BAB 18: Menuju Sekolah Baru

Minggu ini adalah Minggu yang berat bagi Etzell, karena dia telah mengalami perubahan yang sangat drastis dalam hidupnya. Dimulai dari pertemuannya dengan seorang perempuan di taman bermain, hingga berakhir pada pemahaman konsep dunia yang dia tinggali, yang ternyata lebih rumit dari perkiraannya.

Mereka adalah makhluk yang sangat mengerikan, begitulah bagaimana Etzell mendefinisikan tentang Monster. Karena Monster itu jugalah, kehidupannya benar-benar berubah.

Walaupun begitu, Etzell merasa kalau kehidupannya yang sekarang tidak terlalu buruk, karena dia dapat bergerak selangkah lebih maju. Dengan langkah itulah, dia yakin akan perubahan positif yang dialaminya.

Menghadapi berbagai ketidaktahuan dengan hal baru, melawan rasa takut, rasa bingung, dan masih banyak lagi, Etzell telah memantapkan dirinya sendiri untuk tidak kabur lagi.

"Hoamm.."

Etzell terbangun di pagi hari dengan cahaya matahari yang menyinari kamar tidurnya, dia sempat menguap beberapa kali karena merasa lelah. Dengan nyawanya yang sudah terkumpul, Etzell memutuskan untuk pergi mandi dan menyegarkan dirinya.

Berendam di dalam bak mandi dengan suhu yang hangat benar-benar menenangkan Etzell dalam sesaat, sebelum dia akan menghadapi berbagai hal yang aneh lagi nantinya.

Selesai mandi, Etzell berpakaian lalu pergi sarapan. Dia tidak lagi memakai seragam sekolahnya yang dulu, dan sekarang dia memakai pakaian biasa yang digunakan untuk bersantai sama seperti kemarin. Untuk sarapan, Etzell hanya memakan roti lapis yang ada di dalam kulkas dan meminum segelas susu.

Dan ditengah sarapannya itulah, Etzell masih memikirkan tentang keadaan Melissa.

Walaupun Tiwaz Re mengatakan kalau Melissa akan baik-baik saja, tapi tetap saja Etzell merasa sangat khawatir padanya. Apalagi Etzell menyadari kalau dirinya hanyalah seorang beban di pertarungan kemarin, dan rasa bersalah pun muncul dalam dirinya.

Sebenarnya bukan hanya itu alasannya, ada alasan lain kenapa Etzell terlihat begitu khawatir pada Melissa.

Alasan itu adalah tentang Etzell yang diam-diam mencintai Melissa pada pandangan pertama, dia menyukai penampilannya yang terkesan seperti orang dewasa. Mungkin karena itu jugalah, Etzell dapat memahami tentang Melissa dengan mudah ketimbang memahami Tiwaz Re.

Ketika Etzell mengetahui kalau Melissa hanya menghormati Tiwaz Re sebagai orang yang hebat dan bukan sebagai lawan jenis, dia merasa sangat lega, lalu berpikiran bahwa dirinya masih memiliki kesempatan.

Etzell tidak ingin lagi melihat Melissa yang terluka parah akibat dirinya sendiri, karena hatinya akan terasa sangat sakit jika melihat orang yang dicintainya terluka di hadapannya, jadi dia ingin menjadi lebih kuat agar bisa melindunginya. Dengan begitu, Etzell bisa bersanding dengan cinta pandangan pertamanya itu.

"Melissa, aku ingin bertemu denganmu," kata Etzell sambil menatap segelas susu di mejanya.

Tatapan mata Etzell semakin penuh dengan dendam, dia menyimpan dendam pada para Monster yang telah melukai Melissa. Dia bertekad untuk membasmi semua Monster yang ada untuk melindungi cinta pandangan pertamanya itu.

Etzell memang menyadari kalau dirinya saat ini masih sangat lemah, karena itulah dia ingin agar Tiwaz Re mengajari sesuatu dan melatihnya agar jadi lebih kuat.

"Ah, benar juga, kapan Tiwaz Re akan datang?" tanya Etzell pada dirinya sendiri.

Tiwaz Re berkata kalau dia akan menjemput Etzell kemarin, tetapi sama seperti Melissa, dia tidak memberikan informasi tambahan yang membuatnya kembali merasa bingung.

TOK! TOK!

Baru saja Etzell bertanya tentang Tiwaz Re, kini suara ketukan pintu terdengar di telinganya.

"Siapa kira-kira, Tiwaz Re? Atau Xoriz?" gumam Etzell.

"Jika itu Xoriz, maka akan sangat merepotkan," gumamnya lagi.

Suara ketukan pintu semakin terdengar dengan keras, seolah-olah pintu itu meminta untuk segera dibukakan.

"Baik, aku datang!" seru Etzell.

Etzell berjalan dari kamarnya sendiri menuju pintu depan rumahnya, dia juga meninggalkan sarapannya untuk sementara. Karena pikirannya terlalu terpaku pada Melissa, Etzell hampir tidak menyentuh sarapannya sama sekali.

