Setelah kejadian tadi sore, Tiwaz Re mengajak Etzell ke suatu tempat rahasia. Itu adalah tempat khusus dimana ada sebuah penghalang yang hanya bisa dilihat dan dibuka atas keinginan Tiwaz Re.
Kini waktu menunjukkan malam hari. Langit sudah terlihat gelap dengan awan putih yang terkadang memancarkan kilat cahaya. Tidak hanya itu, beberapa bintang juga mulai memancarkan keindahannya, sama halnya dengan bulan. Keduanya berusaha untuk menampilkan keindahannya masing-masing.
"Jika kau penasaran, kenapa tidak ikut saja denganku?" ajak Tiwaz Re.
"Jika kau tidak keberatan, izinkan aku ikut!"
Saat diajak untuk ikut, tanpa pikir panjang, Etzell langsung menerima ajakan dari Tiwaz Re. Alasan Etzell melakukannya, itu karena dia ingin mendengarkan penjelasan dari Tiwaz Re atas apa yang telah terjadi padanya. Singkatnya, Etzell hanya penasaran.
"Siapa namamu, anak muda?" tanya Tiwaz Re.
"Umm.. namaku Jizi Etzell, panggil saja Etzell!"
"Oh, senang bertemu denganmu, Etzell! Aku Tiwaz Re, tolong panggil aku dengan lengkap agar terdengar keren!"
"Baik, Tiwaz Re!"
Sebelum pergi ke tempat rahasia, mereka sempat berkenalan satu sama lain terlebih dahulu. Setelah melakukannya, barulah mereka pergi dengan berjalan kaki.
"Seharusnya manusia biasa tidak dapat lagi melihat Monster, tapi sepertinya kau bisa melihatnya," ucap Tiwaz Re.
"Iya, sepertinya, aku juga tidak mengerti," balas Etzell.
Selagi diperjalanan menuju tempat rahasia itu, Tiwaz Re membicarakan beberapa hal tentang Monster. Walaupun Etzell tidak mengerti sama sekali, dia tetap merespon dan mendengarkannya dengan serius.
"Manusia telah berevolusi menjadi tahap akhir, yaitu tahap dimana mereka bisa hidup damai tanpa berhubungan dengan Monster. Tapi kurasa kau tidak berevolusi ke tahap akhir, dan mungkin kau memiliki Monster Energy?" kata Tiwaz Re sedikit bingung.
"Monster Energy?! Perempuan itu juga mengatakan hal yang sama padaku," balas Etzell.
Mendengar kata Monster Energy, Etzell langsung bersemangat karena dia juga sempat mendengar kata-kata itu dari perempuan yang telah menyerangnya tadi.
"Monster Energy, itu adalah sebuah energi terkutuk yang berasal dari Monster. Dan manusia yang berevolusi ke tahap akhir tidak mungkin memilikinya, bahkan melihatnya saja sudah tidak mungkin," Tiwaz Re menjelaskan.
"Dengan menggunakan Monster Energy, kau bisa menguasai beberapa teknik yang digunakan untuk membasmi Monster. Contohnya saja adalah teknikku ini, kau akan mengetahuinya setelah memasuki penghalangku," sambungnya.
Mendengar kata penghalang, Etzell kembali merasa semakin bingung dengan apa yang dibicarakan oleh Tiwaz Re. Namun pada akhirnya, dia memutuskan untuk terus mengikutinya.
"Penghalang?"
"Ya, ngomong-ngomong, kita sudah sampai!"
Mereka berhenti tepat di depan gedung tua. Itu tampak terbengkalai dan tidak terawat, bahkan banyak tanaman liar yang tumbuh di sekitarnya. Suara-suara jangkrik dan beberapa hewan lainnya juga terdengar di tempat ini.
Setelah melihatnya, Etzell semakin bingung.
"Barier!"
Saat Tiwaz Re mengatakan "Barier!". Sebuah barier besar berbentuk setengah lingkaran terbentuk. Barier itu sangat terang sampai menyilaukan mata Etzell.
"Wah!! Kenapa silau sekali?"
Barier milik Tiwaz Re memang sangat menyilaukan ketika pertama kali dilihat, karena Monster Energy yang digunakan untuk membuat barier juga sangat besar.
"Buka matamu, Etzell!" perintah Tiwaz Re.
Beberapa detik telah berlalu. Saat diperintahkan untuk membuka matanya, Etzell pun melakukannya. Dan sekarang, tidak ada yang terlihat menyilaukan lagi di matanya. Barier itu hanya terlihat seperti berwarna kuning kecoklatan sekarang.
"Apa ini?"
"Ini sebuah penghalang yang menghalau semuanya untuk masuk ke dalam."
"Menghalau? Itu berarti aku tidak bisa masuk ke dalam gedung tua ini?"
"Tepat sekali. Sekarang, peganglah barier ini!"
"Baiklah!"
Melakukan apa yang diperintahkan oleh Tiwaz Re, Etzell mulai menggerakkan tangan kanannya ke barier besar berwarna kuning kecoklatan ini. Hingga saat tangannya hendak menyentuh barier besar itu...
"AW!"
