"Tu-tunggu, kau kenapa? Kak?!"
Tentu saja Etzell merasa terkejut atas ancaman yang diberikan oleh Melissa secara mendadak. Dia bahkan tidak tahu apa-apa dan disuruh bersiap untuk mati.
"Chain Slash!"
Dengan tatapan yang lebih serius dari sebelumnya, Melissa mulai mengeluarkan tekniknya yang bernama Chain Slash, yaitu sebuah teknik rantai yang dapat digunakan untuk bertahan maupun menyerang musuh. Tidak hanya itu, teknik Chain Slash bisa berguna untuk mengikat musuh. Tergantung seberapa banyak Monster Energy yang digunakan, maka kekuatan Chain Slash akan semakin meningkat.
"Kenapa?! Tidak, aku bukan musuhmu! Tiwaz Re, tolong aku, seseorang ingin membunuhku!"
Merasa panik karena melihat Melissa mengeluarkan banyak rantai dari tubuhnya, Etzell mengeluarkan kata-kata acaknya untuk meminta pertolongan, bahkan dia juga ingin meminta tolong pada Tiwaz Re.
Padahal tanpa diketahui oleh Etzell, Tiwaz Re sengaja pergi meninggalkan barier-nya sendiri karena dia menyadari kalau durasi untuk memberhentikan waktunya sudah hampir habis. Untuk itulah dia mempercayakan Etzell pada Melissa, sedangkan Tiwaz Re sendiri akan berurusan dengan banyak Monster.
"Yo, apakah terhubung? Melissa?"
"Hah?!"
Tiba-tiba, suara Tiwaz Re terdengar dan itu hanya bisa didengar oleh Melissa saja. Nampaknya Tiwaz Re melakukan telepati dengan Melissa tepat setelah dirinya mengeluarkan teknik Chain Slash dan mengancam Etzell.
"Baguslah jika terhubung, aku ingin mengatakan sesuatu padamu," kata Tiwaz Re.
"Tidak, kita tidak terhubung sama sekali. Enyahlah dari pikiranku!" balas Melissa.
"Hahaha, lucu sekali! Lalu kenapa kau meresponku?" kata Tiwaz Re lagi sambil tertawa.
"Cih, apa lagi kali ini?!" tanya Melissa kesal.
"Kurasa kau akan cocok dengannya, jadi paling tidak kalian harus saling berkenalan lebih dulu. Anak laki-laki itu, namanya Jizi Etzell, kau bisa memanggilnya Etzell. Tolong ajari dia berbagai hal!" Tiwaz Re menjelaskan.
Mendengar penjelasan itu, Melissa semakin kesal karena menurutnya itu tidaklah penting sama sekali.
"Sialan kau, Tiwaz Re! Kau dengan sengaja menjebakku ke dalam bariermu, lalu kau ingin aku mengajari bocah laki-laki penakut ini?!" bentak Melissa.
"Sudah, sudah. Kau tidak akan mendapat apapun jika melampiaskan kekesalanmu, tetapi kau akan mendapat hal yang menarik jika mengajari Etzell," balas Tiwaz Re dengan nada santai.
"Hah?" gumam Melissa bingung.
"Oh iya, kurasa dia akan segera menguasai teknik teriakan yang unik. Tolong ya!" sambungnya lagi.
"Hei, Tiwaz Re! Apa maksudnya dengan teknik teriakan unik?! Tiwaz Re? Ah, sial!"
Telepati pun berhenti dan suara Tiwaz Re tidak terdengar lagi. Bahkan ketika dipanggil-panggil oleh Melissa, Tiwaz Re tidak merespon sama sekali.
Tiwaz Re benar-benar mempercayakan Etzell kepada Melissa, itulah yang terjadi sekarang.
Seperti yang sudah diketahui, Melissa berumur lebih tua dari Etzell walaupun tubuhnya terlihat lebih muda seperti gadis remaja. Dengan rambut pendeknya yang berwarna biru muda dan dadanya yang rata, dia terkesan seperti seorang gadis tomboy, atau bahkan nampak seperti laki-laki.
Tidak hanya itu, sifatnya yang tegas dan tanpa ampun pada siapapun menambah daya tariknya sebagai orang yang dipercayai oleh Tiwaz Re.
Melissa akan membantu Etzell dalam banyak hal malam ini, menggantikan Tiwaz Re yang sedang sibuk mengurusi banyak Monster.
"HUAA!! Jangan!"
Baru saja menyadari keberadaan Etzell tepat setelah telepati berakhir, Melissa kembali memainkan beberapa rantainya. Dia menggerakkan rantai itu ke atas dan ke bawah, lalu ke kiri dan ke kanan dengan tujuan untuk menakut-nakuti Etzell.
