SAH!

...[Selalu hargai penulis. berikan like👍🏻, vote⭐dan komen 💬 kalian]...

...Happy reading ❤‍🔥‼️...

...•••••••••••••••...

Sudah hampir larut malam tapi Ara masih terjaga sepenuhnya, ia mencoba memejamkan mata beberapa kali tapi tetap saja matanya tidak kunjung terpejam. Membolak-balikan badannya mencoba mencari tempat ternyaman, tapi tetap saja tubuhnya menolak untuk tidur.

Besok adalah hari pernikahan dirinya dan Darren, itulah yang membuat pikiran Ara terbebani sejak tadi. Padahal nanti saat akad, gadis itu hanya diam tenang menunggu Darren mengucapkan ijab kabul, bahkan semua persiapan sudah matang, jadi apa yang harus Ara khawatirkan?

"Besok kak Darren salah gak ya nyebut nama aku?" tanya Ara pada diri sendiri.

Apakah Darren menjadi pria hangat ketika ia sudah menjadi istrinya? apakah Darren akan sabar atas kelakuannya? apakah semua perlakuan dirinya di terima baik oleh Darren? segala pertanyaan bersarang di kepala Ara, memikirkan itu membuatnya takut.

Ara mengambil nafas pelan, "di hari pernikahan Ara, bunda gak ada di sini. Andai aja bunda masih di samping Ara, pasti Ara bahagia banget."

Ara mengembangkan senyumnya walaupun terpaksa, mengelus dadanya pelan agar ia tidak menangis, Ara tidak mau matanya terlihat sembab di hari pernikahannya besok, pasti orang terdekatnya akan bertanya-tanya apa yang terjadi dengan dirinya.

Pikirannya terlalu lelah untuk memikirkan semua itu, tanpa sadar Ara sudah terlelap dengan sendirinya. Mata cantiknya terpejam, dengan posisi yang nyaman membuat Ara tertidur dengan nyenyak.

......................

Tak terasa waktu sudah cepat berlalu, acara akadnya di ada di rumah David karena tempatnya yang lumayan luas jadi bisa menerima beberapa tamu penting, itupun hanya tetangga, keluarga dari dua mempelai dan sahabat Ara saja.

Di kamar dengan nuansa putih inilah Ara berada, ditemani kedua sahabatnya yang sejak tadi tidak banyak bicara, mereka sama-sama gugup karena acara akad akan segera dimulai.

Ara pun sudah siap dengan dress pengantin yang sangat pas ditubuhnya dan dipandukan dengan polesan make up tipis membuat wajah gadis itu terlihat sangat cantik, bahkan Devina dan Feby sempat tidak mengenali dirinya tadi.

Feby menggenggam tangan Ara, mencoba untuk mengurangi kecemasan gadis itu, "Ara rileks oke? jangan gugup."

"Iya ra, lo jangan tegang gitu, gue jadinya ikut tegang," ucap Devina ikut berbicara.

Ara tersenyum lalu mengangguk mengerti.

Sedangkan suasana di luar sama tegangnya, acara ijab kabul akan segera dimulai. Ayah dari Ara sudah mengambil tempat, tepat di depan calon menantunya dan saling menjabat tangan.

"Bismillahirrahmanirrahim, Ananda Darren Alexander Smith bin David Smith. Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak kandung saya, Arabella Natasha dengan mahar seperangkat alat solat dan emas 100 gram, dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Arabella Natasha binti Aditama Juanda dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi, sah?

"SAH..."

Bahu Darren luruh, Akhirnya ia bisa bernafas lega, kedatangan sosok yang mereka tunggu membuat pria itu dan semua orang di sana tidak bisa mengalih tatapan pada sosok gadis cantik yang begitu anggun.

Semua mata tertuju pada Ara, yang tengah berjalan pelan menghampiri semua orang. Kedua sahabatnya tidak lupa memegang tangan Ara, mencoba menuntun gadis itu sampai duduk tepat di samping Darren yang sekarang sudah menjadi suaminya.

Setelah saling bertukar cincin, Ara dengan malu-malu mencium tangan suaminya sampai pipi gadis itu semakin merona. Darren pun dengan ragu mendaratkan bibirnya tepat di dahi istrinya, keduanya sama-sama malu bahkan semua orang tidak bisa menahan senyum melihat sepasang suami istri itu.

"Alhamdulillah, Selamat ya untuk pernikahan kalian," ucap Rania. Memeluk Ara dan Darren bergantian, wajah sumringah terlihat jelas di wanita paruh baya itu.

