"Ke-kenapa banyak sekali makhluk bertopeng disini?!" tanya Etzell dengan panik.
Wujud Monster tipe penetral teknik memang hampir sama seperti manusia pada umumnya, tetapi karena topeng yang dikenakannya terlihat mengerikan, Etzell jadi merasa takut.
"Tiwaz Re, kau bilang hanya satu tadi!" seru Melissa.
Sama halnya dengan Melissa, dia terkejut karena itu pertama kalinya dia melihat Monster berwujud manusia dan mengenakan sebuah topeng.
Tiwaz Re mengabaikan pertanyaan dari Etzell dan Melissa, dia terus menatap ke arah banyak Monster bertopeng dan terkadang dia mengalihkan pandangannya ke Monster tipe bayangan.
"Tiwaz Re?! Jangan diam saja!" bentak Melissa.
Bahkan ketika dibentak oleh Melissa, Tiwaz Re tetap mengabaikannya.
Setelah beberapa saat menatap banyak Monster, Tiwaz Re kembali tersenyum. Wajahnya terangkat seolah-olah seperti sedang menghadapi sesuatu yang sangat menarik.
"Tiwaz Re?"
Etzell memanggil Tiwaz Re, dia merasa bingung karena melihat senyuman dari Tiwaz Re itu. Padahal bagi Etzell, siapapun pasti akan merasa takut ketika dihadapkan pada situasi seperti sekarang, bahkan Melissa sekalipun juga bisa merasa panik.
"Hei, sialan! Kenapa kau malah tersenyum?!"
Sama halnya dengan Melissa, dia kembali membentak Tiwaz Re dan menanyakan alasan kenapa dia malah tersenyum.
"Hahaha, menarik sekali!"
Bukannya menjawab pertanyaan dari Etzell dan Melissa, Tiwaz Re malah tertawa puas sambil mengatakan kalau semuanya menjadi sangat menarik. Tentu saja, hal itu membuat Etzell dan Melissa semakin kebingungan.
"Apanya yang menarik?! Kita sedang terpojok sekarang!"
Melissa terus membentak Tiwaz Re karena merasa panik. Sedangkan untuk Etzell, dia hanya diam karena sudah pasrah dengan apa yang akan dihadapinya.
Namun disisi lain, sebenarnya tidak hanya mereka berdua yang merasa kebingungan saat Tiwaz Re tertawa, akan tetapi para Monster juga bingung saat melihat Tiwaz Re yang begitu santai dan tenang dalam menghadapi mereka semua.
"Siapa yang tertawa itu? Aku akan membunuhnya lebih dulu!" tanya Santral pada salah satu Monster tipe bayangan di dekatnya.
"Namanya Tiwaz Re, lalu lelaki disampingnya Jizi Etzell, kemudian yang perempuan itu bernama Hela Melissa," jawabnya.
"Baiklah, kerja bagus karena sudah melemahkan mereka! Sekarang, aku akan membunuh mereka semua. Dan Tiwaz Re akan menjadi prioritas kita," kata Santral sambil menatap ke arah Tiwaz Re.
"Berhati-hatilah, Tiwaz Re itu terlihat kuat!" kata salah satu Monster tipe bayangan memperingati Santral.
"Bicara apa kau ini? Aku memang sedikit lebih lemah dari pimpinan kalian, tapi setidaknya aku bisa memikirkan rencana yang matang. Lagipula, aku yakin kalau pimpinan kalian itu mati karena bertindak tanpa rencana. Dilihat dari sisi mana pun, mereka bertiga hanyalah pecundang yang masuk ke kandang musuh tanpa berpikir dua kali," balas Santral dengan sombongnya.
"Hanya saja, aku penasaran siapa orang yang telah membunuhnya. Jika aku menemukan orang itu, aku akan menyiksanya lebih dulu sebelum membunuhnya," sambung Santral.
"Ya, sayang sekali karena dia mati tanpa meninggalkan jejak apapun lagi. Jadi kita kekurangan informasi tentang orang itu," kata salah satu Monster tipe bayangan.
"Tenang saja, aku akan menyiksa mereka dan mendapatkan informasinya, lalu setelah itu kita akan membunuhnya," balas Santral.
"Barier!"
Samar-samar, suara Tiwaz Re terdengar dari telinga Santral.
Disaat perbincangan antara Monster tipe bayangan dan Monster tipe penetral teknik masih berlangsung, tiba-tiba suara gemuruh terdengar tepat setelah Tiwaz Re mengatakan "Barier!". Lalu tak lama kemudian muncul cahaya terang yang menyilaukan mereka semua.
"Apa itu?!" seru salah satu Monster tipe bayangan.