"AHHH!! Kenapa ini terjadi padaku?!"
"Kau berisik, sialan!"
Merasa kesal karena sifat penakut Etzell, Melissa mulai mengarahkan rantai itu ke bagian tubuh Etzell dan mengikatnya, dia merantai semua tubuh Etzell dan membuatnya tidak bisa bergerak.
Walaupun Melissa baru mengeluarkan teknik terlemahnya yaitu Chain Slash, Etzell tidak dapat melakukan perlawanan apapun. Tubuhnya benar-benar tidak bergerak dan Etzell terlihat pasrah setelah semua bagian tubuhnya dirantai.
"Aku tidak mengerti, kenapa Tiwaz Re begitu tertarik pada bocah ini? Dia bahkan tidak bisa apa-apa saat dirantai olehku, padahal ini teknik terlemahku," keluh Melissa.
Umumnya, manusia yang memiliki Monster Energy akan menguasai beberapa teknik dari yang terlemah ke yang terkuat. Untuk kasus Chain Slash, itu adalah teknik terlemah dari Melissa, jadi wajar saja jika Melissa mengeluh tentang betapa lemahnya Etzell.
"Baiklah, bocah. Pertama-tama, maafkan aku jika ini terasa kasar bagimu," kata Melissa sambil merendahkan nada bicaranya.
"Eh?!" Etzell merespon kebingungan.
Melissa berniat untuk melakukan sesi tanya jawab dengan Etzell, karena itulah dia merantai semua tubuhnya agar dia tidak melakukan kesalahan yang sama lagi.
Rantai itu sudah diatur oleh Melissa agar bisa mendeteksi kebohongan, jadi ketika seseorang yang dirantai ketahuan berbohong, maka rantainya akan semakin menguat. Semakin sering dia berbohong, maka tubuhnya bisa remuk karena rantai itu.
"Namaku Hela Melissa, kau bisa memanggilku Melissa. Bagaimana denganmu?"
Melissa mengikuti arahan Tiwaz Re dan mulai memperkenalkan dirinya sendiri. Walaupun dia sudah mengetahui nama Etzell, dia tetap menanyakannya.
"Namaku Jizi Etzell, panggilanku Etzell!"
"Kalau begitu, salam kenal, Etzell!"
"Ya, salam kenal juga, Melissa!"
Dengan ini, Melissa dan Etzell resmi berkenalan dan mereka pun jadi saling mengenal satu sama lain.
"Ngomong-ngomong, kemana semua rasa takutmu? Apa kau berpura-pura takut tadi?" tanya Melissa.
"Tidak! Aku benar-benar takut tadi!" jawab Etzell menyangkal.
Awalnya Etzell memang merasa takut, tapi dia berusaha untuk tetap tenang karena Etzell tahu kalau Melissa tidak berniat untuk membunuhnya. Etzell sudah berpengalaman dalam berurusan dengan banyak orang dan memahaminya, jadi dia tahu akan hal itu.
"Apa itu benar? Jika kau berbohong, rantai yang mengikatmu akan semakin menguat, lalu tak lama kemudian tubuhmu akan remuk karena terus-terusan berbohong," ancam Melissa.
"Oh, begitu? Tapi aku benar-benar takut saat kau mengancamku di awal tadi," kata Etzell.
Rantai yang mengikat tubuh Etzell tidak menguat setelah dia mengatakannya, itu berarti apa yang dia katakan adalah kebenaran. Padahal dari awal, Etzell sama sekali tidak berniat untuk berbohong pada Melissa.
"Ya, aku percaya karena rantainya tidak mendeteksi apapun," kata Melissa.
"Lalu apa kau akan terus mengikatku seperti ini?" tanya Etzell penasaran.
"Tentu saja, aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama lagi!" tegas Melissa.
Melihatnya saja, Etzell tahu kalau Melissa pernah melakukan kesalahan besar yang dimana dia pernah melepaskan targetnya kabur begitu saja.
Usaha Etzell selama ini tidak sia-sia, karena dia telah belajar untuk memahami perasaan orang lain sejak kepergian kedua orang tuanya. Dan tentu saja, Etzell akan merasa senang jika dia bisa lebih memahami tentang Melissa.
Etzell berniat untuk menyerang titik lemah Melissa setelah memahaminya. Hanya melihat dari cara berbicaranya saja, Etzell sudah tahu kalau Melissa lemah akan kata-kata pujian mengenai penampilan dirinya sendiri. Seperti memuji kecantikannya, bentuk tubuhnya, hobinya, dan sesuatu yang lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌
Psikologi
2023-10-26
2
Ftomic
bilang aja ke Melissa kalo lu itu tepod
2023-10-21
5