi kali ini, efek itu tidak terlalu berpengaruh lagi padanya, mungkin karena Etzell sudah terbiasa.

"WAA!! Aku dimana?!" teriak Etzell.

Tanpa disadari oleh Etzell, dia bisa kembali mengeluarkan suara dari mulutnya, bahkan kali ini dia berteriak dengan keras.

Hal itu membuat lingkungan disekitarnya bergetar, walaupun hanya menghasilkan sedikit getaran, tetapi efek yang ditimbulkan lumayan parah. Tanah-tanah dan bebatuan terangkat begitu saja, lalu kembali turun dan menghasilkan getaran lebih lanjut.

Melihat lingkungan disekitarnya itu bergetar, Etzell menyadari kalau penyebab utamanya adalah efek teriakan dari dirinya sendiri, karena itulah dia dengan segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Meskipun begitu, Etzell tidak mengerti kenapa teriakannya selalu saja membuat efek getaran.

Setelah beberapa saat kemudian, akhirnya getarannya terhenti dan tidak terasa lagi. Etzell melihat sekeliling, dia menyadari kalau lingkungan di sekitarnya terlihat sangat asing baginya. Itu memang terlihat seperti sekolah biasa, tetapi lebih kecil, dan tampaknya hanya ada beberapa kelas di sekolah ini.

Dengan matahari yang terasa tidak terlalu terik dan suara kicauan burung yang terdengar merdu, itu menandakan kalau suasana masih menunjukkan pagi hari.

"Aku dimana? Apa ini adalah sekolah baruku?" tanya Etzell pada dirinya sendiri.

CLING! SLASH!

Baru saja Etzell berpikiran seperti itu, tiba-tiba, sebilah jarum besar muncul disampingnya. Tentu saja, kedatangan jarum besar itu membuat dirinya merasa terkejut.

"Kenapa jarumnya besar sekali?!" seru Etzell saat melihat jarum itu.

Bentuk jarum itu memang terlihat seperti jarum jahit pada umumnya, tetapi mungkin 25 kali lebih besar. Bahkan jarum itu seolah-olah siap untuk menembus tubuh Etzell kapan saja.

"Siapa kau?"

Suara misterius terdengar di telinga Etzell, dia menanyakan tentang identitasnya. Jika didengar-dengar lagi, suara itu terdengar seperti seorang anak perempuan yang masih berusia di bawah 12 tahun.

"Dimana kau?"

Sambil melihat-lihat sekeliling, Etzell menanyakan keberadaan sumber suara itu. Namun sejauh apapun dia berusaha untuk mencarinya, hanya jalan buntu yang ditemuinya.

SLASH!

Tanpa Etzell sadari, tiba-tiba jarum itu sudah berada di depan matanya. Hal itu membuat Etzell secara reflek menutup kedua matanya karena merasa terkejut, kemudian saat dia kembali membuka matanya, jarum itu masih berada di tempat yang sama.

Rasanya seperti ditodong oleh sebuah pistol, jadi Etzell dengan cepat mengangkat kedua tangannya dan menunjukkan tanda-tanda menyerah.

"Aku menyerah," kata Etzell.

Mungkin karena melihat Etzell sudah menyerah, sosok dari suara misterius itu mulai menampakkan dirinya. Dia berjalan dari balik semak-semak, dan terlihat sosok perempuan feminim yang berjalan dengan pelan sambil membawa sebuah boneka beruang di salah satu tangannya, perempuan itu berambut panjang dengan warna hitam, tubuhnya terlihat pendek seperti anak-anak.

"Siapa kau?" tanya perempuan itu.

Perempuan itu menatap Etzell dengan tatapan kosongnya, sambil mengendalikan jarum besarnya yang semakin mendekat ke arah Etzell.

Melihat jarum itu semakin mendekat ke arahnya, Etzell merasa panik dan dia langsung berpikiran untuk menjelaskan situasi yang telah dialaminya.

"Aku Jizi Etzell! Aku telah berpindah ke sini karena teknik teleportasi dari Tiwaz Re, jadi karena aku merasa terkejut, aku pun berteriak dan membuat getaran di tempat ini," kata Etzell menjelaskan pada perempuan itu.

Mendengar penjelasan dari Etzell, perempuan itu mulai menghentikan pergerakan jarum besar miliknya.

SING!

Masih dengan tatapan kosongnya, kini dia menancapkan jarum besar miliknya ke tanah di hadapan Etzell.

"WA-"

Etzell hampir berteriak lagi karena merasa terkejut, tapi untungnya dia bisa menahan dirinya.

"Jadi kau Jizi Etzell?" tanya perempuan itu.

"Ya, kau bisa memanggilku Etzell," jawab Etzell.