"Etzell, buka!"

Suara seseorang yang familiar terdengar di telinganya, itu bukan Xoriz ataupun Tiwaz Re, tetapi itu adalah suara Pangu Konshu, sang manajer restoran tempat Etzell bekerja.

Mendengarnya saja, Etzell jadi merasa takut karena dia sudah beberapa hari bolos kerja. Mengingat sifat dari manajernya itu, mungkin dia sedang marah sekarang.

"Iya, tunggu!" kata Etzell dengan sedikit rasa takutnya.

Suara ketukan pintu semakin terdengar dengan keras, yang berarti dugaan Etzell tentang manajernya yang sedang marah itu adalah kebenaran.

CLACK!

Etzell memberanikan diri untuk membuka pintu rumahnya walaupun masih merasa takut, dan benar saja, manajernya muncul di hadapannya.

Namanya Pangu Konshu, dia adalah seorang lelaki dengan rambut panjangnya yang berwarna hitam, karena gaya rambutnya itulah, dia terlihat seperti seorang berandalan ketimbang seorang manajer restoran.

"Etzell," kata Pangu Konshu memanggil.

"Ya, ada apa? Manajer?" tanya Etzell.

"Kau masih bertanya?! Yang benar saja!" bentak Pangu Konshu, wajahnya juga menjadi merah karena kemarahannya itu.

Melihat manajernya yang sedang marah, Etzell ingin segera meminta maaf pada manajernya itu dan menjelaskan tentang keadaan yang sedang dia alami.

"Itu.. anu.. aku.."

Tapi entah kenapa, Etzell tidak bisa mengeluarkan kata-kata dari mulutnya itu. Rasanya seperti suaranya telah habis dan tidak bisa berbicara apa-apa lagi.

"Bicara yang benar!" bentak Pangu Konshu lagi.

Etzell berusaha memaksa mulutnya untuk berbicara agar bisa menjelaskan situasinya pada manajernya itu, yang mukanya juga semakin memerah.

"Ehmm.. emm.. uhmm.."

Namun sekeras apapun Etzell berusaha melakukannya, percuma saja, karena suaranya semakin tertekan ke dalam tenggorokannya.

"Jawab aku, Etzell! Kenapa kau bolos selama tiga hari?" tanya Pangu Konshu, tetapi kali ini dia sedikit merendahkan nada bicaranya.

Padahal Etzell sangat ingin merespon dan menjawab pertanyaan dari manajernya itu, tapi apa boleh buat, suaranya bahkan tidak bisa keluar sama sekali.

"Jizi Etzell, apa kau bisu sekarang?! Kau tahu? Bolos satu hari kerja saja sudah termasuk kesalahan besar, dan kau melakukannya tiga hari!"

"Apa yang harus kulakukan?" kata Etzell di dalam hatinya, sambil terus menatap manajernya yang terlihat semakin marah.

"Yo, maaf membuatmu menunggu, Etzell!"

Disaat Etzell masih berpikir tentang apa yang harus dia lakukan, suara yang familiar kembali terdengar di telinganya, dan itu adalah suara dari Tiwaz Re yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

Walaupun merasa terkejut akan kehadiran Tiwaz Re yang tiba-tiba, Etzell hanya bisa diam dan menatapnya saja.

"Siapa kau?!" tanya Pangu Konshu saat melihat kehadiran Tiwaz Re.

"Apakah itu penting? Jika aku menjawabnya, apakah kau akan melepaskan Etzell?" Tiwaz Re bertanya balik.

"Tidak, itu memang tidak penting. Tetapi orang ini sudah membuat kesalahan besar karena bolos kerja, jadi jangan ikut campur!" jawab Pangu Konshu sambil menunjuk ke arah Etzell.

"Astaga, kau menghambatku," gumam Tiwaz Re.

TAK!

Tiwaz Re menjentikkan jarinya dan tak lama kemudian Pangu Konshu tertidur begitu saja, itu membuat rambutnya yang panjang terurai ke lantai.

Melihat manajernya yang tergeletak dan tertidur pulas di depan pintu rumahnya, Etzell dengan segera berusaha untuk membangunkannya.

"Tenang saja, Etzell! Aku hanya membuatnya tertidur," kata Tiwaz Re menenangkan Etzell yang terlihat panik.

"Ngomong-ngomong, apa kau tidak bisa bicara sekarang? Jika itu benar, maka akan lebih baik jika kita bergegas," sambungnya.

Mendengar perkataan dari Tiwaz Re, Etzell hanya bisa menatapnya walaupun sebenarnya dia merasa bingung.

"Aku akan mengurus orang ini lebih dulu, jadi kau duluan saja!" kata Tiwaz Re lagi.

"Teleportation!"

Kemudian Tiwaz Re mengaktifkan teknik teleportasinya untuk memindahkan Etzell ke tempat yang sudah dikuncinya sebelumnya.

"Kau akan menuju ke sekolah barumu, jadi persiapkan dirimu!" kata Tiwaz Re sebelum Etzell benar-benar menghilang dari hadapannya.

