[ Selalu hargai penulis. berikan like👍🏻 dan komen 💬kalian ]
...Happy reading ‼️...
...•••••••...
"Bagaimana Tama, kamu setuju? kalau kita memajukan pernikahan Darren dan Ara? kita bisa menikahkan mereka secara tertutup."
Sesuai perkataan Rania kemarin, saat ini Darren beserta orang tua dan adiknya mendatangi kediaman Ara. Kini mereka tengah berada di ruang tamu, Darren duduk sejajar dengan Rania dan David, di single sofa diduduki oleh Aditama, sedangkan disebrangnya Ara dan Devina.
Untuk beberapa saat mereka dalam keheningan. Ara diam - diam melirik Darren, wajah pria itu terlihat tenang berbeda dengan dirinya yang sangat gugup.
Aditama mengangguk setuju, "kalau saya setuju - setuju saja pak, tapikan ini pernikahan antara Ara dan Darren, jadi saya serahkan semua keputusannya ke mereka."
"Darren sudah setuju ya kan pah, tinggal meminta persetujuan saja dari Ara," imbuh Rania.
"Iya...bahkan Darren yang meminta pernikahan ini di percepatan, sepertinya dia sudah tidak tahan dengan Ara," kata David disertai tawa keras yang di ikuti Devina dan Istrinya. Sedangkan Aditama tersenyum kikuk sebenarnya dirinya ingin tertawa juga, tapi ia tidak tega dengan Ara dan Darren, ketika melihat ekspresi malu dari keduanya.
"Maklum Darren sudah jomblo sejak lama, terakhir abang pacaran itu kapan dek?"
"Kayaknya waktu SMA nggak sih, mah?"
"Nah iya, udah lama banget kan."
"Udah hampir berapa tahun tuh?"
"Hampir 8 tahun pah."
Udah pah, mah.... Darren malu," batinnya.
Wajah Darren merah padam. Sangat menyebalkan sekali orang tuanya membicarakan yang tidak - tidak tentang dirinya di depan calon mertua dan Ara. Rasanya Darren ingin pulang.
Untung saja Ayah Ara mengalihkan topik pembicaraan. Jika tidak, mungkin Mama dan Papanya akan membongkar semua aib tentang dirinya.
"Bagaimana sekarang kita lanjutkan saja acaranya, Bisa - bisa kita lupa untuk membahas pernikahan Darren dan Ara," ucap Aditama bijak.
Seketika David menepuk jidatnya, "oh iya, saya hampir lupa tujuan kita kesini."
"Ya sudah sekarang kita lanjutkan," David berdeham sebelum melanjutkan ucapannya. "Jadi gimana Ara? kamu tidak keberatan jika pernikahannya di percepat?"
Ara menggigit pipi bagian dalam, dirinya bingung untuk menjawab. Devina yang peka, mengelus lengan Ara mencoba menenangkan kegelisahan gadis itu, "ikuti kata hati lo, semua orang nunggu keputusan lo ra..." bisiknya.
Padahal dengan perjodohan ini Ara mempunyai hak atas Darren. Ara senang? tentu. Tapi ini terlalu cepat untuk dirinya, dan siap atau pun tidak Ara harus siap.
Gadis itu memejamkan mata. la menarik nafas dalam, menenangkan diri sebelum menjawab," Iya--aku, setuju sama keputusan kalian."
Semua orang bisa bernafas lega setelah mendengar Jawaban dari gadis itu, senyum lebar terpatri di wajah Rania, teramat senang. Sedangkan Darren hanya mengulas senyum tipis, pandangannya terfokus pada Ara, setiap gerak-gerik gadis itu terlihat jelas di matanya, lucu.
Rania menggoyang - goyangkan lengan suaminya, "akhirnya ya pah, sebentar lagi kita punya cucu."
"Mama, Ara masih sekolah." Bukan David yang menjawab tapi Darren.
"Eh iya, mama lupa," sahut Rania.
......................
Setelah pertemuan antar keluarga, Ara memilih untuk megurungkan diri di kamar. Sejak tadi gadis itu tidak tenang, pikirannya masih mengingat keputusan Ayahnya dan orang tua Darren.
Lusa? lebih jelasnya dua hari lagi acara pernikahan mereka akan di langsungkan, sangat di luar dugaan Ara, ia kira akan seminggu lagi atau dua minggu.
Bahkan ketika Ara protes karena menurutnya dua hari terlalu cepat, Darren hanya diam dan duduk dengan tenang, sepertinya pria itu sangat pasrah dengan keputusan mereka, tidak ada penolakan sama sekali.
Tapi protesnya hanya sia - sia. Keputusan keluarga Darren sudah bulat dan Ayahnya juga setuju, dirinya tidak bisa membantah lagi. Sebenarnya alasan Ara itu hanya takut untuk memulai hidup baru dan tidak bisa menjadi istri baik untuk Darren, memikirkan itu membuat Ara pusing sendiri.
Gadis itu membanting tubuh kecilnya di kasur, perlahan memejamkan mata lalu membukanya lagi, memukul kepala pelan mencoba menghentikan pikirannya yang kemana-mana, "ini kenapa malah bayangin di unboxing kak Darren sih."
"Aaaa gamau, takut ..."
Gadis itu tidak bisa diam, kakinya ia hentak - hentakan di atas kasur, "please Ara hilang in pikiran kotor lo."
......................
...Arabella Natasha...
...Darren Alexander Smith...
Tolong selalu vote, komentar dan suport aku ya guys karena dengan suport kalian aku bisa semangat nulis lagii.
See you ❤🔥❤🔥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Suyanti
cakep banget sih
2024-06-12
0
Nani Rodiah
Asli cocok ara sm darren...authoooir the best we lah
2024-01-31
1
Ratu Sanjaya
Ara cantik cocok dengan daren
2024-01-30
0