Entah kenapa, Etzell berpikiran kalau perempuan yang dihadapinya sekarang adalah seorang gadis yang tidak memiliki apapun lagi, dia hanya memiliki sebuah boneka beruang dipelukannya. Hanya dengan melihat tatapan kosongnya itu, Etzell dapat menyimpulkannya.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Etzell, kini dia yang bertanya.

"Hah?! Apa maksudmu?" kata perempuan itu bertanya balik.

"Yah, berarti itu memang benar," gumam Etzell.

Dengan melihat reaksinya saat ditanya seperti itu oleh Etzell, berarti apa yang Etzell pikirkan tentang perempuan itu adalah kebenaran.

"Tidak ada maksud apapun, hanya saja kau terlihat seperti sedang mengantuk. Apa tidurmu kurang cukup?" tanya Etzell berusaha mengalihkan topik.

Etzell tidak ingin ikut campur urusan perempuan itu dan memilih untuk mengalihkan topik, alasannya karena itu masih terlalu awal baginya. Dia tidak ingin perempuan itu merasa tidak nyaman saat berurusan dengannya, jadi akan lebih baik jika diam saja.

"Tidak, aku tidak mengantuk. Aku memang seperti ini, jadi biasakan dirimu," jawab perempuan itu.

"Oh, begitu? Ngomong-ngomong, siapa namamu?" Etzell bertanya lagi.

Karena Etzell sudah memperkenalkan dirinya sendiri, jadi dia ingin perempuan itu juga memperkenalkan dirinya.

"Cassie Yura, terserah panggil yang mana," jawab perempuan itu.

"Kalau begitu, Cassie, apa kau keberatan?" tanya Etzell meminta konfirmasi.

"Ya, tidak masalah," jawab Cassie sambil mengangguk pelan.

Dengan begitu, kini mereka berdua resmi berkenalan dan saling mengenal satu sama lain.

"Huh, merepotkan sekali," kata Cassie mengeluh.

"Apa maksudmu?" tanya Etzell.

"Tiwaz Re menyuruhku untuk memperkenalkan lingkungan sekolah ini padamu, jadi itu merepotkan," jawab Cassie dengan tatapan yang seperti ikan mati.

"Ah, begitu ya? Tolong bantuannya, Cassie!" balas Etzell.

"Ya," kata Cassie singkat.

Cassie diperintahkan oleh Tiwaz Re untuk memperkenalkan lingkungan sekolah pada Etzell, jadi secara mau tidak mau, dia harus melakukannya.

"Pertama-tama, kau akan menjalani tes lebih dulu sebelum mengenali lingkungan sekolah ini," kata Cassie dengan nada pelan.

"Tes?" tanya Etzell merasa bingung.

Memang, tes adalah hal yang wajar untuk murid angkatan baru, tetapi untuk kasus supernatural seperti Monster, Etzell jadi merasa bingung tentang tes apa yang akan dia jalani.

"Apa kau siap?" Cassie bertanya balik, dia mengabaikan pertanyaan dari Etzell.

"Belum, tolong beri aku waktu! Lagipula aku tidak tahu tes apa yang harus dijalankan," jawab Etzell.

Terlalu banyak ketidaktahuan dan kebingungan yang dialami oleh Etzell, jadi otaknya terasa sangat panas saat dia mencoba untuk memahaminya.

"Kau akan melakukan tes kelayakan, jadi bertarung lah denganku," balas Cassie.

"Apa? Be-bertarung?" tanya Etzell merasa bingung.

Lagi dan lagi, Etzell dibuat bingung oleh sesuatu yang tidak dapat dia pahami. Sejauh apapun dia berusaha untuk memahaminya, rasanya sangat sulit karena otaknya akan merasa panas.

"Kita tinggal bertarung seperti biasa, dengan cara apapun. Kau bisa menggunakan teknik getaran tadi, dan aku akan menggunakan teknik milikku juga," jawab Cassie.

"Pertarungan akan selesai jika salah satu pihak mengatakan kata menyerah, atau terlihat tidak sanggup untuk bertarung lagi," sambungnya.

Mendengar penjelasan dari Cassie, Etzell sedikit memahami tentang aturan pertarungannya. Jadi dia dan Cassie akan bertarung dengan cara apapun sampai salah satu pihak menyatakan menyerah.

"Jadi, apa kau sudah siap?" tanya Cassie sambil mengelus-elus boneka beruang di pelukannya.

Tanpa diduga oleh Etzell, secara tiba-tiba jarum besar yang berada di dekatnya tadi melayang diatas kepalanya dan Cassie.

"Tu-tunggu!" kata Etzell merasa terkejut.

"Jangan lengah!" seru Cassie.

Cassie mengabaikan perkataan Etzell, dia lalu menyerang Etzell dengan menggunakan jarum besar yang telah melayang diatas kepalanya.