Terpopuler

Comments

Ftomic

Ftomic

akhirnya pergi ke sekolah baru

2023-10-21

2

anggita

anggita

👌👍.,

2023-10-21

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: Sosok Mengerikan
2 BAB 2: Pertarungan Singkat
3 BAB 3: Sebuah Keputusan
4 BAB 4: Barier Tiwaz Re 1/3
5 BAB 5: Barier Tiwaz Re 2/3
6 BAB 6: Barier Tiwaz Re 3/3
7 BAB 7: Pindah Sekolah 1/2
8 BAB 8: Pindah Sekolah 2/2
9 BAB 9: Penculikan
10 BAB 10: Berburu Monster Bayangan 1/8
11 BAB 11: Berburu Monster Bayangan 2/8
12 BAB 12: Berburu Monster Bayangan 3/8
13 BAB 13: Berburu Monster Bayangan 4/8
14 BAB 14: Berburu Monster Bayangan 5/8
15 BAB 15: Berburu Monster Bayangan 6/8
16 Rekap Catatan Author!
17 BAB 16: Berburu Monster Bayangan 7/8
18 BAB 17: Berburu Monster Bayangan 8/8
19 BAB 18: Menuju Sekolah Baru
20 BAB 19: Sekolah Baru 1/2
21 BAB 20: Sekolah Baru 2/2
22 BAB 21: Kondisi Mental 1/2
23 BAB 22: Kondisi Mental 2/2
24 BAB 23: Murid Tahun Pertama 1/2
25 BAB 24: Murid Tahun Pertama 2/2
26 BAB 25: Belajar Sesuatu 1/4
27 BAB 26: Belajar Sesuatu 2/4
28 BAB 27: Belajar Sesuatu 3/4
29 BAB 28: Belajar Sesuatu 4/4
30 BAB 29: Warga SMA Monster 1/3
31 BAB 30: Warga SMA Monster 2/3
32 Rekap Catatan Author!
33 BAB 31: Warga SMA Monster 3/3
34 BAB 32: Masa Lalu Etzell 1/2
35 BAB 33: Masa Lalu Etzell 2/2
36 BAB 34: Menghadapi Kenyataan
37 BAB 35: Jamuan Makan Malam
38 BAB 36: Jamuan Makan Malam
39 BAB 37: Jamuan Makan Malam
40 BAB 38: Jamuan Makan Malam
41 BAB 39: Jamuan Makan Malam
42 BAB 40: Jamuan Makan Malam
43 [Surat Permohonan Maaf Dari Author]
Episodes

Updated 43 Episodes

1
BAB 1: Sosok Mengerikan
2
BAB 2: Pertarungan Singkat
3
BAB 3: Sebuah Keputusan
4
BAB 4: Barier Tiwaz Re 1/3
5
BAB 5: Barier Tiwaz Re 2/3
6
BAB 6: Barier Tiwaz Re 3/3
7
BAB 7: Pindah Sekolah 1/2
8
BAB 8: Pindah Sekolah 2/2
9
BAB 9: Penculikan
10
BAB 10: Berburu Monster Bayangan 1/8
11
BAB 11: Berburu Monster Bayangan 2/8
12
BAB 12: Berburu Monster Bayangan 3/8
13
BAB 13: Berburu Monster Bayangan 4/8
14
BAB 14: Berburu Monster Bayangan 5/8
15
BAB 15: Berburu Monster Bayangan 6/8
16
Rekap Catatan Author!
17
BAB 16: Berburu Monster Bayangan 7/8
18
BAB 17: Berburu Monster Bayangan 8/8
19
BAB 18: Menuju Sekolah Baru
20
BAB 19: Sekolah Baru 1/2
21
BAB 20: Sekolah Baru 2/2
22
BAB 21: Kondisi Mental 1/2
23
BAB 22: Kondisi Mental 2/2
24
BAB 23: Murid Tahun Pertama 1/2
25
BAB 24: Murid Tahun Pertama 2/2
26
BAB 25: Belajar Sesuatu 1/4
27
BAB 26: Belajar Sesuatu 2/4
28
BAB 27: Belajar Sesuatu 3/4
29
BAB 28: Belajar Sesuatu 4/4
30
BAB 29: Warga SMA Monster 1/3
31
BAB 30: Warga SMA Monster 2/3
32
Rekap Catatan Author!
33
BAB 31: Warga SMA Monster 3/3
34
BAB 32: Masa Lalu Etzell 1/2
35
BAB 33: Masa Lalu Etzell 2/2
36
BAB 34: Menghadapi Kenyataan
37
BAB 35: Jamuan Makan Malam
38
BAB 36: Jamuan Makan Malam
39
BAB 37: Jamuan Makan Malam
40
BAB 38: Jamuan Makan Malam
41
BAB 39: Jamuan Makan Malam
42
BAB 40: Jamuan Makan Malam
43
[Surat Permohonan Maaf Dari Author]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!