Tangan Etzell terpental dan itu cukup untuk membuatnya terkejut. Tidak hanya itu, jantungnya juga serasa hampir lepas karena tekanan yang dialaminya secara tiba-tiba.
"Kau lihat? Semua hal yang mencoba untuk melewati barier ini akan terpental begitu saja. Tetapi pertanyaannya, jika aku berjalan melewati barier ini, apakah aku juga akan terpental?"
"Mungkin kau akan mengalami hal yang sama."
"Tidak boleh ragu, jawabannya hanya ya dan tidak!"
"Aku mengerti, jawabannya adalah ya, kau akan terpental!"
Saat dipertegas oleh Tiwaz Re, Etzell pun menjawab pertanyaannya dengan penuh keyakinan.
"Sayang sekali, jawabannya adalah tidak. Tetapi walaupun begitu, setidaknya kau menjawabnya tanpa keraguan. Lihat aku!"
Tiwaz Re mulai berjalan ke arah barier besar itu. Dia berjalan dengan sangat santai, dan sesuai perkataannya dia berhasil melewatinya begitu saja tanpa terpental sedikitpun. Kini mereka berdua terpisah oleh barier.
"Wah, hebat! Bagaimana bisa?"
Etzell yang kagum melihatnya pun langsung menanyakannya.
"Akulah yang menciptakan barier ini. Singkatnya, ini seperti rumahmu sendiri yang hanya bisa dimasuki oleh beberapa orang yang kau izinkan saja. Ketika ada orang atau makhluk asing yang tiba-tiba masuk, maka kau pasti akan merasa terganggu. Nah, sama seperti barier ini, dia akan merespon rasa terganggu itu dengan penolakan kasar."
"Aku tidak mengerti."
Walaupun Tiwaz Re sudah menjelaskannya dengan panjang lebar, Etzell tetap tidak mengerti.
"Tidak masalah jika kau tidak mengerti. Sekarang masuklah! Barier, Open!"
Setelah Tiwaz Re mengatakan "Barier, Open!", barier besar itu langsung berlubang di bagian dekat Etzell berada dan membentuk seperti sebuah pintu masuk.
Walaupun sempat ragu-ragu, pada akhirnya Etzell tetap berjalan masuk ke dalamnya. Dan kali ini, dia bisa melewatinya tanpa terpental sama seperti Tiwaz Re.
"Wah, hampir saja!" kata Etzell.
"Kau tidak akan terpental karena aku sudah mengizinkanmu untuk masuk," balas Tiwaz Re.
"Ya, terima kasih!"
Kini mereka berdua tidak dipisahkan lagi oleh sebuah barier.
"Etzell, mungkin kau memiliki banyak pertanyaan di kepalamu. Tetapi sayang sekali, aku tidak bisa menjawabnya, karena aku masih memiliki urusan lain untuk membasmi Monster."
"Eh?! Lalu kenapa kau membawaku masuk kesini?"
Sesaat setelah Etzell bertanya seperti itu. Tatapan Tiwaz Re mendadak menjadi serius dan itu membuatnya tidak berani menatap ke arah Tiwaz Re.
"Baiklah, Jizi Etzell, biar kutanyakan padamu. Kau ingin menjalani hidup normal atau menjalani hidup untuk berurusan dengan banyak Monster?" tanya Tiwaz Re.
"Maaf, tapi aku masih tidak mengerti," jawab Etzell.
"Mengerti atau tidak mengerti, kau tetap harus memilihnya!" tegas Tiwaz Re.
Dengan perasaan bingung, Etzell menatap Tiwaz Re yang tatapannya semakin menajam. Seolah-olah tidak bisa berpaling, Etzell juga menatap Tiwaz Re dengan tajam.
"Jika kau memilih hidup normal, aku tidak bisa menjamin kalau kau bisa hidup normal selamanya, alasannya karena kau bisa melihat Monster. Faktanya, jika kau bisa melihat Monster, maka kau tidak memiliki pilihan lain selain berurusan dengan mereka, karena para Monster akan terus mengejar hingga kau mati," jelas Tiwaz Re.
"Jika kau memilih hidup untuk berurusan dengan banyak Monster, maka aku akan mengajarimu tentang berbagai hal baru seperti Monster Energy, teknik khusus, dan yang lainnya," sambungnya.
"Jadi pada akhirnya, aku harus melawan para Monster?" tanya Etzell.
"Ya, begitulah," jawab Tiwaz Re singkat.
Etzell memang merasa takut jika mengingat kejadian sore tadi, apalagi jika membayangkan harus melawan para Monster lainnya yang sama mengerikannya. Akan tetapi, jika memang itu satu-satunya pilihan...
"Tiwaz Re, tolong ajari aku berbagai hal dan cara untuk menghadapi Monster!"
Maka Etzell memutuskan untuk menjalani hidup sambil berurusan dengan banyak Monster.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌
Berasa banget animenya.... bagiku
2023-10-26
1
litaacchikocchi
Bagus thor, ini setangkai mawar utk mu 🌹
2023-10-26
1
Ftomic
intinya lu punya Monster Energy, lu punya kuasa
2023-10-21
4