"Apa yang terjadi? Kenapa silau sekali!" tanya Santral bingung.
"Bukankah ini barier?!" jawab salah satu Monster tipe bayangan.
"Tiwaz Re, apa dia memang sebodoh itu?" gumam Santral.
Ketika cahaya terang tidak lagi menyilaukan, Santral menyadari kalau itu adalah teknik barier dari Tiwaz Re.
Barier itu berwarna kuning kecoklatan yang dimana warna coklatnya lebih dominan karena cahaya matahari menyatu dengan warna kuning barier. Dan juga, barier itu berbentuk setengah lingkaran yang menjangkau semua Monster di dalamnya. Tentu saja, Tiwaz Re, Etzell, dan Melissa juga terjangkau.
"Kurasa kau sangat percaya diri karena bisa tertawa seperti itu," kata Santral pada Tiwaz Re.
"Dia itu bodoh!" kata salah satu Monster tipe bayangan.
"Itu benar. Tiwaz Re, kenapa kau menggunakan barier disaat posisimu sedang tidak diuntungkan? Padahal kalian sedang kalah jumlah," tanya Santral pada Tiwaz Re lagi.
"Yah, lupakan saja! Mungkin kau memang bodoh," sambungnya.
Mengetahui kalau dirinya sedang diejek, Tiwaz Re tetap diam dan tersenyum pada mereka semua.
"Aku bahkan tidak tahu siapa yang bodoh disini," kata Tiwaz Re.
"Hentikan senyuman bodohmu itu, kau membuatku kesal!" seru Santral, dia merasa kesal karena senyuman dari Tiwaz Re terlihat seperti merendahkan dirinya.
"Setidaknya kalahkan aku dulu dan aku akan berhenti," balas Tiwaz Re penuh percaya diri.
"Baiklah, kuterima permintaanmu!" kata Santral.
Santral terprovokasi oleh perkataan Tiwaz Re dan dia pun bersiap untuk menyerangnya bersama dengan para Monster tipe bayangan.
Monster tipe bayangan mulai mengeluarkan teknik-tekniknya, yaitu beberapa cakaran, pisau, dan benda tajam lainnya. Sedangkan Santral sendiri, dia akan memberikan perintah dan aba-aba pada yang lainnya.
"Hei, Tiwaz Re! Bukankah ini gawat?" tanya Etzell merasa panik.
"Kenapa kita juga harus mengurung diri di dalam bariermu?" Melissa ikut bertanya.
Entah sudah berapa kali mereka berdua bertanya, tetapi Tiwaz Re tetap tidak menjawab saat ditanyakan sesuatu oleh mereka berdua.
"Astaga, mereka datang!" seru Etzell.
Santral dan beberapa Monster tipe bayangan mulai mengepung dan menyerang mereka bertiga, tentu saja tujuan utama mereka adalah Tiwaz Re.
Monster tipe bayangan dapat bergerak dengan lincah, itu berbeda dengan Monster tipe penetral teknik, mereka bergerak lebih lambat namun dapat menetralkan semua teknik lawannya. Singkatnya, Monster tipe penetral teknik tidak akan cocok jika berada di garis depan pertempuran.
Pertarungan kembali dilanjutkan setelah terjeda selama beberapa saat, kini Etzell, Tiwaz Re, dan Melissa akan berhadapan dengan dua tipe Monster.
Serangan benar-benar datang, beberapa Monster tipe bayangan melemparkan pisau bayangannya ke arah mereka bertiga.
"Chain Slash!"
SESH!
Saat Melissa berusaha untuk melindungi Etzell dan juga Tiwaz Re dari serangan pisau itu, teknik Chain Slash miliknya menghilang dan hancur begitu saja tepat setelah rantainya menjulur.
"Hancur begitu saja?!" kata Etzell merasa terkejut.
Serangan pisau bayangan masih mengarah pada mereka bertiga. Namun, ditengah perjalanan pisau bayangan itu, serangan tiba-tiba berbelok menjadi ke arah Tiwaz Re.
Nampaknya, kedua tipe Monster itu melakukan serangan satu arah yang dimana semuanya mengarah ke Tiwaz Re, sedangkan untuk Etzell dan Melissa akan diabaikan terlebih dahulu.
"Tiwaz Re, kurasa mereka semua memgincarmu!"
Melissa yang menyadarinya pun langsung memperingatkan Tiwaz Re.
"Aku tahu," kata Tiwaz Re dengan santai.
Tiwaz Re menjadi incaran musuh, bagaimana cara dirinya mengatasi hal itu?!
^^^Bersambung...^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Ftomic
wadoh Tiwaz Re diincar, death flag kah?
2023-10-21
2