"Makasih Mama," jawab Ara. Sambil membalas pelukan mama mertuanya.

"Makasih mah."

David pun ikut memeluk putra kebanggaan, membisikkan sesuatu pada Darren, membuat pria itu mendengus kasar, "selamat boy, inget jangan langsung di gas."

"Selamat ya Ara."

"Makasih pa... "

Kedatangan Feby dan Devina membuat Ara beralih menatap kedua manusia itu yang tengah tersenyum menggoda.

"Cie Ara Araaa~~ udah sold out nih ye.." goda Feby, menjawil hidung kecil Ara.

Devina menarik Ara ke pelukannya, "selamat ya beb, cepet-cepet kasih kita momongan."

"Masih lama, btw makasih ya bestie-bestie ku..."

Kedatangan pria paruh baya, membuat Ara menatap haru, tangis yang sedari tadi ia tahan luruh begitu saja.

Saling mendekap, hingga mencuri perhatian semua orang.

"Ayah..."

"Putri kecil Ayah, selamat ya untuk pernikahannya. Jadi istri yang baik dan patuhi suamimu, ya sayang." Mengelus lembut rambut sang putri.

"Iya, Ayah jaga diri baik-baik ya."

"Iya sayang-- jangan nangis dong, Ayah ikut sedih kan jadinya."

Ara mengangguk dalam dekapan Aditama.

Aditama melepas pelan pelukannya pada sang putri, beralih mendekap Darren, menantunya.

"Darren saya titip Ara ya, jika putri saya berbuat kesalahan tolong jangan bentak dia. Ara gadis penurut, kamu bisa bicara baik-baik dengan dia."

"Iya yah, saya akan usahakan itu."

......................

Setelah acara akad selesai, semua tamu dan keluarga Ara sudah pulang karena hari juga sudah semakin malam jadi kedua pengantin itu lebih memilih untuk istirahat.

Seperti sekarang, Ara berada di kamar suaminya masih lengkap dengan dress dan make up, menunggu Darren yang tengah membersihkan diri. Jari-jari gadis itu saling bertaut, tanda cemas.

Perasaan gugup semakin menjadi ketika pintu kamar mandi terbuka, nampak sosok Darren yang hanya dibalut dengan handuk sebatas pinggul yang memperlihatkan perut berotot pria itu.

Mereka saling pandang, memperhatikan satu sama lain sampai beberapa detik. Ara yang sadar, lalu mengalihkan pandangannya di sembarangan tempat.

Darren mendekati Ara yang tengah duduk di kasur oversized miliknya, "sudah malam, kamu cepat mandi."

"Eh iya kak." Gadis itu segera beranjak, sedikit mempercepat langkahnya.

Hingga beberapa menit Ara keluar, tapi yang anehnya gadis itu masih lengkap dengan dress tadi, membuat Darren yang memperhatikan menautkan alisnya, bingung.

"Kenapa belum mandi?"

Ara meringis, malu untuk menjawab, "a-anu kak... bisa bantu buat buka baju aku gak?"

"Maksud kamu?" tanya Darren yang tidak mengerti ucapan gadis itu.

"Tangan aku gak sampai buat buka dress nya kak."

Tanpa menjawab Darren lebih memilih mendekat, berdiri tepat di belakang gadis itu.Tangannya terulur menyentuh bagian punggung Ara, membuka resleting dress dengan pelan.Punggung mulus Ara terlihat jelas di mata Darren, membuat mereka sama-sama menahan nafas.

"Sudah."

"Oh iya... makasih kak." Darren hanya menjawab dengan anggukan pelan.

Tak lama Ara pergi, hingga tubuh kecil gadis itu hilang dari pandangan Darren.

......................

Akhirnya Ara dan Darren SAH juga, jadi ikut seneng deh🙈🙈🙈

Ayo! bantu like, vote, komen dan follow, biar aku bisa nulis sampai kalian bisa liat kebucinan pak suami....

Terimakasih guys

See you bab depan❤‍🩹👋🏻👋🏻

.

Terpopuler

Comments

Rita Novrita

Rita Novrita

alhamdulilah akhirnya sah jg...

2024-01-05

0

Lilis Ilham

Lilis Ilham

selamat thor bahagia selalu

2023-12-29

0

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

ceritanya bagus tp sayang upnya lama, kalau bisa doubel up trs thor

2023-11-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!