Episodes
1 BAB 1: Sosok Mengerikan
2 BAB 2: Pertarungan Singkat
3 BAB 3: Sebuah Keputusan
4 BAB 4: Barier Tiwaz Re 1/3
5 BAB 5: Barier Tiwaz Re 2/3
6 BAB 6: Barier Tiwaz Re 3/3
7 BAB 7: Pindah Sekolah 1/2
8 BAB 8: Pindah Sekolah 2/2
9 BAB 9: Penculikan
10 BAB 10: Berburu Monster Bayangan 1/8
11 BAB 11: Berburu Monster Bayangan 2/8
12 BAB 12: Berburu Monster Bayangan 3/8
13 BAB 13: Berburu Monster Bayangan 4/8
14 BAB 14: Berburu Monster Bayangan 5/8
15 BAB 15: Berburu Monster Bayangan 6/8
16 Rekap Catatan Author!
17 BAB 16: Berburu Monster Bayangan 7/8
18 BAB 17: Berburu Monster Bayangan 8/8
19 BAB 18: Menuju Sekolah Baru
20 BAB 19: Sekolah Baru 1/2
21 BAB 20: Sekolah Baru 2/2
22 BAB 21: Kondisi Mental 1/2
23 BAB 22: Kondisi Mental 2/2
24 BAB 23: Murid Tahun Pertama 1/2
25 BAB 24: Murid Tahun Pertama 2/2
26 BAB 25: Belajar Sesuatu 1/4
27 BAB 26: Belajar Sesuatu 2/4
28 BAB 27: Belajar Sesuatu 3/4
29 BAB 28: Belajar Sesuatu 4/4
30 BAB 29: Warga SMA Monster 1/3
31 BAB 30: Warga SMA Monster 2/3
32 Rekap Catatan Author!
33 BAB 31: Warga SMA Monster 3/3
34 BAB 32: Masa Lalu Etzell 1/2
35 BAB 33: Masa Lalu Etzell 2/2
36 BAB 34: Menghadapi Kenyataan
37 BAB 35: Jamuan Makan Malam
38 BAB 36: Jamuan Makan Malam
39 BAB 37: Jamuan Makan Malam
40 BAB 38: Jamuan Makan Malam
41 BAB 39: Jamuan Makan Malam
42 BAB 40: Jamuan Makan Malam
43 [Surat Permohonan Maaf Dari Author]
Episodes

Updated 43 Episodes

1
BAB 1: Sosok Mengerikan
2
BAB 2: Pertarungan Singkat
3
BAB 3: Sebuah Keputusan
4
BAB 4: Barier Tiwaz Re 1/3
5
BAB 5: Barier Tiwaz Re 2/3
6
BAB 6: Barier Tiwaz Re 3/3
7
BAB 7: Pindah Sekolah 1/2
8
BAB 8: Pindah Sekolah 2/2
9
BAB 9: Penculikan
10
BAB 10: Berburu Monster Bayangan 1/8
11
BAB 11: Berburu Monster Bayangan 2/8
12
BAB 12: Berburu Monster Bayangan 3/8
13
BAB 13: Berburu Monster Bayangan 4/8
14
BAB 14: Berburu Monster Bayangan 5/8
15
BAB 15: Berburu Monster Bayangan 6/8
16
Rekap Catatan Author!
17
BAB 16: Berburu Monster Bayangan 7/8
18
BAB 17: Berburu Monster Bayangan 8/8
19
BAB 18: Menuju Sekolah Baru
20
BAB 19: Sekolah Baru 1/2
21
BAB 20: Sekolah Baru 2/2
22
BAB 21: Kondisi Mental 1/2
23
BAB 22: Kondisi Mental 2/2
24
BAB 23: Murid Tahun Pertama 1/2
25
BAB 24: Murid Tahun Pertama 2/2
26
BAB 25: Belajar Sesuatu 1/4
27
BAB 26: Belajar Sesuatu 2/4
28
BAB 27: Belajar Sesuatu 3/4
29
BAB 28: Belajar Sesuatu 4/4
30
BAB 29: Warga SMA Monster 1/3
31
BAB 30: Warga SMA Monster 2/3
32
Rekap Catatan Author!
33
BAB 31: Warga SMA Monster 3/3
34
BAB 32: Masa Lalu Etzell 1/2
35
BAB 33: Masa Lalu Etzell 2/2
36
BAB 34: Menghadapi Kenyataan
37
BAB 35: Jamuan Makan Malam
38
BAB 36: Jamuan Makan Malam
39
BAB 37: Jamuan Makan Malam
40
BAB 38: Jamuan Makan Malam
41
BAB 39: Jamuan Makan Malam
42
BAB 40: Jamuan Makan Malam
43
[Surat Permohonan Maaf Dari Author]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!